05 Mei 2011
BPBD dan ICITAP Gelar Pelatihan Standar Sistem Manajemen Keadaan Darurat
Bantu Persediaan Darah, FPTI Ende Donor Darah
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Cabang Ende dalam upayanya membantu ketersediaan darah pada bank darah di RSUD Ende menggelar aksi sosial donor darah. Aksi donor darah ini merupakan bentuk kepedulian sosial FPTI terhadap nasib para pasien yang membutuhkan darah saat menjalani perawatan di RSUD Ende.
Ketua Umum FPTI Cabang Ende, Herman Yosef F Teku di sela-sela pelaksanaan aksi donor darah di pelataran kantor Penerbit Nusa Indah dan Harian Umum Flores Pos, Sabtu (30/4) mengatakan, kegiatan sosial donor darah yang dilaksanakan FPTI bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Ende ini, merupakan kegiatan sosial yang pertama kali digelar FPTI sejak berdirinya.
Didampingi Ketua Panitia Donor Darah Thomas M Nulangi, Herman mengakui, walau belum lama berdiri namun FPTI merasa terpanggil melaksanakan aksi sosial seperti ini setelah mendapat informasi bahwa ketersediaan darah pada bank darah RSUD Ende selalu terbatas. Kebutuhan para pasien terkadang sulit dipenuhi karena persediaan darah yang terbatas. Dari kepedulian itu, mendorong FPTI Ende melaksanakan aksi donor darah tersebut.
Dalam pelaksanaan ini, katanya, mendapatkan respon positif dari masyarakat. Hal itu terbukti dari banyaknya warga yang datang mendaftarkan diri untuk menyumbangkan darahnya. Namun dari hasil pemeriksaan oleh petugas PMI, tidak semuanya yang mendaftar memenuhi syarat untuk mendonorkan darah.
Dalam pelaksanaa ini, lanjut Herman, terdaftar sebanyak 80 calon pendonor. Karena itu, dia menargetkan dalam aksi donor darah ini bisa mencapai 50 orang pendonor. Melihat tingginya minat masyarakat mendonorkan darahnya, ke depan FPTI akan berupaya melaksanakan kembali aksi donor darah. “PMI akui bahwa masalah stok darah adalah masalah klasik jadi ke depan kita upayakan untuk gelar secara rutin,” kata Herman.
Dalam pelaksanaan ini, kata Herman, panitia juga menyediakan doorprise dan undian bagi peserta donor darah. Apa yang dilakukan itu hanya sebagai bentuk terima kasih FPTI dan panitia atas keterlibatan para pendonor.
Herman berharap, organisasi baik LSM, Ormas maupun organisasi olahraga agar dapat menggelar aksi-aksi sosial guna membantu sesama yang membutuhkan. Selama ini, banyak organisasi yang hanya melaksanakan kegiatan-kegiatan yang lebih mengarah kepada provit ketimbang kegiatan sosial.
Ketua Panitia Donor Darah, Thomas M Nulangi mengatakan, hingga menjelang batas waktu pelaksanaan donor darah, sudah terdapat 37 orang yang mendonorkan darah. Bahkan, kata Nulangi, ada pendonor yang diambil darahnya lebih dari satu kantung.
Kepada para pendonor, lanjut Nulangi, panitia selain memberikan makanan tambahan, juga memberikan penghargaan berupa piagam dan souvenir. Para peserta juga mendapatkan nomor undian yang diundi usai pelaksanaan donor darah.
Nulangi pada kesempatan itu juga mengucapkan terima kasih kepada para pendonor, PMI dan sponsor yang telah membantu suksesnya kegiatan donor darah tersebut. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Penerbit Nusa Indah dan Flores Pos yang telah menyiapkan tempat untuk pelaksanaan donor darah.
Dia berharap, kegiatan serupa dapat digelar kembali. Ke depan diharapkan agar dalam pelaksanaan makin banyak masyarakat yang mau mendonorkan darahnya guna membantu para pasien yang membutuhkan.
Agustina Sina, Staf PMI Cabang Ende mengatakan, stok darah memang merupakan persoalan yang selalu terjadi dari tahun ke tahun. Hal itu karena masih banyak masyarakat yang belum tahu benar apa itu donor darah dan manfaatnya. Karena itu, perlu sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat agar lebih tahu dan mau mendonorkan darahnya.
Dikatakan, saat ini, RSUD sudah memiliki Bank Darah. Hadirnya Bank Darah cukup membantu ketersediaan darah. Hanya saja, kendala yang dihadapi adalah terbatasnya tenaga yang dapat mengatur pendistribusian darah mengingat sebelum diberikan kepada ruangan yang membutuhkan darah untuk pasien, perlu dilakukan pencocokan darah dengan darah pasien.
Theresia Nini, salah satu pendonor yang juga anggota FPTI mengatakan, dia baru pertama kali melakukan donor darah. Awalnya dia sempat takut karena baru pertama kali disuntk dengan jarum. Namun setelah tahu manfaat darah yang dia donorkan dia merasa senang karena darah yang dia donorkan dapat membantu sesama yang membutuhkan.
Rumah Makan Cita Rasa Resmi Beroperasi
* Setelah Diberkati dan Diresmikan
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Rumah Makan Cita Rasa di Jalan Kelimutu resmi beroperasi. Pengresmian dilakukan Bupati Ende Don Bosco M Wangge ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti. Pengoperasian rumah Makan Cita Rasa juga diberkati oleh Uskup Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota pada Sabtu (30/4).
Mgr Sensi Potokota pada kesempatan itu mengatakan, kehadiran rumah makan ini merupakan bentuk dukungan bagi Flores yang indah. Selama ini banyak orang datang menikmati keindahan panorama Flores namun tidak ada cita rasa khas yang dapat dinikmati. Kehadiran Rumah Makan Cita Rasa menjadi pendukung untuk membuat Flores semakin memiliki daya pikat dan daya tarik untuk datang dan menikmati panorama Flores. Kehadiran rumah makan ini diharapkan dapat menyiapkan pangan lokal dengan cita rasa modern. Flores terus berupaya untuk menggalakan ini.
DikatakanMgr. Sensi mengatakan, Valens Kale sebagai pemilik adalah seorang guru yang bersama keluarganya bisa sukses dengan membangun usaha ini. Dari sini, hikmah yang dapat dipetik adalah mereka mau sukses dengan hidup dari mengandalkan modal usaha sendiri. Daya jiwa dan resep yang dipercayakan Tuhan harus dikembangkan dan akan mati jika tidak dikembangkan.
Bupati Ende, Don Bosco M Wangge mengatakan, selama ini banyak orang yang datang di Ende mengeluhkan sulitnya menemukan temat makan yang menggugah selera dan cukup baik. Mereka juga kesulitan mendapatkan rumah makan yang buka 24 jam. Rata-rata rumah makan sudah tutup pukul 22.00 malam.
Hadirnya Rumah Makan Cita Rasa harus mampu membuat orang betah. Harus membuat orang sekali makan dan mau datang makan lagi. Banyak rumah makan di Ende yang menyiapkan menu makanan mengiktui selera pemilik. Harusnya, kata Don Wangge, rumah makan menyiapkan menu masakan sesuai selera pengunjung.
Selain itu, rumah makan ini juga harus menyiapkan menu masakan spesifik yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan. “Menu itu milik pelanggan bukan menu sesuai selera pemilik rumah makan,” katanya.
Hadirnya Rumah Makan Cita Rasa, lanjut Don Wangge menambah jumlah rumah makan di Ende. Kehadirannya semakin memberikan pilihan bagi mereka yang mau makan. Dia berharap, usaha ini dapat berkembang baik. Untuk bisa berkembang baik maka dalam menjalankannya harus dilandasi perasaan cinta pada pekerjaan.
Sebelumnya, Atiek Julianingsih mengatakan, rumah makan ini didirikan karena dia dan anaknya memiliki hobi yang sama yakni memasak. Apalagi anaknya yang sudah lulus sekolah pariwisata mau membantu mengembangkan usaha rumah makan.
Mereka terlah menyiapkan sejumlah menu andalan yang dapat menggugah selera makan. Fasilitas yang disiapkan dan pelayanan yang diberikan juga diupayakan sebaik mungkin agar membuat pengunjung betah dan berharap sekali mreka makan di Cita Rasa merka akan kembali untuk menikmatinya.
Acara pengresmian dan pemberkatan Rumah Makan Cita Rasa dihadiri sejumlah kerabat dan undangan lainnya. Tampak hadir selain bupati dan Uskup Agung Ende, hadir juga Sekda Ende, Yoseph Ansar Rera, Asisten III Setda Ende, Abdul Syukur Muhamad dan sejulah undangan lainnya. Editor : Syarif Lamabelawa
Dinas Nakertrans Siapkan Keterampilan Para Pencari Kerja
- Gelar Pelatihan Keterampilan
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam upayanya menyiapkan sumber daya manusia dan keterampilan bagi para pencari kerja yang ada di Kabupaten Ende kembali menggelar pelatihan kejuruan bagi 160 pencari kerja. Pelatihan selama satu bulan itu diberikan agar para pencari kerja dapat diserap di dunia kerja dan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri untuk bisa mandiri.
Pelatihan keterampilan tenagakerja program peningkatan kompetensi tenagakerja dan produktifitas kejuruan las, menjahit, komputer, processing, sepeda motor, ukir kayu dan bordir elektronik itu dibuka Asisten II Setda Ende Don Randa Ma di aula LKK Dians Nakertrans, Sabtu (30/4).
Don Randa Ma pada kesempatan itu mengatakan, pelatihan ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah memperoleh pelatihan seperti ini dan sudah memiliki ilmu dan keterampilan hendaknya dapat ditindaklanjuti degan membuat usaha sendiri. Ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan, diharapkan untuk tidak hanya untuk diri sendiri tetapi dapat ditularkan kepada yang lain. “Kadang setelah kembali ilmu disembunyikan. Waktu ditanya katanya itu rahasia,” kata Randa Ma.
Menurutnya, dengan menularkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan, makin banyak tenaga terampil. Dari situ dapat diajak bekerjasama dalam kelompok. Dengan bekerja dalam kelompok, akan lebih mudah menghasilkan sesuatu juga dapt memudahkan dalam mencari pasar. Dengan bekerja kelompok akan memperoleh hasil yang lebih maksimal.
Dikatakan, saat masih menjadi kepala Dinas Pertanian, sudah banyak pelatihan yang diberikan kepada kelompok tani untuk pengolahan hasil pertanian. Selama ini banyak hasil pertanian yang dijual keluar daerah dalam bentuk gelondongan. Dengan pelatihan yang diberikan diharapkan hasil pertanian tidak lagi dijual dalam bentuk gelondongan. Ada banyak hasil pertanian yang dapat diolah seperti jagung yang dapat diolah menjadi kerikip atau chips. Ubi, pisang juga dapat dibuat keripik demikian juga dengan labu yang dapat dibuat chips.
Permasalahan di Kabupaten Ende saat ini, kata Randa Ma adalah masih tingginya angka pengangguran. Karena itu, setelah pelatihan ini tidak lagi menjadi penganggur. Ada sebanyak 4.186 pencari kerja yang saat ini terdaftar di Dinas Nakertrans. Kondisi ini terjadi karena rendahnya permintaan tenaga kerja yang berbanding terbalik dengan besarnya pencari kerja.
Dia berharap, dari pelatihan ini para peserta dapat mulai berusaha dengan apa yang dimiliki. Jika sudah berjalan dan mandiri, ada bantuan-bantuan pendampingan dari dinas teknis terkait seperti di Dinas Kopersi dan UKM. “Dengan modal kemauan dan tekad saya harapkan dari pelatihan ini para peserta bisa memulai berusaha. Setelah pelatihan harus bermental wirausaha jangan lagi bermental pengemis,” kata Randa Ma.
Kepala Dinas Naskertrans, Petrus Poto melalui panitia Sunyoto mengatakan, pelatihan diikuti 160 peserta. Pelatihan dilaksanakan selama satu bulan. Pelatihan keterampilan yang diberikan ini diikuti peserta dari pencari kerja dan kelompok-kelompok usaha. Jenis kejuruan yang diberikan berupa kejuruan las, menjahit, komputer, ukir kayu, bangunan kayu, bordir elektronik, sepeda motor dan komputer kejuruan.
Istruktur dalam pelatihan ini adalah para instruktur dari LKK Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dalam pelatihan ini materi pokok dan penunjang dengan 70 persen praktik dan 30 persen teori. Seluruh peralatan latihan, kata Sunyoto dan materi teori dan praktik disiapkan oleh panitia. Panitia juga memberikan biaya transportasi kepada peserta setelah selesai pelatihan. Kepada para peserta nantinya akan diberikan sertifikat. Editor : Syarif Lamabelawa