10 Juni 2014

Penghuni Rusunawa Oeba Ditetapkan

Hiero Bokilia

SETELAH membenahi dan melengkapi seluruh fasilitas penunjang rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Oeba, maka menurut rencana Jumat (23/5) hari ini, akan dilakukan pengundian untuk menentukan 24 kepala keluarga kecil yang berhak menjadi penghuni pertama lantai dua Rusunawa Oeba. Diharapkan dengan pengundian yang dilakukan, Rusunawa sudah bisa mulai ditempati, sambil mengevaluasi segala kekurangan untuk dibenahi sebelum penempatan warga penghuni lainnya di lantai tiga, empat, dan lantai lima.

Kepala Badan Pelayanan Rusunawa Oeba I Wayan G Astawa di ruang kerjanya, Kamis (22/5) mengatakan, untuk lantai dua sebanyak 24 kamar, penghuninya akan ditentukan lewat pengundian. Dalam pengundian tersebut, semua warga yang sudah terdaftar diundang hadir untuk menyaksikan proses pengundian. Selain warga, akan pula diundang tokoh masyarakat, para ketua Rt dan RW untuk ikut menyaksikan jalannya pengundian.

Diharapkan, pengundian berjalan lancar Jumat (23/5) hari ini dan tidk ada protes dari warga. Tentunya, dalam pengundian ini akan ada reaksi warga atas hasil pengundian, namun diharapkan agar seluruh warga mau menerimanya karena untuk tahap awal baru 24 unit yang dihuni dan warga lain yang sudah terdaftar akan menyusul.

Dia mengatakan, untuk tahap awal ini terlebih dahulu dihuni 24 kamar agar jika ada masalah masih, masalahnya masih dalam skala kecil, sehingga dapat diatasi. Karena, jika seluruh kamar dihuni sekaligus, maka jika timbul permasalahan dalam skala besar, akan sulit dituntaskan. Sambil berjalan, pihaknya akan terus mengevaluasi dan memperbaiki sejumlah hal yang ditemukan dalam evalauasi. Setelah itu, baru dilakukan pengisian kamar lainnya secara bertahap.

Karena itu, setelah dilakukan proses pengundian, warga yang mendapatkan kesempatan pertama menghuni lantai satu akan diberikan kesempatan melihat hunian mereka. "Kalau ada yang menurut mereka masih kurang dan perlu mereka tambahak dipersilahkan utuk menambahkannya sendiri," jelasnya.

Dia mengatakan, jika sudah berjalan, maka uang dari sewa hunian Rusunawa akan dimanfaatkan untuk membiayai cleaning servise dan tenaga maintanance sehingga ada petugas yang dipercayakan menjaga kebersihan dan melakukan perawatan terhadap gedung dan memperbaiki jika terjadi kerusakan.

Dia menegaskan, jika dalam perjalanan ada warga penghuni yang menyimpang dari kontrak seperti mengntrakan kembali kepada pihak lain, maka kontraknya akan dihentikan. Selain itu, jika ada warga yang saat didata sebagi kepala keluarga namun pada kenyataannya masih bujang, maka akan dialihkan kepada kelarga lainnya yang layak.

Jika semua gedung sudah dihuni, dia berharap ke depan Badan Pengelola Rusunawa Oeba bisa melakukan studi banding ke lokasi yang berpengalaman mengelola Rusunawa, sehingga apa yang diperoleh nantinya dapat digunakan untuk memebenahi Rusunawa Oeba.

Sedangkan untuk lantai satu yang rencananya untuk kios, sejauh ini belum dibangun los kiosnya. Ia masih mendata warga yang berminat dn setelah itu baru dibangun oleh satu tukang agar bangunannya seragam.

Secepatnya Ditempati

Jabir Marola, calon legislatif terpilih dari Partai NasDem yang juga warga Kelurahan Fatubesi mengatakan, Rusunawa harus secepatnya diserahkan untuk dihuni warga karena itu merupakan program Pemerintah Pusat untuk membantu warga kurang mampu. Ia mendukung langkah yang dilakukan pengelola agar dihuni secara bertahap untuk menghindari masalah. Menurutnya, jika sekaigus dihuni seluruhnya, jelas jika timbul masalah akan sulit diatasi. Namun jioka secara bertahap, maka masalah yang muncul skalnya relatif kecil dan bisa diatasi.

Dia menilai, dengan nilai sewa yang relatif kecil itu, tentunya dapat disanggupi oleh warga. Rusunawa sangat membantu warga dan harus diprioritaskan kepada warga yang benar-benar membutuhkan.

"Letaknya yang ada di lingkungan pasar sangat strategis dan membantu warga serta dapat membantu akses ke pelayanan publik lainnya," katanya.

Untuk tempat usha di lantai satu, ia meminta pengelola agar memprioritaskan para pedagang yang selama ini belum memiliki tempat usaha. Selain itu, harus ada aneka jualan yang ada di lokasi itu. "Jangan bakso baksi semua, tapi harus banyak ragam agar bisa melayani kebutuhan warga penghuni Rusunawa," katanya.

Terkait rencana studi banding, Jabir mengatakan itu boleh saja. Hanya saja baru bisa dilakukan setelah semua fasilitas di Rusunawa sudah dibenahi, dan semua kamar sudah ditempati. Sehingga, ada hal yang bisa dibandingkan saat studi banding. Jika tidak, maka tidak ada perbadingan yang dapat dibuat saat dilakukan studi banding.

Tidak ada komentar: