24 Maret 2009

Pria Tak Dikenal Todong Pemilik Toko Simpati

* Minta Uang Rp500 Ribu
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Seorang pria tak dikenal yang mengaku sebagai teman salah seorang anak pemilik Toko Simpati masuk ke toko dan menodongkan sebilah pisau dapur kepada pemilik Toko Simpati Ny. Yuliana Yo (70). Pelaku meminta Yuliana Yo menyerahkan uang Rp500 ribu dengan ancaman jika tidak diberikan akan dibunuh. Pelaku berhasil melarikan diri tanpa mendapatkan uang yang diminta karena pemili toko berhasil keluar toko dan berteriak minta tolong.
Ny. Yuliana Yo kepada wartawan di tokonya, Jalan Gatot Subroto, Senin (23/3) mengatakan, semula pelaku yang berperawakan agak tinggi, kulit sawo matang dan mengenakan baju kemeja warna putih masuk ke toko. Dia menanyakan keberadaan anaknya yang bernama Yudith. Pelaku mengaku sebagai sahabat Yudith. Kepada pelaku Ny Yuliana katakan Yudith sekarang berada di Jakarta dan tidak tahu nomor HP-nya. “Dia minta nomor HP tapi saya bilang saya tidak tahu. Maklum anak muda jadi nomor ganti-ganti.”

Minta uang Rp500 Ribu
Setelah dijawab demikian, pelaku keluar dari toko. Namun sesaat kemudian, pelaku kembali lagi ke toko dan menemuinya. Saat itu, pelaku langsung menghampirinya yang sedang duduk di kursi di belakang meja. Pelaku meminta untuk memberinya uang Rp500 ribu. Sambil mengancam, pelaku mengeluarkan sebilah pisau dapur yang ukurannya agak besar dari dalam kemeja yang dikenakan.
“Kau saya bunuh kau kalau kau tidak kasih saya uang lima ratus. Kau kasih uang lima ratus kalau tidak saya bunuh kau,” kata Ny. Yuliana menirukan ucapan pelaku saat mengancamnya. Saat itu, katanya, dia sempat ketakutan namun dengan cepat dia berusaha keluar dari tempat duduk semula. Ny Yuliana lalu keluar dan berteriak minta tolong. “Tolong om, tolong om. Saya mau dibunuh, ” katanya menirukan teriakannya saat itu. Pada saat itu ada sejumlah tukang ojek yang melintas dan ada juga anak sekolah yang berada di depan toko.

Lari ke Arah Timur
Pelaku yang mendengar teriakan minta tolong, langsung meloncat ke motor bebek dan melarikan diri. Dia melarikan diri ke arah timur Jalan Gatot Subroto. Pelaku sempat dilihat oleh para tukang ojek dan beberapa anak sekolah yang berada di situ. Pelaku menggunakan sepeda motor bebek warna merah. Namun pada motor yang digunakan tidak terpasang plat nomor polisi.
Diakui Ny Yuliana, kejadian seperti itu merupakan yang pertama kali dialaminya sejak lahir dan besar di Ende. Selama ini, katanya, tidak pernah ada yang marah-marah, atau todong dia seperti itu. Hal itu mengakibatkan dia sangat takut saat ditodong dengan pisau. “syjkur. Mungkin belum ajal saya. Kalau tidak saya pasti sudah ditikam.”

Lakukan Pencarian
Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Ende, Kompol Arly Jembar Jumhana yang turun langsung ke lokasi kejadian mengatakan, kejadian yang menimpa Ny. Yuliana sedang diselidiki aparat. Berdasarkan keterangan awal dari korban dan saksi-saksi yang melihat pelaku dan mengenal ciri-cirinya, akan dimanfaatkan oleh polisi. Polisi, kata dia akan mencoba menelusuri jejak larinya pelaku. Setelah mendapatkan informasi penodongan, polisi langsung disebarkan melakukan pencarian. “Mudah-mudahan ketemulah.”
Dikatakan, kejadian seperti itu merupakan tindak pidana dengan ancaman dan kekerasan. Tindakan pelaku membuat orang terancam dan merasa ketakutan. Polisi akan terus berupaya menyelidiki keberadaan pelaku dan mengupayakan agar secepatnya bisa ditangkap karena perbuatan pelaku sangat meresahkan.

Tidak ada komentar: