16 April 2009

Marga Tionghoa Ende Rayakan Imlek dengan Sederhana

* Misa Imlek di Gerej St Yosef Freinademetz Mautapaga
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Tidak seperti biasanya. Perayaan Imlek tahun baru Cina di Kabupaten Ende tahun 2008 atau tahun 2560 ini diselenggarakan dalam suasana sederhana. Marga Tionghoa Ende tidak lagi menggelar acara syukuran besar-besaran seperti tahun-tahun sebelumnya dengan menggelar pesta meriah yang dihadiri sejumlah pejabat. Tahun ini, Marga Tionghoa Ende membagi-bagikan bantuan kemanusiaan kepada umat yang kurang mampu di empat paroki Kota Ende dengan alokasi setiap paroki bantuan diberikan kepada 10 umat kurang mampu.
Hal itu dikatakan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Cabang Ende, Yansen Budiman saat ditemui di tempat usahanya, Sabtu (23/1). Budiman mengatakan, dalam perayaan tahun baru Imlek 2560 tahun ini, Marga Tionghoa berupaya menggelarnya dalam kesederhanaan. Jika tahun-tahun sebelumnya dalam perayaan setiap keluarga berkumpul untuk mengelar acara syukuran maka beberapa tahun terakhir mengingat banyak Marga Tionghoa yang beragama Katolik maka digelar misa Imlek di Gereja St. Yosef Freinademetz Mautapaga.

Bantu Warga Miskin
Dikatakan, tahun ini perayaan Imlek digelar dalam kesederhanaan dan bantuan yang dikumpulkan dibagikan kepada umat di empat paroki. Masing-masing paroki sebanyak 10 orang yang dipilih dari keluarga kurang mampu. ”Dari pada kita kumpul lalu buat pesta yang nantinya hanya hura-hura dan sesaat saja lebih baik sumbangan yang kita kumpul untuk bantu orang kurang mampu.” Pemberian bantuan itu, kata Budiman sebagai bentuk syukur atas rejeki yang diberikan Tuhan selama ini dengan harapan di tahun baru Tuhan masih tetap memberikan rejeki berlimpah.
Makna Imlek, kata dia sama dengan perayaan keagamaan yang lain. Pada perayaan Imlek, sesama anggota keluarga saling memaafkan dan mempersatukan anggota keluarga, saling kunjung dan bersilaturahmi. ”ajaran gereja sangat cocok, mempersatukan keluarga, saling memafkan.” acara puncak pada perayaan Imlek adalah pada Senin di mana semua keluarga saling berkunjung dan bersilaturahmi.

Tahun Kerbau Emas
Dikatakan memasuki tahun baru yang merupakan tahun kerbau emas ini, diharapkan bisa membawa berkah bagi mereka yang memiliki shio kerbau. Namun berkah bukan saja bagi mereka yang bershio kerbau tetapi juga bagi semua warga. Namun, kata dia, segala rejeki dan kesuksessan di tahun kerbau ini harus diraih dalam kerja keras dan perjuangan seperti kerbau yang selalu bekerja keras, tekun dan ulet sehingga berbadan tambun dan makmur. ”Tahun kerbau ini butuh kerja keras untuk mencapai keberhasilan.”
Perayaan Imlek di Ende juga diisi dengan perayaan misa yang dilaksanakan di gereja St Yosef Freinademetz Mautapaga. Misa dipimpin Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota didampingi 15 imam pendamping. Misa dihadiri umat paroki Mautapaga dan kalangan Marga Tionghoa. Marga Tionghoa yang hadir juga diberikan kesempatan menanggung beberapa bagian liturgi seperti bacaan pertama dan bacaan kedua serta persembahan.

Menilai Kinerja Hidup
Mgr. Vincentius Sensi Potokota dalam khotbahnya yang diawali dengan pantun mengatakan, bagi orang yang menganut filosofi shio kerbau, datangnya imlek tidak hanya sekedar hitungan waktu tetapi momentum menilai dan menyimpulkan kinerja hidupnya dari hari kemarin. Kemudian membangun niat, menggalang tekad untuk menyikapi peluang-peluang sukses menjadi lebih makmur dan lebih sejahtera seperti kerbau yang tambun karena kuat dan rajin mencari rumput dan air minum dengan prinsip jalan yang halal untuk tujuan yang benar.
Berangkat dari inspirasi bacaan suci dan nuansa imlek yang mewarnai ekaristi syukur, Mgr Sensi ingin mengajak untuk merenung tentang pembaharuan sikap hidup berkenaan dengan peluang sukses shio kerbau di tahun baru Imlek 2560. Kerbau, katanya merupakan hewan kesukaan di masa kecil. Persepsi spontan anak kecil tentang kerbau ialah binatang yang besar, kuat, tekun dan rajin juga setia kepada tuan atau pemilik yang mencintainya. Kerbau juga adalah sumber/simbol kemakmuran dan kesejahteraan baik bagi dirinya juga bagi pemiliknya yang pandai memanfaatkan jasa tenaganya yang kuat.

Pembawa Harapan Baik
Shio kerbau, katanya dipercayai sebagai shio pembawa harapan baik. Filosofi shio kerbau sedang membangkitkan dan membangun harapan, niat dan tekad untuk sukses di tahun baru Imlek 2560. dikatakan, hidup yang sukses mengandaikan hidup yang senantiasa diperbaharui. Ketika bangsa Amerika merasa dirinya gagal selama masa George W Bush sebagai pemimpin utama dunia, tampilnya Barak Obama membangkitkan harapan baru Amerika akan menjadi terkemukia lagi. ”Tapi apa jawaban Obama? Harapan hanya bisa terwujud kalau bangsa Amerika memperbaharui diri dalam segala hal, meninggalkan peri kelakuan hidup yang menciptakan malapetaka bagidiri dan bagi bangsa di dunia.”
Melalui mulut Nabi Yunus, Tuhan mengingatkan penduduk kota Ninive, hanya kalau mereka bertobat dan memperbaharui diri dengan percaya kepada Allah maka mereka akan diselamatkan. Kalau tidak 40 hari lagi Ninive akan tinggal debu. Orang Ninive percaya kepada pewartaan Yunus. Ketika orang-orang Ninive berpuasa sebagai tanda tobat atas dosa-dosa mereka diselamatkan. Tuhan menyesali kutukannya dan membatalkannya.
Bermimpi dan bercita-cita tentang harapan baru akan hari esok yang lebih sukses menuntut penilaian diri yang jujur dan langkah pertobatan dari peri kehidupan masa lalu yang hitam danmerugikan diri sendiri maupu orang lain dan lingkungan hidup.


Tidak ada komentar: