19 Desember 2010

Poan Kemer
upacara adat di kampung lama (Leu Tuan) suku Bokilia di Kedang pada awal bulan Desember lalu megnhadirkan nuansa seremoni adat yang sakral. Dua orang molan melangsungkan acara poan kemer di tuan huna dihadoiri kerabat dan keluarga besar Bokilia.

Gambar ini menunjukan Molan Leu sedang membuat ritus di pintu masuk tuan huna, sebagai acara membuka pintu menuju tempat pelaksanaan seremoni adat poan kemer.









gambar ini menunjukan Molan Leu sedang Poan Manu, seekor ayam putih di'poam' hingga mati untuk melihat posisi kakinya.









setelah di "poan" ayam dibelah pada mulutnya dan darahnya dipercikan pada batu tempat penyelenggaraan seremoni adat yang adalah tuan huna atau rumahnya para leluhur










setelah seremoni "Poan"selesai, ayam, babi dan kambing yang dikorbankan kemudian dibakar di dalam bambu. sebelumnya ada bagian-bagian tertentu yang dipisahkan khusus untuk diberikan kepada nenek moyang yang diletakan oleh Molan di Tuan Huna. sedangkan bagian lainnya dipotong-potong dan dibagikan kepada seluruh kerabat dan keluarga yang hadir dalam seremoni adat Poan Kemer secara merata. usai pembagian, langsung disantap di lokasi Poan Kemer.

Kebakaran Kantor Dinas PPO, Kapolres Terbitkan SP2HP

  • Dilanjutkan Jika Ada Novum

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Kepala Kepolisian Resor Ende, AKBP Darmawan Sunarko mengatakan, terkait kebakaran yang menimpa Kantor Dinas pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO), pihaknya telah menerbitkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP).

Dalam surat keterangan yang diterbitkan itu, intinya menyatakan bahwa tidak ada tindak pidana terkait adanya kebakaran kantor dinas tersebut. Kebakaran yang terjadi disebabkan karena terbakarnya sampah yang ada di belakang kantor dinas.

“Jadi sumber apinya dari sampah yang dibakar di belakang kantor dinas,” kata Kapolres Darmawan Sunarko kepada Flores Pos di Mapolres Ende, Jumad (17/12). Apalagi, lanjutnya, di belakang kantor dians itu, banyak tumpukan sampah yang tidak saja dari kantor tapi juga dbuang oleh masyarakat. Selain itu, di kantor tersebut banyak sekali kertas dan gedungnya dari papan dan tripleks sehingga mudah terbakar.

Sunarko mengatakan, SP2HP tersebut sudah dikeluarkan sejak seminggu yang lalu. Surat dimaksud, lanjut dia, telah dikirimkan pula kepada bupati, ketua DPRD Ende, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas PPO. Karena itu, kata Sunarko, pembangunan yang sempat dipersoalkan beberapa waktu lalu dapat terus dilanjutkan.

Menurutnya, dengan diterbitkannya SP2HP bukan berarti pihaknya menghentikan proses penyelidikan atas kasus itu. Tim tetap dibentuk untuk terus mendalami. Jika nantinya ada novum atau bukti baru yang mengarah kepada kasus itu maka kasusnya dapat diselidiki kembali.

Bulog Ende Jamin Stok Beras Aman Selama Hari Raya

  • Stok yang Dimiliki 2.042 Ton

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Ende menjamin persediaan beras selama perayaan natal dan tahun baru. Bulog bahkan siap menggelar operasi pasar jika terjadi lonjakan harga yang signifikan dan melampaui 15 persen.

Hal itu dikatakan Kepala Bulog Sub Divre Ende, Taufik Rodja kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Rabu (15/12). Taufik Rodja mengatakan, saat ini, stok beras yang dimiliki Bulog sebanyak 2.042 ton. Stok beras yang ada ini dapat memenuhi kebutuhan hingga bulan Februari 2011. Apalagi, lanjutnya, pada bulan Februari mendatang, akan datang lagi stok yang baru.

Saat ini, lanjutnya, Bulog Ende tidak lagi mensuplai beras untuk Nagekeo dan Bajawa. Pelabuhan Marapokot sudah mampu disandari kapal dengan bobot 1000 ton sehingga kebutuhan beras mereka langsugn diturunkan di sana. Bulog Ende baru membantu suplai beras ke Nagekeo dan Bajawa jika di sana terjadi situasi yang emergensi. Karena itu, stok beras yang ada saat ini hanya untuk mencukupi kebutuhan di Ende saja.

Rodja mengatakan, jumlah beras yang ada ini selain untuk kebutuhan untuk golongan anggaran yakni jatah beras untuk PNS, TNI dan Polri, raskin juga untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga. Bulog, lanjutnya, siap menggelar operasi pasar beras kapan saja jika terjadi kenaikan harga beras kelas medium yang signifikan dan melampaui 15 persen. Namun saat ini, kata Rodja, berdasarkan laporan dari Dinas Perindag dan pantauan langsung ke pasar, harga beras medium yang banyak dikonsumsi masyarakat kelas menengah ke bawah harganya masih wajar. Belum timbul tanda-tanda gejolak harga yang tragis. Kenaikan yang terjadi masih wajar pada kisaran Rp6.000-Rp6.500 per kilogram. ”Tapi kalau nanti kenaikan melebihi 15 persen mau atau tidak kita harus gelar operasi pasar,” kata Rodja.

Jamin Persediaan Barang, Dinas Gelar Pertemuan dengan Distributor

  • Antisipasi Kelangkaan dan Lonjakan Harga

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Dinas Perdagangan dan Perindustrian dalam upayanya menjaga persediaan barang kebutuhan masyarakat dan mengantisipasi terjadinya lonjakan harga menjelang hari raya natal, akan menggelar pertemuan dengan para distributor. Langkah itu perlu dilakukan mengingat pada saat-saat menjelang hari raya keagamaan, sering terjadi kelangkaan barang di pasar yang memicu terjadinya kenaikan harga yang signifikan.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Yosef Woge di ruang kerjanya, Selasa (14/12). Yosef Woge mengatakan, selama ini dinas memang selalu melakukan pemantauan secara rutin baik ke toko maupun ke gudang penyimpanan barang milik para pedagang dan distributor. Langkah itu, lanjutnya, walau terkadang mendapat tantangan dari para pedagang namun dinas tetap melakukan demi menjaga ketersediaan barang kebutuhan masyarakat tetap ada di pasar. “Jangan sampai terjadi kelangkaan dulu baru kita ambil sikap,” katanya.

Dia mengakui, akhir-akhir ini memang sudah mulai dirasakan terjadi kenaikan harga barang. Namun, kenaikan yang terjadi tetap diharapkan agar tidak terlalu tinggi. Karena itu, lanjutnya, dians memandang perlu menggelar pertemuan dengan para distributor. Pertemuan dimaksud, kata dia, rencananya digelar pada Rabu (15/12). Dalam pertemuan ini, kata Woge, agenda yang dibicarakan adalah terkait persediaan barang kebutuhan masyarakat menjelang hari raya.

Dari pertemuan itu, kata Woge, setidaknya pemerintah dapat mengetahui persediaan barang kebutuhan masyarakat menejelang hari raya sehingga tidak terjadi kelangkaan pada saat hari raya. Hal itu perlu mengingat terkadang hukum pasar selalu berlaku jika barang kurang dan permintaan tinggi maka jelas harga akan naik. Namun demikian, kepada pedagang tetap dihimbau agar walaupun terjadi kenaikan harga diharapkan agar kenaikan yang terjadi tidak terlalu tajam. “Dfalam pertemuan ini kita juga himbau para pedagang untuk tidak menaikan harga yang terlalu tinggi dan secara mendadak,” kata Woge.

Selain berupaya menjamin ketersediaan dan mengantisipasi lonjakan harga, katanya, dalam pertemuan itu juga akan dihimbau kepada para pedagang dan distributor untuk menjaga keamanan dan kenyamanan konsumen dalam berbelanja. Barang-barang teruama barang dalam kemasan diharapkan tetap diperhatikan agar tidak sampai menjual barang yang telah melewati batas waktu pemakaiannya. “Untuk satu hal ini, kita juga akan gelar operasi untuk mengecek dan mengantisipasi barang kedaluarsa,” kata Woge.

Nelayan Bheramari Minta Tarik Bantuan

  • Dewan Janjikan Turun ke Desa Bheramari

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Nelayan Bheramari yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Ikan Tongkol yang kecewa atas penyaluran bantuan program percepatan pembangunan kawasan produksi daerah tertinggal (P2KP-DT) meminta kepada Dinas Perikanan dan Kelautan untuk menarik bantuan dari kelompok nelayan bentukan kepala desa dan dialihkan ke desa lain.

Hal itu dikemukakan Sukur, salah seorang anggota Kelompok Nelayan Ikan Tongkol saat berdialog dengan DPRD Ende di ruang rapat Gabungan Komisi, Senin (13/12). Menurutnya, jika bantuan itu tetap diberikan kepada kelompok bentukan kepala desa dan beroperasi di Nangakeo, akan enimbulkan konflik di tengah masyarakat. Apalagi, kata dia, saat ini kepala desa dan istrinya sudah mengajak perang mulut dengan masyarakat.

Dia juga mengatakan, ada anggota kelompok bentukan kepala desa yang mengaku bahwa saat pembentukan kelompok itu mereka tidak dilibatkan. “Ini harus ditarik agar tidak timbulkan konflik yang lebih besar lagi,” kata Syukur.

Hasan Basri, juru bicara para nelayan juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, Dewan dan Dinas Perikanan perlu mempertemukan duas kelompok ini di desa untuk menyelsaikan persoalan ini. Apalagi, ketika kembali dengan informasi bahwa bantuan tidak jadi ditarik jelas akan menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Karena itu, perlu ada upaya pertemukan dua kelompok agar tidak menimbulkan konflik yang lebih besar lagi.

Oktofianus Moa Mesi, anggota DPRD Ende pada kesempatan itu mengatakan, dengan tidak ditariknya bantuan ini jelas akan menimbulkan polemik. Akan ada pembicaraan bahwa kelompok Nelayan Ikan Tongkol gagal mengambil kembali bantuan. Polemik seperti itu jelas akan menimbulkan persoalan bru. Karena itu, lanjut Fian, perlu ada upaya rekonsiliasi. Karena itu, dinas perlu trurun langsung ke Bheramari untuk menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya. Kepada Kelompok Nelayan Ikan Tongkol, Fian meminta untuk tidak melihat tidak ditariknya bantuan ini sebagai kegagalan.

Namun, lanjutnya, Kelompok Nelayan Ikan Tongkol harus mengakui bahwa dengan tetap memberikan kepada kelompok lain maka itu merupakan suatu kemenangan tersendiri. Selin itu, desakan untuk menarik kembali bantuan dan diserahkan ke desa lain, jika hal itu dilakukan akan terjadi kemunduran. Dia meminta masyarakat untuk tetap menerima keputusan yang telah diambil karena jika sampai dilakukan penarikan kondisi itu akan menggangu pengalokasian bantuan secara kabupaten.

Wakil Ketua DPRD Ende, M Anwar Liga juga meminta masyarakat untuk tidak menuntut agar ditarik kembali bantuan. Pemberian bantuan itu sudah dilakukan sesuai kriteria atau petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis P2KP-DT. Namun sesuai janji kepala dinas bahwa kelompok ini akan diprioritaskan pada tahun 2011 maka itu yang harus dipegang. “Kami di DPRD Ende juga akan tagih janji pak kadis karena kelompok nelayan ini sudah diprioritaskan pada tahun 2011,” kata Anwar Liga.

Dia juga menjanjikan akan turun bersama dua anggota Dewan lainnya bersama Dinas Perikanan ke Dsa Bheramari guna membicarakan persoalan itu dan menyelesaikannya. Dia meminta nelayan untuk tidak mendesak dinas menarik kembali bantuan.

Setelah emndapat penjelasan baik dari Dewan maupun dinas, masyarakat akhirnya bersedia merelakan bantuan itu diterima kelompok l;ain di Desa Bheramari. Hanya saja mereka tetap mengharapkan pihak dinas dan DPRD Ende turun ke Bheramari guna menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya agar tidak lagi terjadi konflik di masyarakat.

Keterlambatan Pembagian Soal Warnai Testing CPNSD di Ende

  • Gunakan 90 Ruangan Kelas di Empat Sekolah

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Sejumlah ruangan yang diisi peserta testing CPNSD di Kabupaten Ende sempat mengalami keterlambatan pendistribusian sial ujian. Keterlambatan terjadi akibat soal yang didistribusikan belum diterima dan masih menunggu kelebihan soal pada sejumlah ruangan ujian lainnya. Kepada mereka yang terlambat mendapatkan distribsui soal diberikan waktu tambahan untuk menyelesaikan soal-soal ujian.

Pelaksanaan ujian penerimaan CPNSD Kabupaten Ende tahun anggaran 2010, kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Johanes Dua, Senin (13/12) diikuti 2.702 peserta. Pelaksanaan ujian menggunakan 90 ruangan kelas di empat sekolah masing-masing SMAN 1 Ende, SMAK Syuradikara, SMKN 1 dan SMKN 2. setiap ruangan, kata Dua, ditempati oleh 30 orang peserta.

Dalam pelaksanaan tes di SMAN 1 Ende, terdapat sejumlah ruangan yang terlambat menerima lembaran soal. Hal itu diakui Dua karena masih menunggu soal di ruangan lain. Setiap ruangan mendapatkan alokasi 40 lembaran soal. Karena hanya ditempati 30 orang peserta, maka kelebihan soal dibagikan kepada peserta di ruangan lain yang belum menerima lembaran soal. Kondisi ini mengakibatkan ada ruangan yang terlambat mendapatkan distribusi soal.

Karena mengalami keterlambatan pendistribusian soal, lanjut Dua, kepda mereka diberikan tambahan waktu sebanyak waktu keterlambatan pendistribusian soal. Pada saat pelaksanaan, kata Dua, ada pula peserta yang terlambat memasuki ruangan karena belum tahu benar ruangan ujian mereka. kepada mereka juga diijinkan untuk mengikuti ujian berasma peserta lainnya.

Ditanya terkait pemeriksaan soal, Dua mengatakan, berdasarkan MoU yang telah ditandatangani akan dilaksanakan di BKN pusat. Karena itu, setelah pelaksanaan ujian ini, soal akan diantar kembali ke provinsi untuk selanjutnya diatur pemeriksaannya di BKN pusat.

Bupati Panta Langsung

Bupati Ende, Don Bosco M Wangge dan Wakil Bupati Ende, Achmad Mochdar didampingi Sekretaris Daerah, Yoseph Ansar Rera, Asisten II Don Randa Ma dan sejumlah pejabat lingkup Pemkab Ende memantau langsung pelaksanaan ujian di empat sekolah yang digunakan untuk pelaksanaan ujian. Bupati dan wakil bupati mengawali pemantauan awal di SMAN 1 Ende selanjutnya bertolak ke SMAK Syuradikara dan kemudian ke SMKN 1 dan SMKN 2 Ende. Di sejumlah ruangan ujian, bupati dan wakil bupati hanya memantau dari luar ruangan ujian. Keduanya hanya berdialog dan menanyakan sejumlah hal kepada pegawai yang mengawasi jalannya ujian. Bupati dan wakil bupati sempat menanyakan kepada pengawas terkait ada atau tidaknya peserta yang tidak mengikuti ujian.

Saat sedang memantau ujian di SMAK Syuradikara, bupati mendapatkan laporan terkait kekecewaan para guru di SMPK Santa Ursula yang sekolah mereka tidak jadi digunakan untuk pelaksanaan ujian tanpa ada pembatalan dari panitia. Padahal, pihak sekolah sudah terlanjut\r membatalkan pelaksanaan ujian sekolah pada sekolah tersebut. Pada saat itu, bupati langsung memanggil kepala BKD untuk menanyakan proses pembatalan dimaksud. Bupati langsung memerintahkan kepala BKD untuk meminta maaf langsung kepada kepala SMPK St Ursula dan para guru terkait pembatalan dimaksud.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Yeremias Bore dalam suratnya perihal ijin penggunaan ruangan yang ditujukan kepada sembilan kepala sekolah masing-masing SMPK St Ursula, SMPN 1 dan 2, SMP Maria Goreti, SMAN 1, SMAK Syuradikara, SMKN 1 dan 2, SMK Yos Sudarso menyatakan, sehubungan akan dilaksanakan testing CPNSD maka diharapkan kepada para kepala sekolah untuk memberikan ijin menggunakan ruang kelas untuk kegiatan dimaksud. Pelaksanaan ujian semester pada tanggal 13 Desember 2010 di sekolah ditunda dan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2010.