09 Januari 2015

JANGAN PERNAH TERLALU BERHARAP!

JANGAN PERNAH TERLALU BERHARAP! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

17 Desember 2007 – 14:11   (Diposting oleh: Editor)

Anita Roddick adalah perintis perusahaan waralaba The Body Shop yang kini sudah mendunia. Sebelum perusahaan The Body Shop dikenal seperti sekarang, Anita pernah berinisiatif menggerakkan seluruh karyawannya yang berada di kantor pusat untuk melakukan bakti sosial dalam rangka Hari Dunia. Bentuk bakti sosial tersebut adalah membersihkan sebuah pantai di Inggris.

Tetapi inisiatif Anita tidak direspon positif oleh mayoritas pegawainya. Hanya sebagian kecil karyawan, yaitu sekitar 13 orang, yang bersedia berpartisipasi dalam bakti sosial tersebut. Sedangkan mayoritas pegawainya memilih untuk menghindar dengan berbagai alasan. Anita sangat kecewa atas penolakan yang ditunjukkan oleh mayoritas karyawan.

Tetapi dalam perjalanan menuju pantai yang akan dibersihkan, Anita merasa sedikit terhibur. Pasalnya, ia berpapasan dengan seorang pengendara sepeda yang ramah. “Mau kemana?” tanya pengendara sepeda itu kepada dirinya dan rombongan.

“Hari ini adalah Hari Dunia. Kami akan ke pantai untuk membersihkan pantai itu,” jawab Anita Roddick antusias sambil menunjuk sebuah pantai indah di depan mereka.

“Luar biasa! Kemauan Anda semua sangat mulia. Saya sang
... baca selengkapnya di JANGAN PERNAH TERLALU BERHARAP! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

08 Januari 2015

Mutiara Hati

Mutiara Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Awan masih diselimuti embun dan udara yang masih menyejukkan badan. Ketika orang-orang masih terlelap tidur dan azan subuh pun berkumandang, aku merasakan kepedihan batin ketika ku lihat ibu yang sudah bangun terlebih dahulu daripada aku. Ia yang seharusnya masih beristirahat di tempat tidur kini sudah harus mempersiapkan segera peralatan untuk membuat kue yang akan ku jajakan nanti. Ingin rasanya aku yang mengerjakannya tetapi, pasti ibu tidak mengizinkannya. Hanya menjajakan kue lah yang bisa kubantu pada saat matahari belum terbit.

Ayam berkokok menunjukkan saat aku harus menjajakan kue buatan ibu yang masih panas. Udara yang begitu sejuk membuat aku bersemangat untuk menjajakan kue buatan ibu. Saat-saat suasana ini lah yang aku suka ketika menjajakan kue yaitu, udara yang begitu segar serta alam-alam yang turut merasakan kebahagiaan dan bertasbih menyebut nama-Nya. Seakan-akan diri ini tidak ingin beranjak dari suasana seperti ini. Aku merasa diri ini sangat beruntung sekali bisa merasakan anugerah yang tak terhingga yang di berikan-Nya kepada diriku.

Ibu selalu berkata kepadaku “Bersyukurlah nak terhadap apa yang diberik
... baca selengkapnya di Mutiara Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Wiro Sableng #169 : Bulan Sabit Di Bukit Patah

Wiro Sableng #169 : Bulan Sabit Di Bukit Patah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : KUPU-KUPU GIOK NGARAI SIANOK

GOA itu terletak di lereng timur Bukit Siangok. Bagian dalamnya berlapis batu-batu pualam. Bebatuan ini selain memancarkan cahaya terang juga mengeluarkan hawa sejuk di waktu siang dan menebar udara hangat di malam hari. Siapa saja, bahkan lebih dari satu orang bisa tinggal di goa itu untuk jangka waktu lama karena tak berapa jauh dari goa terdapat sebuah perigi dangkal berair jernih. Di lereng di atas goa ada satu hutan kecil ditumbuhi berbagai pohon buah yang bisa dimakan. Selain itu Juga banyak berkeliaran ayam hutan yang tidak terlalu sulit ditangkap untuk dijadikan santapan.

Untuk mencapai goa yang terletak di bagian bukit terpencil ini jalan yang harus ditempuh cukup sulit. Penduduk beberapa dusun di sekitar kaki Bukit Siangok jangankan naik ke bukit, mendekat di sekitar kaki bukit saja tak ada yang berani. Konon di kawasan bukit banyak berkeliaran harimau besar. Terkadang binatang ini tidak muncul sendirian, ada kalanya berombongan atau anak beranak. Ada yang mempercayai kalau binatang-binatang buas itu merupakan peliharaan orang sakti. Namun siapa orangnya dan di mana tepat tempat kediamannya tidak diketahui. Penduduk hanya menduga-duga bahwa binatang buas itu adalah masih anak buah Inyiek Batino yang dikenal sebagai Ratu Sekalian Harimau Betina di tanah Minangkabau.

M
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #169 : Bulan Sabit Di Bukit Patah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ketakpedulian Terhadap Sekitar = Ketakpedulian Terhadap Diri Sendiri

Ketakpedulian Terhadap Sekitar = Ketakpedulian Terhadap Diri Sendiri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Apakah benar pernyataan di atas? Kok bisa demikian? Ijinkanlah saya mengutip sebuah kisah nyata yang saya ambil dari buku SEPIA: Kecerdasan Milyuner, Warisan yang Mencerahkan Keturunan Anda.

Terdapat sebuah keluarga di Bandung, dengan kepala keluarganya bernama Ahmad (bukan nama sebenarnya). Ahmad adalah seorang berusia tanggung menjelang empat puluhan yang dikarunia delapan orang anak. Ia menghadapi persoalan klasik, yakni kesulitan dalam mengatur rumah tangga bersama istrinya, khususnya dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Ahmad mencoba memecahkan persoalan ini dengan istrinya dengan berbagai kiat, tentu dengan keterbatasan anggaran yang mereka miliki. Mereka telah berupaya mempekerjakan beberapa pembantu rumah tangga paro waktu untuk memecahkan masalahnya, namun kehadiran para pembantu rumah tangga tersebut tidak memecahkan masalah, dan malah membawa banyak masalah baru.

Akhirnya Ahmad ingin menerapkan metode diskusi partisipatif. Ia mengajak lima orang a
... baca selengkapnya di Ketakpedulian Terhadap Sekitar = Ketakpedulian Terhadap Diri Sendiri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

07 Januari 2015

Penyesalan Terlambat

Penyesalan Terlambat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pertemuan singkat itu mengawali kisah kasihku di sekolah. Pertemuan yang akhirnya merubahku menjadi sosok wanita yang tak punya moral. Merubah semua kehidupanku. Kehadirannya di hidupku seakan menghipnotisku untuk mengikuti permainan konyolnya. Permainan yang seharusnya dapat aku jauhi.

Sosok Andi yang biasa menipu semua orang yang ada di dekatnya, cakep sih tapi bertolak belakang dengan sifatnya yang tak pernah mengenal moral dan agama. Dan aku salah satu cewek yang telah terjebak dalam permainannya. Membuatku sulit tuk melangkah meninggalkan sosok Andi yang terlanjur menjadi tamu di hatiku.
Baik, tak akan ku ceritakan panjang lebar Andi itu seperti apa.

Aku siswi SMA Tunas Bangsa kelas XI. Namaku Sinta. Sinta Dwi Prihastuti. Aku berasal dari orang yang berkecukupan. Semua menghormatiku, karena aku anak dari Ayah yang terkenal. Aku anak tunggal dari kedua orang tuaku. Tetapi, walaupun aku anak tunggal orangtuaku tidak pernah yang namanya memanjakanku. Dari kecil aku hidup mandiri. Dan Alhamdulillah sampai umurku 17 ini, aku belum pernah mendapat perlakuan kasar dari orang tuaku sebelum akhirnya Andi merubah kehidupanku.

Perkenalanku bermula saat aku naik ke kelas XI, diamana orang-orang mengatakan masa-masa ini adalah masa nakal-nakalnya seseorang. Andi pindahan dari SMA swasta di Jogja. Dia masuk di kelasku dan duduk di belakang bangku ku. Otomatis aku denngan cepat mengenalnya, selain karena aku orangnya supel aku juga terkenal ramah t
... baca selengkapnya di Penyesalan Terlambat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

06 Januari 2015

Kisah Pita Kuning

Kisah Pita Kuning Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika. Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam- malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya.

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York. Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya dia memulai bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Sex, gambling, drug. Dia menikmati semuanya.

Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang. Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uang orang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan menghukum dia tiga tahun penjara.

Menjelang akhir masa pe
... baca selengkapnya di Kisah Pita Kuning Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Perjuangan menuju Toilet KMP Inerie

Oleh Hiero Bokilia
 
MUDIK atau pulang kampung tidak hanya terjadi di kalangan warga Pulau Jawa saat merayakan hari raya Lebaran. Di kalangan warga Nusa Tenggara Timur saat-saat merayakan "Hari Bae" semisal Natal dan Tahun Baru atau hari raya Paskah, mudik pun sering dilakukan. Banyak warga NTT yang bermukim di ibu kota provinsi. Kupang menjadi pusat segalanya. Tidak saja sebagai pusat pemerintahan, tetapi Kupang juga menjadi pusat pendidikan. Warga di belahan Pulau Flores, Lembata, Alor, Sumba, Sabu, dan Rote berbondong-bondong menuntut ilmu di kota karang ini.

Sebagai pusat perekonomian, saat ini Kota Kupang bertumbuh demikian pesat. Pusat-pusat perbelanjaan terus dibangun, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencari kerja.

Dan sebagai pusat pemerintahan, banyak warga dari pulau-pulau di NTT juga bekerja di sejumlah lembaga pemerintahan dan swasta yang ada di Kota Kupang.

Maka, menjelang "Hari Bae" seperti ini, arus mudik tentu saja terjadi. Sejumlah moda transortasi udara dan laut ramai dimanfaatkan warga pemudik. Salah satu moda transportasi laut yang paling banyak disasar para pemudik adalah kapal motor penyeberangan (KMP) Ferry di bawah naugan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) dan PT Flobamor milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT. Moda transportasi ini menjadi pilihan utama karena selain berbiaya murah, ia juga dapat mengangkut kendaraan baik roda dua, roda empat, dan roda enam atau lebih. Selain itu, penumpang dapat membawa banyak barang tanpa dibebani biaya tambahan seperti yang diberlakukan moda transportasi udara. Di sini, feri menjadi alternatif pilihan utama warga pemudik.

Sebagaimana pantauan VN pada Kamis (18/12) lalu, warga pemudik asal Flores dan Sumba berjubel membeli tiket KMP Inerie 2 di Pelabuhan Penyeberangan Bolok, Kabupaten Kupang. Antrean panjang para calon penumpang tanpa mempedulikan teriknya sinar mentari pagi menjelang siang saat itu. Kapal yang dijadwalkan diberangkatkan pukul 11.00 Wita, molor sampai Pukul 12.00 Wita karena padatnya penumpang yang mengantre membeli tiket dan sulitnya pengaturan di atas kapal.

Setelah harus mengantre di tempat penjualan tiket, pemudik kembali harus mengantre dan berdesak-desakan saat hendak menaiki kapal. Ratusan kendaraan roda dua yang sudah padat berbaris rapi di dek satu KMP Inerie 2 semakin menyulitkan penumpang memasuki kapal. Padat benar arus mudik kali ini. Setelah sulit memasuki kapal, ternyata kesulitan baru datang menjelang. Tempat sulit didapatkan. Dek satu yang sudah disesaki ratusan kendaraan roda dua, dan puluhan kendaraan roda empat dan enam, membuat penumpang kesulitan mendapatkan ruang kosong sekadar untuk menggelar tikar.

Sutuasi yang sama juga ditemui di dek dua. Sejumlah tempat duduk dan tempat tidur yang tersedia di kelas ekonomi sudah penuh terisi. Lorong-lorong sepanjang jalan menuju kelas ekonomi di pintu masuk pun sudah disesaki penumpang. Seakan tak ada ruang kosong lagi untuk ditempati. Bahkan, di dek tiga pun situasinya tak jauh berbeda.

Pemudik kebanyakan tujuan Aimere, Ngada, Nagekeo, Manggarai, dan Sumba. Berjubel dan berlomba mendapatkan tempat. Muatan boleh dikatakan sudah melampaui kapasitas muat kapal.

Essy, mahasiswi Politani Kupang, pemudik asal Sumba Barat Daya mengaku memilih menumpang feri karena ongkosnya murah. Sebagai mahasiswa, tentu saja ia tak punya uang lebih untuk membeli tiket pesawat yang harganya selangit. Bersama dua rekannya Maya dan Fen mereka menggelar tikar di belakang mobil pick up. Satu tikar seukuran 1,2 x 0,5 meter mereka gelar untuk tidur bertiga. Separuh badan mereka harus rela langsung mengenai besi dek kapal. Tapi tidur mereka pulas. "Biar setengah mati, tapi yang penting bisa pulang rayakan Natal dengan keluarga," kata Essy diamini Maya.

Perjuangan tidak berhenti di situ. Ada satu perjuangan yang harus dilalui lagi. Ini yang boleh dikatakan cukup seru terutama bagi penumpang di dek satu. Perjuangan menuju toilet KMP Inerie 2 yang ada di dek dua. Perjalanan ke sana harus melewati jejeran sepeda motor yang hanya memberi ruang sempit yang begitu sulit untuk dilewati. Belum lagi di ruang-ruang dan celah sempit itu, sudah ada penumpang yang membentang tikar dan tidur di sana. Sudah susah lewati celat barisan motor, harus hati-hati agar tidak menginjak atau jatuh menimpa penumpang yang tidur di sela-sela barisan motor. "Permisi dan minta maaf tak henti-hentinya harus kita lontarkan. Untung sesama orang susah jadi saling mengerti," kata Fen, mahasiswa Politani asal SBD mengisahkan sulitnya menuju toilet kapal.

Itu baru di dek satu. Saat tiba di dek dua, dari pintu masuk saja sudah membuat gentar. Kalau tidak berani sebaiknya mundur. Tapi hasrat membuang yang lagi kebelet memaksa keberanian harus dimunculkan. Permisi dan minta maaf berulang kali diucapkan. "Silakan kaka, silakan om," jawaban para penumpang yang kebagian tempat di sepanjang lorong menuju toilet kapal.

Sampai di toilet, perjuangan menahan hasrat harus kembali terjadi. Sabar mengantre menunggu giliran hanya untuk kencing atau buang air besar. Panas dan bau pesing jadi teman setia di toilet pria. Tempat kencing berdiri bagi laki-laki yang disediakan empat buah tak bisa digunakan. Karton bertulisan "Rusak, tak bisa digunakan" dipampang pada empat tempat itu. Maka, penumpang harus sabar menunggu giliran pada empat toilet yang disediakan. "Kalau sudah rasa lebih baik langsung ke toilet. Jangan pake tahan lagi. Kalau tahan bisa-bisa kencing celana karena perjuangan panjang ke toilet dan harus antre tunggu giliran," kata Fen.

Air di toilet memang cukup untuk mandi dan kebutuhan di toilet. Hanya saja, panasnya tak ketulungan. Mandi air dan keringat. Selesai mandi sama dengan tidak mandi. Badan tetap berkeringat.

Perjuangan ternyata tak habis di situ. Saat kapal sandar pukul 08.00 Wita, Jumat (1912) di Pelabuhan Penyeberangan Aimere, Kabupaten Ngada, perjuangan kembali harus dilakukan. Untuk turun dari kapal, juga butuh perjuangan dan kesabaran. Budaya antre lagi-lagi harus berlaku. Yang di depan harus didahulukan, baru yang di belakang. Petugas kapal dan pelabuhan mengatur dengan baik, sehingga saat turun kali ini perjuangannya tak seberat saat naik. Perlahan-lahan kendaraan turun diikuti penumpang.

Itulah sekelumit cerita mudik menggunakan moda angkutan laut kita yang murah dan menjadi alternatif pilihan masyarakat. Namun, masih banyak yang perlu dibenahi. Muatan baik barang dan orang harus bisa dibatasi, agar menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Apalagi, menjelang hari raya keagamaan seperti ini. Mudah-mudahan, kondisi ini terus dibenahi dari hari ke hari, agar penumpang tidak lagi sulit dan berjuang menjual beli kata permisi dan maaf hanya untuk kencing dan buang air besar. Semoga.