11 Juni 2009

Masyarakat Kota Ende Diimbau Jaga Kebersihan Lingkungan

* Jadikan TPA sebagai Tempat Pengolahan Akhir
oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Memperhatikan kondisi Kota Ende akhir-akhir ini, dari sisi kebersihan sudah mulai nampak ada perubahan. Kesadaran masyarakat dalam membersihkan lingkungan dan menjaga lebersihan semakin baik. Untuk itu, langkah bijak ini hendaknya tetap dipertahankan.

Hal itu dikatakan Kepala Kantor Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Ende, Ary SM Ambuwaru kepada Flores Pos. Dia mengakui, kondisi kebersihan Kota Ende sudah mulai membaik kendati armada untuk mengatasi sampah kota baik kedaraan operasional dan konteiner yang dimiliki terbatas. Saat ini, kata dia, kendaraan operasional sampah yang dimiliki sebanyak 12. namun dari jumlah itu hanya lima yang baik dan bisa dioperasikan. Konteiner yang dimiliki banyak yang sudah berlubang atau jebol sehingga pada saat sampah diangkut banyak yang tercecer di jalan.

Ary Ambuwaru mengatakan, untuk kebersihan kota, sudah dipersiapkan untuk mengajukan tenaga penyapu jalan atau pasukan kuning dan petugas penata taman. Untuk itu, kata dia, telah diajukan dana dan diharapkan dapat disetujui Dewan. Langkah ituperlu dilakukan agar slogan Ende cerah, rimbun, indah dan aman (CERIA)bisa diwujudkan dalam upaya mencapai Ende kota bersih, sehat dan higienis.

Mulai dari Masyarakat
Dikatakan, untuk mengatasi persoalan sampah tersebut, pihaknya telah berupaya mengajukan dana pengadaan dump truk di perubahan anggaran nanti. Dia berharap, pengajuan dana itu dapat didukung oleh lembaga Dewan sehingga persoalan persampahan di Kota Ende bisa perlahan dapat diatasi. Ke depan, kata Ary Ambuwaru, pengolahan sampah akan dimulai dari masyarakat. Pola pengolahan sampah dari masyarakat yang ditawarkan adalah pola pengolahan sampah terpadu. Masyarakat, kata dia, dapat memanfaatkan sampah organik untuk bahan pupuk dan sampah unorganik dapat dijadikan bernilai ekonomis. Sampah unorganik dapat bernilai ekonomis, kata Ambuwaru mengingat industri pengolahan sampah sudah mulai berkembang di Ende. Sampah-sampah dapat dipisahkan dari sampah rumah tangga untuk kemudian diolah oleh industri pengolahan sampah.

Menyangkut tempat pembuangan akhir (TPA) Rate yang telah lebih kurang 35 tahun dimanfaatkan, lanjut Ary Ambuwaru, diharapkan ke depan dapat dijadikan tempat pengolahan akhir sampah sesuai dengan model terbaru sistem controlled landfilld atau pemadatan sampah. Masyarakat di sekitar TPA tidak keberatan jika lokasi itu nantinya dijadikan tempat pengolahan akhir sampah. “Selama ini baru dimanfaatkan untuk TPA open dumping atau dibuang bebas.” Dia juga berharap, pada pertemuan dengan BPPT di Jakarta pada 17 Juli mendatang dapat dicarikan solusi gunakan teknologi lingkungan untuk pengolahan sampah di TPA Rate.

Kebersihan Jadi Isu Bersama
Rosalia N, warga Kota Ende mengatakan, kebersihan lingkungan memang perlu menjadi perhatian serius. Hadirnya Kantor Pertamanan dan Kebersihan diharapkan bisa mewujudkan Ende sebagai kota CERIA dan tidak hanya sebatas slogan semata. Selama ini, kata dia, memang sudah ada langkah-langkah nyata penanganan sampah di mana ada mobil sampah yang secara rutin mengangkut sampah di setiap kelurahan. Namun tidak itu saja, ke depan dia berharap agar persoalan kebersihan harus menjadi isu bersama dan kebersihan bisa menjadi tanggung jawab semua warga tidak saja pada dinas atau kantor yang menangani permasalahan sampah dan pertamanan.

Menyangkut taman kota, Rosalia melihat banyak taman kota yang tidak terawat. Padahal, jika dirawat dengan baik keindahan kota dapat nampak. Bahkan, ada sejumlah taman seperti Taman Rendo yang ada permainan anak-anaknya, jika ditata dengan baik sebenarnya bisa memberikan pemasukan bagi daerah. Namun taman tersebut dibiarkan tidak terurus dan sejumlah permainan sudah mulai rusak.



Tidak ada komentar: