23 Mei 2009

Tidak Benar, Proyek Jalan Sokoria-Demulaka Dikerjakan Asal Jadi

* Beberapa Titik kerusakan Sudah Diperbaiki Kontraktor
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Kepala Desa dan Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) di Desa Sokoria membantah tegas jika proyek jalan Sokoroia-Demulaka di Kecamatan Ndona Timur yang dikerjakan oleh rekanan Maximus Deki dari CV Kariber Karya dikerjakan asal jadi. Menurut keduanya, proyek jalan itu dalam pekerjaannya melibatkan tenaga kerja dari warga Sokoria sehingga warga langsung ikut mengawasi proses pekerjaan. Lagi pula kepala desa dan BPD juga turun langsung mengawasi sehingga proyek tersebut dikerjakan sudah sesuai dengan kontrak bahkan ada beberapa item pekerjaan tambahan yang dikerjakan oleh rekanan.

Penegasan itu disampaikan Kepala Desa Sokroia, Arkadius Soba Poa didampingi Ketua BPD Sokoria, Benediktus Deo di ruang kerja Inspektur Inspektorat Kabupaten Ende, Anton David Dalla, Rabu (20/5). Kepala Desa Arkadius Soba Poa mengatakan, sebagai kepala desa dia menghendaki agar semua proyek yang masuk ke wilayahnya dikerjakan secara baik dengan prinsip mutu pekerjaan harus dijaga. Menyangkut proyek jalan Sokoria-Demulaka yang dikerjakan Maxi Deki itu, kata Soba Poa, sepanjang 1400 meter. Dia merincikan, 1200 meter pengaspalan dan 200 meter rabat beton. Selain mengerjakan jalam 1200 meter, katanya, rekanan juga mengerjakan perbaikan tembok penyokong yang sebelumnya merupakan proyek asmara yang sudah rusak padahal baru dikerjakan. Dia mengakui, kondisi ril di lokasi proyek sangat berbeda dengan apa yang disinyalir anggota Fraksi PKP Indonesia Sirilus Renggu. Menurutnya, fisik proyek yang dikerjakan sangat bagus sehingga sangat tidak benar jika dikatakan proyek itu dikerjakan asal jadi.

Selalu Lakukan Pengawasan
Apalagi, kata Soba Poa, dalam pelaksanaan proyek itu, selain melibatkan masyarakat sehingga masyarakat langsung melakukan pengawasan, sebagai kepala desa dia juga sering turun ke lokasi untuk melakukan pengawasan. “Kalau saya tidak turun saya minta kaur atau staf desa yang lain yang turun lihat.” Dia bahkan mengakui, dalam proses pekerjaan itu memang ada kerusakan pada beberapa titik. Namun, kerusakan tersebut sudah diperbaiki oleh rekanan yang mengerjakan proyek setelah dilakukan pendekatan oleh kepala desa.

Ketua BPD Sokoria, Benediktus Deo mengatakan, BPD sebagai lembaga yang bertugas mengawasi setiap kegiatan di desa, selalu mengawasi setiap pembangunan yang masuk Desa Sokoria. Terkait pelaksanaan proyek jalan Sokoria-Demulaka, katanya, sesuai kondisi ril di lapangan kondisi fisiknya telah dikerjakan sangat baik. Bahkan beberapa kerusakan yang ada sudah diperbaiki dan kodisinya sudah baik. “Kalau ada orang yang komentar bilang itu jalan rusak dan dikerjakan asal jadi itu tidak benar. Jangan politisir ini masalah.”

Koordinasi degan Aparat Desa
Dikatakan, seharusnya kalau anggota Dewan melakukan kunjungan ke desa dan menemukan adanya persoalan di desa seharusnya berkoordinasi juga dengan aparat di desa. Langkah itu perlu agar aparat desa bisa tahu dan jika perlu langsung melakukan upaya penyelesaian. Namun dalam persoalan terkait pengerjaan jalan Sokoria-Demulaka ini, kata Deo, anggota Dewan langsung mempublikasikan tanpa berkoordinasi dengan aparat desa. Padahal, katanya, apa yang dipublikasikan di media tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Jalan sudah dikerjakan dan kondisi jalan saat ini sudah baik. “Jadi seharusnya masalah ini tidak perlu lagi dipolemikan apalagi kalau sampai di politisir.”

Bahkan dia mengatakan, kenyataan di lapangan sangat kontras antara proyek yang dikerjakan oleh CV Kariber Karya dengan hasil kerja proyek asmara yang sudah mulai rusak. Malahan, kata Deo, Maxi Deki dari CV Kariber Karya yang memperbaiki tembok penyokong proyek asmara yang sudah mulai rusak. “Proyek asmara malah diperbaiki oleh kontraktor yang dinilai kerja asal jadi.” Dibandingkan hasil kerja oleh CV Kariber Karya dengan proyek asmara sangat berbeda jauh. Hasil yanf dikerjakan oleh rekanan dari CV Kariber Karya justru lebih bagus dan bermutu ketimbang proyek asmara. Dia bahkan meminta agar proyek jalan Sokoria-Demulaka itu tidak lagi dipersoalkan apalagi sampai membawa-bawa nama partai karena proyek itu dikerjakan bukan dengan atas nama partai mengingat di papan nama proyek tidak atas nama partai.

Inspektur Inspektorat Kabupaten Ende, Anton David Dalla mengatakan, setelah mencermati beberapa kali persoalan jalan Sokoria-Demulaka diangkat di media, atas perintah bupati tim dari Inspektorat bersama tik teknis dari Dinas Pekerjaan Umum langsung turun melakukan pemantauan atas fisik proyek tersebut. Saat sampai di lokasi proyek, kata David Dalla, guna membuktikan apa yang dipersoalkan, dia berjalan dari titik nol proyek sampai ujung lokasi proyek yakni sepanjang lebih kurang 1400 meter. Sepanjang jalan, katanya tidak ditemukan adanya kerusakan seperti yang disinyalir. Memang ada beberapa titik yang rusak sebelumnya, namun kerusakan tersebut telah diperbaiki.

Ada Sisi Positif
Setelah mengamati fisik proyek tersebut, kata David Dalla, dari sisi pengawasan dia melihat bahwa apa yang dibicarakan selama ini yang telah dipublikasikan di media tidak benar apalagi sampai menyatakan pekerjaan itu asal jadi. Apalagi, kepala desa dan BPD ikut mengawasi jalan pelaksanaan proyek dan hal itu nampak dari buku yang selalu diisi mereka setiap kali turun ke lapangan. Diakui memang ada kerusakan di beberapa titik namun kerusakan tersebut sudah selesai diperbaiki dan kondisi jalan sudah sangat bagus. Bahkan dia melihat sisi positif dalam pelaksanaan proyek itu di mana ada pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain ada pemberdayaan, keterlibatan masyarakat juga untuk peningkatan ekonomi masyarakat di lokasi sasaran proyek.

Hal senada diakui pula Staf Tekni Bidang Bia Marga Dinas PU, Yani Carbonila. Menurutnya, pelaksanaan pekerjaan sudah berjalan sesuai arahan, kontrak dan dokumen. CV kariber Karya, kata Carbonila sudah bekerja dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan kontrak kerja. Diakuinya, dalam proses pelaksanaan, memang ada adendum kontrak dan perpanjangan waktu dan setelahnya dikerjakan sesuai batas waktu dan telah di PHO dan dilakukan serahterima. Selama masa pemeliharaan, masuk musim hujan dan terjadi longsoran. Akibat longsoran dan air tergenang, sebabkan aspal terbuka kembali. Kerusakan itu diminta untuk diperbaiki dan sudah dipernaiki semuanya.



Tidak ada komentar: