* Pelaksana Kehabisan Oxigen dan Alat Las
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Pemerintah Kabupaten Ende akhirnya memutuskan penghentian sementara pelaksanaan evakuasi bangkai KM Nusa Damai. Pemberhentian tersebut dilakukan atas perintah lisan Bupati Ende Don Bosco M Wangge setelah melihat selama beberapa minggu terakhir tidak ada keseriusan dari pihak pelaksana evakuasi dari PT Frans Burton Internasional dalam melakukan kegiatan evakuasi di Pelabuhan Ipi.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika kabupaten Ende, Mansyur Do Kepada wartawan di kantor DPRD Ende, Kamis (30/4). Mansur Do mengatakan, alasan penghentian sementara oleh pemerintah atas perintah lisan bupati itu diambil mengingat sejauh ini keseriusan pelaksana dalam melakukan kegiatan evakuasi di lokasi kurang nampak. Apalagi diinformasikan bahwa pelaksana evakuasi mengalami kehabisan oksigen dan besi las bawah laut. Kondisi itu mengakibatkan sudah dua minggu ini kegiatan pekerjaan evakuasi bangkai KM Nusa Damai di pelabuhan Ipi tidak ada kegiatan.
Atas kondisi riil di lapangan itu, kata Mansur Do, dia diperintahkan secra lisan oleh bupati untuk menghentikan sementara pelaksanaan evakuasi bangkai KM Nusa Damai. Penghentian pekerjaan evakuasi bangkai KM Nusa Damai di kolam labuh Pelabuhan Ipi tersebut, kata Mansyur Do mulai sejak 28 April lalu.
Kontrak Kapal Kerja
Pengawas Pelaksanaan Evakuasi KM Nusa Damai dari PT Frans Burton Internasional, jadil Abdullah saat dihubungi per telepon, Jumad (1/5) mengatakan, saat ini dia sedang berada di Jakarta. Jadil Abdullah mengatakan, saat ini dia sedang mengurus kontrak penggunaan kapal kerja atau kapal kren. Penandatanganan kontrak kerja dimaksud, katanya sudah dilakukan dan disaksikan juga oleh Kepala Administratur Pelabuhan (ADPEL) Ende. Selanjutnya, kata dia, setelah kontrak kerja selesai dilaksanakan menurut rencana pada tanggal 5 Mei mendatang, kapal kerja akan segera dibawa ke Ende untuk proses pekerjaan lebih lanjut.
Dikataka, selama melakukan aktifitas evakuasi, para penyelam telah melakukan pemotongan. Potongan-potongan tersebut saat ini masih berada di bawah laut dan belum diangkat ke permukaan. Pengangkatan itu menunggu kedatangan kapal kerja ke Ende.
Belum Dapat Informasi
Ditanya menyangkut adanya informasi penghentian pelaksanaan evakuasi oleh pemerintah, Abdullah mengatakan, sejauh ini pihak perusahaan belum tahu adanya pemberhentian dari pemerintah itu. Dia mengakui, sejak adanya pergantian pemerintahan yang baru memang pimpinan perusahaan dari PT Frans Burton Internasional belum sempat bertemu dengan bupati dan wakil bupati yang baru.
Namun direncanakan, dalam waktu dekat ini, pimpinan perusahaan akan turun Ende guna bertemu dengan pemimpin yang baru. Maksud pertemuan itu, kata Abdullah adalah untuk membicarakan kontrak kerja sama (MoU) yang pernah dibuat dengan pemimpin sebelumnya. “kalau pemimpin sebelumnya pipinanperusahaan kita sudah beberapa kali bertemu. Kalau bupati yang baru belum ketemu.”
Menurutnya, pemimpin baru saat ini diharapkan dapat melanjutkan kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya. “Kalau dari pertemuan itu ada poin dalam MoU yang perlu diperbaiki tinggal diperbaiki karena kontrak kerja belum selesai.”
07 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar