09 Februari 2010

Latihan Monitoring, Anggota Tagana Meninggal Dunia

* Gerson Martafuli (23) Mahasiswa STPM St. Ursula

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Anggota taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Ende yang bernaung di bawah Dinas Sosial, Gerson Martafuli (23) meninggal. Korban meninggal saat dilakukan latihan monitoring di lokasi air terjun Kedebodu kilometer 14. Gerson adalah mahasiswa STPM Santa Ursula. Korban meninggal dunia akibat tergelincir dari ketinggian 20 meter saat berupaya mencapai puncak air terjun.


Korban berhasil dikeluarkan dari kolam air terjun dan dibawa ke rumah sakit untuk divisum. Setelah divisum, korban dimandikan dan kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dihantar ke Wolowaru. Kerabat dan kenalan korban memadati ruang jenasah RSUD Ende.


Kepala Bidang Operasi Serse Satuan Reserse dan Kriminal Polres Ende, Ipda Petrus Sutrisno di ruang kerjanya, Jumad (5/2) mengatakan, korban bersama anggota Tagana Kabupaten Ende lainnya sebelum kejadian membuat tenda di kantor camat Ende Tengah. Pembuatan tenda dalam rangka hari ulang tahun kecamatan. Mengisi perayaan ulang tahun tersebut, mereka melaksanakan pelatihan monitoring dan memilih lokasinya di air terjun Kedebodu kilometer 14 arah timur Kota Ende.


Pada saat berada di lokasi, korban berupaya mendaki ke puncak air terjun. Korban sempat diingatkan dan dilarang salah satu temannya untuk tidak naik ke atas namun tidak diikuti. Saat berada pada tingkat atau trap kedua air terjun dan tinggal satu trap lagi berada di puncak air terjun, korban tergelincir dan jatuh ke kolam air terjun. Ketinggian korban pada saat sebelum jatuh diperkirakan mencapai 20 meter. Korban lalu terjatuh ke kolam air terjun sedalam lima meter.


Korban lalu ditolong sesama anggota Tagana yang berada di lokasi tersebut. Namun saat diangkat ke permukaan air, kata Sutrisno, korban sudah tidak bernyawa lagi. Korban meninggal akibat benturan benda tumpul di kepala bagian belakang. Kemungkinan korban meninggal karena tenggelam, kata Sutrisno kemungkinannya sangat kecil karena berdasarkan informasi yang dihimpun, korban pandai berenang.


Setelah dilakukan evakuasi korban dari kolam air terjun, langsung dibawa ke rumah sakit untuk divisum. Dari hasilo visum menunjukan adanya benturan benda tumpul di kepala bagian belakang yang menyebabkan korban meninggal dunia. Setelah divisum dan dimandikan, kata Sutrisno, korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dihantar jenasahnya ke Wolowaru.


Meninggalnya Gerson Martafuli, kata Sutrisno, dilihat sebagai meninggal wajar. Namun demikian, polisi akan tetap melakukan penyelidikan atas kematiannya. Jika diperlukan, polisi akan memanggil rekan-rekan korban yang pada saat kerjadian berada bersama korban. “Tapi kita lihat dari kematiannya korban meninggal wajar. Tidak ada tanda-tanda kekerasan,” kata Sutrisno.


Rahmadan Muhamad Saleh, anggota Tagana yang membantu mengeluarkan korban dari dalam kolam kepada Flores Pos di RSUD Ende, Kamis (4/2) malam kemarin mengatakan, sebelum kejadian menimpa Gerson, mereka bersama anggota Tagana lainnya membuat tenda di kantor camat Ende Tengah atas permintaan pihak kecamatan. Usai membuat tenda, ada 11 orang anggota Tagana termasuk korban yang pergi mandi di kilometer 14. sekitar pukul 16.00, kata Saleh, dia dipanggil di rumahnya oleh anggota Tagana lainnya untuk menuju lokasi kejadian.


Dikatakan, saat tiba di lokasi kejadian, korban masih di dalam kolam air terjun yang dalamnya kira-kira lima meter. “Saya langsung selam cari. Selam pertama tidak lihat. Saya selam kedua saya sentuh dia tapi kemudian saya naik lagi,” kata Saleh. Saat berada di permukaan, dia menyampaikan kepada anggota Tagana lainnya bahwa dia sudah menemukan korban. Dia meminta mereka menari bambu untuk ditancapkan di dalam kolam untuk memudahkannya saat mengangkat korban. “Saya tarik dibajunya untuk keluarkan dari air.”


Korban kemudian berhasil diangkat ke permukaan air dan dikeluarkan dari kolam. Saat dikeluarkan dari air, kata Saleh, korban sudah mewninggal. Kondisinya waktu itu ada benturan di kepala, mata krinya berdarah dan dari hidung keluar busa. Setelah berhasil mengeluarkan korban dari air, mereka lalu menunggu sampai polisi tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban. Polisi lalu membawa korban ke rumah sakit untuk divisum.




Tidak ada komentar: