18 September 2009

Harga Gula Melambung, Dinas Perindag Gelar Operasi Pasar Gula

* Tidak Ada Penimbunan di Benteng Baru
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Menyikapi kenaikan harga gula yang terjadi akhir-akhir ini, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Ende dalam waktu dekat akan menggelar operasi pasar gula. Operasi pasar gula direncanakan dilaksanakan di dua titik di dalam wilayah Kota Ende. Pelaksanaan operasi pasar gula ini sejauh ini belum ada kepastian namun kemungkinan dilaksanakan seminggu menjelang lebaran dan seminggu setelah lebaran.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Ende, Raimundus Panda kepada Flores Pos di kantor bupati Ende, Senin (14/9). Raimundus Panda mengatakan, untuk operasi pasar gula ini memang sudah diinformasikan dari Departemen Perdagangan namunkepastian pelaksanaannya belum disampaikan lebh lanjut. Permintaan Ende untuk operasi pasar gula adalah sebanyak 7000 kg (7 ton).

Dikatakan, pelaksanaan operasi pasar gula ini dipandang perlu mengingat harga gula saat ini melambung tinggi bahkan mencapai harga Rp11 ribu per kg. Kenaikan harga demikian tinggi itu terjadi karena menjelang lebaran. Padahal harga sebelumnya berkisar Rp7000 namun mengalamikenaikan 5-10 persen. Jika operasi pasar gula dilaksanakan, harga yang akan diberlakukan adalah Rp7.500 per kg namun kepada setiap kepala keluarga dibatasi. Setiap KK hanya mendapat jatah dua kilogram gula.

Gula untuk operasi pasar gula nanti, kata Panda akan diambil dari pedagang gula antar pulau yang mengantongi ijin. Untuk Ende sendiri memiliki tujuh pedagang gula antar pulau terdaftar yakni Toko Dahlia, Toko Anggrek, Toko Mega Jaya, Toko Sinar Timor, Toko Naga Mas, Toko Sanjaya dan Toko Jopu.

Direktur PT Sinma Line Cabang Ende, Jhoni Rasyid mengatakan, operasi pasar gula bukan solusi mengatasi kenaikan harga yang terjadi saat ini. Dikatakan, dengan melihat masuknya gula di Ende dalam jumlah begitu besar seharusnya harga gula tidak melambung tinggi hingga mencapai harga Rp11 ribu dari harga sebelumnya yang berada pada kisaran Rp7000. kondisi itu terjadi karena ada pedagang tertentu yang memonopoli pendistribusian gula di Ende. Dengan demikian, mengakibatkan pedagang gula antar pulau terdaftar yang selama ini mendatangkan gula dan membelinya langsung dari Surabaya dan Makasar kesulitan akses mendapatkan gula. Sedangkan PT Benteng Baru sendiri yang mendatangkan gula di Ende.

Bahkan, kata Rasyid, terkadang dia menguasai gula dan baru melepasnya setelah para pedagang gula antar pulau terdaftar kehabisan stok. Kondisi ini mengakibatkan dia dengan mudah menentukan harga jual ke para distibutor gula terdaftar ini. Jika harga kepada distibutor sudah dinaikan, kata Rasyid maka jelas harga jual kepada masyarakat juga akan terpengaruh dan mengalami kenaikan.

Kepada pemerintah melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta kepada anggota DPRD Ende, Rasyid meminta agar secepatnya bertindak. Dinas harus memberikan teguran kepada pihak yang menguasai gula agar tidak memonopoli pendistribusian gula di Ende. Dinas juga dapat memberikan teguran dan meminta untuk menurunkan harga gula agar tidak terlalu membebankan masyarakat. Selain itu DPRD Ende dan aparat kepolisian juga diminta untuk tangap terhadap kondisi yang ada. Dewan dan polisi diminta segera melakukan sidak ke gudang-gudang para distributor gula agar bisa diketahui secara pasti kondisi stok terakhir.

Alexander Manuel, salah satu Pedagang Gula Antar Pulau Terdaftar dari Toko Sanjaya yang juga merupakan Penanggung Jawab PT Benteng Baru di Ende kepada Flores Pos mengatakan, stok gula sampai saat ini dalam keadaan cukup bahkan ketersediaan gula yang ada bisa mencukupi kebutuhan selama bulan puasa hingga hari raya lebaran nanti. Terkait kenaikan harga yang terjadi akhir-akhir ini, kata Alex terjadi bukan saja di Ende tetapi di seluruh Indonesia. Karena itu dia mengatakan, kenaikan harga gula yang terjadi bukan karena ada permainan tetapi karena sudah berlaku secara nasional. Namun, kata dia, harga gula saat ini sudah mulai turun. Jika sebelumnya satu karung gula dijual dengan harga Rp460 ribu saat ini sudah turun menjadi Rp455 ribu per karung.

Dia juga membantah jika selama ini PT Benteng baru sudah melakukan monopoli dan penimbunan gula. Dikatakan, pihak Benteng Baru tidak pernah melakukan penimbunan karena jika penimbunan dilakukan jelas mereka tidak mungkin menawarkan gula kepada para pedagang. Sedangkan kenyataan selama ini mereka selalu menanyakan kepada para pedagang namun karena stok masing-masing pedagang masih cukup maka belum didrop. Dia juga membantah kalau Benteng baru memonopoli pendistribusian gula di Ende. Benteng baru, kata Alex sebelumnya juga sudah bekerja sama dengan pedagang gula antar pulau di Ende. Namun kemudian, Benteng baru membuka langsung gudangnya di Ende untuk membantu distribusi gula di Ende. Para pedagang yang ada di Ende juga selalu membeli dari Benteng Baru.





Tidak ada komentar: