25 Mei 2011

Persentase Kelulusan UN SMA/SMK Lampaui Target

* Dua Sekolah 100 Persen

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Persentase kelulusan hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA di Kabupaten Ende tahun pelajaran 2010-2011 mencapai 78,66 persen dan tingkat SMK mencapai 86 persen. Capaian ini melampaui target yang ditetapkan 75 persen dan merupakan lonjakan yang cukup tajam dari hasil UN tahun hanya mencapai 25 persen.

Dari capaian hasil UN SMA/MA dan SMK ini, ada dua sekolah yang mencapai persentase 100 persen yakni SMAK Syuradikara dari 22 SMA/MA yang menyelenggarakan UN dan SMK Tarbiyah Ende dari delapan SMK yang menyelenggarakan UN. Sekolah-sekolah favorit dalam Kota Ende seperti SMAN 1 Ende mencapai persentase kelulusan 92,04 persen, SMA Swasta Katolik Frateran Ndao 93,79 persen, MAN Ende 99,17 persen. Sedangkan sekolah-sekolah yang pada tahun pelajaran lalu mencapai persentase nol persen, pada tahun pelajaran ini mengalami peningkatan walau ada yang tidak mencapai hasil yang begitu memuaskan. Dari persentase kelulusan yang ada, masih ada sekolah yang persentase kelulusannya di bawah 50 persen masing-masing SMA Swasta Tri Dharma 23,85 persen dan SMA Swasta Karitas dengan persentase kelulusan hanya 32,35 persen.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Ende, Yeremias Bore mengatakan, capaian persentase kelulusan tahun pelajaran ini sangat memuaskan. Dari target 75 persen yang ditetapkan ternyata persentase kelulusan baik SMA/MA maupun SMK melampaui target. “Ini patut kita syukuri,” katanya. Capaian ini, lanjutnya sangat melonjak tajam dari capaian UN tahun sebelumnya. Capaian hasil UN tahun ini, kata dia kembali pada target dua tahun sebelumnya dan sangat memuaskan.

Dari capaian ini, kata Bore, akan dilakukan evaluasi. Dinas akan memanggil semua kepala sekolah untuk membicarakan bersama permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan UN. Dari evaluasi ini akan ditemukan permasalahan-permasalahan yang kemudian dicarikan jalan keluar terbaik menyelesaikannya. Dikatakan, evaluasi lebih diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang pada tahun pelajaran ini hasil UN mereka belum memuaskan atau yang capaian hasil UN masih rendah persentasenya.

Pantauan Flores Pos pada pelaksanaan pengumuman hasil UN SMA/MA dan SMK pada Senin (16/5) sebelum pembagian hasil UN para siswa tampak tegang. Walau demikain, di sejumlah sekolah yang dipantau para siswa sudah terlebih dahulu mencorat-coret pakaian seragam mereka kendati hasil UN belum diumumkan. Hal itu tampak terjadi di SMKN 2 Ende. Para siswa yang tidak diperbolehkan memasuki halaman sekolah karena hanya orangtua siswa yang diperbolehkan masuk, terlihat memadati jalan di depan sekolah. Aksi corat-coret pakaian dan wajah dilakukan sambil menunggu pengumuman hasil UN di dalam aula SMKN 2 Ende.

Para siswa baik perempuan dan laki-laki saling mencorat-coret pakaian dengan spidol dan pilox. Bahkan ada siswa yang sampai merobek celana dan baju mereka. namun demikian, ada sejumlah siswa yang tidak melakukan hal yang sama.

Aparat kepolisian dari Polres Ende disiagakan di sejumlah sekolah. Bahkan di SMKN 2 Ende, aparat sempat mencoba mengamankan satu jeriken berisi minuman keras lokal yang dibawa siswa menggunakan sepeda motor. Saat hendak dirampas mereka sempat berhasil meloloskan diri dan terus dikejar oleh polisi.


Suasana semakin riuh saat orangtua siswa mulai keluar dari aula usai pembagian amplop. Para siswa yang berkerumun di pintu keluar menyebabkan orangtua siswa sulit keluar dari halaman sekolah. Sejumlah siswa yang tak sabar menunggu, melompati pagar sekolah untuk menemui orangtua mereka yang terlihat keluar dari gedung pertemuan. Mereka saling berpelukan dan bersorak gembira saat tahu mereka lulus. Aksi corat-coret terus mereka lalukan.

Suasana ini sangat kontras dengan yang terjadi di SMAK Swasta Katolik Syuradikara. Para siswa yang datang mengenakan seragam sekolah kuning putih hanya bersorak dan saling bersalaman setelah mengetahui hasil UN. Mereka tidak melakukan aksi corat-coret seperti yang dilakukan para siswa lainnya.

Para siswa yang biasanya berjalan kaki menuju bundaran Apolo di Jalan Kelimutu, terus dipantau aparat dari Polres Ende dan POM Ende. Para siswa yang biasanya berjalan kaki dan berkonvoi menuju lokasi kumpul di bundaran Toko Apolo langsung dibubarkan aparat. Tempat yang biasanya ramai menjadi konsentrasi para siswa ini sepi dan hanya ada sejumlah polisi berjaga-jaga mengatur lalu lintas kendaraan. Penjagaan juga dilakukan di bundaran lampu lima untuk mengantisipasi pawai kendaraan yang terkadang dilakukan para siswa.

Tidak ada komentar: