19 Mei 2009

Pelaku Pembuangan Orok Bayi Belum Berhasil Diidentifikasi

* Polisi Masih Kembangkan Penyelidikan
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Setelah selama lebih kurang satu minggu pasca penemuan orok bayi tanpa kepala di bantaran kali Wolowona hingga kini polisi belum berhasil mengidentifikasi pelaku yang telah membuang orok bayi tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan namun terkesan masyarakat sekitar lokasi penemuan orok bayi enggan memberikan informasi keberadaan pelaku pembuangan orok bayi. Polisi mengharapkan partisipasi masyarakat dalam membantu penemuan pelaku pembuangan bayi baik dengan melaporkan langsung ataupun melalui surat jika tidak berani melaporkan langsung.

Hal itu dikatakan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ende, Iptu Dewa Dominikus kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Senin (18/5). Iptu Dewa Dominikus mengatakan, dalam upaya mengungkap pelaku pembuangan orok bayi yang ditemukan tanpa kepala itu aparat polisi menemukan kesulitan. Padahal, katanya, polisi sudah disebarkan ke beberapa titik yang diduga namun belum ada titik terang.

Data Ibu Hamil
Polisi bahkan berupaya mencari tahu keberadaan ibu-ibu hamil yang ada di lokasi sekitar penemuan orok bayi. Polisi juga mendatangi puskesmas untuk menanyakan jumlah perempuan hamil yang pernah memeriksakan diri ke puskesmas baik yang sudah melahirkan maupun yang masih hamil. Dari keterangan pihak puskesmas, kata Dewa, polisi disebarkan untuk mengecek keberadaan mereka. Dari hasil pengecekan ada yang sudah melahirkan dan memiliki bayi dan ada pula yang masih hamil. Selain mendatangi puskesmas, kata dia, polisi juga mendatangi dukun terlatih yang diakui pihak puskesmas. Dari pengakuan kedua dukun terlatih yang didatangi belum ada petunjuk yang bisa membuka tabir pelaku.

Dalam upaya menemukan pelaku pembuangan bayi tersebut, saat ini polisi mulai mengembangkan penyelidikan ke wilayah kota. Penyelidikan di wilayah kota, katanya lebih difokuskan pada posyandu guna mengetahui ibu-ibu hamil yang memeriksakan diri setiap ada kegiatan posyandu. Dia mengakui, langkah itu akan terus dilakukan kendati diyakini aak sulit. “Soalnya kalau mereka yang seperti itu biasanya kehamilannya disembunyikan dan jarang bahkan tidak pernah diperiksakan. Jadi sulit diidentifikasi.”

Minta Bantuan Masyarakat
Namun, kata dia, polisi akan terus berupaya melakukan pencarian. Dia juga mengimbau kepada masyarakat terutama yang ada di sekitar penemuan orok bayi agar tidak segan melaporkan atau memberikan informasi kepada polisi. Polisi, kata dia tidak bisa mengungkap kasus itu jika tanpa bantuan dari masyarakat. Dia mengakui, masyarakat sepertinya sangat tertutup saat mau dimintai informasi. Untuk itu dia mengharapkan, jika masyarakat memiliki informasi dan jika takut melaporkannya langsug kepada polisi bisa melaporkannya hanya lewat SMS atau pun dapat pula melalui surat kaleng. “Kalau masyarakat curiga dan takut lapor biar tulis informasi dan lemparkan saja ke kantor polisi seperti surat kaleng. Walau kecurigaan itu salah pasti kita akan upaya telusuri.”

Polisi, katanya, tetap mencurigai pelaku pembuangan bayi adalah orang-orang yang tinggal tidak jauh dari lokasi penemuan bayi. Kecurigaan itu, katanya bukan tanpa alasan. Hal itu muncul karena jika pelaunya berasal dari luar pemukiman warga di lokasi penemuan, tentu di lokasi penemuan akan ditemukan kain atau dos yang digunakan untuk membawa orok bayi tersebut ke lokasi pembuangan. Namun dari hasil identifikasi di di lokasi penemuan orok bayi itu, tidak ditemukan barang apapun yang digunakan untuk membawa orok bayi itu ke lokasi pembuangan. Itu berarti, katanya, pelaku pembuangan orok bayi adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi orok bayi tersebut ditemukan.

Periksa Saksi-Saksi
Brigpol Andri Iskandar, penyidik yang menangani kasus ini menambahkan, untuk keperluan penyelidikan kasus pembuangan orok bayi yang ditemukan tanpa kepala itu, penyidik sudah memeriksa beberapa orang saksi. Di antaranya, dua saksi yang menemukan orok bayi, satu saksi yang melaporkan kasus penemuan orok bayi dan ketua RT. Selain memeriksa beberapa saksi, polisi juga telah melakukan interpgasi terhadap bidan, mosalaki dan dua dukun terlatih. Selain melakukan pemeriksaan dan interpgasi, penyidik juga sudah meminta data-data ibu hamil dari piak Puskesmas Rewarangga.

Dia mengakui, ada seorang ibu hamil yang sempat dicurigai karena hamil di luar nikah. Polisi langsung turun ke lokasi bahkan sampai ke kebun melakukan pemeriksaan. Namun setelah diperiksa, ternyata ibu tersebut masih hamil dan belum melahirkan.

Diberitakan sebelumnya, Martinus David, penggali pasir di kali Wolowona, Kelurahan Rewarangga, Kecamatan Ende Timur, menemukan orok bayi tanpa kepala di bantaran kali Wolowona. Semula anjing miliknya membawa tangan sebelah kanan yang telah lepas dan setelahnya bersama anjing David menuju ke lokasi penemuan orok bayi. Di lokasi penemuan, hanya ditemukan badan dan kaki yang masih menyatu sedangkan tangan sebelah kiri juga sudah terlepas. Kepala orok bayi tidak berhasil ditemukan sehingga oleh warga RT 09 Dusun Ngarumeta, Kelurahan Rewarangga, Kecamatan Ende Timur, orok bayi tersebut akhirnya dikuburkan tanpa kepala.




Tidak ada komentar: