06 Januari 2010

* Honing Sani Lakukan Reses di Daerah Pemilihan Flores-Lembata dan Alor

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Honing Sani setelah selama tiga bulan menjadi anggota DPR RI mulai melakukan resesnya yang pertama. Pada masa reses ini, Sani mengunjungi masyarakat di Flores, Lembata dan Alor yang telah mempercayakan dia duduk di Senayan.


Kepada Flores Pos di Hotel Flores, Jumad (18/12), Honing Sani mengatakan, kunjungan ini merupakan yang pertama setelah tiga bulan menjadi anggota Dewan. Dalam kunjungan kali ini, prioritasnya adalah menepati janjinya sebelum menjadi anggota Dewan yakni akan mengunjungi terlebih dahulu sejumlah kabupaten yang pada saat pencalonan lalu tidak mencalonkan dirinya. Mengisi masa reses ini, kata Sani, dia akan berupaya bertemu dengan masyarakat yang telah mempercayakannya duduk di lembaga Dewan. Dari kunjungan dan dialog dengan masyarakat ini, inginm endengar langsung dari masyarakat apa yang menjadi keluhan dan kebutuhan masyarakat. “Intinya reses ini untuk jaring aspirasi masyarakat sehingga bisa tentukan apa yang dilakukan setelah menjadi anggota DPR.,” kata Honing Sani


Dalam reses pertamanya ini, Sani juga berkeinginan menjangkau seluruh wilayah Flores dan Lembata. Sedangkan untuk Alor perlu jadwal tersendiri. Dia juga bertekad agar setiap tahun dapat turun dan bertemu langsung dengan masyarakat yang diwakilinya di Senayan.


Bicara soal potensi Flores dan Lembata, Sani katakan, karena saat ini duduk di Komisi IV yakni komisi yang membidangi pertanian, perikanan, kelautan dan Bulog, dia akan leih fokus pada bidang tersebut. Menurutnya, Flores dan Lembata memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang pertania, perikanan dan kelautan. Dari potensi yang dipunyai itu, tinggal mengatur pengelolaannya. Selain itu, produksi pertanian yang melimpah juga membutuhkan terobosan pemerintah dalam mencari alternatif pemasaran agar sistem perdagangan tidak merugikan para petani. “Pemerintah harus berani cari terobosan ke Jawa. Pemeritah berupaya agar menggantikan peran tengkulak yang sangat rugikan petani. Caranya pemda siapkan dana untuk beli hasil pertanian petani ketika harga pasar turun. Selanjutnya pemerintah melepaskannya kembali ke pasar saat harga pasar mulai membaik. Ini perlu dilakukan terobosan agar petani tidak terus-terusan merugi, ” kata Sani.


Berbicara menyangkut gerakan swasembada pangan yang mulai dicanangkan Pemerintah Kabupaten Ende, Sani memberikan apresiasi dan melihat gagasan tersebut sebagai gagasan yang handal untuk politik pembangunan. Namun, kata dia, gerakan tersebut harus pula dibongkar agar tidak terpaku pada pengertian makanan lokal yang dapat menggantikan beras karena produksi beras Kabupaten Ende sendiri tidak mencukupi. Dalam upaya mensukseskan program ini, pemerintah juga perlu melibatkan banyak pihak.


Semangat konsumsi pangan lokal juga perlu ditunjukan terutama oleh pemerintah. Dia mengambil contoh, misalnya pemerintah mencanangkan bahwa setiap hari Kamis semua harus mengkonsumsi pangan lokal. Jika demikian, pemerintah perlu mengeluarkan satu kebijakan atau peraturan terutama kepada semua warung makan agar pada hari tersebut menu yang disiapkan adalah pangan lokal. “Perlu ada aturan yang tegas. Good will pemerintah harus diikuti dengan political wiil.”


Idrus, salah seorang nelayan kepada Flores Pos mengatakan, terkait reses yang dilakukan anggota DPR RI diharapkan agar bisa bertemu dan berdialog dengan masyarakat nelayan. Menurut dia, aspirasi perlu didengar langsung dari mereka agar bisa mengetahui keluhan dan harapan mereka dan diharapkan apa yang disampaikan itu nantinya dapat diperjuangkan dan diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan nelayan di Kabupaten Ende.


Tidak ada komentar: