· Harus Dimaksimalkan Lagi
Oleh Hieronimus Bokilia
Retribusi daerah selama tahun 2007 merupakan sumber penerimaan yang paling besar memberikan sumbangan bagi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Ende. Dari jumlah PAD yang dianggarkan sebesar Rp15,097 miliar dan capaian yang diperoleh sebesar Rp16,870 miliar, retribusi memberikan sumbangan sebesar Rp7,747 miliar atau sebesar 98,09 persen. Penyumbang terbesar kedua untuk PAD Kabupaten Ende adalah pos lain-lain pendapatan aslid aerah yang sah sebesar Rp6,022 miliar diikuti pajak daerah sebesar Rp2,507 miliar. Sedangkan bagi hasil perusahaan milik daerah dari tahun ke tahun tetap merupakan kontribusi terkecil bagi PAD Kabupaten Ende.
Hal itu dikatakan Wakil Bupati Ende, Bernadus Gadobani saat membacakan nota keuangan atas rancangan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Ende tahun anggaran 2007 di hadapan paripurna VI sidang I dan sidang khusus I DPRD Ende, Kamis (24/7).
Dijelaskan, pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan yang sah mencakup transfer dari pemerintah pusat, transfer dari pemerintah provinsi dan lain-lain pendapatan yang sah seperti pendapatan hibah dan pendapatan lainnya. Untuk transfer dari pemerintah pusat antara lain, bagi hasil pajak dan non pajak sebesar Rp18,917 miliar, dana alokasi umum (DAU) Rp278,452 miliar dan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp44,240 miliar. Selain itu, ada pula transfer pemerintah pusat lainnya meliputi dana otonomi khusus yang untuk Kabupaten Ende tidak ada dan dana penyesuaian sebesar Rp11,493 miliar.
DAU Sumber Utama
Transfer dari pemerintah provinsi meliputi bagi hasil pajak sebesar Rp2,822 miliar. Lain-lain pendapatan yang sah meliputi pendapatan hibah sebesar Rp1,373 miliar dan pendapatan lainnya sebesar Rp2,506 miliar. Dijelaskan, dari uraian tersebut menunjukan bahwa pemasukan dari dana perimbangan tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Hinga saat ini, kata Wabub Gadobani, dana alokasi umum masih merupakan sumber utama penerimaan daerah.
Ketua Komisi B DPRD Ende, Yustinus Sani kepada Flores Pos usai paripurna mengatakan, sejauh ini memang patut diberikan apresiasi positif terhadap capaian pendapatan asli daerah yang melampaui target. Untuk tahun 2007 dari target yang ditetapkan sebesar Rp15,657 miliar ternyata capaian mencapai Rp16,870 miliar atau 111,75 persen. Dikatakan, dari capaian tersebut secara nyata menunjukan bahwa retribusi daerah masih memberikan sumbangan terbesar untuk PAD. Namun demikian,. Kata Yustinus Sani, capaian khusus untuk retribusi daerah itu belum mencapai angka maksimal yang ditetapkan. Tahun 2007 dari target yang ditetapkan sebesar Rp7,897 miliar hanya mencapai Rp7,747 miliar atau 98,09 persen.
Perlu Dimaksimalkan
Yustinus Sani mengatakan, melihat belum maksimalnya capaian penerimaan dari retribusi daerah kendati merupakan penyumbang terbesar bagi PAD Kabupaten Ende maka Yustinus Sani meminta pemerintah untuk lebih memaksimalkan kembali sumber penerimaan dari retribusi daerah ini. Untuk Kabupaten Ende, katanya, jika seluruh komponen serius digerakan baik komponen sumberdaya alam maupun komponen sumberdaya manusia dan upaya menggali peluang-peluang yang memungkinkan menambah sumber penerimaan yang bersumebr dari retribusi daerah. “Kalau semua komonen retribusi daerah digerakan saya yakin kita bisa capai Rp10 miliar khusus untuk retribusi daerah.”
Hinga saat ini, kata dia, belum semua komponen retribusi tersebur digerakan sehingga retribusi daerah dari angka yang dianggarkan baru mencapai 98 persen sementara penerimaan dari sumber yang lain sudah melampaui target. “Ini karena komponen-komponen yang dimiliki belum dimaksimalkan.” Ke depan, kata Yustinus Sani, komponen SDM dan SDA harus benar-benar digerakan. Sumberdaya manusia yang ada perlu dimaksimalkan dan digerakan dengan jaminan kesejahteraan yang bagus sehinga bisa menopang capaian yang ditetapkan. SDM perlu dibenahi dan diberikan pelatihan sehingga dapat memaksimalkan SDA yang dimiliki dalam rangka peningkatan retribusi daerah.
Selama ini, kata Yustinus Sani, retribusi dari hasil-hasil hutan belum digali maksimal. Selain hasil hutan, kekayaan alam lainnya seperti batu, pasir dan kerikil belum digalakan secara maksimal dan jika diberdayakan secara maksimal akan sangat menopang PAD. Dalam upaya mencapai penerimaan yang besar, perlu pula dijaga agar biaya yang dikeluarkan untuk langkah peningkatan penerimaan ditekan sekecil mungkin. Kondisi itu perlu dilakukan mengingat kondisi riil selama ini menunjukan bahwa ternyata biaya yang dikeluarkan melampaui penerimaan yang diperoleh.
25 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar