Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Fransiskus Taso yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Ende dan duduk di lembaga Dewan dari PDI Perjuangan, berhasil mendapatkan dukungan mutlak dari 17 Pengurus Anak Cabang (PAC) yang hadir dalam Konferensi Cabang III DPC PDI Perjuangan. Atas dukungan mutlak tersebut, Fransiskus Taso akhirnya terpilih secara aklamasi dalam Kofercab III PDI Perjungan untuk memimpin DPC PDI Perjuangan Ende lima tahun ke depan atau untuk periode 2010-2015.
Dalam Pemandangan Umum dari PAC yang hadir dalam Konfercab yang digelar di Hotel Dwiputra, Jumad (8/1) tersebut, hanya satu nama yang disebut oleh 17 PAC untuk dicalonkan menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ende periode 2010-2015. Tiga PAC dalam konfercab III ini tidak hadir yakni dari PAC Maurole, PAC Detukeli dan PAC Ende Selatan. PAC Maurole dan PAC Detukeli belum ada SK setelah adanya pembebasan tugas ketua PAC dari DPD pada waktu pemilihan kepala daerah yang lalu. Sedangkan PAC Ende Selatan kepengurusannya sudah ada namun pada waktu Konfercab mereka belum diterbitkan SK sehingga tidak memiliki hak suara.
Setelah melalui sejumlah mekanisme yang ada di dalam Konfercab III ini, Pimpinan Sidang, Eman Kolfidus kemudian menyampaikan kepada forum Konfercab bahwa mengingat hanya ada satu nama yang mendapat dukungan dari 17 PAC maka pemilihan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ende dilakukan secara aklamasi. Seharusnya, kata Kolfidus, jika ada sejumlah nama yang disebutkan dalam pemandangan umum dari PAC maka dilakukan perengkingan. Calon yang menempati perengkingan tertinggi yang akan ditetapkan menjadi ketua. “Tapi karena dari 17 PAC hanya menyebut nama Bapak Fransiskus Taso maka secara aklamasi kita menetapkan Fransiskus Taso sebagai Ketua DPC PDI perjuangan Kabupaten Ende.”
Fransiskus Taso dalam pidato politiknya usai pelantikan mengatakan, sebagai ketua DPC terpilih, berkomitmen bersama-sama jajaran pengurus menjaga eksistensi partai dengan cara memperbaiki hal-hal yang kurang baik terutama menyangkut konsolidasi dan pengelolaan manajemen partai. “Lebih dari pada itu kami berjanji akan berusaha semaksimal mungkin dengan segenap potensi dan sumber daya partai yang ada akan melaksanakan seluruh amanat Konfercab III dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Taso yang pada kepengurusan sebelumnya menjabat sekretaris partai.
Dia mengakui, pengurus DPC tidak dapat berjalan sendiri dalam membangun partai dan DPC bukanlah jabatan yang semata-mata diagungkan tetapi menyadari peran DPC justru sangat menentukan keberhasilan atau tidak program dan kegiatan partai. Dia berharap kepada jajran pengurus DPC untuk menjalin kerja sama dan membina komunikasi yang intens dalam nafas persaudaraan kepada semua potensi partai terutama kepada sesama pengurus DPC, PAC, Pengurus Ranting dan PAR. Menurut Taso, dengan memperkuat struktur organisasi berarti sedang memperkuat tulang dan otot partai menjadi kuatr, kokoh dan teguh. “Jika hal ini dapat kita lakukan maka seluruh agenda partai seberat apapun akan dilaksanakan dengan baik.”
Apalagi, kata Taso, merujuk pada tema Konfercab, “Dengan semanagat baru kita tingkatkan profesionalisme kader yang berkepriabdian mandiri dan martabat”, hendaknya semua kader partai terutama yang telah dipercayakan masuk dalam komposisi kepengurusan DPC untuk benar-benar menjaga harkat dan martabat partai kapan dan di manapun berada. Seluruh kader juga diharapkan menunjukan jati diri sebagai kader yang profesional dan berkepribadian yang mandiri dan bermartabat karena dari sanalah martabat partai akan nampak.
Victor Mado Watun, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan NTT pada kesempatan pelantikan itu mengatakan, kepengurusan yang telah terbentuk dan dilantik ini hendaknya mampu bekerja sama untuk membesarkan partai di waktu-waktu mendatang. Untuk bisa menjalin komunikasi yang baik diantara jajaran pengurus partai, dia mengajak untuk memperbanyak rapat-rapat partai. Dia juga mengingatkan kepada jajaran partai untuk tidak saling menjual untuk menjatuhkan sesama kader.
Sebelumnya, Chen Abubakar, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan NTT saat membuka Konfercab III mengatakan, momen konfercab ini bukan sekadar untuk mengganti pengurus baru tetapi juga konsolidasi dan perencanaan program untuk lima tahun ke depan. Chen juga mengingatkan kepada jajaran partai perjalanan partai 10 tahun belakangan ini. Dia mengatakan, DPC PDI Perjuangan Ende merupakan daerah menarik. Ende memiliki cirikhas tersendiri. Tahun 1999-2004, Ende adalah salah satu DPC dengan jumlah anggota DPRD paling banyak. Namun Ende juga paling banyak kehilangan anggota DPRD pada pemilihan umum tahun 2004. selain itu, DPC Ende merupakan DPC yang paling banyak menimbulkan masalah dan mengajuikan paket calon yang hanya mendapat raihan lima suara.
DPC Ende, kata Chen juga merupakan DPC pertama di NTT yang dipercaya menyelenggarakan Konferensi Daerah yang dihadairi Megawati dan dipimpin langsung oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Sucipto. DPC Ende, juga merupakan DPC yang pertama yang menggelar kursus kader dan merupakan DPC paling banyak gonta-ganti ketua partai. Selain itu, kata Chen, DPC Ende merupakan DPC yang susunan kepengurusan yang diajukan berbeda dengan susunan kepengurusan yang dilantik dan menjadi satu-satunya DPC di NTT yang mengajukan calon bupati dan wakil bupati secara koalisi dan menang. DPC Ende juga merupakan DPC yang memenangi mutlak paket Fren pada pemilu kepala daerah yang lalu bahkan mengalahkan Flores timur dan DPC yang pada tahun ini paling pertama menggelar Konfercab.
“Dari semua catatan ini, lihat DPC Ende memiliki ciri khas tersendiri. Sebenarnya di Ende memiliki SDM di PDIP sangat baik tetapi ada sedikit soal dalam memenej partai yang kadang kepentingan pribadi didewakan dan partai diabaikan. Ini jadi perhatian dan siapa yang dipilih bisa lakukan loncatan paling tidak perbaiki citra lewat momen pemilu legislatig.” Dia mengajak kepada jajaran kepengurusan DPC yang akan terbentuk untuk menghilangkan fitnah dan melakukan konsolidasi dengan etika dan dengan semangat beriman dan menghilangkan saling gontok untuk mengembalikan roh partai.
Komposisi pengurus inti DPC PDI Perjuangan Ende, ketua Fransiskus Taso, Wakil Ketua Bidang Politik dan Pemenangan Pemili, Yustinus Sani, Wakil ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi, Kalisetus Gebo, Wakil Ketua bidang Ideologi dan Kaderisasi, Fransiskus X Tiro, Wakil Ketua Bidang Infokom, Mathias Sato, Wakil Ketua Bidang Pemuda, Pelajar, Mahasiswa dan Olahraga, Hasan basri, Wakil ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesra, Prasedis Edhota Dhiki, Wakil Ketua Bidang Buruh, Tani dan Nelayan, Maurits Pala, Wakil ketua Bidang Pembangunan Daerah dan Pemerintahan, Eugenia Goreti Lay Lado, Wakil ketua Bidang Hukum, HAM dan Advokasi, Syarifudin. Sekretaris, Lasarus Rapa, Wakil Sekretaris Bidang Internal, Siprianus Gharu, Wakil Sekretaris bidang Eksternal, Anselmus Rae, Bendahara, Novel Alhabsy, Wakil bendahara Bidang Inventarisasi dan kekayaan partai, Agustinus Ndopo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar