06 April 2009

Kerusakan Rumah Warga Akibat Abrasi Bertambah

* Warga Harapkan Bantuan Pemerintah
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Dua rumah warga di Dusun Nioniba Desa Kebirangga Kecamatan Maukaro kembali rusak akibat dihantam gelombang pasang yang terjadi dua minggu terakhir. Penambahan dua rumah warga ini maka rumah warga yang rusak akibat abrasi menjadi sebelas rumah. Warga yang masih bertahan di rumah mereka di pinggir pantai hanya berani berada di rumah pada saing hari sedangkan pada malam hari mereka tidak berani berada di rumah dan terpaksa mengungsi di rumah-rumah keluarga yang berada di tempat yang lebih aman. Warga yang rumahnya rusak akibat abrasi mengharapkan uluran tangan pemerintah untuk membantu mengatasi persoalan yang dihadapi.

11 Rumah Rusak
Kepala Dusun Nioniba, Abdullah Sani di lokasi abrasi di Dusun Nioniba, Sabtu (7/2) mengatakan, terdapat sebanyak 106 kepala keluarga yang menghuni Dusun Nioniba. Dari jumlah itu ada sebanyak sebelas rumah yang rusak akibat gelombang pasang. Jumlah ini merupakan akumulasi dari tahun lalu. Sedangkan dua rumah baru mengalami kerusakan akibat gelombang pasang yang terjadi dua minggu terakhir.
Dikatakan, para pemilik rumah yang rusak sampai saat ini belum mampu membangun kembali rumah mereka yang rusak. Sedangkan ada beberapa warga lainnya yang memperbaiki rumah mereka yang diangkat dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Selain itu, ada beberapa warga yang rumahnya masih baik namun berada di pinggir pantai dan terancam abrasi belum berani tidur di rumah pada malam hari. Mereka, kata Abddulah hanya berani berada di rumah pada siang hari. “Kalau malam mereka tidur di rumah kelaurga yang agak aman. Gelombang masih terlalu besar.”

Belum Ada Bantuan
Abdullah mengatakan, sejak rusaknya rumah warga akibat abrasi air laut dan gelombang pasang setahun lalu hingga yang baru rusak sekarang ini, belum ada uluran tangan dari pemerintah untuk membantu warga yang susah. Untuk itu, katanya, warga sangat mengharapkan pemerintah bisa turun langsung ke lokasi untuk mendata kerusakan yang ada dan memberikan bantuan.
Ditanya soal kemungkinan pemindahan lokasi tempat tinggal warga, Abdullah mengatakan warga tidak memiliki lokasi di tempat lain. Yang dimiliki mereka hanya lokasi di tempat yang saat ini mereka tinggal. Soal kemungkinan pindah dari tempat itu sebenarnya sudah pernah ditawarkan namun lokasi yang disiapkan sampai sekarang belum diserahkan oleh pemilik tanah. Hanya saja mereka berharap, jika sampai dipindahkan agar tidak terlalu jauh dari lokasi tempat tinggal mereka sekarang. Dia beralasan, peralatan penangkapan ikan milik warga sudah berada di situ sehingga tidak bisa ditinggalkan.

Pasang Pemecah Gelombang
Menurut dia, sebenarnya warga masih bisa tinggal di lokasi sekarang. Hanya saja gelombangnya terlalu besar dan sangat mungkin merusak kembali rumah warga. Untuk mengatasi gelombang besar, kata Abdullah warga mengharapkan bantuan pemerintah untuk membuat tembok pengaman atau bronjong sepanjang lebih kurang 500 meter. Namuh, kata dia, jika hanya bronjong atau tembok pengaman saja tidak cukup sehingga diharapkan juga memasang pemecah gelombang di lokasi sekitar pantai. “Untuk bisa aman harus buang batu besar untuk pecah gelombang. Pemerintah kita harap bisa bangun bronjong agar bisa berlabuh.”
Waumi, salah satu warga yang rumahnya rusak kepada Flores Pos mengatakan, rumahnya sudah rusak sejak satu tahun yang lalu. Sekarang dia sudah pindah ke rumahnya yang baru yang dibangun secara darurat. Dia katakan, kalau pemerintah siapkan lahan mereka siap untuk pindah ke lokasi baru.

Pindahkan Rumah
Hal senada diungkapkan juga oleh Asrul. Dia merupakan pemilik rumah yang mengalami kerusakan paling parah. Sampai sekarang, kata Asrul rumahnya belum sempat diperbaiki. Dia masih tinggal di rumah lamanya yang diangkat warga dan dipindahkan dari lokasi abrasi secara bergotong royong. Dia berharap pemerintah daerah bisa memberikan bantuan terutama berupa bahan bangunan agar dia bisa memperbaiki rumahnya yang sekarang.
Dia juga menyatakan kesediaan untuk pindah dari lokasi sekarang jika pemerintah bersedia menyiapkan lahan yang baru. Hanya saja dia berharap jika memang pemerintah mau menyiapkan lahan untuk pemukiman baru agar tidak jauh dari pantai karena kehidupan mereka adalah nelayan.


Tidak ada komentar: