02 September 2009

Rayakan Ulang Tahun ke-56, Syuradikara Tanam 1000 Bunga

* Gelar Aneka Kegiatan
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
SMAK Syuradikara dalam rangka menyongsong hari ulang tahun lembaga pendidikan ini menggelar sejumlah kegiatan. Salah satu kegiatan yang digelar adalah pencanangan dan penanaman 1000 bunga di sekolah ini. Setiap siswa, guru dan pegawai yang ada di lembaga pendidikan ini membawa masing-masing satu pot berisi bunga untuk diletakan di sekolah.

Pencanagan seribu bunga dilaksanakan di halaman SMAK Syuradikara, Selasa (1/9) diawali dengan pemberkatan air dan bunga yang dipimpin Rektor/pemimpin rumah Syuradikara, Pater Herman Sina, SVD. Selain memberkati bunga, bersama Pater Herman Sina, Kepala SMAK Syuradikara, Pater Kanis Bila, SVD dan Wakil Kepala SMAK Syuradikara, Pater John M Balan, SVD memberkati para guru, segenap siswa dan alumni serta simpatisan yang hadir pada acara pencanangan 1000 bunga ini.

Pater Herman Sina, SVD pada acara pencanangan 1000 bunga bertindak selaku pembina upacara. Dalam sapaannya, Pater Herman mengatakan bahwa saat ini dunia mulai diserang sejumlah flu seperti flu burung, flu babi dan ada satu flu yang dengan ciri-ciri muka lebam, gigi rontok, berdarah dan panas. Jika flu ini menyerang segera minum kua asam tiga kali satu dan jika dibawa ke dokter dikawal oleh Pol PP dan polisi. Serentak seluruh siswa menyebutnya sebagai flungku. Terhadap flungku ini, Pater Herman mengatakan kultur Syuradikara adalah kultur yang terhindar dari flungku kendati pada beberapa kegiatan yang akan diselenggarakan akan mengarah kepada flungku.

Terkait pencanagan 1000 bunga ini, Pater Herman mengatakan dengan pencanangan 1000 bunga ini semakin menciptakan iklim saling mengerti, menggairahkan dan menciptakan batin yang pada akhirnya semua akan mengatakan enaknya berada di Syuradikara. “Hindari diri dari flungku dan ciptakan Syuradikara sebagai pencipta pahlawan.”

Ketua Panitia, Pater John M Balan, SVD kepada Flores Pos mengatakan, pelaksanaan pencanangan 1000 pohon ini didasari pada gerakan JPIC untuk menjaga kesatuan lingkungan hidup. Selain itu melaksanakan program Adhiwiyata yang diikuti oleh SMAK Syuradikara di mana SMAK Syuradikara masuk nominasi nasional dalam kaitan dengan menjaga kelestarian lingkungan hidup dan yang mendukung kegiatan belajar mengajar dengan langkah konkrit menaman tanaman dan pohon, bunga, hemat energi listrik dan air, pengumpulan dan pengolahan sampah yang teratur yang bisa didaur ulang untuk dimanfaatkan lagi oleh banyak orang.

Dikatakan, setelah menanam 1000 bunga akan dilanjutkan lagi dengan penanaman 1000 pohon. Untuk penanaman 1000 pohon ini akan diatur lebih lanjut oleh Tim Adhiwiyata. Pohon-pohon yang diprioritaskan untuk ditanam yakni pohon-pohon produktif seperti buah-buahan dan yang dibutuhkan oleh industri kayu. Penanaman 1000 pohon nantinya selain dilaksanakan di lingkungan Syuradikara juga akan ditanam di daerah-daerah yang dianggap perlu untuk dihijaukan. “Untuk itu kita akan koordinasi dengan pemerintah untuk menghijaukan di kawasan yang butuh dihijaukan.”

Semua kegiatan tersebut, kata Pater John demi memaknai dan memboboti pesta keluarga dalam rangka hari ulang tahun Syuradikara yang mengambil tema ‘dalam semangat sabda Allah kita membangun kultur syuradikara’.

Pater Kanis Bhila, Kepala SMUK Syuradikara dalam khotbahnya pada misa pembukaan rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Syuradikara di kapela Syuradikara mengatakan, dalam semangat sang sabda Allah kita membangun kultur Syuradikara tema yang menggugat kepada segenap warga Syuradikara merenung dan merefleksikan sejarah panjang perjalanan panjang lembaga pendidikan Syuradikara selama 56 tahun. Orang selalu mengatakan hidup menjadi berarti bukan karena ditentukan oleh lamanya waktu akan tetapi ditentukan oleh apa yang dibuat, oleh pelayanan, oleh apa yang dikerjakan dan oleh kualitas hidup.

Ada dua pertanyaan yang mengganggu yakni pertama, apakah Syuradikara memiliki kultur tersendiri sebagai sebuah sekolah dan jika ada kultur macam mana dan apa yang harus dibangun. Kedua, sebagai kelanjutan pertanyaan pertama, seandainya benar bahwa sejak didirikan 56 tahun lalu SMAK Syuradikara memiliki kultur apakah kulturnya berbasis pada sabda Allah. Pertanyaan ini, kata Pater Kanis terdengar berat namun menurutnya, harus berani dan terus berani bertanya pada diri sendiri karena pada akhirnya dalam seluruh proses perjalanan hidup dan panggilan harus memberikan jawaban. Dikatakan, dengan kebesaran kasih Allah dalam dan melalui Serikat Sabda Allah yang telah diberikan talenta dan kuasa untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang tidak hanya bertujuan mencerdaskan kehidupan masyarakat Flores khususnya dan Nusa Tenggara Timur umumnya pada zaman itu yang belum dijamah oleh pendidikan. Akan tetapi lebih bernuansa rohani dan spiritual yakni mewartakan sabda Allah dalam sebuah pastoral kategorial pendidikan.

Berbicara soal kultur sekolah, dalam khotbahnya Pater Kanis menegaskan kultur sekolah merupakan tradisi sekolah yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan spirit dan nilai-nilai yang dianut sekolah. Tradisi itu mewarnai kualitas kehidupan sebuah sekolah. Oleh karenanya, nilai-nilai yang ditunjukan dari yang paling sederhana se[erti cara berpakaian, cara mengatur tempat duduk di kelas, tegur sapa, cara mengatur tanaman sampai kepada persoalan-persoalan besar merupakan bagian integral dari sebuah kultur sekolah. “Ada ciri khusus dari kultur sekolah itu yakni menciptakan suasana kondusif penuh kekeluargaan yang bernuansa religius, etik dan moral, memiliki warga sekolah yang sadar akan aturan, tata tertib serta kepemimpinan yang tinggi. Terlaksananya KBM yang efektif, kreatif dan inovatif dengan mengembangkan kompetensi secara optimal. Mengoptimalkan perkembangan daya pikir, akal budi untuk meraih prestasi yang tinggi.”

Usai pencanangan 1000 bunga pada Selasa sore kemarin, kegiatan dilanjutkan dengan pertandingan persahabatan antara guru dan karyawan Syuradikara menghadapi tim alumni Syuradikara. Selanjutnya, setiap hari, seluruh siswa-siswi, para guru dan segenap karyawan SMAK Syuradikara akan melaksanakan sejumlah kegiatan seperti olahraga jalan sehat, rekoleksi, lomba kebersihan kelas, lomba membuat poster, lomba baca kitab suci, lomba band, dan pada 29 September nanti ditutup dengan pesta keluarga.




Rapat Perdana, Dewan Bersepakat Jaga Harkat dan Martabat Lembaga

* GMNI Minta Batalkan Rencana Orientasi ke Jakarta
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Rapat perdana yang dilaksanakan oleh DPRD Ende yang dihadiri pimpinan sementara dan anggota DPRD Ende pada intinya menyepakati untuk bersama-sama menjaga harkat dan martabat lembaga Dewan. Sementara menyangkut pembahasan susunnan kedudukan pimpinan dan anggota DPRD, tata tertib dan pimpinan definitif belum dibicarakan. Pembahasan menyangkut hal-hal ini baru dilakukan setelah semua anggota DPRD Ende kembali mengikuti orientasi dari Jakarta.

Hal itu dikatakan Ketua Sementara DPRD Ende, Marselinus YW Petu kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Selasa (1/9). Dikatakan, menjaga harkat dan martabat lembaga ini pada gilirannya akan membias kepada harkat dan martabat orang perorangan dan masing-masing pribadi anggota Dewan pada saat menjalankan tugas-tugas dan fungsi sebagai anggota Dewan. Menurut Petu, tekad menjaga harkat dan martabat lembaga Dewan itu tidak hanya sebatas menjadi slogan namun bagaimana anggota Dewan mengaplikasikannya dan mengaktualisasikannya dalam peran dan fungsi di lembaga ini.

Menyangkut kerja sama antar lembaga, lanjut Petu, terutama atara eksekutif dan legislatif terutama pihak sekretariat dewan dalam kapasitasn fungsi dan tugas mereka sebagai pelayan memfasilitasi hak, kewajiban serta tugas dan fungsi anggota Dewan. Kegiatan orientasi, kata dia juga dipandang penting sebagai menjalankan tugas dan fungsi lembaga karena memiliki arti untuk pemahaman bentuk kesepahaman kebijakan kelembagaan dengan eksekutif.

Dalam rapat ini pula, lanjut Petu, anggota Dewan memberikan informasi mengenai konsekwensi anggaran perjalanan dinas baik perjalanan dinas dalam daerah kabupaten, provinsi maupun perjalanan ke luar daerah. Dewan menyadari agar maksud, tujuan dan sasaran dibuktikan secara optimal dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara administratif maupun pemanfaatan keuangan.

Petu mengatakan, dalam rapat perdana ini, belum membicarakan menyangkut susduk, tata tertib dan pimpinan definitif. Pembahasan menyangkut hal-hal ini baru dilaksanakan setelah anggota Dewan kembali mengikuti orientasi di Jakarta. Langkah itu dipandang perlu agar setelah mengikuti orientasi, anggota Dewan memiliki pemahaman yang sama dalam kaitan dengan susduk dan tata tertib lembaga Dewan. Dari situ baru dibahas rancangannya untuk ditetapkan dan disahkan lembaga Dewan. Namun pada prinsipnya, baik pimpinan maupun anggota Dewan mengharapkan agar alat kelengkapan dewan dan pimpinan definitif dapat segera terbentuk. “Itu agar sidang-sidang internal maupun dalam kebersamaan dengan pemerintah dalam membahas RAPBD 2010 bisa jalan sesuai yang direncanakan.”

Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Ende dalam pernyataan sikapnya yang ditandatangani Ketua DPC GMNI Ende, Andreas eusebius dan Sekretaris Yohanes B Mona yang diterima Flores Pos menyatakan, mencermati situasi yang berkembang di Ende dengan rencana kepergian anggota Dewan mengikuti kegiatan orientasi maka GMNI Cabang Ende mendesak kepada pimpinan dan anggota DPRD Ende untuk segera membatalkan rencana keberangkatan 30 anggota Dewan ke Jakarta mengikuti orientasi dimaksud. Menurut GMNI, keberangkatan ke Jakarta mengeluarkan anggaran yang cukup besar dan sangat merugikan keuangan daerah. Sebaiknya anggaran untuk kepergian ke Jakarta digunakan untuk mensuplai kebutuhan masyarakat yang kurang mampu.

GMNI dalam pernyataan sikapnya meminta kepada DPRD Ende agar lebih profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokok DPRD secara lebih baik karena masih banyak persoalan rakyat yang belum terselesaikan seperti masalah korupsi di PDAM, kasus alat uji kendaraan di Dinas perhubungan, penyertaan modal ke PT Trigana Air Service dan berbagai persoalan lainnya yang ada di Ende.

GMNI juga meminta perlu adanya transparansi anggaran yang dikeluarkan oleh DPRD kepada masyarakat sehingga bisa mmebawa perubahan. DPRD Ende segera melakukan persidangan untuk membahas kebijakan-kebijakan yang akan diambil yang berkaitan dengan pembangunan di Kabupaten Ende lima tahun ke depan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan mengontrol jalannya roda pemerintahan di Kabupaten Ende. GMNI juga mengimbau agar perlu adanya komunikasi yang intensif antara seluruh anggota DPRD Ende sehingga dapat menciptakan iklim yang kondisif.




Pada Beban Puncak, PLN Ranting Bajawa Kekurangan Daya 240 Kw

* Kekurangan Disuplai PLN Ende
Oleh Hieronimus Bokilia


Bajawa, Flores Pos
PT PLN Ranting Bajawa pada setiap beban puncak selalu mengalami kekurangand aya lebih kurang 250 kw. Kekurangan daya tersebut disuplai dari PLN Ende dengan membantu suplai listrik mulai dari area Nangaroro sampai area Boawae. Dengan suplai listrik dari PLN Ende membantu kelancaran pendistribusian listrik kepada pelanggan di area layanan PLN Ranting Bajawa. Kondisi ini cukup membantu sehingga tidak lagi terjadi pemadaman bergilir.

Hal itu dikatakan Kepala PLN Ranting Bajawa, Philpus Fernandes kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Sabtu (29/8). Fernandes mengatakan, untuk PLN Ranting Bajawa selama ini melayani 6.700 pelanggan dengan memanfaatkan sembilan unit mesin. Dengan sembilan mesin yang ada dengan daya 2.900 kw. Dengan daya yang ada maka PLN mengalami kekurangan daya terutama pada beban puncak karena pada beban puncak daya terpakai sampai 3000 kw. Secara riil PLN memang hanya mengalami kekurangan 100 daya namun demikian jika secara teknik diperhitungkan maka secara keseluruhan PLN Ranting Bajawa mengalami kekurangan daya 240 kw.

Kekurangan daya itu sejauh ini telah berhasil diatasi setelah PLN Ende membantu suplai listrik dari Ende. PLN Ende membantu suplai listrik dari wilayah Nangaroro sampai daerah Olaowa-Boawae. Dengan bantuan suplai listrik dari Ende maka pelayanan listrik kepada para pelanggan dapat berjalan maksimal dan tidak lagi terjadi pemadaman bergilir seperti waktu-waktu sebelumnya. “Sekarang kita tidak lagi lakukan pemadaman. Kekurangan daya kita sudah dibantu Ende.”

Dikatakan pula, saat ini untuk kondisi sembilan unit mesin yang dimiliki sudah tidak ada masalah lagi. Semuanya dalam kondisi baik dan mampu beroperasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Hanya saja dalam pelayanan terkadang terjadi pemadaman secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan. Kondisi itu, kata Fernandes bukan karena disengaja oleh PLN. Hal itu terjadi karena ada warga yang dengan sengaja melempar kabel jaringan sehingga bisa mempengaruhi distribusi jariangan bahkan dapat menimbulkan kerusakan pada mesin dan dapat mengganggu pelayanan kepada masyarakat. “Ini saya anggap sudah jadi budaya di sini. Setiap ada pesta dan minum mabuk ada warga yang suka sekali lempar jaringan.”

Terkait PLTU Mataloko yang hingga kini belum juga dioperasikan, Fernandes mengatakan, seharusnya pada 10 Agustus yang lalu dilakukan ujicoba pengoperasiannya. Namun batal karena adanya kerusakan pada pipa air (water zet) yang saat ini sedang dalam perbaikan. Dikatakan, PLTU Mataloko yang sedang dipersiapkan itu dengan daya 1,8 mega. Jika nanti dioperasikan dan dijual PLN kepada masyarakat maka dengan daya yang ada mampu menutupi kekurangan daya yang dimiliki. Dengan 1,8 mega atau 1.800 kw maka dapat membantu suplai daya dan menambah daya yang sudah ada saat ini. Jika sudah beroperasi maka dengan daya yang sudah dimiliki saat ini 2.900 kw maka akan menjadi 4.800 kw yang tersedia. Dengan demikian, akan terjadi surplus daya sebanyak 1.800 kw.

Dia berharap, dengan daya yang ada ini, nantinya dapat menjawabi pemasangan baru mengingat banyaknya daftar tunggu pelanggan yang ada di PLN Ranting Bajawa. Saat ini jumlah daftar tunggu pelanggan PLN sebanyak lebih kurang 500. namnun, kata dia, dari jumlah itu yang terdaftar secara resmi di PLN hanya sebanyak 100 lebih. Daftar tunggu ini realisasi pemasangannya tergantung pada kuota yang diberikan oleh pusat. Jika pusat merealisasikan jatah untuk NTT secara umum dalam jumlah banyak maka dia yakni pada 2009 ini daftar tunggu dapat terjawab.

Anggota DPRD Ngada dari Partai Keadilan Sejahtera, Muchlis Manepo kepada Flores Pos di gedung Dewan mengatakan, pemadaman yang dilakukan PLN tanpa adanya pemberitahuan kepada masyarakat jelas sangat merugikan para pelanggan. Kerusakan alat-alat elektronik serig dikeluhkan warga akibat pemadaman yang dilakukan secara tiba-tiba tersebut. Menyikapi kondisi seperti itu, kata Manepo, Dewan akan menyikapinya dengan mengundang pihak PLN dengar pendapat di Dewan. Dengar pendapat itu perlu dilakukan agar Dewan bisa tahu kendala yang dihadapi oleh PLN. Jika mereka terkendala pada mesin pembangkit, lanjut Manepo, Dewan dapat merekomendasikan persoalan itu kepada pemerintah agar bisa mencarikan jalan keluarnya.

Menurutnya, tidak ada masalah jika pemerintah membantu PLN dalam kaitan dengan pelayanan kepada masyarakat pelanggan. Walau diakui bahwa PLN ada perusahaan negara namun pemerintah juga dapat membantunya mengingat pelayanan yang diberikan juga kepada masyarakat Kabupaten Ngada. Pada masa kepemimpinan Bupati sebelumnya, kata dia, pernah dibicarakan untuk memberikan bantuan dana kepada PLN. Namun permintaan kepada pihak PLN untuk menghitung pembiayaan dalam kaitan dengan niat baik pemerintah memberikan bantuan tidak terealisir sehingga tidak berlanjut. Karena itu dia mengatakan, jika memang perlu dibantu maka Dewan siap memfasilitasinya.






Liga Anwar Diusulkan PKB Jadi Calon Pimpinan Dewan

* Siap Jika Dipercayakan Partai
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Provinsi NTT telah memberikan rekomendasi kepada M Anwar Liga untuk dicalonkan menjadi salah satu calon pimpinan DPRD dan diperjuangkan menjadi salah satu pimpinan DPRD Ende. Partai mencermati bahwa konstelasi politik di lembaga Dewan dalam perjuangan untuk menempatkan kader PKB menjadi calon pimpinan DPRD Kabupaten Ende maka partai memandang perlu mengangkat seorang kader untuk mendapatkan tugas dan tanggung jawab tersebut. Untuk itu, partai menunjuk M Anwar Liga untuk diperjuangkan menjadi salah satu calon pimpinan DPRD Kabupaten Ende periode 2009-2014.

Hal itu tertuang dalam surat DPW PKB Provinsi NTT tertanggal 18 Agustus 2009 yang ditandatangani Ketua DPW PKB NTT, Yucundianus Lepa dan Sekretaris Karolus T Sius. Kopian rekomendasi tersebut diterima Flores Pos dari Anwar Liga, Senin (31/8).

Dalam surat yang sama, selain menunjuk M Anwar Liga sebagai calon pimpinan Dewan dari PKB, juga menunjuk Yulius Cesar Nonga sebagai Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa di DPRD Ende. Kepadanya ditugaskan menentukan dan mengatur segala sesuatu yang menyangkut urusan fraksi. Meningkatkan kualitas kemampuan, efisiensi dan efektifitas kerja anggota dalam menampung aspirasi masyarakat serta melaksanakan kegiatan pencalonan pimpinan DPRD.

M Anwar Liga kepada Flores Pos di gedung Dewan, Senin (31/8) mengatakan, sebagai kader partai berbicara menyangkut pimpinan Dewan maka harus kembali kepada partai. Pencalonan siapapun menjadi calon pimpinan Dewan harus melalui mekanisme rapat partai. Namun jika dipercayakan untuk dicalonkan sebagai calon pimpinan Dewan secara pribadi dia sangat siap. Apalagi, kata dia, merujuk pada rekomendasi yang dikeluarkan DPW PKB yang menunjuknya sebagai calon yang diperjuangkan menjadi salah satu pimpinan Dewan diterimanya mengingat itu adalah kepercayaan partai.

Menyangkut calon pimpinan Dewan, kata Anwar, partai memprioritaskan kader yang memiliki kemampuan dan loyalitas terhadap partai. “Mungkin partai melihat saya memiliki kemampuan dan loyalitas sehingga dicalonkan. Kalau bicara soal kemampuan semua kader yang masuk di Dewan memiliki kemampuan yang baik. Tapi mungkin ada pertimbangan-pertimbangan lain dari pengurus wilayah.” Dan dengan penunjukan sebagai calon dari PKB untuk diperjuangkan sebagai pimpinan Dewan, lanjut Anwar dia menyatakan siap untuk melaksanakan rekomendasi itu.

Sementara dari PDIP, Sekretaris PDIP Frans Taso mengatakan, 30 anggota DPRD Ende memiliki hak yang sama untuk dicalonkan menjadi calon pimpinan Dewan. Untuk PDIP siapapun yang dicalonkan tetap merujuk pada keputusan partai nomor 411 yang didalamnya secara tegas menggariskan bahwa yang diusulkan menjadi pimpinan Dewan adalah memprioritaskan ketua dan sekretaris partai. Dengan demikian, sebagai kader partai akan tetap taat pada keputusan partai yang mengikat seluruh kepengurusan di bawahnya.

Sekretaris Partai Golkar, Herman Yosef Wadhi kepada Flores Pos mengatakan, untuk Partai Golkar berdasarkan hasil rapat pleno DPD II Partai Golkar 18 Agustus yang lalu dalam rangka usulan calon pimpinan sementara telah disepakati mengusulkan marsel YW Petu sebagai calon pimpinan sementara. Selain itu, kesepakatan yang dibuat apda saat itu juga adalah untuk mengusulkan Ketua DPD Partai Golkar bapak Marsel Petu untuk dicalonkan menjadi calon pimpinan definitif. Keputusan itu, lanjut Wadhi akan diperjuangkan di lembaga Dewan mengingat figur yang dicalonkan partai ini memiliki kemampuan dalam memimpin di lembaga Dewan. “Kapasitas beliau sebagai pimpinan sehingga semua pengurus merasa beliau yang pantas untuk dicalonkan.” Partai Golkar, lanjut dia yakin kader yang disodorkan ini adalah kader yang mampu menjadi pemimpin di lembaga Dewan untuk memimpin lembaga ini.




Belum Pernah Bersidang, 17 Anggota Dewan Berangkat Ikut Orientasi

* Gelombang Kedua Menyusul
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Sebanyak 17 anggota DPRD Ende dipastikan akan mengikuti orientasi di Jakarta. Padahal, sejak dilantik Jumad (27/8) Dewan belum menggelar sidang. Namun mengingat pentingnya kegiatan orientasi dimaksud maka 17 anggota Dewan tetap dijadwalkan berangkat ke Jakarta mengikuti kegiatan orientasi penyusunan susunan dan kedudukan pimpinan dan anggota DPRD serta penyusunan tata tertib DPRD.

Ketua Sementara DPRD Ende, marselinus YW Petu di ruang kerjanya, Senin (31/8) kepada wartawan mengatakan, sejak pelantikan pada Jumad lalu hingga Senin (31/8) Dewan belum mengelar persidangan. Pada Jumad, setelah selesai pelantikan, seluruh anggota Dewan masih disibukan dengan kegiatan internal masing-masing. Sedangkan pada Sabtu keesokan harinya, Dewan hanya datang ke gedung Dewan untuk melihat kondisi yang ada dan pada Senin kembali masuk.

Diakui, pada Senin pimpinan sementara baru menggelar pertemuan dengan pihak Sekretariat DPRD. Dalam pertemuan itu, kata Petu dibahas menyangkut hal-hal yang perlu dijabarkan pihak sekretariat dalam kaitan dengan keberadaan mereka di lembaga Dewan dalam kaitan dengan martabat dan kewibawaan lembaga Dewan. Berbicara soal kewibawaan dan martabat lembaga maka berbicara soal penampilan anggota Dewan, penampilan pimpinan dan seluruh sekretariat serta sarana dan prasana yang ada. Selain itu, dibicarakan juga kinerja baik dalam kerja dan fungsi pelayanan administrasi, persiapan-persiapan penyusunan draf tata tertib dengan mendasari pada peraturan susduk yang baru.

Dikatakan, pelaksanaan rapat perdana di lembaga Dewan baru dijadwalkan untuk digelar pada Selasa (1/9). Rapat tersebut, kata Petu dihadiri anggota dan pimpinan sementara DPRD Ende. Hal-hal yang akan dibahas dalam rapat tersebut adalah menyangkut informasi terkait pelaksanaan tugas sampai menunggu informasi yang pasti terkait susduk dan tata tertib.

Sedangkan menyangkut orientasi yang akan dilakukan dalam dua tahap dan dalam tahap pertama ini 17 anggota Dewan akan berangkat mengikuti orientasi dimaksud, petu mengatakan, orientasi perlu dilakukan. Hal itu karena dari 30 anggota Dewan yang dilantik tersebut didominasi wajah baru dan hanya lima anggota yang lama. Karena itu, keberangkatan mereka bukan semata mengisi kekosongan menunggu kepastian pengundangan susduk namun terutama untuk memberikan bekal pemahaman kepada anggota Dewan terkait susuduk dan penyusunan tata tertinb DPRD nantinya. Selain mengikuti orientasi, kata Petu, keberangkatan 17 anggota Dewan ini juga untuk berkonsultasi ke Departemen Dalam Negeri terkait susduk dan tata tertib Dewan.

Wakil Ketua Sementara DPRD Ende, Fransiskus Taso menambahkan, langkah kegiatan orientasi yang akan diikuti sejumlah anggota Dewan itu bukan asal dilaksanakan. Orientasi itu diatur dengan aturan dan regulasi yang jelas. Jadi, lanjut Taso, keberangkatan sejumlah anggota Dewan ke jakarta mengikuti orientasi tidak perlu dicurigai apalagi sampai menganggap bahwa keberangkatan mereka hanya akan menghabiskan uang daerah. “Soal uang kita jangan bicara. Orientasi itu penting bagi anggota Dewan agar ke depan anggota Dewan memiliki bekal dalam menjalankan tugas kedewanan di lembaga ini.” Selain itu, kata Taso, dengan mengikuti orientasi dimaksud, nantinya anggota Dewan bisa memiliki pemahaman yang sama baik menyangkut pemberlakuan susduk dan tata tertib Dewan juga soal keberadaan mereka di lembaga Dewan.