06 April 2009

Sembilan Rumah di Nioniba Rusak Akibat Abrasi

* Pemerintah Diminta Segera Ambil Langkah
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Sebanyak sembilan unit rumah warga Desa Nioniba Kecamatan Maukaro pada minggu yang lalu rusak parah. Kerusakan terjadi akibat abrasi yang timbul akibat gelombang pasang. Warga pemilik rumah terpaksa mengungsi ke tempat aman. Mereka sangat mengharapkan perhatian dan uluran bantuan dari pemerintah atas musibah yang menimpa mereka.
Hal itu dikatakan warga Nioniba Umar Ali per telepon ddari Nioniba, Rabu (4/2). Dikatakan, saat ini warga yang rumahnya rusak terkena abrasi air laut sudah memindahkan rumahnya ke tempat yang lebih aman. Warga yang rumahnya rusak masing-masing Laode Taibu, Elias, Abdul Hakim, Daeng Raja, Samarudin, Muhamad Umar dan Haji Asila. Kerugian akibat rusaknya sembilan rumah itu diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Sejauh ini, kata Ali belum ada bantuan yang diberikan pihak pemerintah kepada warga korban abrasi.

Pemerintah Turun ke Lokasi
Untuk itu, kata dia, warga korban sangat berharap pemerintah bisa turun langsung ke lokasi guna memantau kerusakan yang terjadi. Selain itu pemerintah diharapkan bisa memberikan bantuan dalam situasi darurat mengingat rumah warga mengalami kerusakan.
Anggota DPRD Ende dari wilayah Ende IV, Yustinus Sani kepada Flores Pos, Rabu (4/2) mengatakan, terkait kerusakan yang terjadi atas sembilan rumah warga akibat abrasi itu, pemerintah diminta untuk segera memberikan bantuan kepada para korban. Hal itu menurut dia sangat perlu dan secepatnya dilakukan mengingat sampai saat ini belum ada satupun bantuan yang diterima warga dan belum ada perhatian dari pemerintah. Apalagi, kata dia saat ini sembilan keluarga yang rumahnya mengalami kerusakan terpaksa harus ditampung di rumah warga sekitar di Desa Nioniba.

Gunakan Dana Tanggap Darurat
Pemerintah, kata Sani dalam mengatasi kondisi darurat yang terjadi di Desa Nioniba dapat menggunakan alokasi dana tak terduga sebesar Rp1,5 miliar. Dikatakan, kejadian yang menimpa warga di Nioniba merupakan kejadian yang perlu secepatnya ditanggapi agar kerusakan tidak meluas dan kesulitan warga bisa segera diatasi. Pemanfaatan dana tanggap darurat itu, kata dia tidak bakal dipersoalkan mengingat dana itu dialokasikan untuk mengatasi kondisi tanggap darurat seperti bencana dan kerusakan fasilitas umum. Hanya saja Sani berharap, dalam pengalokasian bantuan perlu dilakukan pendataan secara ril terlebih dahulu oleh aparat pemerintahan baik di desa dan kecamatan untuk selanjutnya diteruskan kepada bupati.

Alternatif Relokasi
Kejadian yang menimpa warga di Desa Nioniba Kecamatan Maukaro tersebut, kata Sani bukan baru terjadi kali ini. Kejadian yang sama juga pernah terjadi tahun 2008 yang lalu. Ke depan, kata calon legislative dari PDI Perjuangan untuk wilayah pemilihan Ende IV ini, diharapkan pemerintah untuk memikirkan alternative penyelesaian. Melihat kondisi lokasi permukiman warga di lokasi abrasi saat ini, pemerintah disarankan perlu memikirkan alternative relokasi. Selain upaya relokasi, pemerintah juga bisa membangun tembok penyokong guna mengamankan wilayah oitu dari gelombang pasang yang terjadi setiap tahun. Alternative lain yang disarankan adalah penanaman bakau di sepanjang bibir pantai.


1 komentar:

NASUMUTI mengatakan...

Tya dan Ibet makin keren....
manis dan mantap sekali
salam banyak ke Ende

Om Latel