04 Agustus 2009

SAYONARA


SETELAH SELAMA LEBIH KURANG DUA MINGGU SAYA MENGHDAPI RUTINITAS PELIPUTAN ETMC XXV TAHUN 2009 BAJAWA, MAKA KINI SAATNYA SAYA MOHON PAMIT DARI BAJAW KEMBALI KE RUTINITAS PELIPUTAN DI ENDE. SELMA DUA MINGGU INI, PENGUNJUNG SETIA BLOG PRIBADI SYA INI TELAH DISUGUHKAN DENGAN SAJIAN LIPUTAN SEPUTAR ETMC BAJAWA.
TENTU HASIL LIPUTANNYA MASIH JAUH DARI HARAPAN PENGUNJUNG SETIA NAN BUDIMAN. SEGALA KRITIK, USUL DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN DEMI KEAKURATAN DAN MENARIKNYA LIPUTAN DI ETMC TAHUN BERIKUTNYA DAN LIPUTAN OLAHRAGA LAINNYA. AKHIRNYA SALAM PISAH SAYONARA SAMPAI JUMPA DI ETMC XXVI 2010 DI KOTA KUPANG.


Perseftim Jawara ETMC 2009 Bajawa

* Taklukan Persematim di Babak Perpanjangan Waktu
Oleh Hieronimus Bokilia


Bajawa, Flores Pos
Perseftim Flores Timur akhirnya mampu mengukir sejarah kembali menjuarai turnamen El Tari Memorial Cup XXV 2009 Bajawa setelah mampu menaklukkan Persematim Manggarai Timur lewat babak perpanjangan waktu. Kedua tim bermain imbang 1-1 selama waktu normal 2 x 45 menit. Dengan menjadi jawara di ETMC 2009 Bajawa maka terjawab sudah penantian panjang Perseftim selama lebih kurang 34 tahun sejak tahun 1975 mereka menjadi juara El Tari Cup kala itu.

Kemenangan Perseftim ini disambut sorakan kegembiraan para pemain, pelatih, official tim dan suporter fanatik Perseftim yang datang dari Larantuka khusus untuk memberikan dukungan kepada tim kesayangan mereka, Perseftim Flores Timur. Teriakan dan histeria penonton membahana di Stadion Lebijaga Bajawa, Senin (3/8) kemarin, saat wasit Paternus Goa meniupkan pluit panjang pertanda pertandingan pada perpanjangan waktu habis. Pemain, pelatih dan tim oficial Pereftim menangis gembira merayakan kemenangan mereka atas Persematim Manggarai Timur.

Perseftim yang turun dengan kostum kebanggan orange-orange langsung menghentak pertahanan Persematim Manggarai Timur yang turun bermain dengan kostum putih-putih. Pergerakan cepat Rahman Abubakar dan Master Langkamau serta suplai bola dari Hengki Hallan, Iwan Jabir membuat mereka beberapa kali membahayakan pertahanan Persematim. Namun kerja sama apik yang dibangun lini belakang Persematim yang ditempati Eduardus Rabu, Theodorus Suri, Robert Jawa dan Marianus Sola membuat mereka kesulitan membobol gawang Persematim.

Sebaliknya, anak-anak Manggareai Timur yang begitu gesit dalam membangu serangan tak kalah membuat Alfons Langga, Kristo Herin, Al Gadri dan Januar Dana bekerja ekstra keras. Pergerakan cepat Deky Kadja didukung suplai bola-bola terukur dari Marsianus Rodja sang kapten tim, Kanisius Jago dan Atus Karpitang banyak menciptakan peluang gol. Namun pemnyelesaian akhir yang kurang baik memuat bola masih dapt jatuh ke pelukan Ivan Baon, penjaga gawang Perseftim. Satu sundulan Marianus Sola nyaris memuahkan gol. Memanfaatkan bola sepak pojok yang dilesakan Atus Karpitang, sundulan Sola masih melebar di kanan gawang Ivan Baon.

Satu serangan balik cepat yang dilakukan anak-anak Flores Timur nyaris membahayaan gawang Persematim. Pergerakan cepat pemain belakang yang mencoba memotong bola yang didribel Rahman Abubakar berbuah tendangan bebas. Kristo Herin yang mengambil kuasa tendangan bebas datar, sebenarya sudah mampu diantisipasi penjaga gawang. Nasmun tendangan keras Kristo mengakibatkan bola mental ke belakang. Peluang ini langsung tidak disia-siakan Hengki Halan yang naik membantu menyerang. Dengan mudah Hengki Halan mewnyodorkan bola masuk ke gawang dan memaksa Moses Rodja memungut bola dari jaringnya.

Persematim yang tertinggal satu gol kembali melakukan tekanan. Satu peluang nyaris membuahkan gol setelah Deky Kadja yang lolos dari dua pemain belakang Pereftim langsung melepaskan tembakan datar ke mulut gawang. Namun sayang, tembakan datar Deky Kadja berada dalam kontrrol Ivan Baon yang berada di posisi yang tepat.

Menit ke-37 benar-benar merupakan milik Persematim. Umpan krosing yang dilepas Atus Karpitang mampu dimanfaatkan dengan sempurna oleh Marianus Sola. Tembakannya mampu mempedayai Ivan Baon dan merubah kedudukan menjadi 1-1. Persematim nyaris mengungguli pertandingan ini setelah kerja sama satu dua yang dibangun Marsianus Rodja dan Atus Karpitang. Umpan terobos yang dilepaskan Atus Karpitang kepada Deky Kadja nyaris membuahkan gol. Sayang tembakan Deky Kadja melebar tipis di samping kanan gawang. Hingga berakhirnya babak pertama, kedua tim tidak dapat merubah kedudukan.

Di babak kedua ini pun, kedua tim bermain sangat agresif. Pergerakan Kanisius Jago dari sayap kanan dibantu Marsianus Rodja di lini tengah membuat Alfons Langga dan kawan-kawn jatuh bangun mempertahankan gawang. Sepanjang babak kedua, Persematim nyaris lebih menguasai pertandingan. Namun mereka belum juga mampu menciptakan gol. Bola crosing yang dilepaskan Atus Karpitang belum mapu dimanfaatkan dengan sempurna oleh Hendrik Bou yang masuk menggantikan Kanisius Jago. Perseftim yang sesekali membangun serangan namun Kholid Mawardi dan Rahman Abubakar tidak mampu menciptakan gol. Hingga pertandingan usai, kedudukan masih tetap bertahan 1-1.

Pertandingan kemudian dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Perseftim yang tidak ingin melepas peluang membawa pulang piala ke nagi tana, berupaya mengambil inisiatif menekan. Namun pergerakan cepat Kholid Mawardi yang sudah terbaca pemain lawan selalu mampu dipatahkan. Hingga babak pertama perpanjangan waktu berkahir kedudukan masih tetap 1-1. Memasuki 15 menit babak kedua, Persematim tak henti-hentinya menekan ke pertahanan Perseftim. Beberapa kali Ivan Baon jatuh bangun mempertahankan gawangnya. Namun menit ke-120, Hironimus Atamuan tampil sebagai juruselamat Perseftim. Bola crosing Bambang Tokan mapu dimanfaatkan dengan sempurna Nimus Atamuan dan mampu mempedayai Moses Rodja. Gol ini disambut histeria pemain dan pelatih di bens pemain Perseftim.

Kegembiraan semakin meluap saat wasit Paternus Goa meniup pluit panjang pertanda berakhirnya pertandingan. Pelatih Perseftim Jhoni Patty Diaz tak kuasa menahan keharuannya. Para pemain langsung membopongnya dan mengangkatnya tinggi-tinggi sebagai bentuk penghargaan mereka atas pelatih bertangan dingin ini. Menurut Patty Diaz, kemenangan di final ini merupakan prestasi luar biasa dan merupakan penantian panjang Perseftim selama ini. Diakuinya, kendati reus-terusan ditekan, namun anak asuhannya mampu keluar dari tekanan. Bahkan setiap peluang gol mampu mereka manfaatkan dengan baik. Dengan kemenangan ini, Perseftim berhak atas piala bergilir, piala tetap, piagam penghargaan dan hadiah uang tunai senilai Rp32 juta.



Kalahkan Persamba, Persim Juara III ETMC Bajawa

Oleh Hieronimus Bokilia

Bajawa, Flores Pos
Persim Manggarai yang harus puas bermain memperebutkan posisi ketiga setelah ditahan 1-0 Pereftim Flores timur di babak semifinal, akhirnya mampu menjadi juara III ETMC 2009 Bajawa setelah mampu mengalahkan Persamba Manggarai Barat dengan skor 3-1. pada laga di Stadion Lebijaga, Minggu (2/8), Persamba unggul lebih dahulu lewat gol Nikolaus Tolentino di menit kedelapan. Namun Persim mampu menyamakan kedudukan lewat gol Laurens Santur menit ke-22 disusul gol Raimundus Janggu lewat titik pinalti dan gol penutup Willy A Pong menit ke-75. menduduki peringkat III ETMC Bajawa, Persim berhak atas hadiah uang tunai senilai Rp18 juta.

Laga yang dipimpin wasit Idris Boli, Persamba yang turun dengan kostum merah-putih ini lebih banyak menurunkan pemain-pemain lapis keduanya. Sedangkan Persim turu dengan kostum merah-merah menurunkan pemain utama untuk menghadapi Persamba. Sejak kisck of babak pertama, Persamba langsug menghentak barisan pertahanan Persim. Tekanan yang dilakukan akhirnya berbuah gol di menit ke-11 lewat tendangan keras yang cukup spektakuler Nikolaus Tolentino dari luar kotak enam belas. Penjaga gawang Persim Manggarai, Bram Lay yang sudah lebih dulu keluar posisinya tidak mampu menjangkau bola dan membiarkan bola gol. Unggul satu gol, anak-anak Manggarai Barat terus melakukan tekanan ke jantung pertahaan Persim. Namun Albert Ambal, kapten tim yang mengkoordinir lini belakang tidak mau kebobolan untuk kedua kalinya. Mereka mampu mematahkan serangan yang dibangun Dion Nonggor dan kawan-kawan.

Persim bahkan balik melakukan tekanan yang langsung menohok ke pertahanan Persamba. Pergerakan cepat Willy A Pong, Yohanes Amban dibantu suplai bola-bola panjang yang disodorkan Laurens Pupa dan Sil Santur langsung ke pertahanan Persamba membuat repot barisan belakang. Umar Said, Petrus, Farukh dan Yanto Beo dibuat repot. Namun berkat kekompakan mereka, Willy A Pong sulit menciptakan gol.
Lorens Pupa yang beberapa kali membantu menyerng bersama teman-temanya mulai membangun serangan yang terarah ke gawang Persamba. Kerja keras yang menggempur dari berbagai lini akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-22. Laurensius Santur yang diapit Farukh dan Yanto Beo, berhasil melakuka akselesari dan melepaskan sebuah tembakan ke gawang Ramli Budiman. Ramli yang sudah bergerak hendak mengantisipasi tembakan Santur akhirnya hanya menyaksikan bola merobek jalanya. Bola yang lebih dulu menyentuh kaki Farukh berbalik arah memasuki gawang yang sudah ditinggalkan Budiman.

Gol bsalan ini tidak bertahan lama. Selang dua menit kemudian, satu tembakan keras Willy A Pong membentur tangan Farukh di kotak pinalti. Idris Boli langsung menunjuk titik putih. Raymundus Jangggu tidak mensia-siakan peluang emas ini. Bola langsung disarangkannya dnegan sempurna ke gawang Budiman dan merubah kedudukan menjadi 2-1. Hingga turun minum babak pertama kedudukan tetap bertahan 2-1.

Di babak kedua, anak-anak Manggarai Barat berupaya menekan untuk mengejar ketinggalan. Namun Kristo Sadur dan kawan-kawan tidak dapat berbuat banyak menghadapi sudara tuanya. Bermain tanpa Adi Adrianus dan Eduardus Bhoko yang cedera saat laga vs Persematim tidak diturunkan.

Persim yang unggul di segala lini, terus melakukan tekanan. Mereka nyaris menguasai jalannya pertandingan di babak kedua. Tekanan demi tekanan terus diarahkan ke pertahanan Persamba. Willy A Pong akhirnya mampu menambah koleksi golnya pada menit ke-75. Gol ini tercipta atas kerja sama satu-dua Lorens Pupa yang menyodorkan bola kepada Lorens Lau yang ;langsung meneruskannya kepada Willy A Pong. Tanpa pengawalan ketat, dia mampu melepaskan tembakan datar ke sudut tiang jauhyang sulit diantisiasi Ramli Budiman. Gol terakhir Willy A Pong bertahan hingga pertandingan bubar.



Perseftim Targetkan Bawa Pulang Trophi ETMC

* Persematim Siap Ladeni Perseftim
Oleh Hieronimus Bokilia


Bajawa, Flores Pos
Partai final turnamen El Tari Memorial Cup XXV tahun 2009 Bajawa bakal mempertemukan kuda tua Perseftim Flores Timur menghadapi muka baru Persematim Manggarai Timur. Laga penutup ETMC Bajawa ini bagi Persematim merupakan sejarah baru. Sedangkan bagi Perseftim Flores Timur laga final ini adalah penantian selama lebih kurang 31 tahun.

Jika Persematim menjadi jawara ETMC 2009 Bajawa maka akan dicatat dengan tinta emas karena sebuah tim yang baru pertama kali mengikuti ajang turnamen bergensi ETMC ini mampu menorehkan prestasi yang luar biasa. Sedangkan bagi Perseftim Flores Timur, jika mereka mampu membawa pulang piala ETMC ke Flores Timur, maka mereka mampu membalas dendam mereka terhadap PSN yang pada tahun 1970 menjadi jawara saat Flores Timur jadi tuan rumah El Tari Cup.

Pelatih Perseftim Flores Timur, Jhoni Patty Diaz mengatakan, lolos ke babak final ETMC merupakan prestasi gemilang yang diraih anak asuhannya. Karena sudah lolos ke partai final dan juara sudah di depan mata maka tidak ada kata lain selain harus berjuang keras untuk mencapai target menjadi jawara di ETMC ini. Tekad memboyong trophi ETMC ke Flores Timur, kata Patty Diaz merupakan hal yang tidak mustahil lagi karena laga final sudah pasti akan dimainkan.

Menghadapi Persematim Manggarai Timur yang memiliki materi pemain cukup bagus, kata Patty Diaz, anak asuhannya sudah sangat siap untuk menghadapinya. Bagi Perseftim, siapapun lawan di final nanti akan mereka hadapi karena mau atau tidak toh partai final harus mereka mainkan. Hanya satu tekad yakni memenangkan pertandingan dan membawa pulang piala ke nagi Flores Timur. Karena itu, katanya, peluang yang sudah di epan mata tidak mau hilang begitu saja. “Tinggal satu langkah lagi untuk capai itu.”

Soal line up pemain yang akan diturunkan pada partai final nanti, kata Patty Diaz masih tetap mempertahankan line up di babak semifinal. Hanya untuk lapangan tengah, akan ditambah dua pemain yang terkena akumulasi sehingga tidak dimainkan pada laga semifinal. Dengan masuknya Hengki Hallan di lapangan tengah diharapkan mampu membantu suplai bola ke lini serang. Prinsipnya, semua pemain Perseftim sudah sangat siap diturunkan pada laga final nanti. Kepada mereka dimotifasi untuk tetap bermain dengan spirit memenangkan pertandingan.

Sementara itu, pelatih Persematim Manggarai Timur, Siprianus Ncung mengatakan tim Persematim telah mencatat sejarah. Sebagai pendatang baru di ajang ETMC langsung mampu mencapai final. Untuk itu menghadapi Perseftim Flores timur di final Senin (3/8) hari ini di Stadion Lebijaga Ncung menjanjikan akan memberikan perlawanan terhadap Perseftim. Namun, kata dia, pergerakan cepat Kholid Maradi akan selalu menjadi pusat perhatian dan perlu diwaspadai. Walau diakui tidak perlu ada pengawalan khusus terhadapnya. Hanya saja kepada pemain belakang diinstruksikan untuk mewaspadai pergerakan cepatnya.

Untuk line up pemain yang akan diturunkan, kata Ncung, dia akan mempertahankan line up pemain utama yang diturunkan pada laga semifinal. Semua pemain, kata dia sudah siap untuk turun bermain pada laga final nanti.



Tinggal Selangkah Lagi

Jhoni Patty Diaz

Orang bilang, penampilan sempurna para pemain di lapangan bukan saja karena keteramilan dan kepintaran pemain mengolah bola. Dalam setiap pertandingan, sebenarnya bukan hanya 11 orang yang bermain tetapi ada 12 bahkan 15 orang yang bermain. Dua tiga orang yang tidak kelihatan itu merupakan tangan-tangan tidak kentara (Infisible hand) yang turut membantu sebuah tim meraih kemenangan. Orang bilang walau 11 orang di dalam lapangan itu jago-jago bola tapi kalau tidak diimbangi dengan polesan strategi dan taktik bermain maka sia-sialah jago-jago bola itu. Sehingga terkadang orang mengatakan, dalam pertandingan kita akan menyaksikan adu strategi dua pelatih. Siapa yang menang dalam strategi dialah yang keluar sebagai pemenang.

Hal itulah yang telah ditujukan pemilik nama Jhoni Patty Diaz, pelatih bertangan dingin Perseftim Flotim. Dengan segudang pengalaman baik sebagai pemandu bakat, asisten pelatih maupun pelatih Perseftim dia akhirnya mampu menorehkan sejarah yang tercatat dengan tinta emas di buku harian turnamen El Tari Memorial Cup. Dia telah menunjukan prestasinya dan membuktikan kepada publik sepakbola NTT bahwa Perseftim adalah tim yang patut diperhitungkan.

Penampilannya yang kalem dan tidak banyak omong, namun strategi dan taktiknya begitu jitu di lapangan. Setiap perkembangan terbaru di lapangan selalu diikuti strategi dan taktik baru untuk mengimbangi dan mematahkan strategi dan taktik tim lawan. Jhoni Patty Diaz sang pelatih kepala Perseftim yang bersama Asisten Pelatih Hasan Wahar mampu memainkan strategi dan taktik di lapangan hingga membawa Perseftim meraih kemenangan demi kemenangan dan melaju ke babak final. Beberaa kali dipercaya menjadi pelatih, namun prestasi belum mampu ditorehkan. Paling banter Perseftim hanya mamu melaju sampai ke babak perdelapan final. Dan penantian panjang 31 tahun itu akhirnya terwujud. Lolos ke babak final ini adalah prestasi yang sangat maksimal. Menurut pelatih yang adalah guru olahraga SDI Balela kelahiran Kupang, 9 Mei 1960 ini, dengan lolos ke babak final maka Perseftim harus jadi jawara. Pecapaian prestasi di babak final maka tidak ada kata lain selain berjuang dan terus berjuang untuk menang. Trekadnya, kali ini Perseftim harus membawa pulang trophi ETMC ke Flores Timur.
Beto no, Trophi ETMC harus bale nagi kendati nae bero jo. Ketorang tunggu no pung strategi jitu tundukan Persematim di final. (hieronimus bokilia)

Drama Adu Pinalti, Loloskan Persematim ke Partai Final

Oleh Hieronimus Bokilia

Bajawa, Flores Pos
Partai hidup mati Persematim Manggarai Timur vs Persamba Manggarai Barat untuk memperebutkan tiket kedua ke putaran final berakhir dengan drama adu pinalti. Pada waktu normal 2 x 45 menit, kedua tim bermain imbang tanpa gol. Setelah dilakukan perpanjangan waktu 2 x 15 kedua tim juga hanya bermain imbang 1-1. Namun di drama adu penalti, Persematim akhirnya lolos ke babak final dengan skor 5-2 setelah dua penendang Persamba masing-masing Berthi Agung dan Adi Adrianus gagal mengeksekusi pinalti.

Laga duo saudara Manggarai di Stadion Lebijaga, Sabtu (1/8) dipadati penonton. Sejak kick of babak pertama ditiupkan wasit Sui Hidayat, Persematim langsung menghentak barisan pertahanan Persamba lewat pergerakan cepat Deky Kadja, Marsianus Rodja sang kapten tim, Atus Karpitang dan Kanis Jago serta Florianus Dambur. Beberapa kali mereka sempat membuat lini bertahan Persamba kerja keras. Edu Bhoko dan kawan-kawan jkatuh bngun menghalau serangan yang dibangun Marsianus Rodja dan kawan-kawan.

Tidak mau terus-terusan berada di bawah tekanan, Persamba berupaya kelur dari tekanan. Memanfaatkan beberapa kali serangan balik cepat, mereka mampu mengimbangi anak-anak Manggarai Timur. Namun selama babak pertama berlangsung ke dua tim hanya mampu saling menekan dan tidak bisa menciptakan gol. Hingga turun minum babak pertama, kedudukan tetap imbang tanpa gol.

Di babak kedua, Persematim masih terus memegang kendali serangan. Berulang kali Deky Kadja melepskan tembakan ke arah gawang namun masih mampu jatuh di pelukan Willi S Tamat, penjaga gawang Persamba. Lini serang Persamba yang dibangun Dion Nonggor, Yance ledo dan suplai bola dari tengah melalui Adi Adrianus, Tolentino mampu membuat serangan balik cepat yang menyulitkan barisan pertahanan Persematim. Namun tangguhnya lini bertahan Persematim yang dikoordinir Marianus Bai bekerja sama dengan Eduardus Rabu dan Theodorus Suri mampu mematahkan tekanan anak-anak Persamba. Tembakan-tembakan keras yang dilepas Dion Nonggor, Yance Ledo dan sesekali bola panjang kapten tim Edu Bhoko mamu dijinakan Moses Rodja penjaga gawang Persematim.

Kedua tim akhirnya hanya mampu bermain imbang tanpa gol hingga pertandingan usai. Laga ini kemudian dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Di 15 menit pertama ini, Persematim unggul lebih dahulu lewat gol Marianus Sola. Go Sola ini memanfaatkan bola korner yang dilepas Atus Karpitang dari sudut kanan pertahanan Persamba. Sola dengan mudah memaksa Willi S Tamat memungut bola. Namun gol ini akhirnya mampu disamakan Persamba di 15 menit babak kedua. Ansel Ledo membuat kubu Persamba bersorak setelah dia mampu menyarangkan bola ke gawang Moses Rodja. Kedudukan 1-1 bertahan hingga usai perpanjangan waktu.

Penentuan kemenangan kedua tim akhirnya melalui adu pinalti. Dari Persamba menetapkan lima pemain masing-masing Berthi Agung, Tolentino, Alan dan Umar Said. Sedangkan dari Persemtim, Atus Karpitang, Johanes Ugak, Lorensd Dogu, Marianus Bai dan Dion Bilo. Tewndangan pertama dilakukan Persematim dan Atus Karpitang mampu mempedayai Willi S Tamat. Penendng pertama Persamba, Berthi Agung gagal mengeksekusi penalti. Penendang kedua Persemtim Johanes ugak lagi-lagi mampu mempedayai Wili Tamat. Penendang kedua Persamba Tolentino mampu menciptakan gol. Penendang ketiga Persematim, Lorens Dogu lagi-lagi menciptaka gol. Penendang ketiga Persamba oleh Adi Adrianus lagi-lagi mampu dibaca Moses Rodja. Bola tembakannya dngan mudah jatuh ke pelukan Moses Rodja. Marianus Bai dari Persematim sebagai penentu kemenngan timnya. Gol pinalti terakhirnya mampu mengantar Persematim lolos ke final ETMC Bajawa.

Atas kemenangan ini, pelatih Persematim, Siprianus Ncung mengatakan, sebagai pendatang baru, mreka telah menciptakan sejarah baru di ajang persepakbolaan NTT. Dia memuji penampilan anak asuhnya yang bermain begitu gemilang di 2 x 45 menit dan masa perpanjangan waktu hingga menang dalam drama adu pinalti. Dengan prestasi ini mreka sudah lolos ke final dan akan berain bagus untuk mampu mencetak sejarah sebagai juara baru ETMC 2009 Bajawa.

Luar Biasa Perseftim

* Taklukkan Persim 1-0
Oleh Hieronimus Bokilia


Bajawa, Flores Pos
Lur biasa. Itulah kalimat yang pantas diterima Perseftim Flores Timur. Tampil meyakinkan sejak babak penyisihan grup dengan rekor dua kali menang dan satu kali seri, mereka mampu angkat muka melaju ke babak perdelapan final. Di laga perdelapan final, kuda tua perseftim kembali meringkik keras dengan membantai PSK Kabupaten Kupang dengan skor telak 2-0. Kini di babak semifinal, anak-anak nagi Flores Timur kembali meringkik demikian kerasnya hingga menumbangkan Persim Manggarai yang sebelumnya begitu perkasa membantai tuan rumah PSN Ngada.

Kemenangan ini mengantar Perseftim Flores Timur menjadi peraih tiket pertama ke babak final. Prestasi gemilang yang ditoreh anak asuhan Jhono Patty Diaz dan Hasan Wahar ini merupakan penantian panjang selama 31 tahun setelah tahun 1978 Perseftim terakhir kalinya mampu lolos ke babak final. Publik sepakbola NTT akan menanti apakah mereka mampu mengulang sukses tahun 1975 saat Perseftim mampu mempertahankan piala El Tari dan menjadi milik Perseftim selamanya di Larantuka saat ini.

Laga semifinal pertama Perseftim vs Persim Manggarai di Stadion Lebijaga, Sabtu (1/8) dipimpin wasit Yoseph Bebo dibantu Boldi Daga dan Pius Djemada. Turun dengan kostum orange, anak-anak Perseftim langsung menghentak barisan pertahanan Persim. Kholid Mawardi yang diduetkan dengan Nimus Atamuan dibantu Rahman Abubakar, Bambang Tokan, Master Langkamau dan Hendrik Baon di lini tengah, mampu mengobrak-abrik lini bertahan Persim.

Namun di menit-menit awal babak pertama, Persim mampu mengimbangi setiap gempuran. Jumadin bekerja sama dengan kapten tim Albertus Ambal dan Lourens Lou masih mampu menghalau semua serangan yang dibangun Kholik dan kawan-kawan. Persim juga tidak mau terus ditekan. Mereka berupaya keluar dari tekanan dan memanfaatkan serangan balik cepat ke jantung pertahanan Perseftim. Sil Santur yang membantu suplai bola dari sayap kiri mampu memberikan umpan-umpan matang kepada Willy A Pong dan Yohanes Amban di lini serang Perseftim. Namun Alfons Langga dan kawan-kawan dengan sigap mematahkan setiap serangan yang dibangun.

Baru di menit ke-19, Hendrik Baon melepaskan tendangan bebas terukur mampu dimanfaatkan dengan sempurna Rahman Abubakar. Rahman yang masuk dari second line dan hanya berhadapan dengan penjaga gawang mampu mempedayai ketangguhan penjaga gawang Bram Mangi Lay yang tampil begitu gemilang saat laga menghadapi PSN Ngada lalu. Gol Rahman Abubakar membuat gegap gempita bens pemain Perseftim dan sorak-sorai pendukung setia Perseftim di Stadion Lebijaga. Unggul satu gol, tidak membuat kendor tekanan dari Perseftim. Kholik Mawardi dan kawan-kawan terus bernafsu menambah gol ke gawang Persim. Namun Persim yang mulai bermain taktis tidak mau pertahanannya diganggu.

Persim mulai membangun serangan. Pergerakan cepat Sil Santur dari sayap kiri dibantu Lorens Pupa di lapangan tengah mereka terus berupaya merubah kedudukan. Tembakan-tembakan keras Willy A Pong dan Yohanes Amban masih mampu masuk dalam pelukan Berger penjaga gawang Perseftim. Berger yang tampil begitu gemilang di laga semifinal itu turut memberikan andil besar atas kemenangan Perseftim. Penyelamatan demi penyelamatan dilakukan untuk mengamankan gawangnya dari gempuran lawan. Hingga wasit Yoseph Bebo meniup pluit panjang berakhirnya babak pertama, Persim belum mampu menyamai kedudukan.

Di babak kedua, Persim seolah kesetanan membangun serangan. Mereka nyaris mengurung Perseftim setengah lapangan. Serangan demi serangan terus diarahkan ke jantung pertahanan Perseftim. Alfons Langga, Iwan Jabir dan Kristo Herin dibuat jatuh bangun mempertahankan lini pertahanan. Namun di babak kedua ini, Berger benar-benar menunjukan kelasnya sebagai penjaga gawang yang berpengalaman. Tembakan dan sundulan pemain-pemain Persim yang langsung menohok ke gawangnya selalu mampu jatuh dalam pelukannya. Penempatan posisi yang tepat dan filingnya membaca pergerakan bola lawan membuat dia selalu mampu menghalau setiap bola yang disarangkan ke gawangnya.

Perseftim yang tidak mau hanya menang tipis juga gencar melakukan serangan balik. Nimus Atamuan, Kholid Mawardi dan pergerakan cepat Rahman Abubakar terus berupaya mngganggu konsentrasi pertahanan Persim. Beberapa kali Kholid yang lolos dari pengawalan mampu membahayakan gawang Persim. Namun Bram Mangi Lay masih mampu mengamankan gawangnya.

Persim sebenarnya memiliki sejumlah peluang menciptakan gol. Satu peluang emas sebenarnya nyaris membuahkan gol. Umpan terobos yang dilepaskan Sil Santur dari sayap kiri diterima dengan kepala oleh Yohanes Amban. Namun sayang, sundulannya masih melebar di sisi kiri gawang Perseftim. Beberapa peluang juga tercipta saat terjadi tendangan sudut. Namun Willy A Pong dan Yohanes Amban belum mampu mempedayai Berger. Sundulan dan tembakan keras mereka selalu mampu diselamatkan dengan sempurna oleh Berger yang tampil begitu gemilang di laga semifinal ini. Hingga pertandingan usai, Persim tidak mampu menyamai kedudukan. Gol tunggal Rahman Abubakar akhirnya mengantar Perseftim lolos ke putaran final ETMC XXV Bajwa.

Pelatih Perseftim, Jhoni Patty Diaz langsung menitikan air mata kebahagiaan. Tidak saja pelatih, pemain dan seluruh tim oficial Perseftim menangis gembira merayakan penantian mereka selama 31 tahun ini. Atas kemenangan ini, Patty Diaz mengatakan penampilan anak asuhnya sangat luar biasa. Memanfaatkan pola main Persim yang hampir sama dengan Perseftim, mereka akhirnya mampu mengimbangi dan mampu membuahkan gol. Penampilan Persim juga sangat luar biasa. Mereka mampu menekan pertahanan Perseftim namun para pemain bermain sangat baik dan selalu berada pada posisi yang pas. Dua pemain tengah Perseftim yang terkena akumulasi kartu kuning sempat membuat lini tengah agak bolong.

Namun dengan hasil maksimal ini, target Perseftim lolos ke babak final tercapai dan tinggal selangkah lagi Perseftim membawa pulang piala ETMC ke Flores Timur. Tekad ini disampaikan Wakil Bupati Yosni Herin yang hadir memberikan motifasi kepada para pemain. Menurutnya, kehadirannya merupakan motifasi tersendiri bagi pemain untuk bermain baik dan memetik kemenangan. Atas kemenangan itu bonus langsung diberikan kepada tim. Tidak muluk-muluk WabupYosni juga menjanjikan bonus jika Perseftim mampu membawa pulang piala ke Flores Timur.

02 Agustus 2009

Kemenangan untuk Lewotana Flores Timur


Kholid Mawardi

Tubuhnya yang kecil tidak membuatnya kecil di lapangan. Justru dengan tubuhnya yang kecil dan pendek membuatnya bebas berakselesari di lapangan terutama dalam mengobrak abrik jantung pertahanan lawan. Itulah penampilan gemilang si pemilik nama Kholid Mawardi. Sebagai striker andalan perseftim yang selalu menjadi pilihan utama pelatih kepala Perseftim Jhoni Patty Diaz, Kholik tidak pernah mensia-siakan kepercayaan yang diberikan. Apalagi keberangkatan mereka dari tanah nagi Larantuka dicibir banyak pihak dan dianggap hanya menghabiskan uang daerah namun di lapangan, dia berjuang keras untuk membuktikan bahwa mereka tidak hanya datang untuk menghabiskan uang daerah tetapi mampu menunjukan prestasi.
Prestasi itu ditunjukannya lewat gol-golnya yang mampu mengantar Perseftim Flotim lolos ke putaran kedua dan melaju ke babak perdelapan final. Kemenangan demi kemenangan, kata pria kelahiran Larantuka, 8 Januari 1990 ini dipersembahkan untuk lewotana Flores Timur. “Kami datang hanya dengan target untuk menang. Kemenangan ini kami persembahkan untuk lewotana Flores Timur Tercinta.”
Selamat berjuang Kholid, kami tunggu gocekanmu di laga Perdelapan final. (hiero bokilia)Tubuhnya yang kecil tidak membuatnya kecil di lapangan. Justru dengan tubuhnya yang kecil dan pendek membuatnya bebas berakselesari di lapangan terutama dalam mengobrak abrik jantung pertahanan lawan. Itulah penampilan gemilang si pemilik nama Kholid Mawardi. Sebagai striker andalan perseftim yang selalu menjadi pilihan utama pelatih kepala Perseftim Jhoni Patty Diaz, Kholik tidak pernah mensia-siakan kepercayaan yang diberikan. Apalagi keberangkatan mereka dari tanah nagi Larantuka dicibir banyak pihak dan dianggap hanya menghabiskan uang daerah namun di lapangan, dia berjuang keras untuk membuktikan bahwa mereka tidak hanya datang untuk menghabiskan uang daerah tetapi mampu menunjukan prestasi.
Prestasi itu ditunjukannya lewat gol-golnya yang mampu mengantar Perseftim Flotim lolos ke putaran kedua dan melaju ke babak perdelapan final. Kemenangan demi kemenangan, kata pria kelahiran Larantuka, 8 Januari 1990 ini dipersembahkan untuk lewotana Flores Timur. “Kami datang hanya dengan target untuk menang. Kemenangan ini kami persembahkan untuk lewotana Flores Timur Tercinta.”
Selamat berjuang no Kholid, kami tunggu gocekanmu di laga final. (hiero bokilia)


Heru Antar PSN Ngada ke Babak Perdelapan Final

Oleh Hieronimus Bokilia

Bajawa, Flores Pos
Dua gol yang diselaskan gelandang PSN Ngada,Heru Nerly di menit ke-86 dan 89 memastikan langkah PSN Ngada menuju ke babak perdelapan final dalam lanjutan pertandingan sepakbola El Tari Memorial Cup di Stadion Lebijaga-Bajawa , Jumat (24/7) saat menghadapi PSK Kota Kupang. Dengan kemenangan tersebut PSN Ngada berada di puncak klasemen dengan mengantongi poin 9 tanpa pernah kemasukan. Sementara itu PSK Kota Kupang turun ke urutan kedua dengan mengantongi poin 6 diatas PSKN Nagekeo yang baru mengumpulkan poin 3.

Pertandingan antara tuan rumah PSN Ngada melawan PSK Kota Kupang berlangsung seru sejak babak pertama dimulai. Pertarungan ketat terjadi di lini tengah antara kedua tim dimana PSN Ngada yang mengandalkan kapten tim No Liko dan ditopang Hendro Toda serta Heru Nerly diimbangi oleh PSK Kota Kupang melalui pergerakan Asri Nio, Charles Lapaan dan juga Yuvianus Bingo. Ketatnya pertarungan di lini tengah tersebut membuat alur bola lebih banyak bergulir di lini tengah.

PSK Kota Kupang meskipun bermain di bawah tekanan ribuan penonton PSN Ngada namun tetap bermain tenang bahkan beberapa kali lini tengah tim tersebut berhasil memenangkan duel atas lini tengah PSN Ngada dan memasok bola-bola matang ke striker, Ferdi Pere. Menghadapi alotnya perlawanan yang diberikan oleh anak-anak Kota Kupang membuat kubu PSN Ngada terlihat panic dan puncaknya bintang lapangan PSN Ngada, Heru Nerly harus menerima ganjaran kartu kuning dari Wasit Sharul asal Ende setelah dia melanggar pemain PSK Kota Kupang.

PSN Ngada yang kerap mendapatkan tekenanan dari PSK Kota Kupang mencoba bermain dengan pola andalanya yakni bola-bola panjang yang lansung menusuk ke jantung pertahanan lawan dengan memenfaatkan kecepatan striker,Otta Pone namun pergerakan Otta Pone yang senantiasa ditempel ketat oleh eks pemain PSN Ngada, Justinus Jabur membutnya sulit begerak leluasa. Beberapa kali lini depan PSN Ngada mendapatkan peluang matang namun kadang kala gagal oleh ketangguhan penjaga gawang yang juga anak Ngada, Rian Paty yang bermain cukup gemilang dibawah gawang.

Sebaliknya PSK Kota Kupang yang sesekali mendapatkan peluang emas justru membahayakan lini belakang PSN Ngada bahkan striker, Ferdi Pere nyaris membawa timnya unggul ketika dia berhasil lepas dari kawalan lini belakang PSN Ngada namun pergerakannya dengan cepat ditutupi oleh Saver Neto dan hanya menghasikan tendangan penjuru buat PSK Kota Kupang.
Para pendukung tuan rumah PSN Ngada yang terus memberikan dukungan bagi timnya ahirnya hanya bisa menarik napas panjang ketika sampai turun minum tim kesayanganya tidak juga membuat gol.

Memasuki babak kedua tim PSK Kota Kupang tetap memberikan perlawanan yang alot bagi tuan rumah PSN Ngada namun tangguhnya lini belakang PSN Ngada dan kesipagan penjaga gawang,Hans Dore ambisi PSK Kota Kupang untuk membuat gol senantiasa gagal.

Penampilan yang tidak kenal kompromi oleh anak-anak Kota Kupang membuat sejumlah pemain tim tersebut cedera dan terpaksa ditarik keluar namun demikian meskipun tidak lagi bermain dengan sejumlah pemain inti tetap tidak menyurutkan perlawananan anak-anak Kota PSK Kota Kupang. Perlawanan a lot yang diberikan oleh anak-anak Kota Kupang bertahan hingga 5 menit menjelang pertandingan berakhir dan dalam waktu yang tersisa tersebut akhirnya Heru Nerly tampil sebagai pahlawan PSN Ngada dengan gol yang diciptakannya. Gol pertama Heru terjadi ketika dia berhasil menguasai bola di kotak penalti dan lolos dari serpagan lini belakang PSK Kota Kupang. Heru yang telah memiliki pengalaman dengan dingin berhasil menaklukan penjaga gawang Kota Kupang, Rian Paty.

Satu menit menjelang pertandingan berakhir untuk kedua kalinya Heru menunjukan kelasnya sebagai pemain papan atas dengan gol yang diciptakanya ke gawang PS Kota Kupang dan merubah kedudukan menjadi 2-0 untukkemenangan PSN Ngada.
Pelatih Kota Kupang, Jhoni Lumba mengatakan bahwa anak asuhnya telah bermain habis-habisan namun akhirnya harus takluk oleh seorang Heru Nerly namun dia menyesalkan sikap Heru yang terkadang bermain diluar kontrol dan menyebabkan para pemainya cedera oleh tindakan Heru.



Jadikan Bolakaki sebagai Profesi

Heru Nery

Pria kelahiran Aimere Kabupaten Ngada 27 September 1980 ini sebalu memberikan penampilannya yang meyakinkan dan mampu membangkitkan daya juang teman-temannya. Ketenangan dan pengalaman melangl;ang buana di jagat sepakbola nasional membuat dia menjadi inspirator bagi sesame rekan setimnya di PSN Ngada. Dialah pemilik nama Heru Nery yang telah malang melintang di sejumlah klub diantaranya, klub diluar NTT seperti Persisas Samarinda, Persibo Bojonegoro, PSBL Langsa dan kini memperkuat Persipura Jayapura.

Namun bermain memperkuat tim diluar tanah kelahiran dirasakan belum memberikan kepuasan bagi dia. Keinginan untuk kembali ke tanah kelahiran dan memperkuat PSN Ngada adalah semangat yang membuatnya begitu gemilang tampil di ajang ETMC 2009 Bajawa. Kualitas sebagai pemain professional benar-benar dia tunjukan. Itu terbukti lewat gol terukur yang diciptakan saat melawan saudara muda PSNK Nagekeo dan dua gol saat menjamu PSKK Kota Kupang. Menurutnya ada kepuasan tersendiri jika bermain di daerah sendiri. “Ada rasa ikatan emosional sebagai anak Ngada.” (hiero bokilia)



Palang Tangguh Perseftim

Alfons Langga

Alfons Langga patut mendapatkan pujian. Pemain belakang sekaligus kapten tim Pereftim ini benar-benar menunjukan diri sebagai penanggung jawab akhir di lini belakang. Kerja samanya dengan sesame rekan pemain belakang yang begitu apik membuat lini serang PSK selalu masuk dala jebakan offside. Beberapa kali pula dia melakukan penyelamatan dalam mengamankan jantung pertahanan Perseftim dari gempuran pemain PSK.

Penampilan yang gemilang tidak saja dia tunjukan di laga perdelapan fginal namun juga di laga-laga sebelumnya di babak penyisihan grup. Alfons Langga pria kelahiran Palue-Kabupaten Sikka, 11 Januari 1984 lalu ini selalu memberikan contoh yang baik bagio teman-temannya di dalam tim. Bermain keras bagi anggota Polsek Solor Polres Flotim ini bukan ditunjukan dengan membuat cedera pemain lawan. Namun ditunjukannya dengan pertahanan yang sulit ditembus striker-striker lawan.

Datang dengan sejumlah anggapan remeh hanya menghabiskan uang daerah, membuat motifasi Alfons dan kawan-kawan untuk berprestasi. Membawa Perseftim lolos ke semifinal ETMC 2009 Bajawa merupakan prestasi yang sudah lama dinantikan. “Kami mau buktikan bahwa kami datang untuk buat prestasi. Kemenangan nda lolosnya kami ke semifinal ini merupakan persembahan kami buat lewotana Flotim.” Selamat berjuang. Taklukan lawanmu ama Alfons. (hiero bokilia)



Perseftim Main Ngotot, Persim Berupaya Meredam

Oleh Hieronimus Bokilia

Bajawa, Flores Pos
Perseftim Flores Timur yang tampilbegitu meyakinkan sejak awal babak penyisihan grup dan terakhir mampu menghentikan langkah PSK Kabupaten Kupang di babak perdelapan final akan bermain ngotot saat menjamu Persim Manggarai di Stadion Lebijaga, Sabtu (1/8) pagi ini. Sementara Persim Manggarai yang mampu menahan laju tuan rumah PSN Ngada menyatakan siap meladeni Perseftim yang diakuinya bermain bagus.

Pelatih Perseftim Flotim, Jhoni Patty Diaz mengatakan, dengan waktu istirahat yang cukup anak asuhannya sudah sangat siap menghadapi Persim Manggarai. Dengan permainan bola-bola pendek dan permainan satu-dua, Perseftim akan menyuguhkan permainan cantik tapi dengan target untuk mencetak gol. Pemain-pemain Persim yang rata-rata juga bagus akan coba diimbangi. Terpenting semua pemain harus mampu bermain bagus dan selalu berada di posisi yang tepat sehingga mampu mengimbangi permainan Persim.

Untuk line up yang akan diturunkan, Patty Diaz masih tetap mempertahanka performa terbaik saat menjamu Kabupaten Kupang. Pergerakan cepat Kholid Mawardi masih tetap menjadi kunci pendobrak Perseftim ditopang suplasi bola dari lini tengah.

Melihat penampilan anak-anak nagi Flores Timur yang pantang menyerah, tentu mereka mampu medam laju Persim. Penampilan gemilang Kholid Mawardi jika tidak diwaspadai akan menjadi momok bagi lini bertahan Persim. Apalagi jika Patty Diaz memasang sekaligus tiga striker Rahman Abubakar, Ferry Langkamau dan Khoilid Mawardi maka lini bertahan Persim akan kesulitan meredam ketiganya.

Sementara Pelatih Persim Manggarai, Priyo Handoko mengatakan, menghadapi Perseftim yang memiliki materi pemain yang bagus, namun Persim sangat siap meladeni mereka. Perseftim juga diakui memiliki pergerakan yang cepat striker Kholid Mawardi namun pergerakan cepat Kholid itu akan diredam sedemikian rupa agar tidak terlalu membahayakan lini pertahaan Persim. Namun diakuinya, tidak ada pengawalan khusus bagi Kholid dan pemain-pemain Perseftim lainnya.

Persim akan selalu meladeni permainan Perseftim dan akan melakukan tekanan untuk menyerang pada waktu yang tepat. Apalagi dengan modal penjaga gawang sekelas Bram Mangi Lay yang begitu gemilang penampilannya sat menjamu PSN Ngada, Persim akan semakin sulit ditaklukan. Kecepatan Willy A Pong, Yohanes Amban di lini depan juga akan menjadi momok bagi Perseftim. Prinsipnya degan tampil di semi final dan final sudah di depan mata, maka mau tidak mau harus memenangkan partai melawan Perseftim untuk bisa melaju ke babak final.


Persamba Terget menang, Persematim Merendah

Oleh Hieronimus Bokilia

Bajawa, Flores Pos
Persamba Manggarai Barat yang setelah lima kali mengikuti ajang turnamen El Tari Memorial Cup dan dua kali terganjal di babak perdelapan final bertekad dengan lolosnya ke babak semifnal ini bisa mampu menembus babak final ETMC XXV Bajawa. Target kemenangan saat menghadapi Persematim Manggarai Timur pada Sabtu (1/8) sore hari ini pun dibuat. Namun demikian, kemenangan yang dioraih harus dengan sportifitas demi menjaga martabat turnamen ETMC. Sementara Persematim Manggarai Timur menjanjikan permainan yang baik dengan satu prinsip kemenangan adalah milik Tuhan dan pengharapan adalah milik tim Persematim Manggarai Timur.

Persamba Manggarai Barat yang sejak pertandingan awal babak penyisihan kalah 2-0 dan dilaga kedua bermain imbang 1-1 dengan Persesba Sumba Barat dan menang 2-1 atas Persami Maumere mengakui perjalanan menuju babak semifinal sangat berat. Namun itu sudah dilakoni dengan baik para pemain Persamba. Karena itu, dengan rekor pertama bermain di babak semifinal, Persamba hanya punya satu target berlaga di babak final dan membawa pulang piala. Kunggulan yang dimiliki seperti semangat permainan tim akan menjadi modal utama. Semangat itu sudah ditunjukan sejak langkah awal di babak penyisihan hingga mampu bersaing di babak perdelaan final.

Jika semangat antang menyerah itu tetap dipertahankan seperti pda saat melayani Persesba dan Persami Maumre di babak penyisihan grup maka buka tidak mungkin mereka mampu mengatasi saudara muda mereka Persematim Manggarai Timur. Semangat juang tigngi itu juaditunjukan saat menjamu Persiteng Sumba Tengah di baak perdelapan final. Tertinggal atas Persiteng dengan satu gol, mereka mampu mengejar ketertinggalan itu dan mencetak sejarah lolos ke babak semifinal.

Selis Kleden, pelatih Persamba mengatakan, keunggulan semangat juang itu akan dimanfaatkan anak asuhnya di lapangan untuk mengimbangi permainan Persematim.
Kerjasama tim dan semangat pantang menyerah menjadikan tim Persamba tidak mudah ditaklukan. Di pertandingan semifinal nanti, mereka aka bermain all out untuk mencapai kemenangan.
Manajer tim Persamba, Piet Lengo sudah membulatkan tekad bahwa anak-anak Persamba harus bisa maju ke babak final karena ini merupakan tekad yang harus digapai mengingat sejak mengikuti ETMC baru kali ini Persamba mampu melaju sampai ke babak semifinal. “Duas kali kami kandas di babak perdelapan final. Sekarang kami harus sampai final karena sekarng sudah mampu ke semifinal.” Hal send juga diugkapkan Ketua Tim Persamba, Jhon Oematan. Menurut dia, Persamba sudah mencapai target capai di semifinal dan berharap bisa melampaui target itu dengan mencapai babak final. Karena itu Persamba akan berupaya main bagus untuk bisa menembus babak final dan berharap akan terjadi all Manggarai di partai final nanti.

Sementara dari kubu Persematim Manggarai Timur yang satu penginapan dengan Persamba Manggarai Barat, melalui manajer tim Persematim, Jhon Go menjanjikan akan memberikan permainan terbaik. Prinsip Persematim kemenangan adalah milik Tuhan dan tim Persamba hanya memiliki pengharapan untuk menang. Dalam menghadapi Persamba, semua pemain diarahkan untuk bermain sebaik mungkin dan tidak melihat pertandingan itu sebagai perang melawan musuh. Mampu melaju ke babak semifinal saja, kata Go merupakan rahmat yang patut disyukuri dan merupakan kerja keras pemain, pelatih dan semua tim oficial.

Asisten Pelatih Persematim, Agustinus Tanggur mengatakan, Persematim Manggarai Timur siap meledani pola permainan yang dikembangkan oleh Persamba Manggarai Barat. Dikakatan, pola permainan yang bakal dikembangkan oleh Persemba akan selalu dilayani. Pada prinsipnya, persematim juga memiliki pola permainan sendiri. Kombenasi bola-bola panjang serta sentuhan satu dua akan tetap diperontonkan saat menjamu Persamba dengan mengandalkan kecepatan dari sayap.

Memiliki dua pemain sayap yang kadang berfungsi sebagai striker sekelas Deky Kadja dan Artus Karpitang dengan optimal diyakini mampu membuka ruang gerak bagi striker Florianus Dambur. Deky Kadja dan Artus Karpitang juga Marsianus Rodja adalah pemain pantang menyerah yang selalu naik membantu menyerang. Ketika laga menghadapi PSK Kota Kupang Deky Kadja telah membuktikan hsilnya dengan pergerkannya yang selalu sulit dibaca pemain bertahan lawan dan berhasil menjebol gawang PSK Kota Kupang.

Tanggur mengatakan, tim Persamba adalah tim yang bagus dengan materi pemain yang merata di semua lini. Namun Persematim akan memanfaatkan kelemahan yang ada di Persamba untuk bisa memetik kemenangan. Persematim akan tetap turun dengan pola baku 4-4-2 dan tetap meliohat kjondisi di lapangan. Pola 1-3-5 juga bisa diterapkan tergantung situasi.



Satu Lagi Perwakilan Manggarai Raih Tiket ke Semifinal

* Persamba Taklukkan Persiteng 2-1
Oleh Hieronimus Bokilia


Bajawa, Flores Pos
Setelah Persim Manggarai mampu meraih tiket ke babak semifinal, satu lagi kabupaten pemekasran dari Manggarai yakni Manggarai Barat memastikan lolos ke putaran semifinal turnamen El Tari Memorial Cup XXV Bajawa. Persamba Manggarai Barat secara meyakinkan lolos ke putaran semifinal ETMC Bajawa setelah menekuk tim pendatang baru Persiteng Sumba Tengah degan skor 2-1. Dengan kemenangan ini, Persamba Manggarai Barat akan menjajal kemampuan pemenang antara Persematim vs PSKK Kota Kupang.

Laga yang dimainkan di Stadion Lebijaga, Kamis (30/7) ini dipimpin wasit Linus Mitang dibantu Ignas Kopong dan Umar Wongso. Di bbak pertama laga ini, Persiteng lebih dahulu menggebrak pertahanan Persamba. Tekanan-tekanan yang dibangun Suryade Dangurah, Yudikar Praing dan Teguh Ponco Bowo ini membuat lini pertahanan Persamba kerepotan mempertahankan lini belakang agar tidak kebobolan. Desi, Berthi Agung. Yanto Beo dan kapten tim Edu Bhoko bekerja ekstra menjaga pertahanan. Namun dimenit ke-23 pergerakan cepat Teguh Ponco Bowo lepas dari kendali pemain belakang Persamba. Dengan sigap dia langsung menembakan bola ke gawang Persamba yang dikawal Ramli Budiman dan memaksanya memungut bola dari jaringnya.

Gol Teguh Ponco Bowo disambut sorak gempita pemain dan oficial Persiteng di bans pemain. Tertinggal satu gol, anak-anak Persamba mencoba membangun serangan. Edu Bhoko yang naik ke lini tengah berupaya memantu Adi Adrianus mensuplai bola ke lini tengah. Dion Nonggor dan Yance Ledo yang diduetkan di lini serang beberapa kali berupaya enerobos barisan pertahanan Persiteng. Serangan gencar yang terus dilakukan membuat lini belakang Persoteng yang dikoordinir Umbu Nusangu bekerja ekstra. Nasmun tekanan demi tekanan yang coba dibangun Persamba tidak juga membuahkan gol balasan. Hingga turun minum babak pertama, kedudukan 1-0 bagi Persiteng tidak mampu dirubah.

Memasuki babak kedua, Dion Nonggor, Yance Ledo dibantu Adi Adrianus dan Tolentino terus membangun seranganb. Kristo yang dimasukan menggantikan Ismail memberikan andil bagus untuk mendukung Dion Nonggor dan Yance Ledo di lini serang. Pertandingan babak kedua baru berjalan tujuh menit ketika Kristo mampu menyamakan kedudukan. Memanfaatkan bola long yang dilepaskan pemain bertahan Persamba, Kristyo langsung melepaskan tembakan terukur yang tidak mampu dijangkau Yoni Edi Wiyanto, penjaga gawang Persiteng. Gol balasan ini disambut sukacita pendukung Persamba dan segenap pemai dan oficial di bans pemain.

Persamba Manggarai Barat yang tidak mau pulang lebih cepat, berupaya terus menekan. Tekanan-tekanan yang silih berganti itu mwembuat konsentrasi pemain belakang Persiteng sedikit terganggu. Satu kemelut bola umpan dari Adi Adrianus di mulut gawang kurang cermat dimanfaatkan oleh Kristo. Namun bola yang masih berada di mulut gawang Persiteng akhirnya mampu menghasilkan gol dan menambah keunggulan bagi Persamba menjadi 2-1.
Teguh Ponco Bowo dan kawan-kawn yang tidak mau lepas peluang ini terus melakukan penetrasi ke pertahanan Persamba. Beberapa kali mereka merepotkan Edu Bhoko dan kawan-kawan namun tekanan-tekanan yang dibangun tidak mampu diselesaikan dengan sempurna. Tembakan keras Yeheskiel Lodja nyaris berbuah gol. Sayang tembakannya hanya membentur mistar gawang. Hingga pertandingan bubar, Persiteng tidak mampu mengejar ketertinggalan. Pertandingan usai dengan kemenangan 2-1 untuk Persamba Manggarai Barat.

Manajer Tim Persamba, Petrus Lengo mengomentari pertandingan ini mengatakan, kemenangan spektakuler anak-anak Manggarai Basrat ini merupakan kemenangan yang mengantar mereka untuk yang pertama kalinya lolos ke babak semifinal ETMC. Selama ini paling banter Persamba hanya mampu melaju sampai ke babak perdelapan final. Dengan hasil yang maksimal ini menunjukan bahwa para pemain telah bermain bagus. Atas prestasi yang diraih ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi tim dan masyarakat Kabupaten Manggarai Barat pada umumnya.






Junjung Tinggi Sportifitas


Oleh Hieronimus Bokilia

Memasuki daerah Solorowa Kecamatan Golewa yang merupakan daerah perbatasan antara Kabupaten Ngada dan Kabupaten Nagekeo, hawa sejuk mulai terasa. Dingin kian terasa saat memasuki Mataloko dan perjalanan terus menyusuri jalan negara menuju Watujaji tempat semua kontingen El Tari Memorial Cup XXV 2009 Bajawa Kabupaten Ngada dijemput oleh panitia penyelenggara. Sabtu (18/7) saat pertama saya menginjakkan kaki di Watujaji bersama romgongan tim Perse Ende, hawa dingin terasa menusuk sampai ke tulang sumsum. Hawa dingin semakin terasa saat arak-arakan rombongan kontingen ETMC dari Kabupaten Ende yang merupakan tim paling terakhir tiba di Kota Bajawa dan tanpa penjemputan dari panitia tuan rumah ETMC Bajawa. Namun rombongan Perse Ende sedikit terhibur berkat kehadiran Ikatan Pemuda Asal Ende di Bajawa yang datang menjemput. Dengan spanduk bertuliskan Ikatan Pemuda Ende Bajawa mendukung Perse Ende, Ende Lio Sare Pawe, mereka menyambut kehadiran tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Ende dan berpawai keliling Kota Bajawa.

Saat berpawai, di pintu masuk Kota Bajawa, ada sebuah spanduk berwarna orange yang merupakan warna kostum kebesaran PSN Ngada terpampang dengan tulisan yang tidak kalah menariknya. “Persaudaraan Sejati Lebih Berharga dari Sebuah Piala.” Membaca tulisan itu saya sedikit mengernyitkan dahi. Berupaya menyelami makna dari tulisan spanduk tersebut. Saya lalu kembali mengingat tujuan dari penyelenggaraan ETMC yakni untuk membina persaudaraan, persahabatan dan kekelurgaan diantara semua kabupaten peserta turnamen juga untuk mengenang almarhum mendiang El Tari.

Tulisan itu semakin bermakna, ketika pada acara welcome party di Aula Jhon-Thom, Sabtu (18/7) malam itu suasana keakraban dan persaudaraan begitu nampak. Tampilnya master of seremony (MC) yang selalu memberikan komentar-komentar miring setiap pimpinan kontingen menyampaikan kata-kata penyambutan dan menerima selendang dari panitia penyelenggara namun kata-kata yang kalau didengar dengan emosi akan membuat telinga merah itu justru semakin menghangatkan suasana malam penyambutan di tengah dinginnya Kota Bajawa yang begitu menusuk.

Tampilnya Bupati Ngada Piet Jos Nuwa Wea kembali mengangkat dan mengingatkan persaudaran sejati yang dipampang di pintu masuk Kota Bajawa. Di awal sapaannya, dia mengucapkan selamat datang kepada seluruh kontingen dari 17 kabupaten yang hadir di Kota Bajawa. Di awal sapaannya, Bupati Nuwa Wea sempat menyampaikan apresiasinya atas suasana keakraban dan kekeluragaan yang begitu tinggi pada malam penyambutan itu. Pada malam keakraban itu, Bupati Nuwa Wea juga kembali mengingatkan semua yang hadir soal pesa-pesan mendiang El Tari. Sebagai mantan ajudan yang begitu dekat dengan El Tari Bupati mencoba kilas balik pemikiran-pemikiran El Tari.

Penyelenggaraan ETMC, kata Bupati Ngada kala itu, dilaksanakan sepeninggal mendiang El Tari. Pelaksanaanya bukan sekedar puncak olahraga bergengsi dan tertinggi di NTT. Namun lebih dari itu, penyelenggaraan ETMC dengan sengaja dilaksanakan dan dicanangkan untuk pererat persatuan, kesatuan, kebersamaan dan kekeluargaan sesame warga Flobamor. Mendiang El Tari kala itu menyebut NTT sebagai Flobamor yang kemudian ditambah a menjadi Flobamora untuk mengakomodir Alor yang katanya belum masuk di dalamnya. Padahal makna kata dari Flobamor itu sendiri artinya bunga cinta. Itu berarti bahwa NTT adalah bunga cinta, cinta ke dalam, cinta kepada sesama sehingga di sana tidak ada Sabu, Sumba, Rote, Timor, Alor dan Flores tetapi dia adalah bunga cinta.

Kembali kepada penyelenggaraan turnamen ETMC, bukan sekedar kompetisi bermain bola. Bukan sekedar puncak sepakbola tertingi di NTT. Tetapi lebih dari pada itu, even ini adalah even memupuk bunga cinta, even mempersatukan, mempererat dan memperkokoh persahabatan, persaudaraan dan kekeluargaan, persatuan dan kesatuan sesama warga NTT. Trofi piala ETMC bukan sekedar piala yang diperebutkan di dalam turnamen ETMC tetapi yang diperebutkan adalah piala persatuan, persaudaraan, kebersamaan dan piala kekeluargaan. Maka dari situ, makna spanduk yang terpampang di pintu masuk Kota Bajawa “Persaudaraan Sejati Lebih Berharga dari Sebuah Piala” akan lebih bermakna. Itu artinya hasrat dan nafsu untuk membawa pulang piala harus diimbangi dengan hassrat dan nafsu membangun dan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan sejati. Segala intrik dan trik serta taktik bermain bola boleh saja dilakukan di dalam lapangan tetapi di luar lapangan kita tetap bersaudara. Itu artinya siapapun yang berpartisipasi di ajang kjejuaraan turnamen EL Tari Memorial Cup XXV tahun 2009 Bajawa dia harus membawa pulang piala persatuan, kesatuan dan kebersamaan. Karena piala tidaklah lebih berharga dari sebuah persaudaraan sejati.

Sportifitas itu juga begitu nampak dalam setiap pertandingan. Kalah menang, setiap tim saling menyalami demikian pula para pelatih dengan sportifitas yang tinggi mengakui keunggulan dari tim lawan. Paling nampak ketika PSN Ngada ditaklukan Persim Manggarai di babak perdelapan final. Saya sempat membayangkan akan ada kerusuhan tatkala PSN Ngada kalah di hadapan suporter tuan rumah. Ternyata ketakutan saya itu sangat berlebihan. Ketika pertandingan usai dan Persim merayakan kemenangannya, suporter tuan rumah pun dengan tertib meninggalkan lapangan. Kekecewaan memang nampak di wajah mereka yang tidak percaya tim kebanggaan Kabupaten Ngda ini harus menyerah satu gol di babak perdelapan final. Namun kekalahan itu diterima dengan lapang dada walau sepanjang sore hingga keesokan harinya bahkan selama pertandingan di ajang turnamen ETMC, pergunjinga seputar kekalahan PSN Ngada masih terus dibicarakan. Di sini tuan rumah benar-benar menunjukan kepada seluruh kontingen bahwa kalah menang bagi Ngada adalah biasa. Persaudaraan sejati jauh lebih berharga dari sekedar sebuah piala. Bravo ETMC.



Persematim Pecundangi PSKK Kota Kupang

* Dengan Skor Tipis 1-0
Oleh Hieronimus Bokilia


Bajawa, Flores Pos
Keseblasan Persematim Manggarai Timur yang merupakan tim yang baru pertama berpartisipasi di turnamen El Tari Memorial Cup XXV 2009 Bajawa ini secara meyakinkan memastikan diri lolos ke babak semifinal setelah dengan gagah mampu menumbangkan tim kuat asuhan Jhoni Lumba, PSKK Kota Kupang. Gol tunggal yang dilesakan Deky Kadja mampu mengantar Persematim lolos ke semifinal dan menghentikan laju PSKK Kota Kupang.

Laga terakhir babak perdelapan final yang mempertemukan PSKK Kota Kupang vs Persematim Manggarai Timur di Stadion Lebijaga, Kamis (30/7) dipimpin wasit Sahrul Ahmad. Sejak kick of babak pertama, Persematim langsung menghentak jantung pertahanan PSKK Kota Kupang lewat pergerakan cepat Deky Kadja. Turun dengan kostum kuning-kuning, anak asuhan Jhoni Lumba di lini belakang masih mampu membendung prgerakan cepat Deky Kadja, Floranus Dambur, Kanisius Jago dan Marsianus Rodja. Sebaliknya PSKK Kota Kupang yang bermain taktis mencoba membangun serangan dari lini tengah. Lexi Lapaan, Kevin Samiun dan Hilarius Nio mencoba mensuplai bola kepada Ferdi Pere dan Adi Leki. Pergerakan cepat Ferdi Pere dan Adi Leki sempat membuat repot barisan pertahanan anak asuh Agustinus Tandur.

Namun kompaknya lini pertahanan yang ditempati Eduardus Rabu, Theodorus Suri, Mara Bai dan Robertus Jawa membuat lini belakang Persematim sulit ditembus. Beberapa kali Ferdi Pere dan Adi Leki berupaya menerobos lewat umpan terobos yang dosodorkan Lexi Lapaan dan kawan-kawan di lini tengah, namun lagi-lagi serangan mereka masih mampu dipatahkan. Sealiknya, pergerakan cepat Deky ditopang suplai bola dari Marsianus Rodja, Kanisius Jaga dari lini tengah beberapa kali sempat membahayakan gawang Kotas Kupang. Namun beberapa kali tembakan yang mengarah ke gawang mampu diamankan Dody Lisnahan penjaga gawang Kota Kupang.

Satu tembakan keras Adi Leki sempat membahayakan gawang Persematim. Penjaga gawang yang sudah salah dalam menempatan posisi nyaris membiarkan bola merobek jaraingnya. Namun berkat gesitnya kapten tim Marsianus Rodja yang berada tepat di bawah mistar gawang mampu menghaau bola keluar dari gawang. Hingga turun minum babak pertama, kedua keseblasan belum mampu memecah kebuntuan. Kedudukan tetap 0-0 saat Sahrul meniup pluit berakhirnya babak pertama.

Tempo permainan kedua tim di babak kedua semakin ditingkatkan. Serangan demi serangan silih bergfanti dilakukan kedua tim. Melalui kerja sama apik Hendrik Bo’u yang masuk menggantikan Florianus Dambur di babak kedua dengan Artus Karpitang dan Deky Kadja akhirnya mampu membuka kebuntuan. Hendrik Bo’u yang lolos dari sergapan Johan Jora mampu menyodorkan bola matang kerpada Artus Karpitang yang sedang bergerak memasuki pertahanan Kota Kupang. Melihat posisi Deky Kadja yang berdiri tanpa pengawalan di sisi kiri pertahanan Kota Kupang, Artus langsung menyodorkan bola kerpada Deky. Tana menyia-nyiakan kesempatan emas itu, Deky Kadja langsung melepoaskan tembakan keras ke arah gawang. Tembakan Deky mampu mempedayai keperkasaan penjaga gawng PSKK Kota Kupang Dody Lisnahan. Kedudukan pu berubah menjadi 1-0.

Unggul satu gol tidak mengendorkan daya tekan anak-anak Manggarai Timur. Seakan terpacu dengan dua rekan se-Manggarainya yang telah mampu merebut tiket ke semifinal, mereka terus berupaya menekan pertahanan Kota Kupang. Kota Kupang yang tidak mau melepas peluang begitu saja berupaya keras membalas ketertinggalan. Takanan demi tekanan terus dilakukan ke pertahanan Persematim. Beberapa kali sepat merepotkan barisan pertahanan Persematim dan memaksa Moses Rodja jatuh bangun mempertahankan gawangnya agar tidak kebobolan. Benturan keras dengan pemain lawanpun tidak terelakan dan membuat dia harus menjalani perawatan dari tim medis.

PSKK Kota Kupang nyaris menyamakan kedudukan. Satu peluang emas saat bola dikuasai penjaga gawang namun bola lepas dan langsung disodorkan dengan indah oleh Ibnu Sandra salah satru pemain pengganti PSKK Kota Kuang yang baru masuk menggantikan Adi Leki. Namun gol yang disarangkan Ibnu ternyata dianulir oleh Sahrul Ahmad. Dianulirnya gol Ibnu Sandra langsung diprotes kapten tim Ferdi Pere dan sejumlah pemain. Saling dorong dengan wasit tak terelakan. Pelatioh dan manajer PSKK Kota Kupang langsung melancarkan protes ke meja inspektur pertandingan. Wasi8t Sahrul yang dipanggil ke meja IP tetap pada pendirian menganulir gol Kota Kupang.

Kota Kupang nyaris melakukan mogok melanjutkan pertandingan. Namun wasit Sahrul tetap meniup pluit dilanjutkannya pertandingan. Dengan waktu tersisa, anak asuhan Jhoni Lumba akhirnya melanjutkan pertandingan. Tekanan siolih berganti dilakukan ke jantung pertahanan Persematim. Namun lagi-lagi tidak mampu membuahkan gol. Hingga wasit Sahrul meniup pluit panjang pertanda pertandingan usai, Kota Kupang tidak mampu menyamakan kedudukan.

Dengan kemenangan ini, Persematim memastikan mmelaju ke baak semifinal. Di semifinal Sabtu nanti, Persemtim akan menjajal sesama Manggarai yakni Persamba Manggarai Barat.

Pelatih Persematim Manggarai Timur, Agustinus Tandur usai pertandingan mengatakan, anak asuhannya dala partai ini senantiasa memanfaatkan lebar lapangan untuk membangun serangan. Mereka juga mampu memanfaatkan serangan balik cepat dan memanfaatkan kelengahan Kota Kupang yang terus menekan ke jantung pertahanan Persematim.

Di akhir pertandingan ini, kericuhan nyaris tak terhindarkan. Pelatih Kota Kupang, Helmon Liko yang masih tidak puas dengan keputusan wasit berlari ke arah Sahrul Ahmad. Khawatir akan terjadi sesuatu atas Sahrul, salah satu wasit lainnya Pius Djemada berupaya menghalau pergerakan Helmon Liko. Kondisi ini mengakibatkan tangan Helmon Liko mengenai kepala Djemada yang langsung tidak terima atas perlakuan Helmon tersebut. Namun aparat keamanan sigap mengamankan situasi.

Prefiu ETMC XXV Bajawa

Pertarungan Gengsi Persamba vs Persiteng Sumba Tengah
Oleh Hieronimus Bokilia

Bajawa, Flores Pos
Pertandingan Persamba Manggarai Barat menghadapi pendatang baru Persiteng Sumba Tengah di laga babak penyisihan turnamen El Tari Memorial Cup Bajawa Kamis pagi ini di Stadion Lebijaga merupakan pertarunga gengsi kedua tim. Persamba harus bertaruh gengsi dngan Persiteng yang baru kali ini bermain di ajang ETMC. Sementara Persiteng yang datang tanpa target lebih mengedepankan persahabatan dan sportifitas pada laga ini.

Asisten pelatih Persamba Manggarai Barat Ansel Ragha kepada Flores Pos di sela sesi latihan di Lapangan Kartini, Rabu (29/7) mengatakan, persiapan Persamba setelah selesai menghadapi Persami di babak penyisihan, para pelatih telah membangun tim yang bagus dan all out untuk siap menghadapi Sumba Tengan di perdelapan final. Tekad Persamba dalam menghadapi Persiteng adalah harus menang. Untuk skuad pemain tidak beda jauh dengan skuad pemain yamg diturunkan saat babak penyisihan grup menghadapi Persami Maumere. Namun kata dia, kemungkinan adanya perubahan line up tentu bis saja terjadi. Karena para pelatih akan melihat lini mana yang lemah yang perlu dipoles kembali.

Menghadapi Sumba Tengah, kata Ragha, setelah melihat permainan mereka pada laga babak penyisihan grup, memang permainan mereka tidak begitu menonjol. Hanya saja pergerakan semua pemain yang begitu hidup di semua lini itu yang patut diwaspadai. Namun diakui bahwa tidak ada pemain Persiteng yang harus diwaspadai secara khusus. Namun dengan tkad yang tentu saja untuk menang maka setiap pergerakan mereka patut diwaspadai.

Trio pelatih Persama Felix Kleden, Hendrik Mandoza dan Ansel Ragha tentu tidak mau kehilangan peluang begitu saja. Tentu denga peluang lolos ke babak semifinal yang sudah ada di depan mata tidak akan disiah-siakan. Pemain-pemain seperti Edu Bhoko, Bewrthi Agung, Sahlan Umar dan Fahrul. Pilihan penjaga gawang tentu tidak lari dari Wili Supardi Tamat. Di lini tengah, pilihan trio pelatih tentu mempercayakan Yanto Beo, Ismail, Tolentino dan Adi Adrianus untuk membantu suplai bola kepada duet striker Yance Ledo dan Dion Nonggor.

Sementara Manajer Persiteng Sumba Tengah, Mikael Guara mengatakan, Persiteng sejak awal dating tanpa target apapun. Kehadiran dan keikutsertaan Persiteng hanyalah untuk berpartisipasi dan menjalin kebersamaan, persahaatan dan persaudaraan antar sesame pemain dan pengurus. Namun dengan keberadaan di ajang turnamen ETMC dan telah meraih hasil maksimal melaju ke babak perdelapan final ini maka saat menghadapi Persamba Mabar akan berupaya mengimbangi permainan Mabar sesuai kemampuan yang ada.

Dikatakan, kehadiran Persiteng memang tanpa target namun dengan hasil yang dicapai ini akan berupaya untuk dipertahankan saat menghadapi Persamba. Kehdiran di ajang ETMC, kata Guara adalah semata ingin berpartisipasi apalagi sebagai daerah baru yang baru pertama kali ambil bagian di ajang ETMC ini. Keberadaan Sumba tengah di ajang ini juga untuk memaknai nilai-nilai perjuangan mendiang El Tari dan makna dari perhelatan akbar tahunan ini. “Sukses lolos di babak delapan besar adalah hasil yang luar biasa. Soal hasil nanti kita lihat di lapangan.” Terpenting, kata Guara setiap pemain harus menjunjung tinggi kejujuran, sportifitas dan persaudaraan sejati dalam setia pertandingan. Menang atau kalah tidak menjaditarget Persiteng namun persaudaraan sejatilash yang harus dijunjung tinggi. Prinsipnya adalah bermain dengan baik dan bermartabat karena di ETMC ada nilai lain yang mau diperjuangkan yakni jujur, sportif dan itulah modal untuk membagun daerah NTT ini.


Kota Kupang Targetkan Tembus Babak Final
* Janji Suguhkan Permainan Cantik
Oleh Hieronimus Bokilia

Bajawa, Flores Pos
Dengan target harus lolos ke putaran final ETMC Bajawa maka bagi PSKK Kota Kupang tidak ada kata lain selain harus menang di babak perdelapan final saat menjamu Persematim di laga Kamis, (30/7) di Stadion Lebijaga pukul 15.00 hari ini. Nbamun tidak saja mengejar target harus menang, PSKK Kota Kupang juga menjanjikan akan menyuguhkan permainan cantik yang enak ditontonton.

Lolos ke putaran perdelapan final ETMC XXV Bajawa, bagi PSKK Kota Kupang sudah merupakan target. Tapil di perdelapan final menghadapi Persematim Manggarai Timur, Kota Kupang menjanjikan akan menampilkan permainan cantik yang enak ditonton.
Mengandalkan sejumlah pemain yang telah diturunkan pada laga-laga di babak penyisihan grup, Kota Kupang menyatakan kesiapan untuk tampil di putaran perdelapan final ini. Target PSKK Kota Kupang tidak lain adalah tampil di final menghadapi tuan rumah PSN Ngada.

Manajer PSKK Kota Kupang, Felix Dando mengatakan, menghadapi Persematim Manggarai Timur nanti, perubahan total pemain tidak dilakukan. Hanya diisi pada posisi-posisi tertentu yang dirasa masih ada titik lemah pada laga sebelumnya. Kemungkinan yang berubah hanyalah pada ola bermain anak-anak Kota Kupang. Dando mengatakan, kesiapan fisik dan kesehatan pemain sudah oke untuk turun main di perdelapan final menghadapi Persematim. Komposisi pemain akan tetap dipertahankan dan hanya pola permainan saja yang mengalami perubahan. Hanya saja rotasi pemain tentu akan dilakukan dengan melihat kondisi di lapangan.

Menghadapi Persematim, yang memiliki sejumlah pemain seperti Deky Kadja, Artus Karpitang dan Maxi Rodja yang pernah bermain di PSKK sehingga tentu tahu karakteristik Kota Kupang. Untuk itu mereka ini yang patut diwaspadai. Namun tidak ada pengawalan khusus bagi mereka. Pada pemain hanya diinstruksikan untuk selalu mewaspadai pergerakan mereka. Karena lengah sedikit saja mereka dapat dengan leluasa mengobrak-abrik pertahanan. Prinsip Kota Kupang, kata Dando adalah jka main baik maka tentu akan ada hasilnya.

Persematim Manggarai Timur yang merpaka juara di pul C merupakan tim yang tidak boleh dianggap remeh. Sejumlah pemain seperti Deky Kadja, Artus Karpitang, Maxi Roja tidak boleh dipandang remeh pergerakan mereka. Pengalaman yang mereka miliki tentu akan dimaksimalkan untuk mengobrak-abrik pertahaan lawan. Melihat penampilan-penampilan mereka di baba penyisihan grup yang pantang menyerah tentu mereka adalah tim yang patut diperhitungkan.

Ngada Menangis

* Sejarah 1972 Kembali Terulang
Oleh Hieronimus Bokilia


Bajawa, Flores Pos
Ngada menangis, itulah kata yang terucap ketika menyaksikan tim kesayangan mereka PSN Ngada harus tumbang di tengah jalan. Kekalahan satu gol dari tembakan first time Willy A Pong di menit 44 membuat supporter fanatic PSN Ngada terhenyak tidak percaya menyaksikan tim kesayangan mereka harus kalah. Kekalahan ini seakan mengulang sejarah 37 tahun silam. Bagi PSN Ngada kekalahan ini adalah kekalahan pertama dalam sejarah ETMC di kandang sendiri sedangkan dalam ajang El Tari Cup, PSN Ngada juga pernah mengalami kekalahan di tahun 1972 saat PSN Ngada tumbang oleh PSK Kota Kupang juga dengan skor 1-0 lewat kaki Marsel Dugis. Kejadian itu masih terekam baik di dalam benak pelaku sejarah, Martinus Meo Watu.

Pertandingan yang dipimpin wasit Idris Boli di Stadion Lebijaga, Rabu (29/7), kedua tim langsung bermain menekan sejak menit awal pertandingan. PSN Ngada yang turun dengan kostum kebesaran orange-hitam langsung menghentak pertahanan Persim lewat bola-bola panjang langsung ke jantung pertahanan Persim. Permainan bola-bola panjang PSN Ngada ternyata diladeni Persim Manggarai. Turun dengan kostum hijau-hijau, anak asuhan Priyo Handoko justru melayani pola permainan yang dikembangkan PSN Ngada. PSN Ngada yang bermain di hadapan supporter fanatiknya mencoba menekan pertahanan Persim Manggarai lewat kerja sama No Liko, Hendro Toda, Otha Pone dan Heru Nery. Umpan matang Heru kepada No Liko yang bergerak dari second line. Penjaga gawang Persim, Bram F Mangilay telah keluar dari sarangnya, namun sayang tandukan No Liko melebar di sisi kanan gawang

Kendati selalu gagal merubah kedudukn, tuan rumah PSN Ngada terus menekan pertahanan Persim Manggarai dan sempat membuat repot barisan pertahanan Persim di bawah koordnir Albertus Ambal sang kapten tim. Hendro Toda maupun Otha Pone yang terburu-buru dalam penyelesaian akhir mengakibatkan gol sulit tercipta. Bahkan satu tembakan keras terukur Heru Nery nyaris berbuah gol. Namun berkat akselerasi Bambang Mangilay dengan sigap mengamankan bola dalam pelukannya.

Berada di bawah tekanan, tidak membuat Persim bermain lengah. Justru mereka mampu keluar dar tekanan dan balik membangun serangan. Striker Wily A Pong ditopang sejumlah pemain seperti Laurens Pupa maupun Yoahens Ambon mampu mendukung dalam menekan pertahanan PSN Ngada. Pergerakan dengan bola ataupun tanpa bola yang dilakukan oleh ketiga pemain tersebut membuat lini pertahanan PSN Ngada yang dikoordinir Saver Neto dipaksa bekerja keras mengamankan area pertahanannya. Bahkan beberapa kali lini pertahanan PSN Ngada yang menempatkan Mirus Dhiu, Saver Neto dan Dami Ria dipaksa harus bekerja menghalau pergerakan para pemain Persim Manggarai.

Menit ke-44 babak pertama seakan jadi milik Persim Manggarai. Satu serangan balik cepat Persim mampu dimanfaatkan dengan sempurna. Tendanan first time yang dilesakan Wily A Pong membuat penonton terdiam. Gol tersebut terjadi ketika Wily yang mendapatkan bola matang di area kotak penalty langsung menyambar bola dan mampu mempedayai Hans Dore yang sepanjang laga babak penyisihan grup tidak pernah kebobolan. Bahkan gol Wily ini disebut-sebut sebagai gol terindah sepanjang penyelenggaraan turnamen ETMC 2009 Bajawa.

PSN Ngada yang tertinggal satu gol mencoba bangkit membangun serangan dan menekan pertahanan Persim Manggarai. Kerja sama yang dibangun No Liko dan sejumlah peman tengah lainnya blum mampu membuahkan gol. Hingga Idris Boli meniup pluit panjang pertanda turun minum babak pertama PSN Ngada belum mampu mengejar ketertinggalan.

PSN Ngada yang ketinggalan satu gol langsung mengurung pertahanan Persim Manggarai di babak kedua. Area pertahanan Persim dikuasai sepenuhnya oleh PSN Ngada. Serangan demi serangan dibangun dari segala lini baik melalui pergerakan Kletus Gabhe, Evo Sabu serta Heru Nery di sayap kanan maupun Hendro Toda dari lini tengah. Namun serangan yang dilancarkan tersebut senantisa kandas begitu memasuki area pertahanan Persim yang begitu teratur menjaga lini pertahanan. Sulitnya PSN Ngada menciptakan gol tidak terlepas dari penampilan gemilang Bram F Mangilay penjag gawang Persim. Bram Mangilay beberapa kali mampu menyelamatkan gawangnya dari tekanan PSN Ngada.

Tekanan demi tekanan yang dibangun PSN Ngada seperti tak kenal lelah untuk menciptakan gol. Persim yang tidak mau kecolongan berupaya bermain bertahan. Namun mereka juga mampu keluar dari tekanan dan membangun serangan balik lewat striker Wily A Pong. 15 menit terakhir serangan PSN Ngada demikian gencarnya dan praktis mengurung pertahanan Persim Manggarai. Namun serangan demi serangan yang dibangun tidak juga berbuah gol.
PSN Ngada nyaris saja menyamakan kedudukan satu menit menjelang pertandiang berakhir namun sontekan Heru yang tinggal berhadapan dengan penjaga gawang gagal membuah gol. Bahkan tendangan kapten tim No Liko hanya membentur tiang gawang. Sundulan Otha Pone juga lagi-lagi gagal menyamakan kedudukan.

Seakan tak percaya, para supporter fanatic ketika wasit Idris Boli meniup pluit panjang berakhirnya pertandingan dengan kemenangan Persim Manggarai. Dengan kemenangan ini Persim Manggarai akan berhadapan dengan Perseftim Flores Timur yang sudah merebut satu tiket ke babak semifinal. Partai keduanya akan dimainkan, Sabtu (1/8) di Stadion Lebijaga.

Priyo Handoko, pelatih Persim Manggarai, mengatakan kemenangan tim Persim karena memang tim Persim berhasil memanfatkan celah di balik kelengahan kubu PSN Ngada dalam mengamankan daerahnya. Persim, kata dia memiliki peluangkecil namun dari satu peluang itu para pemain bisa menciptakn gol. Priyo mengatakan, kubu Persim berani bermain terbuka dalam melayani pola permainan yang dikembangkan oleh PSN Ngada sehingga berhasil menciptakan gol untuk meraih kemenangan atas kubu PSN Ngada.