09 Februari 2010

Pengeboran Air di Pulau Ende, Berhasil Temukan Air Tawar

* Uji Klinis Layak Digunakan Sebagai Air Bersih

Oleh ieronimus Bokilia


Ende Flores Pos

Setelah melakukan pengeboran secara swadaya dan dengan peralatan yang minim di Tanjung Desa Rendoraterua Kecamatan Pulau Ende, berhasil memperoleh air tawar. Awalnya air yang muncul keruh namun setelah dikeluarkan terus airnya mulai berwarna jernih. Air tawar yang selama ini menjadi dambaan masyarakat Pulau Ende ini juga telah melalui proses uji klinis di UPTD Laboratorium Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Ende. Berdasarkan hasil uji klinis menunjukan bahwa air tawar yang ditemukan dari proses pengeboran tersebut memenuhi syarat kesehatan dan layak digunakan sebagai air bersih.


Hal itu dikatakan Nasrun Pua Nila salah satu anggota tim pengeboran air tawar Pulau Ende saat mendatangi Redaksi Flores Pos di Jalan El tari, Selasa (2/2). Nasrun mengatakan, proses pengeboran dimulai pada 11 Januari 2010 yang lalu. Pada pengeboran sampai kedalaman 21 meter, ditemukan air tawar. Temuan air tawar tersebut kemudian diambil contohnya untuk diserahkan kepada Dinas Kesehatan guna dilakukan uji klinis.

Pengeboran kemudian dilanjutkan hingga mencapai kedalaman 23 meter. Kegiatan pengeboran itu dilakukan pada hari Minggu, 31 Januari 2010 lalu. Air yang keluar dari hasil pengeboran menggunakan pipa ukuran 2 1/2 dim tersebut, kata Nasrun debitnya cukup besar. Untuk hasil pengeboran kedua di kedalaman 23 meter ini diakuinya belum sempat dilakukan uji klinis. “Abis kita terlalu senang karena bisa dapat air tawar jadi sampai lupa bawa sample untuk diuji,” kata Nasrun.


Diakuinya, penemuan air hasil pengeboran ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Selama ini, kata dia, masyarakat Pulau Ende sangat mendambakan adanya sumber air tawar di Pulau Ende. Namun harapan masyarakat selama ini belum terwujud sehingga masyarakat terpaksa mengkonsumsi air payau. “Waktu kita keluarkan air dan terasa tawar masyarakat berdatangan. Mereka sudah ambil untuk masak dan cuci. Padahal belum ada uji klinis lanjutan.”


Mengingat dalam proses pengeboran tersebut semua fasilitas yang digunakan seperti mesin pompa air, pipa khusus penyedot air dan sejumlah peralatan lainnya merupakan pinjaman maka mereka belum dapat melanjutkan pemasangan secara permanen. Selain itu, untuk pemasangan fasilitas secara permanen perlu dilakukan pengujian oleh tim khusus dari pemerintah yang ahli mernyangkut air bawah tanah. Dia khawatir jangan sampai air tersebut setelah digunakan dalam waktu tertentu akhirnya habis sehingga untuk mengetahui kandaungan air dan debitnya perlu dilakukan penelitian khusus. “Kami belum tahu pasti debitnya. Tapi waktu kami uji coba selama empat jam, airnya keluar cukup besar bahkan mengalir sampai ke badan jalan.”


Namun, kata dia, survei yang dilakukan awal memang menunjukan bahwa lokasi pengeboran air tersebut berada pada jalur air. Sehingga diyakini bahwa kandungan airnya sangat banyak dan tidak habis dalam waktu yang cukup lama. Pada lokasi tersebut, lanjutnya oleh masyarakat juga pernah menemukan air tawar saat menggali sumur. “Tapi untuk buktikan itu kita berharap pemerintah bisa sikapi dengan turunkan tim ahli untuk melakukan penelitian dan uji coba agar kalau bagus bisa ditindaklanjuti.


Dia berharap, apa yang sudah dia dan teman-temannya rintis secara swadaya itu dapat direspon baik oleh pemerintah. Dia berharap pemerintah dapat menindaklanjuti hasil pengeboran mereka itu mengingat air merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat urgen saat ini di Pulau Ende.


Kepala UPTD Labkesling Dinas Kesehatan Kabupaten Ende Petrus H Djata dalam surat pemberitahuan hasil pemeriksaan sample air yang ditujukan kepada Nasrun Pua Nila menyatakan, dari fisik air semuanya memenuhi syarat baik bau, rasa, kekeruhan, suhu,warna dan TDS. Jenis pemeriksaan kimia terutama menyangkut kesadahan CaCO3, pH air dan salinitas juga memenuhi syarat. Demikian pula hasil pemeriksaan bakteorologis.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Petrus H Djata merekomendasikan bahwa secara fisik dan kimia tidak ditemukan pem\nyimpangan sehingga dinyatakan memenuhi syarat kesehatan. Hasil analisa juga menunjukan bahwa sumber air bersih baik. Dengan demikian, direkomendasikan bahwa air tawar hasil pengebiran di Tanjung Desa Rendoraterua Kecamatan Pulau Ende tersebut merupakan air yang layak digunakan sebagai sumber air bersih.




Tidak ada komentar: