13 Januari 2010

Grand Wisata Hotel Resmi Beroperasi

* Siap Mendukung Program Pemerintah Kabupaten Ende

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Grand Wisata Hotel resmi mulai beroperasi setelah diresmikan oleh Bupati Ende Don Bosco M Wangge. Pada saat pengresmian, juga dilakukan pemberkatan seluruh fasilitas Grand Wisata Hotel. Ibadah dan pemberkatan hotel dipimpin Mgr. Vincentius Sensi Potokota. Pengguntingan pita dilakukan oleh Bupati Don Wangge didampingi IbuFelisitas Masdiana Bali Wangge, Mgr. Vincentius Sensi Potokota dan Muspida yang hadir. Usai penguntingan pita Bupati Wangge juga menandatangani prasasti pengresmian hotel. Usai pemotongan pita dan penandatanganan prasasti, bupati didampingi istri bersama seluruh undangan meninjau setiap kamar dan seluruh fasilitas yang disiapkan manajemen hotel.


Mgr. Sensi pada khotbah singkatnya dalam ibadah pemberkatan Grand Wisata Hotel bertempat di Kelimutu Room, Kamis (7/1) mengatakan, Ende memiliki kemajuan yang bisa dibandingkan dengan tempat-tempat lain walau kemajuan yang ada belum sebanding dengan kemajuan di daerah lain yang telah jauh lebih maju. Namun menyaksikan kondisi bangunan dengan seluruh fasilitas yang ada, kata Mgr. Sensi, dirinya sudah terpesona atas kesiapan rumah ini dalam menyambut para tamunya. Kepada pemilik hotel den segenap undangan yang hadir, Mgr Sensi mengatakan apapun yang dicapai dan apa yang telah dibangun di dalam kehidupan tidak terlepas dan tidak mungkin dapat dicapai tanpa kehadiran terang dari Dia (Allah) yang empunya segala-galanya. “Tuhan menentukan kesusksesan, keberhasilan yang dicapai di dalam hidup ini.”


Dikatakan, merujuk pada surat kepada Ibrani, jelas mengatakan bahwa semua bangunan dikerjakan oleh ahli bangunan. Tetapi terlepas dari semua itu, banguna yang ada dibangun oleh Allah. Oleh karena itu ketika mensyukuri keberhasilan pembangunan hotel ini tidak bisa meninggalkan terang dari Allah.


Alex Longginus, mantan bupati Sikka saat menyampaikan sambutan mewakili pihak keluarga mengatakan, hotel ini keluarga persembahkan untuk pemerintah dan masyarakat Kabupaten Ende. Kehadiran hotel ini merupakan wujud partisipasi keluarga terhadap pembangunan di kabupaten ini. Diakuinya, seluruh masyarakat tentu tahu keberadaan hotel ini yang sebelumnya bernama Hotel Wisata dan pemilik terakhirnya saat ini sedang bermasalah dengan APBD. Namun, kata Longginus, terkait pembangunan Grand Wisata Hotel ini sama sekali tidak ada keterkaitan dengan persoalan tersebut karena proses jual beli semuanya sudah dilakukan dan sudah final.


Dia berharap, kehadiran Grand Wisata Hotel menjadi salah satu hotel yang terbaik di Ende. Kehadirannya juga berkat dukungan dari hotel-hotel dan penginapan lainnya yang sudah ada di Ende. Untuk itu ke depannya, harap Longginus yang adalah bapak angkat pemilik hotel ini Dionisius A Siu Go, tetap terjalin hubungan baik dan kerja sama dengan htel-hotel lainnya yang sudah ada saat ini. “Hadirnya Grand Wisata Hotel tidak untuk mematikan tetapi memberikan alternatif kepada siapapun yang ingin penginapan yang lebih aman dan nyaman.”


Bupati Ende Don Bosco M Wangge mengatakan, pembangunan hotel yang dilakukan oleh A Siu menunjukan bahwa A Siu berbuat sesuatu untuk kabupaten tanpa menanyakan apa yang telah dibuat daerah untuk A Siu. Kehadiran hotel sebagai sarana atau bagian tidak terpisahkan dari daerah maka bermanfaat bagi orang banyak. Kehadiran hotel ini secara tidak langsung telah menciptakan lapangan kerja baru dan ada manfaat-manfaat yang secara tidak langsung tetapi ada. Keberadaan hotel ini juga menantang setiap orang untuk bisa berbuat sesuatu karena hotel ini harus diisi dengan hasil keterampilan seperti souvenir/ “Apa kita sudah siap? Ini tantangan bagi kami di birokrasi.”


Kehadiran hotel ini, lanjut bupati Wanggememaksa setiap orang untuk berbuat sesuatu dan memikirkan sesuatu. Berbicara pariwisata berbicara soal infrastruktur, sarana. Transportasi sudah layaktetapi selama ini dari sisi penginapan masih sulit. Pada kesempatan ini, Bupati Wangge menceritakan salah seorang turie dari Australia yang turun di Ende dengan helikopternya. Saat itu dia menanyakan apakah di Ende ada hotel yang memiliki kolam renang. Namun karena dijawab tidak ada, akhirnya turis tersebut langsung bertolak menuju Labuan Bajo. Kondisi seperti ini, kata Wangge sangat berpengaruh. Informasi yang disampaikan melalui mulut yang oleh Wangge diistilahkan mulutgram akan sangat berpengaruh. Orang-orang elit, kata dia mencari kesenangan dan secara perlahan sudah mulai dijawab dengan kehadiran hotel yang dibangun oleh A Siu.


Namun demikian, kata Wangge, harus ada pula hotel yang tarafnya berada di bawah Grand Wisata Hotel agar bisa saling mendukung. Dikatakan, apapun tingkatan hotel tersebut namun pelayanan merupakan hal yang paling penting. Untuk itu dia meminta agar pemilik dan manajemen hotel memperhatikan mutu pelayanan.

Pada kesempatan ini, Bupati Wangge juga kesal atas ketidakhadiran Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Ana Ani Labina. Menurutnya, momen seperti ini harusnya dihadiri oleh orang-orang dari Dinas Pariwisata. “Sangat tidak masuk akal kalau kegiatan begini kadis pariwisata tidak hadir. Tapi ini salah bupati tempatkan orang.”


Dionisius A Siu Go, pemilik Grand Wisata Hotel kepada wartawan mengatakan, niatnya membangun hotel seperti ini untuk membangun Kota Ende dan mendukung pariwisata. Dia melihat hotel yang dia bangun memiliki prospek yang cukup bagus di waktu-waktu mendatang. Dia melihat Ende berada di posisi tengah Pulau Flores dan sangat strategis apalagi dengan adanya Danau Kelimutu sehingga dengan fasilitas yang ada di hotel ini wisatawan akan condong datang dan menginap di Ende. Karena itu, kata A Siu, hotel yang dia bangun ini sasarannya adalah bagi kalangan menengah ke atas khususnya bagi wisatawan dan tamu dari luar daerah.


Manajemen Grand Wisata Hotel, kata A Siu juga akan mendukung program pengembangan pangan lokal yang digaungkan pemerintah. Manajemen hotel bersedia bekerja sama dengan berbagai pihak untuk selalu menyiapkan menu pangan lokal. Juga akan dikembangkan produk-produk khas Ende dari pangan lokal seperti kripik pisang, ubi dan lainnya yang dapat dipasarkan di mini market Grand Wisata Hotel.


Dia mengatakan, selama masa promosi 1-2 bulan ke depan, manajemen hotel akan memberlakukan harga diskon. Namun untuk standar harga yang akan diberlakukan masing-masing untuk kamar standar Rp500 ribu per hari, kamar superior Rp600 ribu, kamar delux Rp700 ribu dan suite Rp900 ribu per hari. Ke depan, selain 26 kamar yang sudah mulai dioerasionalkan, pihaknya juga akan menambah lagi 20 kamar masing-masing 10 untuk kamar standar dan 10 untuk kamar superior.




2 komentar:

Unknown mengatakan...

siang, maaf ngegganggu sedikit mengenai system security pada hotel Grand Wisata ENDE, apakah tidak membutuhkan staf IT (Information Tecnologi) untuk menghendel tenaga operator komputer pada Hotel tersebut, jika diperlukan bisa hubungi saya lewat E-Mail:www.komputeranugrah@yahoo.co.id
atau lewat Mobile : 081337582526
Makasih sebelumnya,
Ongki O. Lahea,S.KOM

Grand Wisata Hotel mengatakan...

kunjungi website kami... grand wisata hotel.
www.grandwisatahotel-ende.co.cc