01 April 2009

Pemuda Gereja Syalom Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS

* Diikuti 150 Pemuda Gereja Syalom Ende
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Sebanyak 150 pemuda GMIT Syalom Ende mengikuti kegiatan sosialisasi mengenal bahaya narkoba, HIV/AIDS dan upaya pencegahannya. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemuda Gereja Syalom Ende bekerja sama dengan Polres Ende. Sosialisasi dimaksud dipadang perlu guna menghindari generasi mmuda dari bahaya narkoba, HIV/AIDS sehingga generasi muda terhindari dari tindakan-tindakan negative yang dapat membayhayalan diri mereka sendiri, keluarga dan lingkungan.
Ketua Pemuda GMIT Syalom Ede, Irwan Lay di sela-sela kegiatan di Gereja Syalom Ende, Sabtu (28/3) mengatakan, kegiatan sosialisasi pengenalan bahaya narkoba, HIV/AIDS dan upaya pencegahannya dipandang perlu untuk diberikan kepada generasi muda. Sejauh pengamatannya, kata Lay yang akrab disapa A Fa ini, masih banyak generasi muda yang belum paham soal bahaya narkoba, minuman keras, HIV/AIDS dan penyakit menular seks lainnya. Untuk itu, menyiongsong perayaan paskah tahun ini, Pemuda Gereja Syalom memandang perlu untuk menggelar kegiatan dimaksud dengan sasaran kepada generasi muda baik yang masih bersekolah maupun yang sudah tamat SMA.

Hadirkan Dua Pembicara
Kegiatan sosialisasi tersebut, katanya, meghadirkan dua orang pembicara masing-masing AKP Ketut Suka Abdi, Kepala Bagian Bina Mitra Polres Ende membawakan materi bahaya narkoba dan upaya pencehagan. Sedangkan Ridho Silahoi anggota Polres Ende membawakan materi mengenal bahaya HIV/AIDS dan upaya pencegahan.
Dikatakan, selain sosialisasi bahaya narkoba, HIV/AIDS dan upaya pencegahannya ini, Pemuda Gereja Syalom juga menggelar pertandingan voly antar lingkungan di kalangan jemaat Gereja Syalom. Pertandingan voly sudah digelar sejak 16-27 Maret yang lalu. Sedangkan kegiatan yang nanti akan kembali digelar adalah pawai Paskah. Pada 14 April nanti. Pawai paskah ini mengambil rute dari gereja Syalom, jalan Pahlawan, Jl Yos Soedarso, Jl Katedral, Jl A. Yani, Jl El Tari, Jl Wirajaya, Jl Nuamuri dan kembali masuk ke gereja. “Untuk pawai paskah ini semua jemaat diharapkan ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.”

Melanggar Hukum
AKP Suka Abdi pada penyuluhan tersebut menegaskan, berbicara soal minuman keras, narkoba dan zat adiktif lainnya, semuanya dilarang. Bagi yang mengkonsumsinya sudah jelas melanggar hukum. Selain itu, mengkonsumsi miras, narkoba akan membahayakan diri sendiri. Berbicara soal minuman keras, kata A\Suka Abdi, ada yang ilegal dan tidak memiliki ijin dan , ada pula yang memiliki ijin. Soal boleh atau tidaknya mengkonsumsi minuman keras kembali kepada pribadi masing-masing karena pada dasarnya semua sudah tahu dampak dari mengkonsumsi minuman keras ini. “Kalau sudah dikonsumsi berlebihan bisa mabuk. Kalau sudah mabuk akhirnya bisa timbul perbuatan melawan hukum.”
Untuk itu, katanya, setiap pribadi harus bisa mengontrol diri untuk bisa menjauhi perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga dan orang lain serta lingkungan. Menyangkut narkoba, selama ini memang didatangkan dari luar daerah bahkan dari luar negeri. Masuknya narkoba ini secara ilegal. Pertanyaan kenapa bisa lolos padahal ada aparat, karena masuknya narkoba melalui penyelundupan. Penyelundup begitu banyak cara untuk memasukan narkoba. Bahkan, katanya ada naroka yang ditelan penyelundup untuk bisa dibawa masuk. Penyelundup memiliki begitu banyak cara untuk mengelabui petugas dan bisa lolos dari pantauan. Padahal, katanya, ancaman hukuman bagi penyelundup dan pemilik narkoba bisa 15 tahun sampai hukuman mati namun hal itu tidak membuat jera para penyelundup. “Tapi dari sekian banyak penyelundupan banyak juga yang berhasil ditangkap petugas.”

Semua Bisa Kena
Ridho Silahoi dalam paparannya menyangkut HIV/AIDS, bahaya dan pencegahannya menegaskna, semua orang bisa kena tanpa mengenal batasan usia dan siapapun orangnya. Hingga kini HIV/AIDS belum ada obatnya untuk itu perlu pencegahan dini jika ada gejala-gejala terserang HIV. Penyebaran HIV/AIDS dapat melalui berbagai cara baik melalui hubungan seks bebas, jarum suntik dan melalui air susu ibu. Berciuman dengan orang yang menderita HIV/AIDS, kata Silahoi jika sebatas cium pipi kiri dan kanan tidak bermasalah. Asalkan tidak bersiuman dengan orang dengan HIV/AIDS dengan berciuman bibir karena dikhawatirkan jika ada yang sedang ada luka dapat menyebabkan kuma bisa masuk.
Selain itu, menggunakan pisau cukur bersama penderita juga bisa menimbulkan penyebaran HIV/AIDS. Hal itu karena pada saat sedang mencukur, pembulu kapiler dalam posisi terbuka. Jika pisau yang sama sebelumnya digunakan juga oleh penderita maka besar kemungkinan dapat menularkan HIV/AIDS kepada pengguna yang lain.
Dikatakan, untuk mencegah penularan HIV/AIDS, diimbau agar tidak melakukan hubungan seks secara sembarangan atau berganti-ganti pasangan. Setiap pada pasangan masing-masing merup[akan cara paling ampuh menghindari HIV/AIDS dan penyakit mnular seks lainnya. Pemerintyah juga menganjurkan penggunaan kondom bagi yang sering melakukan hubugan seks berisiko tinggi.

Tidak ada komentar: