Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Memasuki musim hujan di penghujung tahun 2009 ini, Dinas Pekerjaan Umum Perwakilan NTT di Ende telah mensiagakan semua peralatan. Peralatan berat yang dimiliki tersebut disiagakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan jika terjadi bencana tanah longsor. Namun demikian, jalur jalan Ende-Maumere yang selama ini rawan longsor berangsur-angsur mulai digusur dan ditata agar dapat mengurangi resiko longsor di musim penghujan.
Hal itu dikatakan Kepala Satuan Kerja NVT Preservasi Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) perwakilan NTT di Ende, Leo Sigit kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Senin (14/12). Menurut Sigit, kondisi jalur jalan Ende-Maumere yang selama ini banyak titik rawan longsornya berangsur-angsur mulai dibenahi. Kondisi di lapangan saat ini sudah mulai baik. Dia berharap agar pada musim penghujan ini walaupun hujan namun dalam batas-batas yang wajar sehingga tidak sampai menimbulkan bencana longsor terutama pada titik-titik rawan longsor tersebut.
Untuk antisipasi terjadinya bencana tanah longsor di sepanjang jalur jalan tersebut, pihaknya telah menyiapkan peralatan. Semua alat saat ini, kata Sigit disiagakan di kantor. “Kita siagakan di sini. Kalau ada bencana baru kita turunkan alat ke lokasi. Tapi mudah-mudahan tidak ada bencana,” kata Sigit. Saat ini, kata dia, titik-titik rawan longsor sepanjang jalur jalan Ende-Detusoko-Maumere sudah banyak yang dibenahi. Jalan dan jembatan yang sebelumnya rusak dan terdapat lubang di badan jalan rata-rata sudah mulai dibenahi dan diperbaiki.
Pada titik-titik rawan kecelakaan terutama pada tikungan-tikungan tajam, kata Sigit, juga telah dipasangi pengaman jalan. Sejumlah patok-patok telah dipasang. Namun menurut Sigit, pemasangan patok seperti itu bukan untuk mengurangi kecelakaan. Pemasangan itu hanya untuk mengingatkan para pengguna jalan menyangkut batas bahu jalan. “Patok ini hanya mengingatkan. Tapi kalau pengguna jalan sudah mabuk tentu dia tidak perhatikan lagi.”
Terkait adanya keinginan masyarakat agar pihaknya sebaiknya memasang gadril (baja pengaman jalan) agar lebih membantu pengguna jalan, Sigit katakan pemasangan gadril juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Lagi pula, kata Sigit, pemasangan gadril atau patok bukan hanya untuk memberikan peringatan kepada pengguna jalan. Sehingga menurutnya, semuanya itu kembali kepada pengguna jalan itu sendiri.
Sahrul, salah seorang penjual ikan kepada Flores Pos mengatakan, jalur alan Ende-Maumere memang sudah sangat baik setelah dilakukan pembenahan oleh dinas teknis terkait. Hanya saja dia berharap, pada jalur-jalur rawan kecelakaan perlu dipasang peringatan agar membantu masyarakat. Dia juga meminta dinas teknis terkait untuk selalu siaga terutama memasuki musim penghujan. Menurutnya, jalur jalan Ende-Maumere merupakan jalur yang langganan longsor. Apalagi, kata dia jalur jalan ini tidak memiliki jalur jalan alternatif sehingga alat berat harus selalu disigakan pada titik-titik rawan longsor. Hal itu menurutnya sangat penting agar jka terjadi longsor langsung dibersihkan sehinga tidak menghambat arus transportasi. Apalagi menurutnya, sepanjang jalur jalan itu rawan longsor sehingga jika ada pengendara yang terjebak dalam longsor akan semakin membahayakan para pengguna jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar