07 Oktober 2010

Semua Kader Partai Diminta Taati Keputusan Muscab

  • Kader Membangkang Dikenai Sanksi

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Terpilihnya Ali Ahad sebagai Ketua Dewan Tandfidz DPC PKB Kabupaten Ende periode 2010-2015 dalam forum Musyawarah Cabang (Muscab) III PKB diharapkan dapat menghentikan konflik berkepanjangan yang terjadi di tubuh PKB Ende selama ini. seluruh kader PKB Ende diimbau untuk mentaati keputusan Muscab dan bersama bekerja untuk membesarkan partai ke depan.

Penegasan ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB NTT, Yucundianus Lepa kepada Flores Pos di Hotel Grand Wisata, Selasa (21/9). Yukun Lepa mengatakan, dalam Muscab III PKB yang dilaksanakan di Hotel Anggrek sebenarnya tidak diambil alih oleh DPP karena setelah insiden keributan rapat kembali dilaksanakan sebagaimana biasa. Hanya saja, dalam proses registrasi terhadap Pengurus Anak Cabang (PAC) PKB, dari 20 PAC yang ada terdapat empat PAC yang menyatakan mundur. Sehingga dalam proses Muscab selanjutnya hanya diikuti 16 PAC. Keberadaan 16 PAC ini, lanjut Lepa sudah sangat representatif sehingga keputusan yang diambil secara aklamasi memilih Ali Ahad sebagai ketua juga telah memenuhi syarat.

Apalagi, kata Yukun Lepa, kepercayaan kepada Ali Ahad diberikan karena keterlibatannya di PKB yang sudah cukup lama. Keberadaannya di luar lembaga Dewan, lanjutnya akan lebih konsentrasi mengurus partai. Selain itu, dengan keberadaannya di laur Fraksi PKB di DPRD Ende, ketua terpilih diharapkan mampu menjalankan fungsi kontrol terhadap kinerja fraksi di Dewan.

Dalam Muscab ini, lanjut Lepa, telah memutuskan dan menetapkan beberapa ketetapan antara lain, pertama, saudara Ali Ahad sebagai ketua Dewan Tanfidz terpilih sekaligus sebagai Sekretaris Tim Formatur. Kedua, menugaskannya bersama dengan Tim Firmatur lain menyusun kepengurusan yang diberi waktu dua minggu. Ketiga, DPC PKB terpilih ditugaskan melaksanakan musyawarah kerja cabang paling lambat bulan Desember 2010. “Kita berharap musyawarah kerja cabang ini harus digelar secepatnya mengingat dalam Muscab tidak tidak membahas soal program kerja karena suasana kurang kondusif,” kata Yukun Lepa.

Setelah pelaksanaan Muscab III PKB Ende ini, katanya, pengurus terbentuk diharapkan segera mengakhiri perbedaan pendapat dan perwakilan partai di Dewan diharapkan terus mengawal program pemerintah dalam pembangunan masyarakat. DPC juga terus menjalankan fungsi kontrol terhadap kerja-kerja fraksi. Yukun Lepa mengatakan, dia tidak khawatir terhadap keberadaan DPC PKB Ende dan kerja-kerja partai ke depan kendati proses Muscab sempat diwarnai kericuhan. Semua itu, lanjut dia, kembali kepada pendekatan personal pengurus terpilih dan keterbukaan masing-masing pihak untuk menerima perbedaan pendapat dalam proses Muscab.

Selanjutnya, jika keputusan sudah diturunkan hirarki partai di atasnya maka wajib hukumnya bagi setiap kader partai untuk menjalankannya. Jika tidak, kader partai yang dianggap melawan akan dikenakan sanksi sesuai aturan internal partai. “Partai siap ambil sikap tegas kepada kader yang membangkang dengan tidak memandang jabatan akan dikenakan sanksi,” kata Yukun Lepa.

Ali Ahad, Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Ende terpilih, kepada Flores Pos mengatakan, kepercayaan yang telah diberikan forum Muscab untuk memimpin PKB Ende ke depan merupakan sebuah amanah yangharus dijalankan. Karena itu, langkah pertama yang akan dilakukan adalah melakukan konsolidasi dan rekonsiliasi sehingga nantinya bisa mendukung kerja-kerja partai ke depan. Amanah yang telah diberikan, lanjut Ali Ahad akan dijalankan dengan rasa tanggung.

Dikatakan, semua kader yang selama ini telah bekerja membesarkan partai akan diakomodasi dalam kepengurusan agar partai semakin solid demi mempersiapkan diri mengikuti pemilu 2014 mendatang. “Prinsip saya adalah mengumpulkan semua yang tercecer untuk bersama-sama membesarkan PKB,” kata Ali Ahad.

Selanjutnya, setelah muscab ini, agenda pentig yang harus dilaksanakan adalah menggelar rapat kerja cabang guna menyusun program kerja partai. Sebagai partai kerja, kata dia, program kerja harus disusun secepatnya untuk menunjang kerja-kerja partai di waktu mendatang dan terus melaksanakan program kaderisasi guna menunjang PKB di masa yang akan datang.

Sementara M Anwar Liga mengatakan, proses Muscab yang dilakukan itu tidak sesuai mekanisme. Keributan yang terjadi itu merupakan buntut dari proses muscab yang tidak sesuai mekanisme. PAC yang dibentuk dan mengakui keberadaannya sebanyak 16 PAC namun dalam proses itu tidak diakui keberadaan. Karena itumasyarakat mempertanyakan dan dalam proses itu untuknmenghindari terjadinya keributan yang lebih meluas maka mengambil sikap untuk mengalah. Selanjutnya PAC yang mendukungnya ikut keluar dan tidak mengikuti roses rapat. Menurutnya jika mengiingkan agar PKB ke depan tidak lagi ada konflik maka harusnya diawali dengan muscab yang berjalan sesuai mekanisme namun ternyata kondisi itu tidak dijalankan.

Dalam proses lanjutan, Kata Anwar Liga, dia mengambil sikap mengalah dan akhirnya DPP mengambil sikap dan dalam proses itu DPP telah menyatakan agar dia menjadi Sekretaris DPC PKB. Menurutnya, terhadap sikap DPP agar dia menjadi sekretaris, sebagai kader partai dia menerimanya walau masih timbul pertanyaan mengingat 16 PAC yang sah masih mendukungnya dan ada berita acaranya. Selain itu, dia menilai proses demokdrasi dalam Muscab kali ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. “Cara-cara lama yang tidak baik masih dibuat,” kata Anwar Liga.

Namun, lanjutnya, sebagai kader partai walaupun prosesnya terkesan dipaksakan untuk secara aklamasi memilih Ali Ahad sebagai Ketua Dewan Tanfidz dia akan tetap menerima hasilnya. Ke depan, kata Anwar Liga, sebagai kader partai berharap agar semua bekerja untuk kebesaran partai dan proses-proses yang terjadi dalam Muscab tidak lagi terjadi namun semuanya harus melalui mekanisme. “Saya siap bekerjasama selama betul-betul pro rakyat. Dana-dana pembinaan dikembalikan kepada PAC. Kalau tidak ya saya lawan,” kata Anwar Liga.

Tidak ada komentar: