23 Juni 2009

Jembatan Lowo Bu’u di Watuneso Masuki Tahapan Pengecoran Pertama

* Ganti Sejumlah Besi yang Rusak
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Kepala Bidang Cipta Marga pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ende, Fransiskus Lewa mengatakan, jembatan Lowo Bu’u di Watuneso kecamatan Lio Timur yang dikerjakan oleh CV Novita Karya Taga yang sebelumnya sempat ambruk dan harus dikerjakan ulang oleh kontraktor yang sama telah memasuki pengecoran tahap pertama. Untuk pengerjaan jembatan itu, membutuhkan tiga tahapan pengecoran.

Frans Lewa di ruang kerjanya, Kamis (18/6) menegaskan, pengerjaan ulang jembatan terebut sebenarnya sudah bisa selesai lebih awal namun karena masih ada kendala-kendala teknis di lapangan yang dihadapi sehingga pekerjaan sedikit mengalami keterlambatan.

Dalam proses penegrjaan itu, ada beberapa hal teknis seperti penggunaan besi bekas yang sebelumnya sempat dipersoalkan masyarakat sudah ditindaklanjuti. Setelah dicek kembali ada beberapa besi yang kondisinya sangat bengkong direkomendasikan kepada pelaksana untuk diganti. Besi-besi yang masih digunakan masih diminta kepada kontraktor pelaksana agar kembali menambahkan lagi besi untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan terjadi. Namun persoalan itu tidak menjadi penghambat dalam proses pekerjaan itu dan sudah memasuki proses pengecoran tahap pertama.

Setelah dilakukan pengecoran tahap pertama belum dapat dilakukan pengecoran tahap kedua. Pengecoran tahap kedua, kata dia butuh waktu setelah selesai beberapa waktu pengecoran tahap pertama. Dalam proses pengerjaan ini, kata dia, pihak kontraktor juga meminta perpanjangan masa kerja. Kontraktor sudah mengajukan perpanjangan 180 hari kerja namun atas beberapa pertimbangan, diberikan 160 hari kerja.

Sementara untuk jembata Nangaba, kata Lewa, di Kecamatan Ende yang juga dikerjakan oleh kontraktor yang sama yang juga sempat ambruk beberapa waktu lalu saat ini sudah mulai digunakan masyarakat. Proses pengecorannya sudah selesai dan tinggal menunggu proses pengaspalan. Jika sudah dilakukan pengaspalan maka langsung dilakukan PHO.

Perketat Pengawasan
Marsel, warga Watuneso meminta kepada dinas teknis terkait untuk terus melakukan pemantauan pekerjaan di lapangan. Menurutnya, kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut memang memiliki keahlian untuk mengerjakan jembatan namun ada hal-hal teknis tertentu yang membutuhkan masukan dan bimbingan dari dinas teknis. Jika tidak didampingi terus, dia khawatir kejadian ambruknya jembatan tersebut yang pernah terjadi beberapa waktu lalu bsia terulang kembali. “Untuk hindari kejadian serupa perlu pengawasan ketat dari Dinas PU.”

Dia juga meminta kontraktor agar mengerjakannya secara baik. Dana yang begitu besar yang telah dipercayakan pemerintah hendaknya dikelola secara bertanggung jawab agar bisa menghasilkan jembatan yang kualitasnya terjamin dan dapat digunakan masyarakat. “Kami minta kontraktor kerja tanggung jawab. Kami tidak mau baru selesai kerja kami pakai langsung rusak.”

Untuk diketahui jembata Lowobu di Desa Woloaro Kecamatan Lio Timur yang dikerjakan oleh CV Novita Karya Taga dengan pagu dana Rp1,4 miliar tahun anggaran 2008. jembatan ini rubuh pada Jumad, 6 Februari 2008 lalu sekira pukul 14.00 siang. Ambruknya jembatan yang sedang dalam proses pengerjaan itu disinyalir terjadi karena dibongkarnya pemancang yang dipasang untuk menyaggah jembatan yang sedang dikerjakan. Jembatan ini dalam pengerjaan ada dua tahapan pekerjaan yang harus dilalui yakni bangunan bawah berupa dinding penuh beton bertulang dan pekerjaan konstruksi bangunan atas berupa box girders.

Tahapan pekerjaan bawah sudah selesai dikerjakan dan tinggal memasuki pekerjaan atas yang baru satu kali pengecoran. Realisasi fisik dari pekerjaan itu telah mencapai 70,46 persen dengan total keuangan yang telah direalisasikan sebesar Rp940,769 juta. Fisik yang tersisa 29,54 persen dengan dana yang masih tersisa sebanyak Rp464,685 juta. Proyek tersebut juga sudah dua kali diadendum. Addendum pertama pada 1 Agustus 2008 dan addendum kedua pada 10 Desember 2008. namun dalam proses penegrjaan jembatan ini ambruk dan akhirnya harus dikerjakan ulang oleh kontraktor yang sama dari CV Novita Karya Taga.



Tidak ada komentar: