18 Juni 2009

PMKRI Imbau Politisi Hindari Politik Uang dalam Pemilu Presiden

* Gelar Aksi Damai
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Massa aksi damai dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Ende mengimbau politisi dan pejabat negara untuk tidak menggunakan fasilitas negara dan uang dalam pelaksanaan pemilu presiden 8 Juli mendatang dalam rangka memenangkan paket tertentu. Dalam aksi damai ini, PMKRI Cabang ende juga mendesak pemerintah pusat untuk membatalkan pemberian cinderamata berupa cincic emas kepada anggota DPR RI periode 2004-2009.

Aksi damai yang dimulai dari Sekretariat PMKRI di Jalan Wirajaya, Rabu (17/6) kemarin dipimpin langsung Ketua Presidium PMKRI Cabang Ende, Levi Padalulu. Dalam orasinya di depan kantor bupati Ende, Levi Padalulu menegaskan, aksi damai yang digelar itu bertujuan menggugah nurani masyarakat bahwa pesta demokrasi 9 April lalu yang memilih anggota legislatif masyarakat telah terlibat aktif. Masyarakat telah secara sadar memberikan suaranya memilih calon legislatif . dia percaya, pilihan yang diberikan oleh rakyat pada pemilu legislatif lalu dilandasi pilihan atas kesadaran dan nurani tanpa intervensi dari kelompok-kelompok tertentu.

Implementasikan Janji
Dikatakan, dari proses itu, para calon legislatif yang telah dipilih oleh masyarakat yang pada masa kampanye telah memaparkan janji-janji dan visi misi mereka benar-benar mampu mengimplementasikan janji dan visi misi mereka yang telah mereka sampaikan itu. Dikatakan, proses politik pergantian pimpinan hingga saat ini, belum mampu menjawab tuntutan masyarakat marginal atau masyarakat yang terpinggirkan. Masyarakat masih dininabobokan dan masih terisolir baik dari segi infrastruktur maupun informasi. Untuk itu, pemimpin ke depan didesak untuk mengambil dan menentukan kebijakan yang memprioritaskan kepentingan rakyat.

Dia juga mendorong segenap massa aksi untuk tidak boleh mundur selangkahpun dalam memeprjuangkan hak-hak rakyat terpinggirkan kendati dihadang moncong senjata sekalipun. “Kita tidak boleh lari kendati diintimidasi sepanjang berjuang demi kepentingan rakyat.”

Koordiator Umum Aksi Damai, Alexander lape dalam orasinya menegaskan, dalam proses demokrasi terutama menjelang pemilihan presiden, rakyat hendaknya tidak dipaksa dan ditekan untuk memilih paket tertentu. “Kedepankan independensi masyarakat.” Dia juga mengimbau kepada pejabat negara agar tidak menggunakan fasilitas negara dalam momen kampanye dalam rangka memenangkan paket tertentu. Dia juga mempersoalkan pejabat negara dan daerah yang ikut terlibat aktif dalam kampanye. Menurutnya, secara aturan memang tidak melarang namun seharusnya pejabat negara dan daerah lebih memprioritaskan kepentingan masyarakat ketimbang turun langsung melakukan kampanye demi kepentingan paket tertentu. “Republik ini rusak karena pejabat bukan karena rakyat. Jangan gunakan fasilitas negara untuk kepentingan paket tertentu.”

Lima Poin Pernyataan Sikap
PMKRI Cabang Ende dalam pernyataan sikapnya yang diterima Flores Pos menyampaikan beberapa hal terkait dengan pelaksanaan pemilu presiden. Poin pertama pernyataan mereka PMKRI menegaskan, meskipun ada regulasi yang tidak membatasi pejabat negara untuk melakukan kampanye, tetapi pejabat tersebut harus mengedepankan independensi dan netralitas kepemimpinan serta mengutamakan pelayanan publik daripada melakkan kampanye yang hanya mengutamakan sekelompok orang. Poin kedua, apabila para pejabat negara memilih untuk melakukan kampanye maka harus mentaati semua aturan yang berlaku termasuk jangan menggunakan fasilitas negara, keuangan daerah dan jangan mengabaikan penyelenggaraan negara karena semuanya akan merugikan masyarakat.

Pada poin ketiga, PMKRI mengimbau kepada pejabat negara dilarang melakukan pemaksaan terhadap rakyat untuk menjatuhkan pilihannya kepada paket tertentu karena akans angat melecehkan asas pemilihan umum. Keempat, kepada panitia pengawas pemilu agar mengoptimalkan tugas pengawasan terhadap proses pemilihan umum secara nyata di tengah masyarakat sehingga berbagai bentuk penyelewenangan yang mengarah pada rusaknya demokrasi dan berdampak pada perpecahan antar masyarakat dan masyarakat dengan pemerintah tidak terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kelima, membatalkan rencana pemberian conderamata oleh negara kepada DPR RI periode 2004-2009 karena hal tersebut hanya akanmenghabiskan keuangan negara dan sebaiknya dana tersebut diberikan kepada rakyat untuk meningkatkan pembangunan yang masih terkungkung keterbelakangan.
pemiluMereka juga



Dinas Koperasi dan UMKM Gelar Workshoop Penyusunan Renstra Koperasi

* Diikuti Pengurus dan Pengawas Koperasi
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Sebagai langkah pemberdayaan dan penigkatan kapasitas pengurusa dan pengawas koperasi di Kabupaten Ende dan dalam raqngka menyongsong peringatan hari koperasi, Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah menggelar workshoop bagi para pengurus dan pengawas koperasi. Kegiatan dibuka Asisiten II Setda Ende mewakili bupati Ende.

Don Randa Ma dalam sambutannya saat membuka kegiatan dimaksud di hotel Safari, Rabu (17/6) mengatakan, koperasi sebagai salah satu pelaku ekonomi di negara ini selain BUMN dan badan usaha swasta memiliki kekhasan tersendiri yang sekaligus menjadi jati diri koperasi. Kekhasan yang menjadi jati diri koperasi itu yakni prinsip-prinsip dan nilai-nilai koperasi. Keunggulan dari nilai-nilai koperasi yaitu menolong diri sendiri dalam kebersamaan, kemandirian, demokrasi, kesetaraan, keadilan dan solidaritas, kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap orang lain.

Kekhasan Jadi Sumber Inspirasi
Kekhasan itu, kata Randa Ma hendaknya menjadi sumber inspirasi dan motifasi spiritaul bagi semua insan koperasi dalam mewujudnyatakan peran koperasi sebagai basis ekonomi rakyat. “Dalam mengelola dan mengembangkan koperasi agar sungguh memaknai esensi dan hakekat koperasi sebagai kumpulan orang-orang sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian.”

Terkait upaya peningkatan kompetensi koperasi agar memiliki daya saing yang komperatif maka pemerintah telah mencanangkan berbagai program pembinaan. Pengembangan koperasi berkualitas yaitu koperasi yang aktif, adanya keterkaitan dengan anggota dan kinerja yang sehat yang ditandai dengan membaiknya struktur permodalan, kemampuan penyediaan dana, penambahan aset, penigkatan volume usaha, peningkatan kapasitas produksi dan kinerja hasil audit wajar tanpa sarat adalah bagian dari upaya yang dilakukan pemerintah itu.

Untuk mewujudkan koperasi berkualitas perlu dilakukan revitalisasi koperasi dengan strategi pelaksanaan seperti menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan koperasi, meningkatkan produktifitas dan daya saing koperasi. Selain itu meningkatkan kopetensi usaha koperasi pada sektor agribisnis dan agroindustri dengan pendekatan komoditi, menigkatkan akses koperasi terhadap sumberdaya produktif, terutama sumberdaya pembiayaan. Juga meningkatkan kapasitas SDM koperasi, meningkatkan citra koperasi untuk membangun kepercayaan masyarakat, lembaga keuangan dan mitra usaha koperasi. Perlu pula dikembangkan sinergi peran serta masyarakat serta instansi pemeritah serta dunia usaha dalam pemberdayaan koperasi di daerah perdesaan serta menerapkan akuntabilitas koperasi untuk mewujudkan koperasi yang baik, bersih dan sehat.

Upaya Nyata Pemerintah
Terkait workshoop yang diselenggarakan, kata Randa Ma, adalah salah satu upaya nyata yang dilakukan pemerintah melalui dinas untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus dan manajer koperasi tentang rencana strategis. Dia berharap, setelah ini pengurus dan pengelola koperasi memiliki pemahaman tentang renstra dan selanjutnya pengurus memiliki kemampuan menyusun renstra sebagai landasan pijak dan acuan dalam penerapan akuntabilitas koperasi.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM Kabupaten Ende, Agustinus W Wae dalam materinya tentang kebijakan dan strategi pemberdayaan koperasi menegaskan, koperasi menjadi menarik karena di dalam koperasi terdapat sifat-sifat komunal yaitu kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan. Selain itu, koperasi menajdi menarik karena koperasi dapat meningkatkan harga diri, harkat dan martabat manusia. Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan sekelompok orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Di dalam koperasi terdapat nilai-nilai koperasi antara lain, menolong diri sendiri, tanggungjawab sendiri, demokrasi, kesetaraan. Nilai lain yang terkandung di dalam koperasi adalah keadilan dan solidaritas, kejujuran, keterbukaan, tanggungjawab sosial serta nilai kepedulian terhadap orang lain.

Tujuh Prinsip Koperasi
Dijelaskan, di dalam koperasi terdapat tujuh prinsip yang tidak dapat ditinggalkan yakni keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian SHU dilakukan secara adil. Prinsip lain yang tidak kalah penting adalah pemberian balas jasa yang terbatas pada modal, kemandirian, pendidikan perkoperasian dan kerjasama antara koperasi.

Berbagai landasan, nilai dan prinsip koperasi tersebut semuanya diarahkan untuk mewujudkan koperasi yang berkualitas di mana koperasi merupakan badan usaha aktif dan memiliki keterkaitan serta partisipasi anggota dengan kinerja usaha yang semakin sehat sesuai klasifikasi A, B dan C. Ciri koperasi aktif yakni badan usaha aktif, ditandai mekanisme manajemen koperasi berlangsung, seperti RAT, Audit, Proses POAC, aktivitas bisnis berjalan, dan ketaatan terhadap Peraturan Perundangan yang berlaku. Selain itu, adanya Prinsip kohesivitas, yaitu rasa keterikatan anggota terhadap organisasi. Dapat dilihat berdasarkan persentase kehadiran dalam rapat, loyalitas/ kesetiaan thd keputusan organisasi, tanggung renteng (risk sharing).

Ciri lainnya adalah, memiliki partisipasi kuat dari anggota, yaitu kewajiban dan dukungan anggota. Nampak dalam hal pemenuhan Simpanan pokok dan wajib, menghadiri rapat proses pengambilan keputusan, memanfaatkan pelayanan koperasi.
Kinerja yang semakin sehat, ditandai dengan membaiknya struktur permodalan, kemampuan penyediaan dana, penambahan aset, peningkatan volume usaha, peningkatan kapasitas produksi, dan kinerja hasil audit WTS. Orientasi pelayanan khususnya pada anggota dan masyarakat pada umumnya, yang dicirikan keterkaitan dengan usaha anggota dan adanya pendidikan bagi anggota koperasi.

Ke depan, kata dia, langkah penting yang perlu dilakukan adalah revitalisasi koperasi dimana memfungsikan kembali koperasi melalui perkuatan kelembagaan yang meliputi aspek keanggotaan, manajemen, akuntabilitas dan penerapan jatidiri koperasi secara konsisten.



Jelang Hari Koperasi, Dinas Koperasi dan UKM Gelar Cerdas Cermat

* SMKN 1 Raih Juara Satu
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Menjelang hari Koperasi pada 12 Juli nanti, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Kabupaten Ende menggelar aneka kegiatan. Salahs atunya adalah cerdasa cermat koperasi tingkat SMA yang diikuti lima sekolah. Dari lima sekolah yang berpartisipasi pada kegiatan ini, SMKN 1 keluar sebagai juara pertama disusul SMA Islam Mutmainah sebagai juara dua, juara tiga SMAN II Ende. Juara satu pada cerdas cermat ini akan mewakili Kabupaten Ende pada lomba cerdas cermat tigkat provinsi yang akan diselenggarakan di Kabupaten Flores timur.

Ketua Panitia, Wilhelmus Wangga diawal dan diakhir pelaksanaan lomba cerdas cermat yang digelar di lantai dua Kantor Dinas Koperasi, Selasa (16/6) mengatakan, penyelenggaraan lomba cerdas cermat ini merupakan satu dari sekian kegiatan yang telah dirancang panitia. Sebelumnya, telah diselenggarakan sejumlah kegiatan seperti penilaian koperasi berprestasi, pendidikan koperasi dan nanti akan digelar pula workshoop tentang perkoperasian. Kegiatan-kegiatan lain akan digelar pada waktu-waktu mendatang.

Diikuti Lima Sekolah
Terkait penyelenggaraan cerdas cermat, lanjut Wangga, diikuti oleh lima sekolah dari enam sekolah yang mendaftar. Lima sekolah tersebut yakni SMAN II Ende, SMA Taruna Vidya, SMA Islam Mutmainah, SMKN I Ende dan SMA Alsiora. Masig-masing sekolah diwakili oleh tiga peserta. Kegiatan ini, kata dia, selain untuk memeriahkan hari koperasi juga dalam rangka mendukung program pemerintah mewujudkan Ende sebagai kabupaten koperasi.

Dikatakan, melihat hasil pelaksanaan lomba, masih banyak hal yang perlu dievaluasi dan dibenah ke depan. Terkait materi yang diberikan yang masih dalam lingkup koperasi, banyak yang belum dipahami oleh para peserta lomba. “Kalau pelajari benar pasti bisa jawab.” Kesiapan peserta, kata dia rata-rata sama di mana belum maksimal mempersiapkan diri. Kekompakan tim dalam lomba juga masih sangat kurang terlihat masih ada yang hanya hadir tanpa memberikan kontribusi pada saat lomba.

Kepada sekolah dari SMKN 1 Ende yang keluar sebagai juara satu dan akan mewakili Ende ke tingkat provinsi, Wangga berpesan agar kembali mempelajari materi-materi yang menjadi pertanyaan dalam lomba tersebut agar lebih siap mengikuti ajang perlombaan mendatang.

Motifasi Siswa Berkoperasi
Kepala Bidang Pengembangan Koperasi pada Dinas Koperasi dan UKM Ende, Mari Luis kepada Flores Pos mengatakan, keterlibatan sekolah dalam pelaksanaan lomba ini untuk mendorong dan memotifasi siswa dan lembaga pendidikan bahwa proses berkoperasi dimulai dari bangku sekolah. “Lembaga pendidikan dijadikan laboratorium perkoperasian.”

Dikatakan, dari sisi koperasi siswa (Kopsis) di Kabupaten Ende, dari sejumlah sekolah baik dari tingkat SD-SMA/SMK Cuma satu Kopsis yang eksis dan berjalan yakni Kopsis Maju di SMKN 1 Ende yang diberi pengakuan pada tahun 2007. melalui pelaksanaan lomba ini, kata dia, sekolah dan lembaga pendidikan didorong untuk mendirikan koperasi siswa di sekolah-sekolah.

Pada kegiatan pembukaan mewakili kepala dinas, mari Luis juga berpesan kepada empat sekolah peserta lomba yang belum memiliki koperasi untuk kembali dan mulai emndorong pendirian koperasi siswa di sekolah masing-masing. Para guru didorong untuk memotifasi OSIS dan Komite Sekolah untuk mulai mengembangkan kopsis di masing-masing lembaga pendidikan. Koperasi siswa, kata dia sangat penting karena berguna bagi siswa setelah tamat. “Mereka bisa berwirausaha karena sudah belajar koperasi dan organisasi di sekolah.”

Selain itu, kata dia, dengan berkoperasi dapat membentuk pribadi siswa untuk berwirausaha. Berkoperasi juga mendukung mereka dalam bermasyarakat karena mereka akan menjadi tokoh-tokoh muda yang punya keterampilan berorganisasi di masyarakat. Mengikutsertakan sekolah dalam membangun koperasi siswa di sekolah akan memperoleh dampak positif di mana bisa membangun karakter dan kompetensi serta menyiapkan siswa siap terjun ke masyarakat. Dinas, kata dia berkewajiban mendampingi dan memfasilitasi melalui penyiapan pinjaman dan bimbingan teknis kepada koperasi siswa.

Hasil lengkap lomba cerdas cermat juara 1 SMKN I (nilai 530), juara 2 SMA Islam Mutmainah (440), juara 3 SMAN 2 (375), juara harapan 1 SMA Taruna Vidya (165) dan juara harapan 2 dari SMA Alsiora dengan nilai nol akibat salah menjawab pertanyaan dibabak rebutan sehingga nilainya dipotong.



Maksimalkan Pelayanan, PDAM Terus lakukan Pembenahan

* Penyesuaian Tariff Disambut Baik Pelanggan
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Setelah melakukan penyesuaian tarif, PDAM Ende dalam rangka memaksimalkan pelayanan terhadap para pelanggan terus melakukan pembenahan di segala lini. Salah satunya adalah dengan melakukan perbaikan jaringan terutama yang bocor dan tersumbat agar penyaluran air kepada masyarakat pelanggan tidak menghadapi kendala.

Hal itu dikatakan Direktur PDAM Ende, Ayub Waka kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Selasa (16/6). Ayub Waka mengatakan, sejak diberlakukannya penyesuaian tarif dasar air minum pada bulan Mei lalu, sejauh ini tidak ada reaksi atau keberatan dari masyarakat pelanggan. Tidak adanya keberatan itu, kata dia, karena penyesuaian tarif yang dilakukan langsung diikuti dengan pembenahan pelayanan pendistribusian air kepada masyarakat pelanggan.

Lakukan Pembenahan Pelayanan
Dijelaskan, penyesuaian tarif memang perlu dilakukan mengingat kenaikan tarif dasar itu sudah dilakukan sejak enam tahun yang lalu sehingga perlu ada penyesuaian tarif. Penyesuaian itu rata-rata mengalami perubahan atau kenaikan sekitar Rp150 namun itu khusus untuk sambunganrumah tangga. Sedangkan untuk sambungan lainnya terjadi kenaikan yang tidak sama.

Diakuinya, dengan penyesuaian tarif ini, PDAM lebih meyakinkan diri untuk melakukan pembenahan pelayanan terutama dalam pendistribusian air kepada masyaakat pelanggan. Pembenahan yang dilakukan terutama pada upaya pengurangan tignkat kebocoran baik akibat pipa penyaluran air yang sudah tua maupun kebocoran akibat ulah manusia yang tidak disengaja. “Kebocoran itu wajar karena sudah 26 tahun jaringan distribusi ini dipasang.” Menyikapi kebocoran itu, lanjutnya, selalu langsung dilakukan perbaikan jika diketahui adanya laporan atau pantauan dari petugas yang rutin turun ke lapangan.

Rutin Lakukan Pemantauan
Kepala Bidang Teknik PDAM Ende, Yoseph Lela mengatakan, jaringan distribusi yang dikelola PDAM saat inbi sudah cukup tua usianya. Kondisi itu mengakibatkan kebocoran sering terjadi. Namun kebocoran itu selalu sigap dilakukan perbaikan. Dikatakan pula, jika selama ini banyak juga kebocoran yang disengaja itu terjdi karena pada waktu lalu distribusi air kurang merata sehingga banyak pihak yang sengaja melakukan pencurian air di beberapa titik. Namun dengan lancarnya distribusi air dan seringnya petugas secara rutin melakukan pemantauan, aksi-aksi pencurian air semakin berkurang.

Diakui pula, kendala yang dihadapi PDAM adalah tingginya tunggakan air. Banyak kalangan yang belum membayar rekening air yang ditetapkan. Pendekatan terus dilakukan dan dari pendekatan itu ada pelanggan yang sadar dan langsung membayar rekening air mereka. Bahkan, kata dia, pendekatan dan penagihan langsung dilakukan oleh petugas ke rumah pelanggan. “Tapi kalau ada yang masih tidak bayar terpaksa kita dop (tutup) sementara sampai mereka bayar.” Tunggakan terbesar, katanya terdapat di perumahan DPRD Ende di Mautapaga Permai. Tunggakan mencapai Rp6 juta lebih dan sudah berulang kali dilakukan penagihan kepada Sekretariat Dewan. Dia berharap, ke depan semua tunggakan dapat dibayar agar bisa menunjang PDAM dan operasional dan peningkatan pelayanan.



Mitra Usaha di Ende Tunggak Dana LUEP Rp440,6 Juta

* Program LUEP untuk Jaga Kecukupan Pangan
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Program Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Perdesaan (DPM LUEP) yang telah direalisasikan sejak tahun 2005 hingga kini berjalan cukup bagus. Program untuk pembelian hasil panen khusus gabah dan beras dari masyarakat petani ini dinilai cukup membantu masyarakat petani dari pihak tengkulak yang sering membeli dengan harga murah. Namun demikian, dalam dua tahun terakhir yakni 2007 dan 2008, masih ada tunggakan dari mitra LUEP yang belum mengembalikan dana pokok dan bunga yang diberikan untuk dikelola mereka. Nilai tunggakan tahun 2007 mencapai Rp154 juta sedangkan tahun 2008 mencapai 286,6 juta atau mencapai Rp440,6 juta untuk dua tahun.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian (BKP3) Kabupaten Ende, Uran Muhidin di ruang kerjanya, Jumad (12/6) didampingi Kepala Bidang Penyediaan Pangan pada BKP3 Ende, Donatus Nado. Dikatakan, tunggakan tahun 2007 senilai Rp154 juta terdapat pada dua mitra LUEP masing-masing UD Kasih Setia senilai Rp104 juta dan CV Seroja senilai Rp50 juta. Untuk tahun 2007, Ende mendapatkan bantuan modal LUEP senilai Rp 2,3 miliar dan dialokasikan kepada 11 mitra LUEP.

Tahun 2008, dari total dana Rp1,050 miliar, terdapat tiga mitra LUEP yang masih menunggak. Ketiga mitra tersebut masing-masing UD Sukur dengan besar tunggakan Rp212 juta. Untuk UD Sukur, kata Muhidin, selama ini tidak ada permasalahan dalam pengembalian bahkan pernah menjadi mitra LUEP teladan. Keterlambatan pengembalian ini karena pemiliknya meninggal dunia. Namun dari pendekatan yang dilakukan, ahli waris menyatakan kesanggupan untuk mengembalikan dana LUEP tersebut. CV Amanat dengan nilai tunggakan sebesar Rp22,1 juta dan UD Agro Bumi Lestari dengan besaran tunggakan senilai Rp52,5 juta.

Tunggakan Pengaruhi Kucuran Dana
Terhadap tunggakan-tunggakan itu, katanya, telah dilakukan pendekatan dan mitra LUEP semuanya menyanggupi untuk melakukan pengembalian. Tingginya tunggakan ini, kata dia ikut mempengaruhi besaran kucuran dana LUEP tahun 2009. untuk tahun ini, kata dia, Ende hanya memperoleh dana sebesar Rp200 juta. Namun penurunan itu tidak saja dipengaruhi faktor tunggakan namun ada pula faktor lainnya yang ikut mempengaruhinya. Dengan pengembalian tunggakan itu, nantinya akan dilakukan lobi ke provinsi dan pusat untuk kembali mengucurkan dana bantuan lebih besar seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Uran Muhidin mengatakan, program ini dilihat memberikan manfaat yang sangat agus bagi para petani tertuama pada musim panen. Sebelum program ini berjalan, pada musim panen, hasil panen petani langsung dibeli oleh para tengkulak dengan harga yang sangat murah. Harga jual beras kepada para tengkulak yang demikian murah itu tidak sebanding dengan ongkos produksi yang dikeluarkan petani. Hal ini jelas mengakibatkan kerugian di kalangan petani. Hadirnya LUEP dengan mekanisme pembelian beras petani menggunakan harga penetapan pemerintah senilai Rp4.600 per kilogram itu akhirnya mampu membuat petani semakin bergairah menanam padi dan pada akhirnya ketersediaan pangan di tingkat lokal mencukupi. “Tujuan LUEP ini cukup bagus. Membantu petani pada saat panen.”

Bantu dari APBD
Sebelumnya, Wakil Bupati Ende Achmad Mochdar di ruang kerjanya minggu lalu kepada Flores Pos mengatakan, program LUEP yang telah dijalankan beberapa tahun terakhir yang didanai pemerintah pusat dan provinsi telah membantu membeli beras dan gabah dari petani. Ke depan, kata Wabub Mochdar pemerintah akan mencoba mengajukan dana dampingan dari APBD atas restu DPRD Ende sebagai pihak yang berhak atas anggaran untuk lebih peduli terhadap masyarakat dengan mengalokasikan dana untuk LUEP.

Dikatakan, program LUEP ini mempunyai manfaat yang cukup besar tidak saja membantu petani pada masa panen tetapi yang terpenting adalah emnjaga agar hasil panen petani tidak keluar daerah. Dengan hasil panen tetap di dalam wilayah Kabupaten Ende, katanya, maka secara tidak langsung telah membantu ketersediaan pangan sehingga dari aspek ketersediaan selalu tercukupi. “Ini juga bantu agar kita tidfak alami kekurangan pangan. Itu terbukti beberapa tahun terakhir kita tidak begitu parah kekurangan pangan.”



Sopir Travel Minta Kepastian Lokasi Pangkalan

* Desak Penertiban Kendaraan Luar yang Beroperasi di Ende
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Sejak dimulainya langkah penertiban oleh Dinas Perhubungan, Informasi dan Telekomunikasi melalui Bagian Perhubungan Darat, menimbulkan reaksi dari para pemilik armada travel dan para sopir travel. Permasalahan terkait lokasi atau pangkalan kendaraan travel. Menyikapi persoalan itu, Dinas Perhubungan engundang pemilik armada travel untuk membicarakannya. Dalam pembicaraan yang dihadiri para pemilik armada travel dan sopir travel dua permasalahan yang mencuat yakni persoalan pangkalan atau pool atau agen dan penertiban kendaraan dengan nomor polisi luar yang beroperasi di wilayah Kabupaten Ende.

Dialog yang digelar di tempat pengujian kendaraan Dinas Perhubungan Ende, Senin (15/6) dipandu langsung Kepala Dians Perhubungan, Abdulah Ali didampingi Kepala Bidang Perhubungan Darat, L. Robiyanto She dan Kepala unit Pengelolaan Teknis Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Tomas Bute.

Undang 15 Pemilik Travel
Kadis Ali pada kesempatan itu mengatakan, menyikapi persoalan penertiban yang dilakukan, dinas mengundang 15 pemilik armada travel untuk berdialog. Kehadiran pemilik travel sangat pernting agar nantinya mereka bisa memberikan penjelasan kepada para sopir armada travel agar bisa berjalan sesuai dengan regulasi yang ada. Dikatakan, travel dalam operasionalnya sebenarnya hanya sebagai kendaraan antar jemput dan tidak boleh beroperasi di laur ketentuan itu apalagi memasuki areal terminal. Travel memiliki sejumlah ciri khusus yang mengatur keberadaan travel. Travel yang beroperasi di Ende, kata Ali rata-rata menggunakan sedan. Ini menunjukan Ende lebih maju dibanding daerah lain. Namun dari sisi aturan, Ende masih jauh tertinggal.

Sesuai aturan, kata dia, harusnya jumlah travel hanya 20 persen dari jumlah AKDP. Jadi jika AKDP semua jurusan ada 62 maka seharusnya jumlah travel yang beroperasi sebanyak 12. namun kondisi saat ini, kata dia, sudah sebanyak 32. dia merincikan, jurusan Ende-Maumere sebanyak 21, Ende-Bajawa enam unit, Ende Mbai tiga unit dan Ende-Ruteng empat unit.

Angkutan Pelengkap
Kadis kemudian memberikan kesempatan kepada Kepala UPT Dinas Perhubungan, Thomas Bete untuk menjelaskan keberadaan travel menurut aturan. Bete pada kesempatan itu menjelaskan, travel merupakan angkutan pelengkap angkutan kota dalam provinsi dan angkutan antar kota lainnya. Kehadiran travel atas permintaan calon penumpang yang inginkan angkutan yang aman dan nyaman walau dengan harga yang mahal dari angkutan yang lain. Travel, kata Bete juga memiliki ciri pelayanan kusus di mana pelayanan dari pintu ke pintu dan tidak mengangkut penumpang di jalanan. “Untuk angkut penumpang di jalan tidak boleh karena sudah ada bus.”


Keberadaan dan operasional travel, kata dia, juga dibatas oleh wilayah administratif jadi tidak boleh melewati batas administratif itu. “Jangan ijinnya untuk Ende lalu jalan sampai ke Larantuka.” Travel, lanjutnya juga tidak terjadwal dan tidak boleh singgah di terminal karena di terminal sudah ada bus dan tidak bisa mengambil hak bus. Travel juga tidak mencantumkan papan trayek, dan menggunakan kendaraan jenis mini bus, sedan dengan warna dasar plat kuning dan tulisan hitam.

Jumlah kendaraan yang dioperasionalkan di suatu wilayah, kata Bete tidak boleh melebihi 20 persen angkutan kota dalam provinsi (AKDP) yang beroperasi. Jika di Ende saat ini terdapat 62 AKDP maka seharusnya hanya 12 kendaraan travel yang bisa beroperasi di Ende. Namun kondisi saat ini terdapat 32 armada travel. Hal itu karena, travel hanyalah sebagai angkutan pelengkap dalam trayek tetap dan teratur. “Sekarang kelebihan sudah cukup banyak.” Syarat keberadaan travel lainnya, lanjut Bete adalah ber-AC dilengkapi stiker dengan tulisan angkutan antar jemput di samping kiri dan kanan pintu dilengkapi pula dengan logo perusahaan pada pintu depan kiri dan kanan. Demi pengamanan dan keamanan penumpang, sopir juga dilengkapi dengan seragam. Selain itu, tarif yang diberlakukan harus di atas tarif bus AKDP dan berdasarkan kesepakatan dengan calon penumpang.

Dikatakan, pokok permasalahan adalah pool dan agen yang belum disiapkan. Itu dimaklumi karena keberadaan travel yang ada masih baru mulai berusaha sehingga sulit menyediakan sendiri. Idealnya, setiap armada menyiapkan agen sendiri sebagai tempat istirahat dan menunggu para calon penumpang yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang memadai. Pool atau agen juga sebagai tempat menagkut dan menurukan penumpang sekaligus sebagai tempat penjualan karcis. Travel, kata Bete tidak boleh parkir di jalan-jalan utama dan didekat terminal guna menghindari saling berebut penumpang dengan AKDP. “Kalau tidak diatur dengan pool akan terjadi rebutan penumpang.”

Minta Tertibkan Kendaraan Luar
Mikael Matias, pemilik sekaligus sopir armada Angel Travel pada kesempatan itu mengatakan, keberadan travel selalu terjadi penambahan dan kondisi itu menimbulkan terjadinya persaingan yang tidak sehat. Kondisi ini ditambah lagi dengan kehadiran armada antar jemput lainnya yang menggunakan plat nomor luar yang beroperasi di Ende. Untuk itu, dia meminta dinas terkait untuk melakukan penertiban kendaraan travel terutama kendaraan dari luar yang notabene beroperasi di Ende namun bayar pajaknya di luar Ende. Dia juga mempertanyakan larangan antar jemput penumpang di bandara. Padahal, kata dia, ada sejumlah penumpang yang meminta dijemput dan diantar ke bandara namun karena ada larangan menjadi sulit bagi kendaraan travel. Bahkan, parahnya lagi, kata dia, saat travel resmi masuk ke wilayah bandara malah diusir oleh awak kendaraan di bandara yang nota bene menggunakan plat nomor luar daerah.

Dia juga mempertanyakan jangka waktu pemberlakuan bagi travel yang hanya lima tahun. “Kalau tahu ada pembatasan travel hanya lima tahun lebih baik dari dulu ambil angkutan kota saja.”

Bentuk Wadah
Kepala Bidang perhubungan Darat, Lodofikus Robiyanto She mengataka, menyikapi persoalan yang terjadi, disarankan agar armada travel perlu duduk bersama dan membicarakan untuk membentuk wadah sendiri. Wadah tersebut penting agar setiap ada persoalan, wadah yang akan memperjuangkannya. Sementara menyangkut pangkalan atau pool, kata She, perlu dicarikan jalan keluarnya yakni dengan menyiapkan pangkalan bagi armada travel namun untuk hal itu perlu dibicarakan lebih lanjut mengingat kewenangan penyiapan pangkalan atau pool seharusnya oleh pemilik armada travel.

Setelah melalui pembicaraan panjang, Kadis Ali akhirnya memutuskan agar pangkalan travel baik di arah barat maupun di arah timur Kota Ende yang selama ini telah digunakan tetap digunakan untuk sementara sambil menunggu konsultasinya dengan bupati. Soal permintaan pemerintah menyiapkan lokasi pangkalan agak sulit karena membutuhkan pembahasan baik di tingkat pemerintah dan di tingkat Dewan. Namun dia menjanjikan, setelah pertemuan, dia bersama utusan pemilik armada travel untuk bertemu bupati guna membicarakan persoalan yang dihadapi para pemilik dan sopir armada travel. Dia menjanjikan, paling lambat hari Rabu sudah ada kepastian yang bisa disampaikan kepada pemilik armada travel.

Usai dialog, para sopir armada travel yang sebelum menuju ke kantor dinas sempat berkonvoi bersama keliling kota pulang dengan tertib dan melakukan konvoi sampai ke jalan El tari melewati kantor bupati Ende dan DPRD Ende.



Empat Siswa SMA Raih Nilai 10 Ujian Nasional

* Prestasi Diraih Atas Kerja Sama Semua Pihak
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Empat orang siswa SMA berhasil meraih nilai 10 dalam ujian nasional (UN) yang diumumkan pada Senin (15/6). Empat siswa tersebut berasal dari dua sekolah berbeda yakni dua orang siswa dari SMAN 1 Ende atas nama Mira Setiawati dari Program Bahasa yang meraih nilai 10 untuk Bahasa Jerman dan Hermia Rusfayeti dari program Ipa yang berhasil meraih nilai 10 untuk pelajaran Kimia. Dua lainnya dari SMAK Syuradikara yakni Marianus Tanjung Fanggidae dan Artur Surya Dharma dari program IPA.

Kepala SMAN 1 Ende, Amatur Peta di ruang kerjanya usai pengumuman kelulusan di sekolah tersebut, Senin (15/6) mengatakan, prestasi yang dicapai anak didiknya sampai memperoleh nilai 10 pada dua mata pelajaran berbeda itu berhasil diraih atas kerja sama semua pihak baik peran para guru, komite sekolah, orang tua dan siswa itu sendiri. Atas prestasi yang diraih itu, pihak sekolah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dan juga bersyukur kepada Tuhan atas penyelenggaraannya sehingga prestasi tersebut dapat diraih.

Sama dengan Tahun Lalu
Namun dia mengakui, melihat dari persentase kelulusan yang ada belum sangat baik mengingat persentase kelulusan tahun ini masih sama dengan persentase kelulusan yang diperoleh pada tahun yang lalu. Tahun 2008, kata dia, persentase kelulusan yang dicapai 99,85 persen dari total peserta UN 242. sedangkan tahun 2009 ini persentase kelulusan 99,6 persen dari total peserta UN 238. Diakui, untuk mencapai prestasi kelulusan itu, pihak sekolah sejak bulan September 2008 lalu telah melakukan bimbingan yang dilakukan secara tertib dan dilanjutkan dengan uji coba. Dari setiap uji coba yang dilakukan dilihat ada peningkatan. Namun dari hasil itu pula, dapat diketahui kesiapan siswa untuk mengikuti UN dan hal itu disampaikan kepada para siswa dan orang tua wali.

Awal pelaksanaan bimbingan yang rutin setiap hari itu, kata Peta, sempat mendapat tanggapan miring dari sejumlah orang tua. Namun, pihak sekolah tetap menjalaninya guna mempersiapkan para siswa mengikuti UN. Memperhatikan persentase kelulusan tahun ini, kata dia memang ada peningkatan. Jika pada tahun-tahun sebelumnya program IPS yang selalu menjadi masalah ternyata lulus 100 persen dari 141 peserta ujian demikian juga program Ipa yang diikuti 65 peserta. Namun untuk program Bahasa yang biasanya selalu lulus 100 persen justru tahun ini dua orang yang tidak lulus.

Bagi siswa yang tidak lulus, diharapkan untuk tidak putus asa. Jika ada peluang untuk mengikuti program paket C maka pihak sekolah akan memfasilitas. Namun jika tidak ada paket C atau tidak mau mengikuti program paket C, pihak sekolah masih tetap menerima mereka untuk kembali mengulang dan mengikuti pelajaran di SMAN 1. “Kami dengan senang hati kembali didik mereka di sini.”

Gelar Rapat Kerja
Ketua Komite SMAN 1 Ende, Martinus Ndate menyatakan terima kasih atas kerja sama kepala sekolah, pihak guru, orang tua wali, komite sekolah dan para siswa dalam mendukung capaian prestasi yang ada. SMAN 1, kata dia telah mengembangkan tim kerja yang baik antara sekolah dengan Komite Sekolah di mana setiap akhir tahun diselenggarakan rapat kerja untuk menyusun rencana kerja ke depan. Rapat kerja itu juga dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan kekurangan yang dialami saat memasuki tahun ajaran baru yang perlu dibenahi. Komite Sekolah, katanya selalu menekankan perhatian pada kesejahteraan guru mata pelajaran. Hal itu dalam kaitan keterlibatan guru mata pelajaran dalam memberikan bimbingan kepada para siswa secara kontinu terutama bagi mata pelajaran yang dianggap selalu menjadi kendala.

Dikatakan, dari kerja sama yang baik yang dibangun itu, ternyata menunjukan hasil bagus. Menurut dia, tanggung jawab pendidikan tidak saja pada sekolah tetapi peran serta semua pihak baik itu pemerintah dalam penyiapan kurikulum dan pendanaan, para guru dalam kaitan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan orang tua dalam kaitan dengan dukungan terhadap anak sekolah. Kerja sama itu perlu dibangun demi mengatasi semua permasalahan yang terjadi di sekolah.

Larang Coret Pakaian
Kepala Sekolah SMAK Syuradikara, pater kanis Billa mengatakan, persentase kelulusan SMAK Syuradikara 98,55 persen dari 207 peserta ujian dan berada pada nomor urut dua setelah SMAN 1 Ende. Prestasi itu juga disusul prestasi dua siswa yang berhasil meraih nilai 10 untuk mata pelajaran Kimia dari program IPA yakni marianus Fanggidae dan Artur Surya Dharma. Pada kesempatan itu, pater Kanis juga mengimbau kepada para siswa untuk tidak melakukan corat-coret pada pakaian yang telah dikenakan selama tiga tahun yang telah dibeli oleh orang tua. Dikataka, dia sudah menjaring 25 siswa yang telah mencoret pakaian mereka dan telah diambil. Saat itu pater kanis menunjukan satu baju kaus Syuradikara yang telah dicoret. Menurutnya, jika tidak lagi dipakai agar pakaian tidak dicoret. Alangkah baiknya jika pakaian itu diberikan kepada orang tua untuk digunakan. Baju merupakan simbol penghargaan terhadap lembaga sehingga hendaknya tidak dicoret.

Prestasi lain yang telah diraih SMAK Syuradikara, lanjutnya, adalah enam orang lulusan telah diterima masuk Fakultas Kedokteran Undana dan satu lulus PMDK serta sejumlah siswa lainnya berhasil diterima di sejumlah universitas atas fasilitasi dari pihgak sekolah.



15 Juni 2009

Enam Tahun, Alat Uji Kendaraan Roda Dua Mubazir

* Alat Uji Kendaraan Roda Empat Sudah Rusak
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Alat uji kendaraan roda empat yang dibeli Pemerintah Kabupaten Ende pada tahun 2003 degan nilai anggaran mencapai Rp1 miliar lebih selama kurang lebih enam tahun tidak pernah dimanfaatkan alias mubazir. Alat uji roda dua ini semenjak dibeli pada tahun 2003 hingga saat ini tidak pernah diujicoba penggunaannya sehingga tidak diketahui apakah dalam keadaan baik atau tidak. Saat ini kondisinya sudah rusak baik alat uji maupun perangkat pendikung pengujian seperti komputer dan peralatan lainnya. Tidak saja alat uji kendaraan roda dua. Nasib yang hampir sama juga dialami alat uji kendaraan roda empat. Barang yang diduga bukan asli namun merupakan barang rakitan itu kini juga sudah rusak. Pengujian kendaraan terpaksa menggunakan cara manual.

Kepala Bidang Perhubungan Darat pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika kabupaten Ende, Lodofikus Robiyanto She di ruang kerjanya, Sabtu (13/6) mengatakan, alat uji kendaraan roda dua yang dibeli pada tahun 2003 sampai sekarang tidak pernah dimanfaatkan. Itu berarti, katanya, sejak dibeli sampai saat ini alat itu tidak memberikan kontribusi apapun bagi daerah atau mubazir. Sejak pembelian awal dan dipasangnya alat uji roda dua itu, tidak pernah sekalipun dilakukan ujicoba pemanfaatan. Alat uji kendaraan roda dua ini hingga saat ini tidak dapat digunakan karena tidak ada dasar hukum atau aturan yang mengatur tentang pengujian kendaraan roda dua yang diikuti dengan peraturan daerah yang bisa menunjang pemanfaatan alat tersebut.

Diadakan Bagian Umum
Robiyanto She mengatakan, pengadaan alat tersebut sejak awal tidak direkam secara jelas di Dinas Perhubungan. Hal itu karena nomenklatur pengadaannya masuk di dalam daftar penggunaan anggaran Dinas Perhubungan namun dalam proses pengadaannya dilakukan oleh Bagian Umum. Alat itu, kata dia tidak pernah diujicobakan dan dioperasikan karena sejak selesai dipasang belum ada serahterima dari Bagian Umum kepada Dinas Perhubungan.

Dikatakan, selain alat uji kendaraan roda dua yang mubazir, alat uji kendaraan roda empat juga tidak bedah jauh. Alat uji kendaraan roda empat yang dibeli pemerintah pada tahun 2002 ini diduga merupakan barang bekas yang dibeli bukan langsung dari perusahaan pembuat namun hanya dibeli ditempat perakitan. “Diduga alat uji kendaraan roda empat ini juga barang bekas.” Akibatnya, setelah dipasang dan dimanfaatkan, daya tahannya tidak lama. “Sekarang sudah rusak. Pengujian terpaksa pakai cara manual.” Dikatakan, dari paket pengadaan yang dilakukan bersama alat uji kendaraan, saat ii yang masih baik hanya generator set (genset) sedangkan mekanik alat uji kendaraan dan komputerisasinya sudah tidak lagi berfungsi. “Sejak beli kualitasnya sangat rendah.”

Menurut Roby She, melihat kondisi yang dinilainya sangat janggal ini, dia mendesak agar dilakukan audit oleh pihak berwenang baik KPK, BPK maupun BPKP untuk mengungkap semua kejanggalan yang ada. Sebagai pejabat yang baru menempati posisinya saat ini, dia tidak mau menerima semua barang inventaris dalam kondisi yang tidak diketahui kualitasnya. Dia khawatir, ketika nanti terjadi persoalan atas peralatan yang ada, justru dia yang dipersalahkan.

Besi Jembatan Timbang Terlantar
Hal senada juga diakui Kepala Seksi Pengujian pada Bidang Perhubungan Darat, Irwan Jafar. Dia mengakui, pengadaan alat uji kendaraan roda dua itu tidak ada dasar hukumnya sehingga akhirnya tidak dapat dimanfaatkan. Sudah berulang kali didesak agar DPRD Ende membuat perda tentang pengujian kendaraan roda dua namun karena tidak ada acuan aturan yang lebih tinggi maka hal itu menjadi sulit diwujudkan. Nasib sama juga dialami alat uji kendaraan roda empat yang diduga barang bekas sehingga sekarang juga sudah rusak.

Selain kejanggalan itu, kata Irwan, ada juga kejanggalan lainnya yakni pengadaan 12 unit komputer yang semuanya dalam kondisi memprihatinkan. Hingga saat ini, tinggal dua unit komputer yang masih dapat digunakan selebihnya sudah tidak lagi digunakan. Dia juga menyoroti pengadaan material jembatan timbang oleh Bagian Umum pada tahun 2003. Padahal, kata dia, kewenangan jembatan timbang ada di provinsi sehingga seharusnya kalau mau diadakan perlu ada koordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan Provinsi. Karena tidak ada kooordinasi bagus maka besi untuk jembatan timbang itu akhirnya tertumpuk begitu saja di ruangan pengujian dinas. “Ini karena masukan dari staf ke pimpinan yang tidak benar akhirnya menjerumuskan pimpinan waktu itu.”

Perlu Dilakukan Evaluasi
Menanggapi kondisi ini, anggota DPRD Ende dari Fraksi Gabungan, Heribertus Gani mengatakan, terkait pengadaan alat uji kendaraan roda empat disinyalir bukan barang asli tapi barang rakitan bahkan mungkin barang bekas. Akibatnya, tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya bahkan ker pakai cara manual. Padahal alat tersebut diadakan degan dana yang begitu besar mencapai 1,424 miliar. Sedangkan alat uji kendaraan roda dua, kata Gani, sejak awal pengadaan sudah bermasalah. Dikatakan demikian karena tidak ada pijakan aturan yang jelas terkait pengadaan dan pemanfaatannya. “Ini inisiatif sepihak pejabat saat itu yang secara nyata telah merugikan daerah karena tidak bernilai ekonomis dan tidak berdampak pada penerimaan daerah.”

Menyikapi hal itu, kata Gani, pemerintah saat ini perlu melakukan evaluasi dan ambil langkah-langkah terkait kebijakan pengadaan alat uji yang tidak dimanfaatkan sampai saat ini. Evaluasi ini, lanjut Gani, untu bisa mengetahui apakah proses pengadaan alat uji kendaraan tersebut sudah berjalan sesuai prosedur ataukah bermasalah. Jika ternyata hasil evaluasinya ternyata pengadaannya tidak melalui perencanaan yang matang dan dasar aturan yang dipakai sebagai pijakan tidak ada bukan tidak mungkin dikatakan telah melanggar aturan dan mekanisme hukum. “Tapi proses evaluasi ini bukan untuk cari kambing hitam tetapi untuk jernihkan persoalan agar tidak membingungkan masyarakat.” Kalau memang ada masalah, kata dia, maka aparat penegak hukum bisa mengambil langkah atas hasil evaluasi dimaksud.



PSSI Ende Persiapkan Tim Perse Berlaga di ETMC

* Pemain Sudah Direkrut
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Pengurus PSSI Cabang Ende hingga kinintelah melakukan persiapan-persiapan tim Perse Ende untuk berlaga di ajang El tari Memorial Cup (ETMC) Bajawa Juli mendatang. Tim pelatih yang akan mengarsiteki Ti Perse Ende sudah ditunjuk dan mereka telah memanggil sejumlah pemain untuk melakukan berbagai persiapan.

Hal itu dikatakan Ketua Harian PSSI Ende, Janto Dharmawan di kediamannya, Jumad (12/6). Dikatakan, untuk pembentukan tim pelatih telah ditetapkan di mana Emil Sadipun sebagai pelatih kepala dibantu dua asisten pelatih masing-masing Dominggus Renggi dan Afrizal Abuwaru. Kepada tim pelatih diberikan kewenangan untuk memanggil sejumlah pemain.

Sesuai pantauan, tim pelatih telah memanggil 31 pemain yang didominasi pemain yang sebelumnya telah memperkuat Perse Ende pada Laga Piala Gubernur beberapa waktu lalu. Selain itu, pemain yang dipanggil adalah para pemain yang diseleksi pada ajang turnamen piala Dandim beberapa waktu yang lalu. Dari jumlah pemain yang telah dipanggil itu, akan kembali dilakukan pemanggilan terhadap sejumlah pemain lagi sehingga total pemain yang dipanggil untuk pemusatan pelatihan sebanyak 40 orang.

Dari jumlah pemain yang dipanggil itu, kata Janto, selanjutnya akan diseleksi oleh tim pelatij selama sesi latihan bersama itu. Idealnya, seleksi akan berlangsung dalam beberapa tahapan hingga menyisahkan 20 atau 22 pemain. “Idealnya satu tim untuk di bawa ke ETMC paling banyak 22 pemain.” Dikatakan, tim pelatih akan berupaya seselektif mungkin melakukan seleksi sehingga pemain yang dibawa adalah para pemain yang benar-benar siap berlaga di ajang ETMC nanti.

Ditanya adanya kemungkinan menaggil pemain dari luar Ende untuk memperkuat Perse Ende, janto katakan, dengan melihat materi pemain yang dimiliki Ende seindiri saat ini, rasanya sudah cukup dengan materi pemain yang ada. Pemain dari luar, kata dia sangat kecil kemungkinan untuk dipanggil karena prinsipnya lebih mengutamakan pemain lokal. “Kita prioritaskan pemain lokal kita dulu.”

Pengamat Bola yang juga pengurus Persami Maumere, Vicky da Gomez kepada Flores Pos mengatakan, berdasarkan hasil drawing ETMC 2009 di Kupang beberapa waktu lalu, telah dilakukan pembagian pool untuk setiap tim yang akan berpartisipasi di ETMS Bajawa nanti. Semua tim telah dibagi ke dalam empat pool masing-masing di pool A bercokol raja bola NTT PSN Ngada, disusul Persewa Waingapu, Perserond Rote Ndao, PS Kota Kupang dan PS Nagekeo. Di pool B ada kuda tua Perseftim Flores Timur, Persemabar Manggarai Barat, Persesba Sumba Barat, Persami Maumere dan Persebata Lembata. Di pool C ada PSKN TTU, Persematim Manggarai Timur, Persim Manggarai, Sumba Barat Daya, dan Persab Belu. Sedangkan di pool D ada Sumba tengah, Perss SoE, Perse Ende dan PSK Kupang.

Melihat hasil drawing di setiap pool ini, dari pool A bakal didominasi PSN Ngada apalagi sebagai tuan rumah yang tidak mau kehoilangan muka di publik sendiri. Di pool B, Perseftim, Persemabar dan Persami akan berjuang keras untuk bisa lolos ke putaran kedua demikian pula di pool C Persim Manggarai yang pernah menjadi juara di kandang sendiri dan Persab Belu yang pernah menjadi runer up tentu akan mempertaruhkan gengsi tidak pulang kampung lebih awal. Sedangkan di pool d, Perse Ende dan PSK Kupang lebih diunggulkan untuk mewakili pool ini melaju ke babak selanjutnya.



Pengerjaan Lanjutan Dermaga Ende Dinilai Tidak Transparan

* Penanggungjawab Lapangan Tidak Mau Berkomentar
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Proyek pengerjaan lanjutan dermaga Pelabuhan Ende terkesan tidak transparan. Pelaksanan proyek sangat tertutup menyangkut pelaksanaan pekerjaan dimaksud. Hal itu nampak ketika proyek itu tiba-tiba sudah mulai dikerjakan tanpa pernah diketahui kapan dilakukan proses tender. Lagi pula, pada papan nama proyek tersebut, tidak dicantumkan pagu dana yang dialokasikan untuk pengerjaan lanjutan proyek dimaksud.

Direktur PT Varia Mando Raya, Jhoni Rasyid di ruang kerjanya, Rabu (1/6) mengatakan, pelaksana proyek sangat tertutup. Tiba-tiba mereka sudah datyang dan melakukan aktifitas pekerjaan di pelabuhan. Lokasi proyek juga tidak boleh dimasuki orang sembarangan. Padahal menurut Rasyid, proyek untuk kepentingan masyarakat dan fasilitas umum butuh kontrol dari semua pihak termasuk masyarakat.

Menurut Rasyid, pengawasan sangat perlu mengingat pada pengerjaan proyek terdahulu terkesan dikerjakan asal jadi sehingga pada masa pemeliharaan hasil pekerjaan sudah mengalami kerusakan di beberapa titik. Kondisi itu, kata dia jelas sangat merugikan para pengguna pelabuhan. Pengawasan perlu diperketat dalam proses pekerjaan ini agar hasilnya bagus sehingga pelabuhan yang selama ini tidak bisa disinggahi kapal jenis rol on rol in (roro) bisa kembali disingahi kapal enis roro juga kapal dengan tonase yang lebih besar.

Dia mengimbau kepada DPRD Ende untuk bisa turun melakukan pengawasan atas proyek itu. Kendati diakui, proyek itu sumber dananya dari APBN namun tidak menutup kemungkinan diawasi oleh DPRD Ende. Langkah itu perlu mengingat nantinya yang menikmati hasil pekerjaan itu adalah masyarakat di Kabupaten Ende sendiri.

Enggan Komentar
Penanggung Jawab Proyek dari PT Kurniawan Andalan Timur Indonesia, Budi dan salah satu rekannya tidak mau memberikan komentar atas pelaksanaan proyek itu. Ditanya soal pagu dana keduanya juga tidak bisa menjelaskan. Mereka hanya meminta agar Flores Pos menemui Kepala Administratur Pelabuhan (ADPEL) Ende karena dia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek dimaksud.

Flores Pos mencoba menemui Kepala ADPEL Ende di kompleks Pelabuhan Ipi namun menurut salah seorang staf di ADPEL Ende, mengatakan Kepala ADPEL sedang mengikuti pertemuan di Jakarta dan baru kembali ke Ende pada 17 Juni nanti.

Pelabuhan Tetap Dibuka
Asisten Manajer PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Kawasan Ende/Ipi, Titus Tiro di ruang kerjanya saat dimintai komentar soal pengerjaan lanjutan dermaga Ende mengatakan proyek itu di luar tanggung jawab Pelindo. Pelindo hanya menerima setelah diserahterimakan usai selesai dikerjakan untuk dikelola. Menyangkut pelaksanaannya, antara perusahaan yang mengerjakan, ADPEL dan PT Pelindo hanya sebatas koordinasi.

Dikatakan, dalam proses pengerjaan lanjutan dermaga tersebut, pihaknya tidak menutup pelabuhan untuk aktifitas bongkar muat di pelabuhan. Aktifitas tetap dilakukan karena aktifitas bongkar muat tidak mengganggu jalannya pekerjaan. Demikian juga pelaksanaan pekerjaan tidak sampai menggangu aktifitas bongkar muat di pelabuhan. “Inikan hanya kerja trestle jadi tidak mengganggu aktifitas bongkar muat. Pelabuhan tetap kita buka.”

Pantauan Flores Pos di pelabuhan Ende, Rabu, sejumlah pekerja sedang melakukan pembongkaran atas sisa-sia trestle lama yang berdambipngan dengan trestle yang telah dibangun sebelumnya. Ada juga kapal barang yang sedang melakukan aktifitas bongkar muat di sisi kiri dan kanan pelabuhan.

Berdasarkan papan proyek yang terpampang di pintu masuk pelabuhan, tertulis proyek lanjutan fasilitas Pelabuhan Ende. Jensi pekerjaan berupa pelebaran trestle dan catwalk yang dikerjakan oleh PT Kurniawan Andalan Timur Indonesia. Konsultan dari PT Galang Mitra Sejahtera dengan lama pekerjaan 180 hari kerja dan dana bersumber dari APBN.