15 Juli 2009

Rumah Jabatan Ditempeli Poster Terima Kos-Kosan

* Bupati Don Wange, Itu Kritik Positif
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Rumah jabatan bupati Ende yang terletak di Jalan El Tari ditempeli poster yang berbunyi terima kos-kosan dengan alamat Rujab Bupati Ende oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ende. Sikap PMKRI Ende itu didorong oleh keprihatinan mereka atas rumah jabatan yang dibangun dengan uang rakyat namun sejak dilantik hingga menjelang 100 hari masa kepemimpinan Bupati Don Bosco M Wangge dan Wakil Bupati Achmad Mochdar keduanya belum juga menempati rumah dinas masing-masing.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Ende, Levi Padalulu kepada wartawan usai memasang poster di pagar rumah jabatan bupati, Senin (13/7) mengatakan, PMKRI sangat menyesalkaan sikap Bupati Don Wangge dan Wakil Bupati Achmad Mochdar yang tinggal kurang lebih tujuh hari lagi memasuki usia 100 hari kepemimpinan belum juga menempati rumah jabatan yang telah disiapkan oleh pemerintah. Padahal, kata Padalulu, untuk membangun rumah jabatan beserta seluruh barang kelengkapan rumah tangga yang ada di dalamnya tersebut murni dari uang negara.

Dikatakan, jika rumah jabatan tersebut tidak difungsikan akan mubazir. Karena itu daripada dibiarkan mubazir dan tidak ditempati maka ada baiknya diberikan kepada mereka yang belum memiliki rumah atau dibuka untuk kos-kosan bagi para mahasiswa yang membutuhkan rumah tinggal. Langkah disewakan atau dijual seperti yang disarankan itu, lanjut Padalulu akan lebih bermanfaat yakni bisa ada pemasukan untuk pendapatan asli daerah ketimbang dibiarkan kosong dalam waktu yang begitu lama.

Butuhkan Perbaikan
Bupati Ende, Don Bosco M Wangge di ruang kerjanya menyikapi kritik pedas PMKRI Ende mengatakan, rumah jabatan itu bukannya tidak ditempati tetapi saat ini masih membutuhkan perbaikan dan pembenahan. Rumah jabatan tersebut masih perlu diperbaiki karena banyak bagian yang masih bocor. Pada bagian teras depan, kata Bupati Don Wangge pada saat sedang hujan lampu tidak bisa dinyalakan karena banyak kali terjadi koslet sehingga lampu lebih banyak dimatikan. Selain ada bagian-bagian tertentu yang harus diperbaiki, perlengkapan rumah tangga juga banyak yang belum dilengkapi dan saat ini baru dalam proses pembelian oleh Bagian Umum.

Dikatakan, sejumlah perlengkapan yang telah dipesan Bagian Umum ternyata tidak ada di Ende dan harus dipesan kembali dari Jawa. “Jadi bukan tidak masuk. Kalau masuk dalam keadaan kosong kita mau tidur di mana?” sedangkan menyangkut rumah jabatan wakil bupati, kata Bupati Don Wangge, perlu diperbaiki karena pada musim hujan, halaman rumah digenangi air karena tidak ada saluran pembuangan air. Untuk merehab itu, lanjutnya belum ada dana dan harus diajukan dalam sidang perubahan APBD 2009 nanti. “Kalau disetujui baru dikerjakan. Dari Bagian Umum sudah ajukan.”

Kritis yang Posotif
Menyikapi kritik dari PMKRI Cabang Ende, Bupati Don Wangge mengatakan sikap kritis seperti itu tidak apa-apa karena sikap kritis seperti itu adalah sikap kritis yang positif. Apalagi, lanjutnya, rumah jabatan itu dibangun dengan uang rakyat dan harus dimanfaatkan. “Itu bentuk kepedulian masyarakat. Yang dibangun jangan sampai mubazir.” Menurutnya, kritik harus diterima karena dalam setiap kritik ada nilai positifnya. “Kalau alergi kritik akan hancur karena semua orang dianggap salah habis.” Bupati Don Wangge menilai jika suatu pemerintahan tidak dikritik maka akan mengalami kemunduran. Bahkan dia menilai, dengan ditempelnya poster seperti itu membuat pemerintah untuk lebih cepat bertindak.

Bupati Don Wangge berjanji jika semua perlengkapan dan pekerjaan perbaikan sudah selesai dilakukan maka rumah jabatan akan segera ditempati. Menurut rencana, jika semuanya sudah dilengkapi maka pada akhir bulan Juli ini rumah jabatan sudah dapat ditempati.

Sebagian Sudah Dimasukan
Kepala Bagian Umum Setda Ende, Abdullah Aroeboesman kepada wartawan mengatakan, Bagian Umum sudah mulai memasukan sejumlah barang kelengkapan rumah tangga di rumah jabatan. Barang yang sisa yang belum ada diupayakan untuk secepatnya dilengkapi dan diupayakan segera dilengkapi agar jika sudah selesai dilengkapi bisa dapat ditempati oleh bupati dan wakil bupati dalam waktu dekat. Aroeboesman mengatakan, paling lambat tanggal 20 Juli ini, Bagian Umum sudah melengkapi semua fasilitas di rumah jabatan dan tinggal dilakukan persiapan-persiapan untuk ditempati.

Rehab gedung, kata dia sudah selesai dikerjakan dan sudah dilakukan pembersihan. Kebocoran-kebocoran yang ada sudah diajukan anggaran pada perubahan APBD 2009 ini sehinga jika sudah ada dana akan dilakukan perbaikan lagi. Dia juga menjelaskan, barang inventaris yang ada di rumah jabatan semuanya masih lengkap. Bahkan, semua inventaris itu sudah dipertanggungjawabkan saat dilakukan pemeriksaan. Hanya saja, ada sejumlah peralatan yang sudah lama dan rusak sehingga perlu diadakan yang baru. “Kalau sudah selesai dilengkapi tinggal lapor dan masuk dengan terlebih dahulu dibuat acara syukuran.”



Tidak ada komentar: