07 Oktober 2010

Muscab PKB Ricuh, DPP Ambil Alih

  • Ali Ahad Terpilih Jadi Ketua Dewan Tanfidz

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Musyawarah Cabang (Muscab) III Partai kebangkitan Bangsa (PKB) yang dilaksanakan di Hotel Anggrek Ende ricuh. Terjadi keributan antar kader partai dan memaksa aparat keamanan dari Polres Ende menghentikan rapat. Panitia dan pengurus partai dari pusat dan provinsi lalu dipindahkan ke Hotel Grand Wisata dan melakukan pertemuan di hotel tersebut. Dari pertemuan itu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB memutuskan mengambil alih pelaksanaan Muscab. Muscab akhirnya secara aklamasi menetapkan Ali Ahad sebagai ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Ende periode 2010-2015 dan Abdul Kadir Hasan sebagai ketua Dewan Syura PKB Ende.

Sebelum dipindahkan pelaksanaan Muscab di Hotel Anggrek, acara pembukaan Muscab digelar di gwedung Baranuri, Jalan Mohamad Hatta, Senin (20/9). Muscab III PKB Ende dibuka Bupati Ende, Don Bosco M Wangge.

Dalam pelaksanaan muscab di Hotel Angrek di Jalan Gatot Subroto, terjadi perbedaan pandangan antara kelompok Abdul Kadir dengan kelompok M Anwar Liga. Perbedaan pendapat tidak dapat menemukan kata sepakat bahkan terjadi keributan diantara para pendukung kedua kelompok dan saling melempar dengan kursi. Aparat keamanan dari Polres Ende sigap mengamankan suasana keributan dan menghentikan rapat tersebut.

Panitia dan sejumlah pengurus partai, baik dari provinsi dan pusat bersama kedua kubu yang bertikai dipindahkan ke Hotel Grans Wisata. Di hotel ini, dilakukan pertemuan tertutup dngan kedua kubu bertikai dan sejumlah pengurus dan panitia. Setelah melalui pertemuan yang panjang, Wakil Sekjen, Fathan Subhi akhirnya mengambil alih pelaksanaan Muscab.

Sesuai petunjuk DPP, forum muscab akhirnya memilih Ali Ahad sebagai Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB dan Abdul Kadir Hasan sebagai Ketua Dewan Syura PKB. Sedangkan susunan kepengurusan DPC PKB Periode 2010-2015 disusun oleh tim formatur bersama Dewan Pimpinan Wilayah PKB NTT.

Bupati Ende Don Bosco M Wangge saat membuka Muscab PKB di gedung Baranuri mengatakan, PKB merupakan partai baru namun bisa eksis dan hal itu harus menjadi pelajaran buat semua mengingat PKB menjadi sembilan partai yang masih bertahan untuk mengikuti pemilu 2014. kondisi yang membuat PKB seperti ini, kata Bupati Wangge hanya satu kata yaitu kekompakan dalam membangun bangsa.

Dikatakan, memperhatikan kondisi saat ini, banyak yang berpikiran terbalik. Jika dulu, orang berpikir masuk partai guna membesarkan partai namun kondisi saat ini orang memilih masuk partai untuk dibesarkan oleh partai. Sebagai kader partai, lanjutnya, hendaknya mampu mengembangkan diri dan hanya mengharapkan dibesarkan oleh partai. Dia menambahkan, jika ingin menjadi anggota legislatif maka harus bekerja maksimal dan hanya berharap bantuan dari pusat.

Sebagai kader PKB, kata Wangge, semua kader diharapkan bergandengan tangan. Pelaksanaan muscab bertujuan untuk melakukan konsolidasi dan berbicara dari hati ke hati guna membesarkan partai. Bupati juga mengatakan, selama ini, keberadaan kader PKB di legislatif telah memberikan dukungan penuh bagi program-program yang dijalankan pemerintah.

Ditegaskan, pendiri PKB, Gus Dur yang adalah tokoh pluralis dan guru bangsa harus diteruskan semangatnya. PKB dalam kepengurusannya harus menunjukan semangat pluralisme dan menjadi kekuatan PKB. Dia mengingatkan agar jangan karena kepentingan sesaat dan mengabaikan pluralisme yang ada di dalam PKB. Karena itu dia berharap, pelaksanaan muscab penuh kesejukan dan dapat memilih kepengurusan yang baru.

Wakil Sekjen DPP PKB, Fathan Subhi mengatakan, muscab merupakan momen konsolidasi dan rekonsiliasi mengingat selama ini PKB selalu bermasalah. Muscab ini, lanjut dia juga merupakanlangkah mempersiapkan diri menyongsoing pemilu 2014.

Dia berharap, setelah muscab, pengurus terpilh langsung melakukan konslodasi dan terjun ke anak cabang dan ranting untuk membentuk kader desa guna membentuk kader partai yang efektif karena ujung tombak partai ada di ranting dan kader penggerak desa.

Dikatakan, saat ini masyarakat sudah semakin ceras menilai mana partai yang benar-benar bekerja untuk masyarakat dan mana partai yang hanya bekerja saat pemilu. Karena itu dia berharap agar kader partai sudah benar-benar bekerja di tengah masyarakat sehingga target empat kursi pada pemilu legislatif mendatang bisa tercapai. Untuk emncapai itu, lanjutnya, perlu dilakukan konsolidasi, menghilangkan konflik internal dan membangun komunikasi dengan staekholder.

Yucundianus Lepa, Ketua DPC PKB NTT mengatakan, muscab diharapkan berjalan sukses dalam aritan mampu membentuk kepengurusan baru dan menyusun program kerja. Muscab, lanjutnya diharapkan mampu menyusun program kerja untuk melanjutkan program partai sebagai partai kerja agar target-target politik dapat tercapai. Ke depan, pengurus yang terpilih diharapkan mampu melakukan konslodasi dan melakukan proses kaderisasi. Konsolidasi, lanjutnya tidak saja konsolidasi internal partai tetapi juga konsolidasi eksternal partai yakni dengan kekuatan politik lain,

Ketua terpilih, kata dia harus mampu melaksanakan program kerja partai baik yang digariskan dari pusat. Ketua juga harus memiliki jiwa kepemimpinan. Selain itu, kata dia, dengan muscab ini ingin mengakhiri konflikdan bersama kepengurusan yang dibentuk untuk membangun kerja-kerja politik untuk PKB yang lebih baik ke depannya.

Tidak ada komentar: