02 Juli 2009

Maknai HUT Bhayangkara ke-63, Polisi Bertekad Lebih Baik dan Matang

* Keberhasilan Berkat Bantuan Masyarakat
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Mem[eringati hari ulang tahun ke-63 Bhayangkara, jajaran Polres End bertekad ke depan akan lebih baik dan mantap dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kendati perayaan peringatan HUT Bhayangkara diselenggarakan dalam suasana kesederhanaan, namun bukan menghilangkan maknanya namun semakin membuat insan Polri semakin berbenah diri dan meingkatkan pengamanan terutama menjelang pelaksanaan pemilu presiden dan wakil presiden 8 Juli mendatang.

Hal itu dikatakan Kepala Kepolsian Resor (Kapolres) Ende, AKBP Bambang Sugiarto kepada Flores Pos di ruang kerjanya usai memimpin upacara peringatan HUT ke063 Bhayangkara di halaman Mapolres Ende, Rabu (1/7). Kapolres Sugiarto mengatakan, penyelenggaraan kali ini tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya di mana, yang menajdi inspektur upacara orang dari Polda. Namun perayaan kali ini diarahkan untuk dibuat sesederhana mungkin apalagi bertepatan degan momen pengamanan pemilu presiden mendatang.

Lebih Baik dari Kemarin
Dikatakan, dengan momen perayaan HUT Bhayangkara ini, Polri dan Polres Ende khususnya ke depan diharapkan akan semakin lebih baik dari hari kemarin. Jajaran Polres Ende juga diharapkan semakin matang dalam segala hal. Pada kesempatan itu, Kapolres Bambang juga menyatakan terima kasihnya kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan kepada Polri dan Polres Ende khususnya dalam setiap kegiatan. Keberhasilan Polri tidak semata atas kerja keras Polri namun juga berkat bantuan masyarakat. “Banyak kasus yang terugnkap tidak semata kerja keras Polisi. Tetapi juga atas bantuan masyarakat kendati masih ada masyarakat yang masih berupaya melindungi.”

Ke depan, dia ebrharap kerja sama yang telah terjalin itu dapat terus dilanjutkan. Keberanian mayasrakat dalam menungkap dan melaporkan tindakan kejahatan agar dapat ditingkatkan. Selama ini, kata dia, masyarakat masih enggan menjadi saksi karena tidak mau berurusan dengan polisi. “Saya harap masyarakat juga bisa menjadi polisi bagi diri sendiri karena tanggung jawab keamanan adalah tanggung jawab bersama.”

Di hadapan jajaran Polres Ende, para pensiunan dan Bhayangkari Polres Ende pada acara syukuran di aula Bhayangkara, Kapolres Sugiarto juga kembali menegaskan hal tersebut. Mengutip sambutan Kapolda, dia mengatakan bahwa keberhasilan yang diraih Polri dalam melaksanakan tugas tidak semata atas kerja Polri saja tapi juga atas bantuand an kerja sama dengan masyarakat. Untuk itu ke depan diharapkan kerja sama itu terus ditingkatkan mengingat tantangan ke depan akan semakin berat dan kompleks.

Sudah Cukup Dewasa
Sesepuh Polri, Kapten Polisi (Purnawirawan) Arnold Simamuda pada kesempatan itu mengatakan, angka 63 tahun berdirinya Polri menunjukan bahwa kepolisian sudah cukup dewasa dan dalam perjalanannya mengalami suka dan duka. Sebagai pensiunan polisi, dia menitipka pesan kepada Polri yang tetap tegas dan perkasa untuk selalu mengingat moto Polri dalam melaksanakan tugas. “Junjung komitmen moral dan tidak bertindak arogan, acuh dan menang sendiri.”

Kepada segenap jajaran Polres Ende, dia berharap agar hal-hal yang baik yang selama ini telah dicapai agar ke depan tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan. Polisi juga harus menjadi mitra masyarakat bukan sebagai musuh masyarakat sehingga ke depan, Polri diharapkan semakin profesional dan mandiri.

Ketua Panitia HUT Bhayangkara, AKP K Suka Abdi yang juga menjabat Kabag Bina Mitra Polres Ende mengatakan, mengisi hari-hari menyongsong HUT ke-63 Bhayangkara, jajaran Polres Ende telah menggelar aneka kegiatan seperti bhakti karya di pasar dan tempat ibadah, bhakti sosial melalui kegiatan donor darah. Juga telah digelar pertandingan voli dan tenis meja dan yang terakhir kunjungan inspeksi Kapolres Ende bersama tim ke setiap Polsek dan yang terakhir ke Polsek Pulau Ende. Kegiatan, lanjut dia juga diisi dengan melakukan penghijauan di lingkup Mapolres Ende dan asrama polisi dengan menanam sejumlah pohon.



Flores-Lembata Miliki Keunikan dan Kaya Potensi Pariwisata

* Gelar Road Show Pariwisata Flores
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Flores dan Lembata sebagai satu kesatuan gugusan pulau, jika ditinjau dari aspek pariwisata memiliki dan menyimpan aneka keunikan dan daya tarik wisata yang begitu banyak. Potensi pariwisata ini jika dikemas dan diperhatikan secara baik dan utuh niscaya akan membawa dampak positif bagi kemajuan dan perkemnabgan daerah.

Hal itu dikatakan Ketua Forum Pemberdayaan Pariwisata Flores-Lembata, Andreas Benda kepada Flores Pos, Selasa (30/6) di sela-sela pelaksanaan road show pariwisata Flores di aula Hotel Safari. Dikatakan, dari begitu banyak aset dan aenka ragam potensi pariwisata yang dimiliki belum dikelola secara terpadu. Di balik keidanahan disadari bahwa dalam kenyataan di lapangan masih terdapat sejumlah permasalahan (problematic tourism) dan tantangan yang sering dikeluhkan oleh wisatawan sebagai permasalahan dan diantaranya adalah amsalah kebersihan. Permasalahan itu, lanjut Benda, ikut mempengaruhi image ekotourism yang dicita-citakan bersama.

Pungut Sampah
Oleh karena itu, lanjut Benda, muncul gagasan strategis, mudah, murah dan sederhana namun tepat untuk melahirkan gerakan masal yaitu road show kampanye Flores-Lembata. Kegiatan nyata yang dapat dilakukan berupa memungut sampah secara bersama di setiap titik singah road show. Dijelaskan, forum pemberdayaan pariwisata Flores-Lembata (FPPF-L) yang dicetuskan oleh para bupati, DPRD dan staekholder pariwisata Flores-Lembata pada 22 September 2006 lalu hingga kini terus berkiprah dan berupaya dalam rangka memajukan dan mengembangkan pembangunan pariwisata Flores-Lembata sebagai satu kesatuan destinasi pariwisata.

Dalam road show selama tiga hari di Hotel Safari, kata Benda, dilakukan pula evaluasi berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan. Tahun 2009, kata dia, ada beberapa gagasan yang akan dilaksanakan antara lain, kunjungan dan audensi dengan para bupati, pimpinan DPRD, kepala Dians pariwisata di setiap kabupaten. Materi pertemuan yakni membicarakan perjalanan dan kegiatan forum baik menyangkut tantangan, hambatan, masalah dan peluang yang dihadapi. Dijadwalkan pula akan dilaksanakan rapat koordinasi forum bersama dengan para praktisi pariwisata di setiap kabupaten. Dipandang perlu pula untuk mengadakan kampanye di pintu masuk Indonesia seperti di Kupang, Mataram, Denpasar, Jakarta, Medan, Batam dengan mengajak wisatawan untuk ke Flores dengan ajakan “let’s go Flores”.

Satu kesatuan Destinasi
Isu lain yang dibicarakan dalam road show, katanya adalah perlunya dibentuk Flores tourims board sebagai buah kerja dan perjuangan forum. Dengan demikian, lanjutnya, visi bahwa Flores dan Lembata sebagai satu kesatuan destinasi pariwisata yang integral dapat dengan mudah dicapai. “Itu yang sedang kita upayakan. Kita berharap cita-cita Flores Lembata sebagai satu kesatuan destinasi bisa tercapai.”

Perwakilan ASITA Sikka, Heribertus Adjo mengatakan, Flores dan Lembata akan menjadi sangat terkesan apabila dunia tahu bahwa ketika tiba di Flores dan Lembata tidak akan dijumpai sampah kaleng maupun plastik yang bertebaran di mana-mana. Untuk itu, gerakan kebersihan terutama di lokasi wisata andalan di setiap kabupaten perlu terus digalakan. FPPF-L diharapkan menjadi garda terdepan dalam mengkampanyekan tempat wisata tanpa sampah kaleng dan plastik.

Yulita Rae, dari Dians Pariwisata Ende yang juga Bendahara FPPF-L mengatakan, Kabupaten Ende memiliki potensi pariwisata yang perlu digali lebih dalam lagi agar semakin dikenal duia luar. Sejauh ini, untuk upaya pengembangan pariwisata, dinas masih terus berupaya dengan menjalankan program estimasi dan pemasaran pariwisata sejalan dengan program tahun 2008. tahun 2009 ini pula, lanjut Rae, dengan adanya pelaksanaan PP 41 di mana aspek kebudayaan masuk di dinas maka ke depan akan dilakukan pengembangan nilai ragam budaya. Langkah tersebut sudah mulai dirintis dengan menggelar semiloka revitalisasi dan reaktualisasi budaya lokal. Dari semiloka itu telah dibuat rekomendasi dan tinggal ditindaklanjuti rekomendasi tersebut. “Rekomendasi sudah ada tinggal kita laksanakan.”



Kedepankan Program Pro Rakyat, Mega-Prabowo Diyakini Menang 50 Persen

* Jangan Takut Pilih Mega-Prabowo
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Masyarakat kabupaten Ende dan masyarakat Flores umumnya, diharapkan untuk tidak takut memilih pasangan Mega-Prabowo. Pasangan ini adalah pasangan yang selalu berada pada kepentingan rakyat dengan mengedepankan program pro rakyat yang menjadi komitmen paket ini dalam masa kepemimpinan lima tahun ke depan jika dipercayakan oleh rakyat. Dengan program pro rakyat yang sangat menyentuh langsug kepentingan rakyat tentu saja akan mendapat simpati besar rakyat sehingga target kemenangan minimal 50 persen pasangan Mega-Prabowo di Ende tentu saja dapat dicapai.

Hal itu dikatakan Ketua Tim Kampanye Kabupaten Mega Prabowo, Yustinus Sani kepada Flores Pos di gedung DPRD Ende, Rabu (1/7). Yustinus Sani mengatakan, program pro rakyat adalah program yang sangat menyentuh langsung kepada rakyat. Program yang sangat menyentuh langsung kebutuhan rakyat adalah program kedaualatan pangan dan program kedaulatan ekonomi.

Jamin Kedaulatan Pangan
Berbicara soal kedaulatan pangan, kata Sani, jelas merupakan program yang sangat dinantikan masyarakat. Negara harus menjamin kedaulatan pangan masyarakat petani di mana harus mampu menjamin pangan rakyat yang tidak lagi mengandalkan produk-produk impor baik itu bibit, pupuk dan beras. Kedaulatan pangan juga memberikan kewenangan kepada kaum petani untuk menentukan harga jual komoditas yang mereka hasilkan. Sedangkan menyangkut kedaulatan ekonomi, kata Sani, adalah upaya untuk meningkatkan pendapatan petani dan nelayan. Pemerintah ahrus mampu memberikan bantuan peralatan, permodalan dan komoditas petani yang berdaulat dalam menentukan harga jual.

Pengalaman selama ini, kata Sani menunjukan bahwa harga jual produksi petani ditentukan oleh harga pasar. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh pasar global sehingga kondisi itu sangat berpengaruh pada harga. Selama ini harga di tingkat petani begitu rendah dibandingkan dengan komoditas lain yang dijual kepada masyarakat dengan harga begitu tinggi seperti gula dan kebutuhan pokok masyarakat lainnya. Lima tahun ke depan kalau Mega-Prabowo terpilih, kedaulatan ekonomi akan berbalik proses di mana harga produksi petani tidak boleh lebih murah dari harga jual lebutuhan masyarakat.

Mampu Yakinkan Pemilih
Dikatakan, dengan kebijakan-kebijakan yang begitu menyentuh rakyat alias pro rakyat ini, diharapkan mampu meyakinkan pemilih unruk bergandengan tangan memilih dan memenangkan Mega-Prabowo di Ende. “Selama ini belum ada paket lain yang menawarkan program pro rakyat seperti ini.” Karena itu, kemenangan Mega-Prabowo di Ende ditargetkan berada di atas 50 persen. Bahkan kemenangan 70 persen bukan menjadi hal baru lagi mengingat Megawati dan keluarga besar Bung Karno adalah sosok yang tidak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Ende. Keluarga besar Bung Karno termasuk Megawati sudah sangat menyatu dengan bumi Pancasila Kelimutu ini. “Ikatan emosional ini saya yakin bisa mengikat masyarakat Ende untuk memilih pasangan Mega-Prabowo.”

Wakil Ketua Tim Kabupaten Mega-Prabowo, Jhoni Rasyid mengatakan, selama ini, kerja-kerja untuk pemenangan pasangan Mega-Prabowo telah berjalan sampai ke tingkat akar rumput. Tim Kampanye Kabupaten Mega-Prabowo bersama jaringan simpatisan Mega-Prabowo yang berada di luar struktur partai sudah banyak berupaya untuk memenangkan pasangan ini. Di tingkat struktur partai, mesin partai juga digerakan untuk terus bekerja dan menggerakan mesin partai yang keberadaannya sampai ke tigkat desa.

Dia berharap, dengan kerja-kerja yang sudah dilakukan itu, pasangan Mega-Prabowo benar-benar diterima di kalangan masyarakat. Apalagi, lanjutnya, secara emosional, Megawati yang sudah seringkali turun ke Ende sudah begitu menyatu sehingga masyarakat Ende tidak mungkin lagi melupakan sosok putri Bung Karno ini. “Ibu Mega sudah seperti putri Flores dan Ende khususnya. Ibu Mega tidak turun hanya pada saat kampanye seperti ini tapi pada setiap kesempatan. Jadi saya harap masyarakat Ende menetapkan pilihan pasti kepada pasangan Mega-Prabowo nomor urut satu.”



Mantan Sekda Ende Iskandar Mberu Divonis Tiga Bulan Penjara

* Masa Percobaan Enam Bulan
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Ende, Iskandar Mohamad Mberu akhirnya divonis tiga bulan penjara dengan masa percobaan enam bulan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ende yang menyidangkan kasus ini. Mberu disidangkan karena dilaporkan anggota DPRD Ende, Heribertus Gani atas tindakan atau perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukannya yang didakwa melanggar pasal 335 KUHP terkait perbuatan tidak menyenangkan. Terhadap vonis putusan Majelis Hakim ini, terdakwa Iskandar Mberu dan Jaksa Penuntut Umum menyatakan pikir-pikir.

Hal itu terungkap dalam sidang perkara kasus perbuatan tidak menyenangkan yang melibatkan terdakwa mantan Sekda Ende, Iskandar Mohamad Mberu dengan anggota DPRD Ende, Heribertus Gani dengan agenda pembacaan putusan Majelis Hakim di ruang sidang Pengadilan Negeri Ende, Selasa (30/6). Sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim Marulak Purba didampingi Agus Ardianto dan R Masang. Sidang dihadiri Jaksa penuntut Umum (JPU) Faetoni Yosi Abdulah dan terdakwa Iskandar Mohamad Mberu yang sejak awal tidak didampingi penasehat hukum.

Sopan Selama Persidangan
Majelis Hakim dalam pembacaan dakwaan dilakukan secara bergantian. Hakim dalam putusannya masih mempertimbangkan beberapa hal baik yang memberatkan maupun yang meringankan terdakwa. Hal yang memberatkan terdakwa yakni terdakwa sebagai seorang pejabat tidak berlaku arif menyikapi penialaian publik terhadap kebijakan nyang diambilnya. Sedangkan hal yang meringankan bagi terdakwa adalah terdakwa bersikap sopan selama persidangan, terdakwa belum pernah dihukum. Hal meringankan lainnya yakni terdakwa melakukan perbuatannya tidaklah semata-mata didasari suatu niat yang buruk, melainkan juga didorong oleh adanya perbuatan saksi korban yang mengintervensi kebijakan terdakwa dalam pembinaan instansi untuk penegakan disiplin jajaran bawahannya. Terdakwa juga mengakui terus terang perbuatannya sehingga melancarkan jalannya persidangan.

Dalam amar putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ende yang dibacakan M. Purba, memvonis terdakwa Iskandar Moahamd Mberu alias Iskandar terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindakan pidana secara melawan hak, memaksa orang lain untuk tidak melakukan sesuatu yang dilakukan dengan suatu perbuatan yang tidak menyenangkan. Majelis hakim menjatuhkan kepada terdakwa pidana penjara tiga bulan dengan masa percobaan enam bulan.

Terdakwa dan JPU Pikir-Pikir
Usai membacakan vonis terhadap terdakwa, Majelis hakim M Purba menanyakan sikap terdakwa dan JPU terhadap putusan yang telah dijatuhkan tersebut. Dikatakan, terdakwa dan JPU memiliki hak untuk menyatakan sikap menerima, banding atau pikir-pikir terhadap putusan tersebut. Terhadap tawaran Majelis Hakim, baik terdakwa maupun JPU menyatakan pikir-pikir.

Humas Pengadilan Negeri Ende, R Masang usai persidangan mengatakan, setelah pembacaan putusan majelis memberikan kesempatan kepada terdakwa dan JPU untuk menyatakan sikap dan terdakwa maupun JPU menyatakan pikir-pikir. Sesuai aturan, baik terdakwa maupun JPUI diberikan waktu selama tujuh hari terhitung mulai sehari setelah putusan. Jika sampai batas waktu tujuh hari kedua belah pihak tidak menyatakan sikap maka putusan dinyatakan inkra atau berkekuatan hukum tetap. Namun selama masa pikir-pikir itu baik terdakwa maupun JPU menyatakan banding maka akan diproses lebih lanjut. “Kalau lewat tujuh hari tidak ada keberatan maka inkra. Keputusan berkekuatan hukum tetap.”

Masang menjelaskan, putusan tiga bulan pidana penjara dengan masa percobaan enam bulan atau yang di Ende dikenal dengan istilah hukum gantung maksudnya, terdakwa tidak langsung menjalani masa pidana penjara tiga tahun. Namun terdakwa diberikan masa percobaan enam bulan dan apabila dalam masa percobaan enam bulan ini, terdakwa melakukan perbuatan pidana baik perbuatan pidana yang sama ataupun pidana yang berbeda maka terdakwa harus menjalani masa penjara tiba bulan ditambah putusan terakhir atas perbuatan pidana baru yang dilakukannya. Menurutnya, sebenarnya menjalani masa percobaan justru lebih berat ketimbang menjalani masa pidajna penjara. Karena jika melakukan perbuatan pidana selama masa percobaan enam bulan maka harus menjalani pidana penjara yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pantauan Flores Pos di Pengadilan Negeri Ende, selama jalannya persidangan, dipadati pengunjung. Sejumlah kelaurga dekat terdakwa hadir mendampinginya di pengadilan. Usai pembacaan putusan, terdakwa Mberu menyalami majelis hakim. Dia kemudian sempat terlihat menegadah ke langit sambil mengucapkan doa syukur. Iskandar lalu disambut kelaurganya yang setia mendampinginya selama proses persidangan hingga putusan ini. Aparat keamanan dari Polres Ende juga nampak bersiaga di lokasi sidang. Salah seorang anggota polisi bahkan duduk berdampingan dengan JPU Faetoni Yosi Abddulah. Usai pembacaan tuntutan, pengunjung sidang yang hadir kembali denan tertib.



Kehadiran Boediono di Ende, Diyakini Mampu Dongkrak Suara

* Tim Kampnye SBY-Boediono Kabupaten Ende Ucapkan Terima Kasih
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Kehadiran calon presiden Boediono yang mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kabupaten Ende diyakini mampu menaikan perolehan suara pasangan SBY-Boediono di Kabupaten Ende. Tim Kampanye SBY-Boediono Kabupaten Ende menargetkan, perolehan suara pasangan yang diusung 24 partai politik ini bakal meraup 60 persen suara di Kabupaten Ende.

Hal itu dikatakan Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono Kabupaten Ende, Haji Pua Saleh di kediamannya, Jalan Melati, Selasa (30/6). Dikatakan, kehadiran calon presiden Boediono di Ende patut disyukuri. Tim Kampanye SBY-Boediono Kabupaten Ende sangat berterima kasih atas kesediaan Bapak Boediono datang ke Ende. Kehadiran Boediono di Ende, lanjut Pua Saleh tidak saja menaikan pamor pasangan SBY-Boediono tetapi secara tidak langsung telah ikut mempromosikan potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Ende. Betapa tidak, dengan mengunjungi Situs Bung Karno dan pohon sukun, secara tidak langsung telah mempromosikan aset wisata sejarah yang dimiliki Kabupaten Ende ke pentas nasional. Apalagi, selama keberadaannya di Ende, seluruh kegiatan Boediono diliput dan dipublikasikan media baik media cetak maupun elektronik.

Dengan kehadiran Boediono di Ende yang disambut begitu antusias oleh lapisan masyarakat kabupaten Ende, kata Pua Saleh, menunjukan betapa sosok Boediono diterima kalangan masyarakat dari berbagai kalangan. Kondisi ini, katanya, diharapkan bisa memberikan efek tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Ende dalam menentukan pilihannya pada pemilu mendatang.

Raih 60 Persen Suara
Sebagai Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono Kabupaten Ende, lanjutnya, apa yang nampak selama kehadiran Boediono di Ende memberikan semangat baru bagi kerja-kerja tim untuk memenangkan pasangan ini. Dia berkeyakinan dengan kerja keras struktur partai dan koaliosi partai politik SBY-Boediono bisa memenangkan pemilu di Kabupaten Ende. “Walau kita sadar Ende merupakan basis salah satu paket tapi kita yakin, SBY-Boediono bisa meraih minimal 60 persen suara dari jumlah pemilih di Kabupaten Ende.”

Ke depan, katanya, sebagai anggota DPRD Ende yang kembali terpilih untuk periode kedua, jika SBY-Boediono terpilih maka akan berjuang dengan berbagai cara demi memajukan Kabupaten Ende. Apalagi, lanjutnya, dengan jaringan yang sudah dibangun sejak masa kampanye ini, dia yakin ke depan bisa melakukan lobi-lobi ke pusat dalam kaitan dengan kucuran anggaran dari pusat untuk Ende. Diakuinya, selama ini pemerintah jarang melibatkan DPRD dalam lobi-lobi anggaran ke pemerintah pusat. Padahal, DPRD Ende dengan jaringan partai politiknya yang ada di tignkat pusat dapat memanfaatkan jaringan tersebut dalam melobi angaran. Untuk itu dia berharap, pemerintah dalam waktu-waktu mendatang sedapat mungkin melibatkan DPRD Ende dalam lobi-lobi anggaran ke pemerintah pusat.

Kebanggaan Tersendiri
Ketua Tim Pemenangan Daerah SBY-Boediono Provinsi NTT, Jefry Riwu Kore pada kunjungan Boediono ke Ende beberapa waktu lalu mengatakan, NTT memiliki kebanggaan tersendiri di mana pasangan calo presiden dan wakil presiden SBY-Boediono keduanya mau berkunjung ke NTT. Kehadiran keduanya menunjukan prioritas mereka baik untuk kepentingan pemilu presiden dan wakil presiden maupun untuk urusan-urusan ke depan. Kehadiran keduanya di NTT diharapkan pula dapat menjawab harapan Tim Kampanye Daerah di NTT agar target 55 persen suara bisa tercapai. “NTT merupakan daerah potensi suara yang perlu digarap lebih dalam.”

Apalagi, kata Riwu Kore, antusias masyarakat baikdi Kupang dalam menyambut kehadiran SBY maupun di Ende saat menyambut Boediono merupakan bukti antusias masyarakat terhadap pemimpin masa depan. Ke depan, kata dia, dengan moto lanjutkan, pasangan SBY-Boediono akan melanjutkan program-program yang eprnah dibuat untuk masyarakat. Program-program tersebut akan dievaluasi dan dicari tahu kelemahannya untuk kemudian dibenahi. “Misalnya program BLT yang dikatakan banyak antrian. Ke depan dievaluasi agar tidak lagi banyak antrian.”



Mayoritas Fraksi Dewan Belum Menerima Silpa Usulan Pemerintah

* Tawarkan Konsultasi ke BPK Perwakilan NTT
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Mayortas fraksi di DPRD Ende menyatakan sikap belum dapat menerima sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran 2008 yang diajukan oleh pemerintah dalam nota keuangan atas laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Ende Tahun Anggaran 2008. Dari tujuh fraksi di DPRD Ende, hanya Fraksi Demokrat yang menyatakan menerima dengan beberapa catatan sedangkan enam fraksi lainnya menyatakan belum dapat menerima. Dengan tidak diterimanya nota keuangan yang diajukan pemerintah itu maka belum dapat dilakukan penandatanganan kesepahaman antara pemerintah dan DPRD Ende.

Hal itu mengemuka dalam rapat paripura VI DPRD Ende di ruang sidang utama, Senin (29/6) malam kemarin. Sidang dipimpin Wakil Ketua DPRD Ende, Ruben Resi didampingi Yohanes Woda Moa. Hadir pula Wakil Bupati Ende, Achmad Mochdar, Pelaksana tugas Sekda Ende, Bernadus Guru, Asisten I, Hendrikus Seni, para staf ahli bupati, kepala dinas, badan kantor dan sejumlah pegawai negeri sipil lingkup Pemerintah Kabupaten Ende.

Hal mendasar yang tidak diterima fraks-fraksi DPRD Ende adalah komponen sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran 2008. Dalam pembahasan di tingkat Gabungan Komisi, terdapat tiga versi silpa yakni dari silpa yang diajukan pemerintah dan dua versi dari forum Gabungan Komisi. Usulan pemerintah menunjukan silpa sebesar Rp39,480 miliar, sedangkan forum gabungan Komisi mengusulkan dua angka silpa yakni usulan pertama berdasarkan perhitungan mendapatkan angka silpa Rp43,167 miliar dan perhitungan forum Gabungan Komisi yang kedua angka silpa sebesar Rp41,167 miliar. Fraksi-fraksi dalam pendapat akhir fraksinya masing-masing meminta agar perbedaan angka silpa tersebut perlu diklarifikasi lebih lanjut kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan NTT di Kupang guna mengetahui angka silpa ril yang sebenarnya.

Fraksi Partai Golkar dalam pendapat akhir fraksinya yang dibacakan H A Djamal humris menegaskan, beberapa kebijakan pengelolaan keuangan daerah yang jika tidak dikendalikan dengan baik pemerintah saat ini, bukan tidak mustahil akan mengantarkan penyelenggara pemerintahan berhadapan dengan penegakan hukum. Untuk itu, fraksi mengimbau kepada pemerintah juga lembaga Dewan untuk lebih cermat dan lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan belanja daerah atau pengeluaran yang bersentuhan dengan kebutuhan daerah. Fraksi mengambil contoh seperti pemberian pinjaman kepada pihak ketiga dan penyertaan modal kepada perusahaan atau lembaga-lembaga lain yang tidak memberikan kontribusi konkrit meningkatkan pendapatan asli daerah.

Tindaklanjuti Temuan BPK
Fraksi Partai Golkar juga memberikan catatan kritis fraksi dan meminta pemerintah segera menindaklanjuti hasil temuan BPK Perwakilan NTT terhadap berbagai penyimpangan terhadap pelaksanaan APBD tahun anggaran 2008. pemerintah juga diminta untuk emnghindari belanja-belanja di luar penetapan anggaran, pemerintah terus melakuka efisiensi terhadap belanja-belanja daerah sebagaimana yang telah dilakuka saat ini. Pemerintah juga diminta untuk meninjau kembali kontrak kerja sama dengan PT Trigana Air Service dan perjanjian yang baru yang akan dibuat harus melalui persetujuan DPRD Ende. Fraksi Partai Golkar juga meminta pemerintah untuk secepatnya meluncurkan proyek/pekerjaan tahun angagran 2009 yang telah ditetapkan dua lembaga untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

Sementara Fraksi PDI Perjuangan dalam pendapat akhir fraksi yang dibacakan Yustinus Sani memberikan apresiasai atas pelampauan target penerimaan pada tahun 2008. dari sisi belanja, Fraksi PDI Perjuangan menyatakan sikap tidak mengakui belanja daerah sebesar Rp462,275 juta karena dana yang dikeluarkan tidak prosedural, tidak taat asas dan pembelanjaannya di luar dari APBD 2008. Fraksi juga meminta agar perlu dilakukan penyesuaian kembali oleh pemerintah. Fraksi juga menyatakan beberapa sikap kritis di mana fraksi menyatakan bawa APBD adalah untuk membiayai seluruh kebutuhan dan mendorong kemajuan daerah dan pengelolaannya diberikan seluas-luasnya kepada pemerintah daerah. Tentunya membutuhkan kontrol dari rakyat melalui lembaga Dewan agar kebijakan yang dilahirkan tidak mengkebiri keputusan dan kemanfaatan yang dibelanjakan.

Fraksi juga menyatakan pemanfaatan anggaran berupa pinjamankepada pihak ketiga senilai Rp4,4 miliar tidak prosedural dan tidak didukung dengan amanat regulasi dan prinsip akuntansi pemerintah. Fraksi mendesak pemerintah segera menindaklanjuti piutang kepada pihak ketiga tersebut sesuai rekomendasi BPK Perwakilan NTT. Dalam mewujudkan ketersediaan kebutuhan dasar, membutuhkan pengorbanan dan kebijakan pemerintahyang pro rakyat. Menginvestasikan pembangunan, aspek pertimbangan untung rugi dan kemudahan rakyat menikmati hasil pembangunan harus menjadi pilar utama.

Cabut Kontrak Trigana Air
Kebijakan perjanjian kerja sama dengan PT Trigana Air Service tentang investasi angkutan udara merupakan kebijakan yang baik namun tidak bijak karena dibuat tanpa sepengetahuan rakyat terutama melalui lembaga perwakilannya di DPRD Ende. Investasi tersebut tidak mampu memenuhi kewajiban sebagai mana terdapat dalam perjanjian khususnya kewajiban pihak kedua mempromosikan semua potensi wisata dan usaha yang terdapat di Kabupaten Ende. Fraksi mendesak pemerintah segera mencabut kontrak kerja sama dengan PT Trigana Air Service. Fraksi juga mendesak perlu segera ditinjau kembali semua kerjasama pengelolaan kekayaan daerah dengan pihak ketiga karena kurang memberikan dampak positif dalam kaitan dnegan kontribusi ekonomis bagi daerah.

Mengingat belum mayoritas fraksi belum dapat menerima nota keuangan yang diajukan pemerintah maka agenda sidang ketiga yakni penandatanganan kesepahaman antara pemerintah dan DPRD Ende tidak dapat dilakukan dan ditunda. Penundaan dilakukan agar memberikan ruang untuk klarifikasi ke BPK Perwakilan NTT di Kupang.



Hingga Kini Ende Baru Miliki 36 Pos Kesehatan Desa

* Pertemuan Lintas Sektor Program AIP MNH
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Sejauh ini di Kabupaten Ende yang telah memiliki 72 Pustu baru memiliki 36 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Padahal, idealnya, dengan memiliki 72 pustu maka Poskesdes juga harus sebanyak 72 namun hal itu sampai saat ini belum terwujud. Ke depan, diharapkan perlu dikembangkan Pustu yang sudah ada menjadi Poskesdes dan diupayakan dibina lagi masing-masing satu desa. Ditargetkan, pada tahun ketiga semua desa/kelurahan sudah memiliki desa binaan masing-masing dengan adanya Poskesdes.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, dalam penyampaian materinya pada kegiatan pertemuan berkala lintas sektor program AIP MNH dalam pelaksanaan program desa siaga tingkat Kabupaten Ende di Hotel Safari, Senin (29/6). Dikatakan, saat ini masyarakat masih dilihat sebagai objek bukan sebagai subjek dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Untuk itu perlu ada upaya kesehatan yang berbasis masyarakat yakni melalui program Poskesdes. Hal itu perlu dilakukan agar upaya kesehatan lebih tercapai, lebih terjangkau dan lebih berkualitas.

Dekatkan Pelayanan Kesehatan
Dokter Gusti menjelaskan, Poskesdes merupakan upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Menjadi tempat pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Tujuan Poskesdes adalah terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya. Selain itu ada tujuan khusus yakni terselenggaranya program kesehatan dalam rangka peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan kejadian luar biasa serta faktor-faktor resiko. Terselenggaranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan, terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga profesional kesehatan dan terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa.

Dikatakandiuraikan, kehadiran Poskesdes sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan, sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko dan masalah kesehatan. Poskesdes juga sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar guna lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta untuk meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan. Sebagai wahana pembentukan jejaring berbagai UKBM yang ada di desa. Prioritas pengembangan yakni desa/kelurahan yang tidak terdapat sarana kesehatan. Adapun desa yang terdapat puskesmas pembantu masih memungkinkan untuk dikembangkan poskesdes. Prioritas pengembangan juga di desa di lokasi terisolir, terpencil, tertinggal dan perbatasan atau kepulauan.

Kehadiran Poskesdes, lanjut Gusti, bisa memberikan manfaat bagi masyarakat desa berupa masalah di desa dapat dideteksi secara dini dan ditangani dengan cepat dan diselesaikan sesuai kondisi, potensi dan kemampuan yang ada. Bagi kader, mendapatkan informasi lebih awal dan merupakan kebanggaan karena dirinya lebih berkarya. Manfaat bagi puskesmas adanya perluasan jangkauan dan optimalisasi fungsi puskesmas dan bagi sektor lain dapat memadukan sektornya dan pemberdayaan masyarakat.

Indonesia Sehat 2010
Wakil Bupati Ende, Achmad Mochdar dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I Hendrikus Seni menegaskan, visi pembangunan kesehatan Indonesia sehat 2010 menggambarkan bahwa pada tahun 2010 bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan berssih, sehat serta mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata sehingga masyarakat Indonesia umumnya dan Kabupaten Ende memiliki derajat kesehatan yang bermutu baik mental maupun spiritual. Hasil pencapaian pembangunan kesehatan Kabupaten ende tahun 2007 lalu belum menunjukan hasil seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan keterlibatan masyarakat untuk hidup sehat masih rendah. Akses pelayanan kesehatan belum memadai serta belum optimalnya kerjasama lintas sektor terkait dengan sektor kesehatan. Dengan demikian, kondisi ini memerlukan perhatian bersama terutama dalam mengoptimalkan kerjasama lintas sektor terkait dengan sektor kesehatan dan komponen lain yang bergerak dalam bidang kesehatan.

Sebagai upaya terobosan dalam peningkatan pembangunan kesehatan terutama bagi masyarakat pedesaan semua komponen terkait harus secara terintegrasi dalam melaksanakan program kegiatan yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat terutama dalam pembangunan desa siaga/poskesdes. Namun, kenyataan yang dihadapi saat ini, pengembangan desa siaga masih terdapat berbagai kesenjangan seperti adanya kesenjangan peran, pemahaman persepsi yang berbeda dan masih tumpang tindihnya program dan kegiatan serta pendaan yang ada kurang terkoordinasi dengan baik. Masih ada dua versi berbeda dalam pelaksanaan desa siaga antara Dians Kesehatan dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Menghindari terjadinya perbedaan dan upaya koordinasi lintas sektor perlu dilakukan eprtemuan koordinasi secara berkala dengan tujuan memperjelas peran masing-masing sektor.

Tingkatkan Kerjasama
Kepala UPTD Program Kesehatan Dians Kesehatan Kabupaten Ende, Pertiwi mengatakan, perttemuan lintas sektor ini bertujuan meningkatkan kerja sama dan koordinasi lintas sektor terkait tingkat Kabupaten Ende dalam pengembangan desa siaga untu mendukung penanggulangan permasalahan kematian ibu, bayi baru lahir dan balita di Ende. Selain itu, untuk memberikan pemahaman peran masing-masing sektor dalam program pengembangan desa siaga, memperoleh kesamaan persepsi mengenai konsep desa siaga. Selain itu mengintegrasikan berbagai kegiatan dalam program pengembangan desa siaga, meningkatkan koordinasi lintas sektor dan menyusun rencana tindak lanjut program pengembangan desa siaga/poskesdes.

Hasil yang diharapkan, kata Pertiwi adalah berupa adanya pemahaman yang sama antara Dians Kesehatan dan BPMD tentang pengembangan desa siaga, adanya kesepakatan peran masing-masing sektor dalam pengembangan desa siaga dan adanya rencana aksi bersama program pengembangan desa siaga.



Pertegas Keberadaan di Ende, HMI Gelar Seminar Sehari

* Tema, 2009-2014 ke Manakah Indonesia Akan Dibawa
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Guna mempertegas keberadaan Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia di Ende, GMI menggelar seminar sehari dengan tema 2009-2014 ke manakah Indonesia akan dibawa. Kegiatan ini menghadirkan tiga pembicara masing-masing ketua KPUD Ende yang diwakili oleh Vincentius Maximus Moni, Pemerintah Kabupaten Ende yang diwakili oleh Kepala Kesbanglinmas Kabupaten Ende, Gabriel Tobi Sona dan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ende, Abdul Syukur Muhamad.

Penginisiatif pendirian HMI Cabang Ende di Ende, Israti Maisara di sela-sela kegiatan di gedung Baranuri, Sabtu (27/6) mengatakan, sejak tiga tahun lalu memang sudah ada HMI di Ende, namun HMI pada waktu itu dibentuk tanpa masuk dalam struktur organisasi baik di tingkat provinsi maupun di tingkat pusat. Untuk itu, sebagai alumni HMI memandang perlu membentuk organisasi HMI yang masuk di dalam struktur organisasi baik provinsi maupun pusat. Sejauh ini di NTT baru terdapat dua cabang yakni Cabang Kupang dan Cabang Alor.

Tanggungjawab Moril KAHMI
Selain itu, langkah membentuk HMI di Ende, kata Maisara adalah bentuk tanggung jawab moril alumni yang melihat selama ini jumlah mahasiswa Islam yang ada di Ende semakin banyak namun tidak terorganisir secara baik di dalam suatu wadah organisasi pembinaan. “Lihat banyaknya jumlah mahasiswa Islam di Ende maka kami dari korps alumni HMI (KAHMI) berinisiatif bentuk HMI di Ende.” Apalagi, kata dia, di Ende saat ini banyak terdapat alumni HMI baik dari Malang, Jogjakarta, Kupang dan Makasar.

Kehadiran HMI di Ende, kata Maisara diharapkan bisa menjadi kelompok yang dapat memberikan kontribusi baik kepada pemeirntah maupun masyarakat. Keberadaan HMI juga diharapkan bisa sejalan dengan tujuan HMI yakni terciptanya lima insan cita yakni insan pencipta, insan pengabdi yang berdasarkan Islam serta tanggugn jawab terhadap kepentingan masyarakat yang diridhoi Allah SWT dan insan akademis.

Pembentukan HMI bertepatan dengan dies natalis HMI pada 5 Februari 2009 lalu. Pada pembentukan langsung dipilih kepengurusan yakni Ketua Muhamad Lanir, mahasiswa FKIP sastra Unflor Ende.

Partisipasi Pesta Demokrasi
Ketua Panitia Seminar Sehari, Harun Benge mengatakan, kegiatan seminar ini bertujuan memberikanpemahaman kepada masyarakat akan pentingnya turut berpartisipasi dalam pesta demokrasi pemilihan presiden 2009, memberikan pemahaman politik kepada masyarakat dalam menentukan pilihan politik secara ibjektif.

Ditegaskan, sebagai rakyat Indonesia tentunya berharap agar pelaksanaan pemilu presiden berjalan lancar, tertib dan aman sehingga mampu menghasilkan pemimpin bangsa yang berkualitas sesuai dengan pilihan rakyat. Tersedianya banyak figur nasional yang siap mengemban kepemimpinan nasional menjadikan rakyat harus pandai memilih atau menentukan pilihan politiknya yang objektif dan tidak boleh ada tendensi yang sifatnya egosentrik.

Tiga pasang calon presiden dan wakil presiden yang akan dipilih dalam pemilu nanti telah pula menyiapkan visi dan misi dalam rangka membangun bangsa untuk periode lima tahun ke depan. Degan demikian, rakyat dapat menentukan dan meberikan penilaian sejauh mana kesiapan dan kepantasan seseorang memimpin negeri ini. Untuk itu perlu dilakukan kajian komprehensif untuk menentukan kecenderungan sikap politik. Sebagai bagian kecil dari rakyat Indonesia, HMI Cabang Ende menyelenggarakan seminar sehair sebagai bentuk partisipasi dan kepedulian terhadap suksesnya pemilu presiden dan wakil presiden 2009.



Boediono Dielu-Elukan Masyarakat Nelayan di Pasar Ikan Mbongawani

* Pertegas Ekonomi Pancasila
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Ratusan warga di kompleks pasar ikan Mbongawani Ende, mengelu-elukan calon presiden Boediono saat mengunjungi lokasi pasar ikan tersebut, Sabtu (27/6). Boediono yang langsung turun dari mobil dan berjalan sekira 20 meter menuju pasar ikan dikerubuti masyarakat untuk berjabat tangan dan melihat langsung sosok calon presiden yang diusung koalisi 24 partai politik ini. Yel-yel SBY-Boediono terus diteriakan massa sambil berjalan kaki menuju pasar ikan Mbongawani.

Boedino saat berada di pasar ikan Mbongawani, Sabtu (27/6) sempat ebrdialog dengan salah seorang nelayan Haji Muahamad Nurdin. Namun karena suasana begitu riuh rendah oleh teriakan warga yang terus mengelu-elukan Boediono menyebabkan apa yang dipercakapkan antara Boediono dengan Haji Nurdin menjadi sulit didengar.

Sebelum berkunjung ke perkampungan nelayan dan pasar ikan, Boediono terlebih dahulu mengunjungi Situs Bung Karno. Setelah berkeliling melihat setiap koleksi peninggalan Bung Karno dan ruang sholat Bung Karno serta sumur yang konon dahulu digunakan Bung Karno, Boediono bersama Rizal Malarangeng meminta semua rombongan untuk kembali ke dalam ruangan dan membiarkan keduanya duduk sejenak di teras belakang rumah peninggalan Bung Karno.

Dalam buku tamu yang disiapkan penjaga Situs BungKarno, Boediono menuliskan kesan dan pesannya. Dia menuliskan, luar biasa pemimpin kita yang perlu terus kita harga dan kenang. Kunjungan ke Situs Bung Karno dan dilanjutkan dengan kunjungan ke tempa permenungan Bung Karno di bawah pohon sukun merupakan rangkaian kegiatan Boediono menapak tilas pengalaman Bung Karno. Di Situs Bung Karno, Boediono juga disambut antusias masyarakat yang selalu berebutan bersalaman dengan Boediono.

Hayati dan Dalami Pancasila
Usai mengunjungi Situs Bung Karno, perjalanan dilanjutkan ke pohon sukun. Di tempat ini digelar dialog lahirnya Pancasila yang dihadiri sejumlah elemen mahasiswa dan generasi muda Kabupaten Ende. Boediono di tempat ini menegaskan, mengunjungi Ende merupakan kunjungan pertama dan momen ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk merenungkan, menghayati dan mendalami perjalanan sejarah bangsa. Ende adalah salah satu tonggak pemikiran besar pemimpin bangsa khususnya Bung Karno dalam mengkristalisasi dan meninspirasi pemikiran menyangkut Pancasila itu sendiri yang menjadi dasar kemerdekaan Bangsa Indonesia. Dikatakan pula, pemikiran itu dalam perjalanannya kemudian d dalam perjalanan sejarah bangsa dibicarakan dan dicetuskan sebagai Pancasila. Kesepakatan kemudian adalah negara kebangsaan dengan ragam budaya yang dikenal dengan Bhineka Tunggal Ika yang merupakan aset bangsa yang diperkuat dan dipertahankan karena hanya itulah yang akan mempersatukan bangsa ini.

Menjawab aktifis mahasiswa Kota Ende, Vincent Sangu, Boediono mengatakan, bila nanti rakyat memberikan mandat akan memperhatikan renovasi tempat bung karno mendapatkan inspirasi tentang Pancasila dan akan dibuat patung yang benar mencerminkan Bung Karno. Menyangkut Pancasila, secara pribadi dia menegaskan 1 Juni adalah hari lahir Pancasila. Menyangkut ekonomi, ekonomi bangsa adalah ekonomi yang tumbuh. Ekonomi suatu organisme yang berkembang bukan sesuatu yang mati dan terus mberkembang. Nilai-nilai yang dicakup di dalamnya adalah nilai yang ingin dimasukan. Ekonomi campuran peran negara dan masyarakat secara sinergis membangun ekonomi untuk masyarakat bangsa. Dalam mencari kombinsai memasukan nilai-nilai kultur bangsa dan memasukan nilai Pancasila dalam kebijakan dan langkah-langkah lain. Sejak lama telah digali ekonomi pancasila, dan Boediono menyatakan dia adalah salah satu yang ikut menggali ekonomi Pancasila tersebut. Dia juga menepis pernyataan bahwa ekomomi Indonesia dikuasai ekonomi asing. Penanaman modal asing, lanjutnya Indonesia jauh dibanding Cina dan intinya dia mengarahkan agar jangan anti terhadap globalisasi/hubungan dengan dunia luar. Misal mau menutup diri dan ingin bebas dari pengaruh dunia bukan mandiri seperti yang diinginkan. “Bukan itu yang diinginkan Bung Karno. Bung Karno katakan nasionalismae Indonesia hanya bisa tumbuh di taman sari internasional untuk itu kita tidak boleh menutup diri, jangan takut.”

Rizal Malarangeng pada kesempatan itu menegaskan, pohon sukun menjadi penting karena menurut cerita yang ditulis Bung Karno menyebutkan bahwa di tempat ini setiap sore Bung Karno selalu merenung sambil melihat pantai dan berpikir soal negara Indonesia satu saat akan merdeka. “Namun merdeka dasarnya apa.” Ende merupakan daerah luar jawa yang menjadi tempat pembuangan Bung Karno. Di tempat ini disadari perlu adanya dasar yang mengikat semua perbedaan yang ada dan pelan-pelan mulai lahir ide tentang Pancasila namun belum dirumuskan sedemikian rupa dan baru 10 tahun kemudian dirumuskan secara baik. Kedatangan di Ende untuk berterima kasih karena Ende telah merawat, memelihara tokoh yang melahirkan Pancasila yang sampai kapan pun menjadi dasar ikatan bagi seluruh Bangsa Indonesia. “Pak Boediono mau menunjukan bahwa kita jangan pernah lupa dengan Ende.” Ke depan hanya bisa melangkah dengan baik jika berakar pada pemahaman sejarah yang benar.

Disambut Demonstrasi
Kedatangan Boediono di Ende juga disambut aksi demonstrasi dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Eksekutif Kota Ende. Mereka menggelar aksi demo menolak calon presiden dan wakil presiden yang disinyalir sebagai agen neo liberalisasi. Namun aksi mereka ini akhirnya dibubarkan aparat keamanan dari Polres Ende karena belum mendapatkan ijin. Namun demikian, massa aksi menyesalkan adanya tindakan represif yang dilakukan oleh aparat yang mengakibatkan rusaknya kabel mikrofon.
Kapolres Ende, AKBP Bambang Sugiarto mengatakan, aparat membubarkan aksi itu karena belum diberikan ijin. Pengajuan ijin baru dimasukan pada Jumad padahal sesuai ketentuan sudah harus dimasukan tiga hari sebelum aksi digelar. Jadi menurut kapolres Sugiarto, jika permohonan ijin baru dimasukan Jumad maka seharusnya aksinya digelar Senin. “Kalau mau aksi hari senin ya kita persilahkan. Tapi hari ini kita belum keluarkan ijin.”



Paguyuban Sosial Gotong Royong, Gelar Khitanan Massal

* Diikuti 52 Peserta
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Sebagai bentuk solidaritas terhadap warga yang kurang mampu, Paguyuban Sosial Gotong Royong Kabupaten Ende yang merupakan paguyuban warga Jawa dan warga Ende-Jawa yang berada di Ende menggelar kegiatan sosial khitanan massal. Khitanan masal tersebut digelar atas kerja sama Paguyuban Sosial Gotong Royong dengan Kantor Perbendaharaan dan Keuangan Negara (KPKN) Perwakilan Ende. Kegiatan ini diikuti 52 anak kurang mampu dari berbagai daerah di dalam wilayah Kota Ende.

Ketua Umum Paguyuban Sosial Gotong Royong Kabupaten Ende, Saefudin Jufri kepada Flores Pos, Minggu (28/6) di sela-sela kegiatan khitanan massal yang digear di aula Masjid Raya mengatakan, kegiatan khitanan massal merupakan kegiatan yang digelar dalam rangka bhakti sosial dan tidak ada urusan dengan persoalan-persoalan politik. “ini murni kegiatan sosial.”

Bantu Masyarakat
Saefudin Jufri mengatakan, kegiatan khitanan massal ini digelar selain sebagai kegiatan terjadwal dalam paguyuban tetapi yang paling penting adalah untuk membantu masyarakat dalam upaya meringankan beban mengingat di kalangan masyarakat Ende untuk kepentingan khitanan seperti itu terkadang harus membutuhkan dana yang besar karena harus digelar dalam acara yang besar. Untuk itu, kegiatan yang dibuat ini diharapkan dapat membantu warga yang kurang mampu agar anak mereka dapat dikhitan tepat pada waktunya. Selain itu, kata Jufri, dengan kegiatan seperti ini, dapat menjadi sarana pembinaan keakraban dan kerukunan dan menjalin tali persaudaraan tidak saja untuk kalangan warga Jawa dan Ende-jawa di Ende tetapi juga dengan masyarakat Ende umumnya.

Kegiatan ini, lanjut dia, diikuti oleh 52 anak yakni dari kelurahan tanjung sebanyak 24, MIN Ende sebanyak 23 dan sisanya tersebar di berbagai daerah lainnya dalam wilayah Kota Ende. Semula, terdaftar sebanyak 72 peserta namun hingga pelaksanaan khitanan hanya 52 anak yang berkesempatan hadir. “Ini kegiatan paguyuban yang pertama. Kalau dulu kita ikut gabung di kegiatan yang digelar orang namun sekarang kita nyoba buat sendiri.” Selain menggelar kegiatan khitanan massal seperti ini, lanjutnya, paguyuban juga sering menggelar kegiatan sosial lain seperti membantu sesama anggota paguyugan yang tertimpa musibah, membantu panti asuhan dan orang terlantar lainnya.

Bina Keakraban dan Gotong-Royong
Saefudin Jufri mengatakan, Paguyuban Sosial Gotong-Royong Kabupaten Ende didirikan pda tahun 1985. Saat ini sudah sebanyak 210 kepala kelaurga yang tergabung di dalam paguyuban ini. Keanggotaan paguyuban terdiri atas warga Jawa dan Ende-Jawa yang ada di Ende. Langkah mendirikan paguyuban ini, lanjut Jufri sebagai upaya membina tali persaudaraan, keakraban, kebersamaan dan gotong royong dikalangan warga Jawa dan Ende-Jawa yang ada di Ende yang beragam pekerjaan di Ende. Dia merincikan, kepengurusan Paguyugan Sosial Gotong Royong Kabupaten Ende, Penanggung Jawab, H. Mohamad Saryono, Penasehat, Ahmad maryanto tukiran, Ketua, Saefudin Jufri, Sekretaris Rahmat dan Bendahara, Abdul Muin.

Aswah, warga Paupanda kelurahan tanjung, orang tua dari Arwin, salah satu peserta khitanan massal kepada Flores Pos mengatakan, sangat berterima kasih dengan kegiatan yang dibuat oleh paguyuban Sosial Gotong-Royong Kabupaten Ende ini. Kegiatan itu sangat bermanfaat karena sangat membantunya yang kurang mampu. Dikatakan, anaknya Arwin baru bisa dikhitan saat ini karen ketiadaan biaya untuk khitan sendiri mengingat untuk mengelar acara khitanan sendiri membutuhkan biaya yang besar. “saya berterima kasih sekali. Mreka mau bantu kami yang susah.”



Perse Ende Siap Berlaga di Ajang ETMC Bajawa

* Panggil 48 Pemain dari 16 Klub
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Tim Perse Ende yang dimanajeri oleh M Ito Pedo menyatakan kesiapan untuk berlaga di ajang El Tari Memorial Cup (ETMC) 2009 di Bajawa. Sebanyak 48 pemain telah dipanggil tim pelatih untuk mengikuti seleksi dan akan memilih 25 pemain untuk dibawa ke Bajawa. Sebagai persiapan tim, Perse Ende dalam waktu dekat akan menjajal kekuatan Persena Nagekeo dalam pertandingan persahabatan di Stadion Marilonga.

Hal itu dikatakan Manager Perse Ende, M Ito Pedo saat mendatangi Kantor redaksi Flores Pos, Kamis (25/6) bersama pelatih Djamal Thayeb, Sekretaris Perse Ende, Ayub Waka dan Sergio Lalubebi. Ito Pedo mengatakan, pemusatan latihan telah dilaksanakan sejak satu bulan lalu di mana setelah tim pelatih ditunjuk langsung merekrut 48 pemain untuk diseleksi. Tim pelatih yang telah ditunjuk yakni Djamal Thayeb dan Ismail Ibrahim.

Seleksi Secara Objektif
Ito Pedo, Manajer Tim PS Panser yang sukses membawa PS Panser menjuarari Ledalero Cup 2009 ini mengatakan, dari 48 pemain tersebut nantinya diseleksi secara objektif oleh tim pelatih untuk selanjutnya menetapkan 25 pemain yang dibawa ke Bajawa. Pemilihan pemain ini, lanjut dia dilakukan secara murni tanpa ada tekanan dan titipan dari siapapun. “Penetapan dan penentuan pemain kita serahkan sepenunya kepada tim pelatih. Tidak ada tekanan dan dilakukan secara objektif.”

Dijelaskannya, dari beberapa kali latihan, sejauh ini tim pelatih belum melakukan pencoretan sejumlah pemain yang dipanggil. Seleksi itu baru dilakukan setelah adanya pertandingan uji coba dengan Persena Nagekeo yang dijadwalkan digelar pada Minggu (28/6) nanti. Berbicara menyangkut pertandingan uji coba ini, lanjut Pedo, sudah disanggupi oleh Persena Nagekeo baik oleh pengurus maupun Pemerintah Nagekeo. “Kita juga sudah dapat restu gelar pertandingan uji coba dari pemerintah.”

Ditanya target Perse Ende di ajang ini, pedo secara diplomatis mengatakan, dia tidak mau membebani tim pelatih dan pemain dengan target. Lebih baik menurut dia, membiarkan tim pelatih mengatur dan mengarahkan anak-anak untuk bermain lepas dan menunjukan prestasi tanpa dipaksakan dengan target. Menurut dia, pemasangan target justru hanya akan membuat mental pemain down ketika target tidak dapat dicapai. Namun prinsipnya, jika dipercaya memperkuat Tim Perse Ende, para pemain diberikan motifasi untuk membawa nama baik Kabupaten Ende.

Juli Tetapkan 25 Pemain
Djamal Thayeb, pelatih yang dipercaya menangani Tim Perse Ende pada kesempatan itu menegaskan, pemanggilan 48 pemain tersebut sangat representatif dan mewakili hampir semua klub yang ada di Ende. Materi pemain yang dipanggil ini juga merupakan pemain-pemain yang berpotensi. Dikatakan, pada awal bulan Juli nanti, tim pelatih diyakini sudah mampu menetapkan 25 pemain yang akan dibawa ke Bajawa.

Sedangkan untuk komposisi pemain, lanjut Djamal, lebih banyak didominasi pemain muda dan wajah baru namun memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi. Selain memanggil pemain-pemain muda, tim pelatih juga memanggil sejumlah pemain senior yang diyakini mampu memberikan motifasi kepada pemain muda. Para pemain itu, lanjutnya adalah mereka yang pernah memperkuat tim di ajang ETMC 2007 lalu dan juga Piala Gubernur lalu. Para pemain ini selain dipersiapkan untuk mengikuti ajang ETMC, juga bakal dipersiapkan untuk memperkuat tim Ende pada ajang Pordafta Maumere nanti dan ajang Piala Gubernur mendatang.

Perse Berhak Ikut ETMC
Terkait adanya isu dualisme Perse Ende, Manajer Tim Perse Ende, m Ito Pedo mengatakan, berdasarkan surat dari PSSI pengurus Provinsi NTT yang ditandatangani Ketua Harian, Stefanus Bria Seran telah memberikan beberapa poin penegasan. Dalam jawabannya atas surat pengurus Perse Ende tangal 24 Juni 2009 perihal mohon petunjuk Pengda PSSI NTT menegaskan bahwa sesuai pedoman dasar PSSI yang ditetapkan pada Munaslub Jakarta, 20 April 2009 khusus Bab II tentang keanggotaan, pasal 14 tentang hal-hak anggota ayat 1 butir e berbunyi anggota PSSI memiliki hak ikut serta dalam kompetisi-kompetisi (jika ada) dan atau kegiatan olahraga lain yang diadakan oleh PSSI.

Dalam surat tersebut, Bria Seran juga menegaskan bahwa Perse Ende adalah perserikatan yang secara sah terdaftar pada Pengprov PSSI NTT dan PSSI Jakarta berhak mengikuti kegiatan PSSI yang dilaksanakan oleh Pengurus Provinsi PSSI NTT dalam hal ini El tari Memorial Cup 2009 di Kabupaten Engada. Dalam suratnya itu, dimintakan kepada pengurus Perse Ende untuk berkoordinasi dengan Pengurus Cabang PSSI Ende agar tidak terdapat perbedaan pendapat tentang legalitas perserikatan/klub yang harus mengikuti kegiatan dimaksud.

Dari surat itu, tegas Pedo, maka jelas bahwa yang berhak mengikuti ETMC adalah Perse Ende dan bukan tim lain yang dibentuk kemudian tanpa melalui prosedur. Pembentukan tim untuk dibawa ke ETMC Bajawa adalah kewenangan pengurus Perse Ende. Dengan demikian, kata dia, tim yang telah dibentuk oleh duet pelatih Djamal Thayeb dan Ismail Ibrahim adalah tim yang sah mewakili Ende ke ETMC 2009 di Kabupaten Ngada.



Boediono Disambut Meriah Masyarakat Kota Ende

* Melihat Lebih Dekat Kondisi Mayarakat NTT
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Ribuan Massa yang memadati Bandar Udara Haji Hasan Aroeboesman histeris saat Boediono, calon presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono turun dari pesawat dan menghampiri massa yang berdiri di pinggir pagar bandara. Massa menyambut uluran tangan Boediono dengan begitu antusias. Boediono berada di Ende dalam rangkaian perjalanan kampanye dari ujung timur Indonesia Papua dan kemudian di Ende. Di Ende, Boediono dijadwalkan akan berkunjung dan berdialog dengan warga nelayan di perkampungan nelayan di Paupanda.

Rombongan calon presiden Boediono tiba di Bandara Haji Hasan Aroeboesman tepat pukul 17.00, Jumad (26/6). Usai menyapa massa yang berada di sekitar bandara, Boediono disambut dengan tarian adat Wanda Pau dan sapaan adat bhe’a dan dikalungi selendang tenunan khas Ende. Massa yang berada di luar bandara sepertinya tidak sabar menunggu Boediono keluar dari ruangan vip bandara.

Boediono lalu diarak keliling Kota Ende melalui rite, Jalan El Tari, Jalan Pahlawan, Jalan Soekarno dan kembali ke Jalan Katedral menuju Jalan A. Yani menuju ke penginapan di Hotel Safari. Untuk kegiatan di Ende, selain berdialog dengan masyarakat nelayan di perkampungan nelayan Paupanda, Boediono dijadwalkan akan mengunjungi Situs Bung Karno untuk melihatvdari dekat rumah peninggalan Bung karno saat menjalani masa pembuangan di Ende. Boediono d\juga akan menghadiri diskusi di bawah pohon sukun, tempat di mana Soekarno pernah merenung dan mengilhami lahirnya dasar negara Pancasila. Diskusi ini akan dimoderatori Ignas Kleden.

Sekretaris Departemen DPP Partai Demokrat, Frederikus Lusti Tulis kepada Flores Pos sebelum acara penyambutan, Jumad (26/6) kemarin mengatakan, kehadiran pasangan calon presidan dan wakil presiden SBY-Boediono di NTT adalah wujud kecintaan keduanya terhadap masyarakat NTT. Kehadiran SBY-Boediono ini juga ingin melihat lebih dekat kondisi masyarakat NTT dari dekat dan hal ini perlu diapresiasi. Kehadiran keduanya juga memberikan harapan baru bagi masyarakat NTT dan tentu masyarakat NTT lebih berharap keduanya dapat memberikan perhatian kepada NTT. “Pasangan SBY-Boediono adalah pasangan capres dan cawapres yang dua-duanya datang ke NTT. Ini bukti perhatian mereka terhadap NTT.” Kehadiran Boediono di Ende, kata Fred tidak terlepas dari sejarah bahwa Ende sebagai tempat pembuangan Soekarno. Memilih kungjungi Ende adalah pilihan yang pas dan tepat untuk melihat langsung tempat pembuangan Soekarno yang telah mengilhaminya melahirkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

24 Partai Perkuat Kemenangan
Dikatakan, pada pemilu 2004 lalu, NTT adalah basis pemenangan Megawati. Untuk itu sebagai putra NTT, Fred berharap, pada pemilu 8 April 2009 mendatang, hal itu bisa terbalik di mana NTT dapat dimenangkan oleh pasangan SBY-Boediono. Hal itu merupakan jawaban atas apa yang diinginkan oleh Tim NTT di mana NTT harus memenangkan SBY-Boediono. Hadirnya koalisi besar 24 partai politik, semakin memperkuat kemenangan yang bakal diraih pasangan ini. “Harapan untuk menang satu putaran bukan sekadara omongan belaka. Koalisi 24 partai betul-betul punya harapan menang satu putaran.”

Berbicara soal program, lanjut Fred, sudah banyak program yang selama ini bagus dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan moto “lanjutkan” maka SBY-Boediono tentu akan melanjutkan program-program yang sudah dibuat terutama memberantas korupsi yang menjadi prioritas. Program ini butuh dukungan penuh masyarakat. Fred juga menepis dengan tegas isu-isu yang menyebutkan SBY-Boediono sudah menyusun kabinetnya dan PKS akan menguasi beberapa posisi menteri yang strategis. Hal itu sudah berulang kali ditegaskan oleh SBY. Saat ini, konsentrasi adalah kerja untuk memenangkan pasangan SBY-Boediono dan belum ada pemikiran soal kabinet. Kabinet baru dibuat setelah memenangkan pemilu.

Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono Kabupaten Ende, Haji Pua Saleh menegaskan, koalisi partai politik yang tergabung dalam koalisi pengusung SBY-Boediono sudah bertekad untuk bekerja keras memenangkan pasangan ini di Kabupaten Ende. Kerja-kerja untuk pemenangan telah dan akan terus dilakukan. Keharidan calon rpesiden Boediono di Ende memiliki nilai lebih terhadap kemenangan yang akan diraih. SBY-Boediono, tegas Pua Saleh hrus menang paling kurang 60 persen di Ende bila perlu di atas 60 persen.



PLN Rekrut Peserta Beasiswa Ikatan Dinas

* Ditempatkan di Seluruh Wilayah NTT dan NTB
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur telah mulai membuka pendaftaran penerimaan peserta dengan untuk mengikuti program beasiswa ikatan dinas setara D-1. penyelenggaraan penerimaan peserta beasiswa ikatan dinas ini diselengggarakan PT PLN Wilayah NTT bekerja sama dengan PT PLN Pembangkitan Kalinusa. Para peserta yang nantinya diterima dalam program ini akan mengikuti training selama lebih kurang 6-9 bulan dan ditempatkan diseluruh wilayah NTT, NTB dan Kalimantan di bawah wilayah kerja PT PLN Pembangkitan Kalinusa.

Hal itu dikatakan Asisten Administrasi dan Keuangan PT PLN Cabang Flores Bagian Barat, Simi E Lapebesi kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Kamis (25/6). Simi Lapebesi mengatakan, untuk penerimaan kali ini, pihak PLN Cabang tidak diberikan pagu jatah. Sehingga kepada peserta yang ingin bergabung dan berkembang bersama PLN dipersilahkan untuk mendaftarkan diri sebanyak-banyaknya. “Silahkan daftar sebanyak-banyaknya. Kita tidak tahu berapa yang diterima jadi bersaing lebih banyak lebih bagus.”

Empat Tempat Pendaftaran
Dikatakan, dalam proses penerimaan calon peserta beasiswa ikatan dinas ini, pendaftaran dilakukan di empat tempat masing-masing untuk Kupang dan sekitarnya dilakukan di Kupang, untuk wilayah Sumba di Waingapu, Flores bagian barat di Ende dan Flores bagian timur di Maumere. Di tingkat cabang, kata Lapebesi, hanya melakukan seleksi admninistrasi peserta yang mendaftar. Bagi yang lulus dalam seleksi administrasi, selanjutnya akan dilanjutkan dengan seleksi akademis, psikologis dan beberapa jenis tes lainnya yang dipusatkan di kantor wilayah di Kupang.

Di juga membantah rumor yang berkembang di masyarakat yang menyebutkan bahwa proses seleksi yang dilakukan ini untuk ditempatkan di PLTU Ropa. Menurut dia, seleksi ini dilakukan secara keseluruhan dan menyangkut penempatan tidak hanya untuk PLTU Ropa tetapi untuk semua wilayah kerja NTT juga untuk wilayah kerja PT PLN Pembangkitan Kalinusa yaitu Kalimantan, NTT dan NTB.

Kerjasama PT PLN Pembangkitan Kalinusa
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT, S Januwarsono dalam pengumuman yang dikeluarkan pada 19 Juni 2009 menyatakan bahwa tes tersebut dilakukan kerja sama PT PLN Wilayah NTT dengan PT PLN Pembangkitan Kalinusa. Prekrutan ini dikhususkan pada latar pendidikan teknik yakni dari SMA IPA, SMK teknik elektro/listrik (arus kuat). Sedangkan untuk non teknik SMA IPA/IPS dan SMK perkantoran/sekretaris, akuntansi dan IT dengan maksimal usia 22 tahun. Khusus untuk tenaga teknis lebih diprioritaskan bagi laki-laki sedangkan non teknis laki-laki dan perempuan.

Dalam proses seleksi penerimaan ini, tahapan seleksi yang dilalui berupa seleksi administrasi, tes akademis, psikologi, kesamaptaan, wawancara dan tes kesehatan. Sistem yang diberlakukan adalah sistem gugur, sehingga yang berhak dipanggil untuk mengikuti tes hanya pelamar yang memenuhi persyaratan. Pengumuman hasil tes administrasi pada 9 Juli di seluruh unit kerja PT PLN Wilayah NTT baik di kantor wilayah, kantor cabang maupun ranting. Peserta yang dinyatakan lulus seleksi, lanjut Januwarsono, akan menjalani pendidikan setara D-1 dan ikatan dinas pada PT PLN Wilayah NTT. Ditegaskan pula bahwa dalammproses seleksi ini tidak dipungut biaya apapun dari pelamar sehingga kepada pelamar diimbau untuk mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu kelulusan dalam proses seleksi ini.



Relawan Muda Indonesia NTT Targetkan SBY-Boediono Menang 60 Persen

* Jumad, Boediono Tiba di Ende
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab dikenal SBY dan Boediono ditargetkan meraih kemenangan di atas 60 persen di NTT. Target kemenangan 60 persen ini bukan tidak mungkin mengingat pasangan SBY-Boediono adalah pasangan yang sangat diterima di kalangan masyarakat NTT. Kehadiran Boediono di Ende selama dua hari akan lebih meyakinkan masyarakat Ende khususnya dan NTT umumnya untuk memilih pasangan ini.

Hal itu dikatakan Koordinator Relawan Muda Indonesia NTT, Kasimirus Bhara Bheri yang akrab di sapa Caesar kepada Flores Pos, Kamis (25/6). Menurut Caesar, sosok Boediono yang memilih datang ke Ende bukan sembarang pilihan namun itu karena melihat Ende adalah bagian dari NKRI yang tercatat di dalam sejarah merupakan tempat pembuangan Soekarno yang dalam permenungannya melahirkan ide Pancasila.

Sosok calon presiden, Boediono, tegas Caesar adalah sosok pemikir yang tidak melupakan Flores sebagai salah satu daerah pencatat sejarah. Kehadiran Boediono di tanah Ende dan Flores umumnya, merupakan langkah awalnya menjembatani kepentingan-kepentingan masyarakat Flores dan NTT yang selama ini dikenal sebagai daerah tertinggal.

Berbicara soal pengembangan demokrasi, lanjut Caesar, sosok Boediono dengan tingkat intelektual yang dimiliki merupakan modal utama untuk mengakomodir pandangan-pandangan yang selama ini masih mementingkan kelompok tertentu. Kehadiran di Flores sebagai daerah minoritas diyakini dapat menjembatani kelompok minoritas yang masih terpinggirkan. Boediono merupakan sosok yang selalu berpikir agama sebagai hal yang sakral dan tidak membawa agama ke dalam ranah politik. Pemikiran seperti ini nantinya dapat meretas kecenderungan eksploitasi isu-isu suku, agama, ras dan antar golongan yang masih marak di Indonesia.

Sebagai mantan guru, sosok Boediono secara psikologis selalu menunjukan aura kebapakan di mana bisa menjadi tempat curahan hati. Dari situ, sosok ini diyakini dapat mengakomodir semua kepentingan dan melihat dengan hati. Kehadiran Boediono di Ende dan Flores umumnya, lanjut Caesar, harus ditanggapi sebagai wujud keberpihakan seorang Boediono terhadap masyarakat minoritas yang selalu terpinggirkan. Karena menurut caesar, jika berpikir secara kepentingan pemenangan, massa di Flores tidak sebanding dengan massa pemilih di pulau Jawa. Namun pilihan datang ke Flores dan Ende khususnya adalah langkah tepat dalam rangka menyatukan seluruh perbedaan yang ada di negara ini.

Boediono sebagai orang yang pernah menjabat Menteri Perekonomian dan juga pernah menjabat Gubernur BI tentunya sudah tidak perlu diragukan lagi jeberpihakannya terhadap upaya peningkatan perekonomian rakyat. Berbagai program keberpihakan terhadap rakyat seperti PNPM, P4MI, BLT, kredit usaha rakyat (KUR) dan berbagai program lainnya adalah bentuk keberpihakan yang langsung menyentuh kepada rakyat. Program-program tersebut, juga tidak terlepas dari kepemimpinan Presiden SBY. Hal-hal yang baik yang sudah dijalankan itu tidak ada salahnya jika dilanjutkan. Untuk bisa melanjutkan program-program ini, tidfak ada kata lain selain memilih SBY-Boediono agar mereka bisa melanjutkan program yang ada. “Kalau masyarakat ingin ada perubahan di bidang ekonomi, pilihan lain tidak mungkin selain SBY-Boediono.”

Kehadiran langsung Boediono di Ende, diharapkan membawa dampak positif untuk kemenangan pasangan ini. Target kemenangan 60 persen harus bisa diraih tidak saja di Ende tetapi Flores dan NTT pada umumnya. “Itu harga mati. Kalau mau perubahan pilih SBY-Boediono.”



Mengecegewakan, Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

* Berkas Usulan Kartu Keluarga Hilang
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Yohanes Gani, pegawai pada Kantor Pos Indonesia warga di Jalan EL Tari menilai pelayanan di di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ende sangat mengecewakan. Pasalnya, dokumen usulan penerbitan kartu keluarga yang diusulkan anaknya hilang saat dicek kembali. Menurut dia, pelayanan seperti itu perlu dirubah agar tidak lagi terjadi di hari-hari mendatang.

Hal itu dikatakan Yohanes Soge kepada Flores Pos di Kantor Pos lama, Selasa (23/6). Dia menceritakan, pada tanggal 10 Juni lalu, anaknya memasukan dokumen pengurusan kartu keluarga ke Kantor Dinas Kependudukan. Di sana, diterima oleh salah satu staf dinas. Kepada anaknya, kata Gani, staf tersebut menjanjikan agar kembali mengecek pada tanggal 17 Juni. Namun saat anaknya mencek pada tanggal yang telah ditetapkan tersebut ternyata berkas yang diusulkan belum diproses.

Akhirnya pada tanggal 20 Juni, anaknya kembali mengecek ke kantor dinas dan alangkah kecewanya karena dijawab belum selesai. Pada Senin (22/6), kata Gani, anaknya kembali mengecek di kantor dinas. Namun saat itu, anaknya malah disuruh mengisi ulang data. Karena merasa ditipu dengan janji-janji akan diproses, anaknya pun merasa kecewa. Kekecewaan itu dilampiskan anaknya di rumah. Setelah bertengkar dengan mamanya, dia memecahkan kaca jendela. “Waktu itu saya masih di kantor. Saya jadi jengkel tahu anak saya pecahkan kaca hanya karena marah dan kecewa usulan penerbitan kartu keluarga tidak diproses.”

Anaknya, lanjut Gani marah karena menganggap sebagai orang tua mereka tidak membantu mengurus kartu keluarga. Merasa disudutkan anaknya dan kecewa dengan sistem pelayanan seperti itu, lanjut Gani, dia akhirnya ke kantor dinas. “Di sana saya marah-marah dan minta ketemu pimpinan.” Saat bertemu dengan pimpinan, akhirnya diminta untu k kembali mengisi ulang data. Namun, katanya, saat itu dia sempat meminta jaminan dari pimpinan bahwa hari itu juga kartu keluarga harus diterbitkan. Pimpinan waktu itu menyanggupi akan mengeluarkan kartu keluarga pada hari itu juga. Janji pimpinan tersebut langsung ditepati pada hari itu.

Lain Kali Jangan Buat
Dikatakan, kendati janji pimpinan untuk menerbitkan hari itu juga terpenuhi, namun ulah staf yang telah menghilangkan berkas yang sudah diusulkan itu sangat mengecewakan. “Sistem kerja layani masyarakat seperti itu sangat mengecewakan. Biar sudah diurus tapi saya masih tetap kecewa. Saya harus omong supaya lain kali jangan buat lagi. Pasti banyak yang pernah alami begini tapi mungkin tidak berani omong.”

Ke depan dia berharap agar apa yang dia alami itu tidak lagi terulang. Petugas yang ditempatkan di kantor pelayanan masyarakat seperti itu diharapkan benar-benar memberikan pelayanan prima kepada masyarakat bukan justru mengecewakan masyarakat. Pelayanan kepada masyarakat hendaknya sebaik mungkin. “Jangan tunggu kita ribut dulu baru layani. Kalau saya tidak rebut mungkin mereka belum urus. Ini perlu diangkat agar pimpinan tahu. Kalau tidak mereka anggap biasa. Ini sudah terlalu.”

Ke depan, kata Gani, pemerintah perlu rubah sistem pelayanan agar sejalan dengan reformai birokrasi dan reformasi dalam hal pelayanan kepada masyarakat seperti yang dicanangkan oleh bupati dan wakil bupati Ende sekarang ini. Bahkan tegas Gani , kalau ada staf yang tidak beres melayani masyarakat baiknya ditindak dan bila perlu dipindahkan dari kantor dinas. Pelayanan kepada masyarakat perlu dirubah agar tidak mengecewakan masyarakat.

Langsug Sikapi
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ende, MS Thamrin kepada Flores Pos, Rabu (24/6) di gedung DPRD Ende, mengatakan, persoalan yang dialami warga itu sudah langsung disikapi. Persoalan itu sampai terjadi karena berkas dititipkan begitu saja dan saat dicek, petugas yang dititipi itu tidak masuk karena lagi bertugas keluar. Terhadap keluhan warga yang merasa kecewa atas pelayanan itu sudah langsung disikapi. Semua staf sudah diingatkan pada saat digelar pertemuan bersama. Semua mereka diingatkan untuk tidak menitipkan berkas-berkas usulan msyarakat. Setiap usulan apalagi yang perlu dilayani secepatnya harus lngsung dilayani.

“Saya prioritakan mereka yang cari kerja. Saya bilang banyak bom sana sini karena tidak ada kerja. Jadi kalau ada yang urus surat-surat untuk keperluan cari kerja dan sekolah harus dilayani cepat.”dalam beberapa hari terakhir, lanjut Thamrin, selama menjadi kepala dinas, dia mengakui sudah banyak membantu masyarakat. Dikatakan, dalam melayani masyarakat terutama yang terdesak karena kebutuhan yang harus segera disikapi, hedknya tidak terlalu terpaku dengan aturan dan harus selalu siap untuk melani masyarakat bilamana diperlukan. “Kalau data lengkap dan sudah diisi dengan benar saya selalu minta agar langsung dilayani.”



Fraksi-Fraksi di Dewan Sepakat dengan Pendapat Panitia Angaran

* Masih Minta Pemerintah Perjelas Pinjaman Pihak Ketiga
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Fraksi-fraksi di DPRD Ende dalam Pandangan Umum fraksi masing-masing pada umumnya bersepakat dengan pendapat yang disampaikan Panitia Anggaran dalam paripurna III yang lalu. Hanya saja, fraksi-fraksi Dewan masih memberikan beberapa catatan kritis menyangkut nota keuangan atas rancangan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten Ende tahun anggaran 2008.

Dalam rapat paripurna IV di ruang sidang utama DPRD Ende, Rabu (24/6), dipimpin Wakil Ketua DPRD Ende, Ruben Resi didampingi Wakil Ketua Dewan, Yohanes Woda Moa. Hadir juga Wakil Bupati Ende, Achmad Mochdar, Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Ende, Bernadus Guru yang juga Asisten III, Asisten I Hendrikus Seni, para kepala dinas, badan dan kantor, staf ahli bupati serta sejumlah PNS lingkup Pemerintah Kabupaten Ende.

Fraksi Damai Sejahtera dalam pandangan umum fraksinya yang dibacakan Antonius Y Bata menegaskan, reformasi birokrasi merupakan perubahan signifikan elemen-elemen birokrasi antara lain, kelembagaan sumberdaya manusia, aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas aparatur, pengawasan dan pelayanan publik. Reformasi birokrasi juga harus dimulai dari penataan kelembagaan dan SDM aparatur dengan langkah selanjutnya membuat mekanisme, pengaturan, sistem dan prosedur sederhana tidak berbelit-belit serta meningkatkan pelayanan publik yang prima dan berkualitas.

Berpijak dari semua itu, Fraksi Damai Sejahtera ingin menekankan sesungguhnya perubahan sangat perlu dan penting terjadi. Walau kadang menoreh luka, menggurat beban bagi yang menempatkan jabatan sebagai area mengeruk kekayaan dan menyombongkan diri bukan sebagai beban tanggungjawab yang wajib diemban. Terhadap pembahasan nota keuangan atas rancangan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2008, Fraksi Damai Sejahtera menegaskan, menyetujui dan sepakat dengan pendapat Panitia Anggaran Dewan baik untuk pos pendapatan belanja dan pembiayaan.

Fraksi Kebangkitan Bangsa dalam pandangan umum fraksi yang dibacakan Mohamad Orba K Imma menegaskan, melihat perkembangan ekonomi sebagaimana tertuang dalam nota keuangan pemerintah, kendati rata-rata PDRB per kapita meningkat namun karena tingkat pertumbuhan ekonomi yang cenderung fluktuatif ditambah tingkat inflasi yang relative tinggi, dapak dari kondisi perkembangan ekonomi tidak membawa perubahan yang cukup sinifikan terhadap peningkatan daya beli masyarakat. Untuk itu diperlukan kerja keras seluruh komponen pelaksana pembangunan berupa program dan kegiatan yang dapat member nilai tambah bagi peningkatan pendapatan masyarakat secara langsung.

Terhadap pembahasan dan pendapat Panitia anggaran, Fraksi Kebangitan Bangsa memberikan masukan dan usul saran antara lain, asumsi dasar dalam pelaporan keuangan lingkungan pemerintah adalah anggapan yang diterima sebagai sesuatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi dapat diterapkan. Salah satu asumsi dasar yang kurang mendapat perhatian adalah kemandirian entitas khususnya pada entitas akuntansi untuk menyusun anggaran dan melaksanakannya dengan tanggung jawab penuh sebagaimana yang dikehendaki dalam standar akuntansi pemerintah. Hal itu Nampak dari setiap unit kerja belum dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban menyajikan laporan keuangan, shingga masih terjadi kesimpangsiuran antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan.
Fraksi PDI perjuangan dalam pandangan umum fraksinya yang dibacakan Yustinus Sani menegaskan, terhadap pemanfaatan anggaran berupa pinjaman kepada pihak ketiga sebesar Rp4,4 miliar dinilai fraksi bahwa pengeluaran tersebut tidak prosedural dan dinilai tidak memenuhi prinsip-prinsip akuntansi pemerintah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Menjadi pertanyaan Fraksi PDI Perjuangan, sanggupkah pemerintah mengembalikan menyelamatkan anggaran yang telah dikeluarkan untuk dipergunakan kembali bagi kepentingan rakyat di daerah ini. Fraksi juga mempertanyakan strategi dan langkah-langkah yang akan ditempuh.

Fraksi PDI Perjuangan juga menyatakan bahwa selama ini hanya ada Kabupaten Ende dan belum ada kabupaen baru yang dilahirkan menjadi kabupaten baru. Namun dalam dokumen laporan nota keuangan pemerintah tersebut, terdapat pos belanja hibah pemekaran kabupaten baru. Terhadap hal itu, Fraksi PDI Perjuangan meminta penjelasan pemerintah atas belanja hibah pemekaran kabupaten baru sebesar Rp11,563 miliar.

Fraksi Gabungan DPRD Ende, dalam pandangan umum fraksi yang dibacakan Heribertus Gani menegaskan sepakat dengan pendapat panitia angaran menyangkut angaran silpa tahun angagran 2008. Setelah melalui pembahasan bersama Panitia Anggaran perihal sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun anggaran 2008, panitia Anggaran menilai, sisa lebih yang disajikan pemerintah sebesar Rp39,480 miliar perlu dieksplorasi lebih lanjut pada sidang selanjutnya. Panitia Anggaran juga menyarankan agar pemerintah dapat mengklarifikasi lebih jauh sehubungan dengan selisih saldo buku dan saldo kas per 31 Desember 2008 di mana saldo buku per 31 Desember 2008 sebesar Rp41,167 miliar yang diperoleh dari penambahan pengalihan mutasi aset ke saldo buku sebesar Rp1.517 miliar dan kewajiban pihak ketiga sebesar Rp169,927 juta.

Fraksi gabungan juga sependapat dengan Panitia Angaran yang tidak mengakui penggunaan anggaran berupa pinjaman kepada pihak ketiga sebesar Rp4,4 miliar. Hal mana juga diangkat Fraksi PDI Perjuangan sebelumnya. Fraksi gabungan juga meminta penjelasan perihal penggunaan belanja tak tersangka tahun anggaran 2005 sebesar Rp1,517 miliar yang tidak sesuai peruntukan yakni pemberian pinjaman istimewa kepada pihak ketiga. Pemerintah juga wajib menjelaskan perihal sistem dan prosedur pengadministrasiannya sehingga tidak teridentifikasi dalam dokumen pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2006 dan 2007. fraksi menyimpulkan bahwa laporan keuangan yang disajikan selama dua tahun anggaran berturut-turut khususnya mengenai mutasi aset, aktivitas operasi arus masuk keluar kas diduga fiktif akibat salah saji secara material. Fraksi juga menyatakan patut dapat diduga ada konspirasi sistematis sejumlah pihak yang berpotensi pada kerugian keuangan daerah.



Panitia Angaran DPRD Ende Belum Akui Pinjaman Pihak Ketiga Rp4,4 Miliar

* Silpa Rp39,4 Miliar Perlu Dieksplorasi
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Panitia Angaran DPRD Ende dalam penyampaian pendapat Panitia Angaran sejauh ini belum mau mengakui adanya pemanfaatan angaran berupa pinjaman kepada pihak ketiga sebesar Rp4,435 miliar. Belum diakuinya pemanfaatan anggaran berupa pinjaman kepada pihak ketiga itu karena panitia Anggaran menilai, pengeluaran sejumlah dana itu tidak prosedural dan tidak didukung aturan yang memadai.

Hal itu terungkap dalam pendapat Panitia Angaran DPRD Ende yang dibacakan oleh Heribertus Gani dalam rapat paripurna tiga sidang satu DPRD Ende, Senin (222/6) malam kemarin. Menyangkut pinjaman kepada pihak ketiga senilai Rp4,4 miliar itu, Panitia Anggaran menilai tidak prosedural dan tidak didukung aturan yang memadai. Selain itu tidak memenuhi prinsip-prinsip akuntansi pemerintah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Silpa Perlu Dieksplorasi
Selain mempersoalkan pinjaman kepada pihak ketiga, Panitia Anggaran Dewan juga menegaskan, setelah melalui pembahasan bersama Panitia Anggaran perihal sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun anggaran 2008, panitia Anggaran menilai, sisa lebih yang disajikan pemerintah sebesar Rp39,480 miliar perlu dieksplorasi lebih lanjut pada sidang selanjutnya. Panitia Anggaran juga menyarankan agar pemerintah dapat mengklarifikasi lebih jauh sehubungan dengan selisih saldo buku dan saldo kas per 31 Desember 2008.

Panitia Anggaran dalam pendapatnya juga meminta pemerintah agar lebih cermat dalam menyajikan laporan keuangan untuk diaudit oleh BPK. Hal itu perting agar terhindar dari salah saji yang bersifat materialistis dan berdampak pada akin-akun kas dan setara kas pada sejumlah dokumen laporan hasil pemeriksaan. Disarankan pula agar pemerintah menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan BPK.

Sesuai hasil pembahasan panitia Angaran, dari sisi pendapatan, khusus menyangkut pendapatan dari pajak dan retribusi daerah yang melampaui target, Panitia Angaran mengucapkan terima kasih. Panitia Anggaran menilai hal itu menunjukan pemerintah telah berupaya maksimal melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah yang berdampak pada pelampauan penerimaan pendapatan asli daerah pada tahun 2008. menyangkut penerimaan dari pajak daerah dan retribusi daerah yang belum dibayar, lanjut Panitia Anggaran, diharapkan pemerintah tetap menindaklanjuti melalui langkah-langkah konkrit dalam rangka memenuhi asas keadilan bagi masyarakat wajib pajak dan retribusi. Pajak daerah yang dianggarkan senilai Rp2,719 miliar dan realisasi sebesar Rp3,501 miliar (128,73 persen), retribusi daerah dari anggaran yang ditetapkan Rp9,146 miliar terealisasi sebesar Rp9,243 miliar (101,05 persen). Bagi hasil perusahaan milik daerah dari anggaran Rp770,801 juta terealisasi sebesar Rp770,801 (100 persen) dan lain-lain PAD yang sah dari penetapan Rp5,939 miliar, terealisasi Rp5,593 miliar (94,17 persen). Dengan demikian, PAD dari penetapan Rp18,577 miliar, terealisasi sebesar Rp19,108 miliar (102,86 persen).

6,86 Persen Dana Tidak Diserap
Dari sisi belanja, Panitia Anggaran menilai kinerja keuangan dari sisi belanja dengan dana yang dialokasikan pada setiap entitas akuntansi lingkup Pemerintah Kabupaten Ende secara umum mengalami penghematan. Akibat lainnya seperti penyerapan anggaran yang rendah, kebijakan anggaran yang tidak proporsional dan memberikan kesan adanya efisiensi yang cukup signifikan. Dari anggaran yang ditetapkan Rp496,157 miliar, sebanyak 33,882 miliar atau 6,86 persen dana yang tidak diserap. Terhadap hal ini, Panitia Anggaran menghrapkan pemerintah dapat mengklarifikasi berbagai hal yang berkenan dengan komponen-komponen silpa seperti pelampauan penerimaan, efisiensi belanja, kewajiban kepada pihak ketiga dan kegiatan lanjutan yang sampai pada akhir tahun anggaran belum terselesaikan. Pemerintah juga diingatkan agar sedapat mungkin tidak menggunakan dana anggaran di luar penetapan jika dana untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia. Hal itu menunjukan ketidakpatuhan pemerintah terhadap peraturan perundang-undangan termasuk sistem akuntansi yang berlaku.

Dari sisi pembiayaan, dalam Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2007 tentang Perubahan APBD tahun angaran 2007 terjadi defisit anggaran Rp81,891 miliar yang ditutup dengan penerimaan pembiayaan yang bersumber dari sisa lebih perhitungan tahun 2008. namun dalam realisasi APBD 2008 tersebut, defisit sebesar Rp42,835 miliar ditambah dengan realisasi penerimaan pembiayaan Rp87,816 miliar dan dikurangi pengeluaran pembiayaan untuk pembentukan dana cadangan Rp5,5 miliar berupa penyertaan modal. Dengan demikian, silpa tahun 2008 sebesar Rp39,480 miliar.



KPUD Mulai Lakukan Sortir dan Pelipatan Surat Suara

* Distribuís Mulai Empat Hari Jelang Pilares
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Ende hingga Senin telah menerima dua jenis logistik pemilu yakni tinta dan surat suara. Setelah diterima, surat suara sebanyak 166.759 lebar tersebut sudah mulai disortir dan dilipat. Penyortiran dan pelipatan surat suara ini selain melibatkan staf di Sekretariat KPUD Ende juga melibatkan anggota Polres Ende.

Hal itu dikatakan Koordinator Divisi Logistik KPUD Ende, Jamal Umar di Sekretariat KPUD Ende, Senin (22/6). Jamal Umar mengatakan, pada tanggal 15 Juni lalu, KPUD sudah menerima tinta sebanyak 1.756 botol dan pada 18 Juni surat suara sebanyak 166.759 lembar diterima KPUD Ende. Surat suara yang diterima itu, kata dia sudah mencukupi kebutuhan pelaksanaan pemilu presiden dan wakil presiden 8 Juli mendatang sesuai dengan jumlah pemili tetap ditambah dua persen surat suara cadangan. “Kita baru terima tinda dan surat suara. Logistik yang lain masih dalam perjalanan.”

Namun diakui, dari jumlah itu belum diketahui apakah semua surat suara yang telah diterima itu dalam keadaan bagus semua atau ada yang rusak. Jika dalam proses penyortiran dan pelipatan nanti ternyata ditemukan banyak surat suara yang rusak dan jumlahnya bakal kurang dari jatah yang harus disiapkan maka akan diminta ke KPUD provinsi untuk dilakukan penambahan.

Untuk pelaksaaan penyortiran dan pelipatan surat suara, kata Umar, KPUD telah berkoordinasi dengan pihak Polres Ende. Namun dalam proses ini, selain melibatkan anggota Polres ende, KPUD Ende juga memanfaatkan tenaga di Sekretariat KPUD untuk membantu melakukan penyortiran. Hal itu perlu dilakukan agar pendistribusian logistik pemilu dapat tiba di TPS tepat pada waktunya. Dijelaskan, untuk pendistribusian logistik pemilu presiden dan wakil presiden, akan dilakukan KPUD paling lambat empat hari menjelang pelaksanaan pemilu. “Paling H-1 sebelum pemilu semua logistik sudah tiba di TPS.”

Dalam pendistribusian logistik ini, kata Umar, KPUD seperti pada pelaksanaan pemilu sebelumnya akan memprioritaskan daerah-daerah yang jangkauan transportasinya sulit. Pendistribusian juga diprioritaskan daerah-daerah yang jauh dan sulit dijangkau agar menghindari keterlambatan tiba di TPS. Sedangkan wilayah-wilayah terutama di dalam Kota Ende, pendistribusian paling lambat satu hari menjelang pemilu.

Dia berharap, dalam waktu dkat ini logistik pendukugn lainnya seperti formulir-formulir yang sangat dibutuhkan dalam pemilu nanti sudah bisa tiba di Ende agar dapat dilakukan penyortiran dan pengepakan. Formulir-formulir seperti formulir model c, DA kecamatan dan DB untuk kabupaten dan amplop sejauh ini masih dalam perjalanan. Diharapkan dalam minggu ini sudah bisa tiba.