25 Februari 2010

Alokasikan Pinjaman Anggota KSP Kebekolo Capai Rp2,388 Miliar

* Kesadaran Pengembalian Masih Rendah

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Sejak berdiri hingga 31 Desember 2009, Kelompok Simpan Pinjam (KSP) Kebekolo di Wolowaru telah berhasil menyalurkan pinjaman kepada anggotanya senilai Rp2,388 miliar. Akses pinjaman mingguan sampai dengan saat ini sebanyak 65 orang dengan total dana pinjaman sebesar Rp80,5 juta. Kendati kondisi pinjaman kepada anggota cukup besar, namun kesadaran pengembalian pinjaman dari anggotas masih tergolong rendah.

Hal itu dikatakan Ketua KSP Kebekolo, Sebastianus Bhau kepada Flores Pos, Kamis (18/2). Sebastianus Bhau mengatakan, dari sisi keanggotaanKSP Kebekolo hingga tahun buku 2009 sebanyak 499 orang. Penerimaan anggota baru selama tahun 2009 mencapai 67 orang dan anggota yang keluar dari koperasi sebanyak 10 orang. Dari 499 anggota yang ada, katanya, sebanyak 16 anggota memiliki tabungan simpati. 

Dijelaskan, selama tahun buku 2009, KSP Kebekolo telah menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan Yayasan Tananua Flores, Bank NTT sebagai bank pembina, Dinas Koperasi dan PKM, pemerintah kecamatan Woilowaru, Lio Timur, Wolojita, Detusoko serta Polsek Wolowari, Pospol Wolojita dan Polsek Detusoko. 

Dalam bidang pendidikna, katanya, selama tahun 2009 pengurus tidak melakukan pendidikan anggota. Pendidikan dan pelatihan fungsionaris KSP Kebekolo, khusus pendidikan pengurus telah diikutsertakan dalam pelatihan penyusunan renstra koperasi dan ikut rapat koordinasi para kepala dinas koperasi se NTT dan koperasi penerima dana agri bisnis di Kupang. Selain itu, untuk pendidikan bagi pengelola, ada dua staf yang diberikan kesempatan mengikuti kegiatan magang di Bank NTT Cabang Ende. 

Dari sisi keuangan, kata Bhau, posisi kas per 31 Desember 2006 sebesar Rp23,103 juta sedangkan posisi bank pada 31 Desember 2009 sebesar Rp64,660 juta. Piutasng anggota berupa sisa pinjaman anggota posisi per 31 Desember 2009 mencapai Rp1,033 miliar. Pinjaman yang dibnerikan kepada anggota sampai 31 Desember 2009 mencapai Rp2,388 miliar dan akses pinjaman mingguan sampai saat ini sebanyak 65 orang dengan total dana pinjaman Rp80,5 juta. Posisi utang KSP Kebekolo per 31 Desember 2009 mencapai Rp650 juta. Sedangkan dari sisi laba, kata Bhau, pada tahun 2009 KSP Kebekolo mampu membubukan laba sebesar Rp25,757 juta. 

Sebastianus Bhau mengatakan, dalam pengelolaan KSP Kebekolo tentunya tidak semuanya berjalan lancar. Namun ada pula kendala dan hambatan yang dihadapi. Sejumlah kendala dan hambatan yang dihadapi meliputi, kurangnya kesadaran anggota dalam kehidupan berkoperasi. Selain itu, akses pinjam dari anggota sangat tinggi tetapi kesadaran mengembalikan pinjaman masih sangat rendah. Tunggakan masih cukup besar mencapai Rp612,127 juta dari 97 anggota.  

Kendala lain yang dihadapi yakni kapasitas pengurus, pengawas dan pengelola baik dari sisi kemampuan, keterampilan masih sangat terbatas. Kurangnya kesadaran anggota dalam untuk menyimpan juga dirasakan selama tahun 2009 ini. Topografi wilayah yang sulit dijangkau oleh anggota maupun pelayanan berpengaruh pada biaya operasional yang besar untuk transportasi. Kendala lainnya yakni belum adanya sarana tetap pendukung yang memadai antara lain sepeda motor dan komputer serta belum adanya tanah dan kantor sehingga masih sewa pakai di mana harga sewanya cenderung naik dari tahun ke tahun. 






Tidak ada komentar: