05 Februari 2010

Lantai Dua Apotik Sidodadi Terbakar

* Diduga Akibat TV Meledak

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Lantai dua Apotik Sidodadi di Jalan Kelimutu tepatnya di depan Pasar Potulando, pada Kamis (21/1) sekitar pukul 16.15 terbakar. Sebab kebakaran diduga akibat TV di salah satu kamar di lantai dua gedung tersebut meledak dan menyambar kapas dan pampers yang disimpan pada kamar tersebut. Api berhasil dipadamkan oleh masyarakat sekitar dibantu air yang disuplai dari tangki air milik Polres Ende dan dari UD Asri. Kerugian akibat kebakaran tersbeut belum dapat ditaksasi.


Gedung yang terbakar tersebut saat ini sedang dalam proses pembangunan pada lantai tiga. Di lantai satu gedung tersebut telah dimanfaatkan sebagai apotik dan di lantai dua digunakan sebagai kamar dan gudang penyimpanan obat-obatan. Saat terjadi kebakaran, warga yang berupaya membantu memadamkan api berupaya mengeluarkan sejumlah barang yang dikhawatirkan dapat menyulut api seperti kapas dan pampers juga obat-obatan yang masih terisi di dalam kemasan wadah plastik. Sejumlah kapas dan pamper yang telah terbakar dan berhasil dipadamkan juga dikeluarkan. Kasus dan bantal juga dikeluarkan melalui jendela yang telah dipecahkan kacanya.


Semula, pemadaman api dilakukan menggunakan tangki air dari Polres Ende. Setelahnya datang lagi satu mobil tangki air dari UD Asri yang langusng menuju bagian belakang gedung untuk membantu memadamkan api dari belakang. Sedikitnya tiga tangki air yang digunakan untuk memadamkan api yang membakar gedung tersebut. Berkat kesigapan warga dan bantuan tangki air, api berhasil dipadamkan dan tidak merambat ke tokoh emas yang letaknya berdampingan.


Kebakaran ini mengundang perhatian warga baik warga sekitar, pengguna jalan yang melintas di Jalan Kelimutu, pengunjung pasar yang datang berbelanja. Warga memadati sepanjang jalan dan menyulitkan petugas yang mengatur lalulintas kendaraan di jalur jalan ini.


Wakil Bupati Ende, Achmad Mochdar yang turun memantau langsung di lokasi kebakaran langsung memerintahkan pihak UD Asri untuk mendrop air melalui tangki air guna membantu memadamkan api. Terhadap kebakaran yang marak terjadi akhir-akhir ini, Wabub Mochdar mengatakan, sudah saatnya Ende memiliki mobil pemadam kebakaran. Selain itu, dengan kondisi perumahan warga yang padat dan jalan masuk ke rumah-rumah warga yang agak sempit, Wabub Mochdar katakan, perlu pula disiapkan oleh pemerintah mobil tangki air yang kecil yang bisa menjangkau rumah-rumah warga yang berada di lokasi yang sulit dimasuki kendaraan besar.

Dikatakan, terkait langkah pengadaan mobil tangki air sudah dibicarakan dengan Kepala Bagian Umum guna membantu mengatasi situasi seperti yang terjadi saat ini. “Ini pengalaman waktu saya di Mekkah. Sempat lihat mobil tangki air yang kecil itu yang ban engkel. Mobil kecil itu sangat cocok dengan kita di sni yang jalan masuk ke rumah warga sempit,” kata Wabub Mochdar.


Selain pengadaan mobil pemadam kebakaran dan mobil tangki air yang kecil, pemerintah juga perlu memasang hidrant pada loikasi-lokasi umum yang rawan kebakaran seperti di pasar-pasar dan rumah sakit. Langkah itu menurutnya sangat perlu agar pada situasi darurat seperti ini tinggal memasang selang dan bisa lebih cepat mengatasi situasi kebakaran.

Kepala Badan Kesbanglinmas Kabupaten Ened, Gabriel Tobi Sona mengatakan, kebakaran yang terjadi diduga bersumber dari TV yang meledak. Sebelumnya, kata Tobi Sona, TV yang dihidupkan ditonton oleh salah seorang anak pemilik rumah. Saat sedang menonton itulah TV meledak dan membakar kamar tersebut. Serpihan TV mengakibatkan kebakaran dan menyambar kapas dan sejumlah obat yang disimpan di kamar tersebut.

Pemilik rumah, Silfian Taufik mengatakan, mereka tidak tahu sumber apinya dari mana. Silfian mengatakan, TV yang ada kamar sudah dimatikan saat mereka turun ke lantai bawah. Kebakaran yang terjadi juga tidak diketahui mereka. Namun saat dia menyuruh salah satu karyawan ke kamar di lantai dua gedung itu dia melihat sudah ada nyala api di kamar tersebut.


Ditanya taksasi kerugian akibat kebakaran, dia mengatakan belum bisa menghitung kerugian. Apalagi, mereka belum bnisa masuk ke ruangan untuk melihat kondisi kebakaran karena masih dipadamkan apinya. “Kalau mau tahu nanti besok (Jumad) saja,“ katanya.




Tidak ada komentar: