05 Mei 2011

Paulina Keluhkan Pelayanan PT POS Indonesia Cabang Ende

  • Minta PT Pos Ganti Kerugian

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Paulina Rinda warga Kelurahan Onekore kecamatan Ende Tengah engeluhkan buruknya pelaanan pada PT Pos Indonesia Cabang Ende. Rinda kecewa karena barang kirimannya dari Jakarta melalui jasa Pos hilang dalam perjalanan.

Kepada Flores Pos di Gedung Pelatihan PSE Ende, Selasa (1/3), Paulina Rinda mengatakan, sekitar bulan Desember 2010 lalu, dia mengirim salah satu komponen alat mixer yang rusak ke Jakarta untuk dibelikan suku cadang pengganti. Barang yang dikirim menggunakan jasa pengiriman KGP itu tiba dan diterima anaknya di Jakarta.

Contoh barang yang dia kirim tersebut, kata Rinda lalu oleh anaknya yang tinggal diJakarta dibeli seharga Rp1,5 juta. Barang tersebut kemudian dikirim menggunakan jasa salah satu cabang PT Pos Indonesia di Jakarta. Pengiriman ke ke Ende pada tanggal 24 Januari 2011. Dia menerima paket dari petugas pos yang mengantarkan kiriman tersebut ke alamatnya di Jalan Woloare A sekitar pukul 10.30.

Saat menerima paket kiriman tersebut dari petugas pos, kata Rinda amplop pembungkus sudah dalam kondisi sobek pada sudut kanan bawah amplop. Terhadap kondisi itu,langsung dipertanyakan kepada petugas pos yang mengantarkan paket saat itu juga. “Tapi waktu itu saya belum tahu kalau barang yang dibeli sudah hilang. Saya kira masih terselip di dalam buku petunjuk,” kata Rinda.

Jawaban petugas waktu itu, kata Paulina amplop sudah sobek dari Jakarta. Ketika dibuka amplopnya, ternyata barangnya sudah hilang dan hanya buku pentunjuk penggunaan yang masih ada. Mengetahui barang yang dikirim sudah tidak ada, saat itu juga dia langsung mendatangi kantor Pos untuk menanyakan dan minta pertanggungjawaban.

Namun, kata dia, hingga enam kali kedatangannya tidak ditanggapi serius. Hal ini membuatnya sangat kecewa. Bahkan, pada waktu itu mereka sepertinya tidak percaya kalau alat yang dibeli itu harganya mencapai Rp1,5 juta. “Saya sampai buang kuitansi pembelian di hadapan mereka. Sekarang mixer juga saya sudah bawa ke mereka karena kalau ada di saya dan tidak dipakai buat saya tambah kecewa,” katanya.

Bahkan, kata Rinda, saat kembali mendatagi kantor Pos, dia malah diancam akan dilaporkan ke polisi oleh salah satu pegawai. Selain itu pihak PT Pos katakana hanya akan menggantikan biaya pengiriman sebesar Rp50 ribu. Mereka juga mempersilahkan dia kalau ingin meminta pertanggungjawaban silakan langsung ke kantor Pos di Jakarta.

Terhadap hal ini justru membuatnya tambah kecewa. Menurutnya, PT Pos Ende harus bertanggungjawab karena menurut pengakuan anaknya, saat dikirim kondisinya tidak sobek. Selain itu, pengiriman tidak dilakukan di kantor pusat namun di kantor cabang. “Saya kecewa sekali. Pengaduan saya tidak ditanggapi malah ancam lapor polisi,” kata Rinda.

Dia hanya meminta kepada PT Pos Cabang Ende agar menggantikan barangnya yang rusak. Atau setidaknya menggantikan harga sesuai harga pembelian barangnya yang hilang tersebut. Menurutnya, kehilangan akibat apapun selama dalam proses pengiriman harus menjadi tanggung jawab PT Pos.

Tidak ada komentar: