18 September 2009

Lanjutkan Evakuasi, PT Frans Burton Internasional Angkat 12 Truk

* Diharapkan Secepatnya dapat Dibersihkan
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Setelah sempat terhenti untuk menyiapkan peralatan evakuasi, PT Frans Burton Internasional Indonesia akhirnya mulai kembali melakukan kegiatan evakuasi bangkai KM Nusa Damai di kolam labuh Pelabuhan Ipi. Setelah melakukan evakuasi selama lebih kurang lima hari, sebanyak 12 truk telah berhasil mereka keluarkan dari lambung KM Nusa Damai.

Penanggung Jawab Pelaksanaan Evakuasi PT Fransburton Internaional Indonesia, Jadil Achmad kepada Flores Pos di pelabuhan Ipi, Senin (14/9) mengatakan, selama beberapa saat yang lalu sempat tidak ada kegiatan evakuasi di Pelabuhan Ipi bukan karena mereka menghentikan kegiatan. Namun pada waktu itu mereka sedang mempersiapkan peralatan untuk membantu pelaksanaan evakuasi. Setelah semua perlengkapan evakuasi berhasil disiapkan maka PT Fransburton Internasional Indonesia kembali melakukan aktifitas evakuasi.

Dikatakan, saat ini para pekerja yang dibawa dari Jawa sebanyak tujuh orang ditambah tenaga kerja lokal sebanyak tiga orang sedang melakukan pembersihan pengangkatan dan pembuangan muatan. Tujuh tenaga yang dibawa ini merupakan tenaga ahli pembersihan dan pengangkatan. Untuk bisa mengapungkan kapal ini, lanjut Achmad maka terlebih dahulu mereka melakukan pembersihan isi lambung kapal. Baik kendaraan, bahan bakar maupun air yang ada di lambung kapal harus terlebih dahulu dikeluarkan. Setelah semua material di dalam bangkai kapal telah dibersihkan baru dilakukan pengapungan. “Inti pekerjaan kita sekarang adalah mengapungkan kapal dan mengeluarkannya dari kolam labuh.”

Dari pekerjaan yang dilakukan selama leih kurang lima hari ini, kata Achmad, telah berhasil dikeluarkan 12 uni kendaraan jenis truk. Selain 12 truk, para pekerja juga telah berhasil mengangkat empat potongan bangkai kapal dengabn masing-masing potongan seberat lima ton sehingga total potongan yang telah diangkat sebanyak 20 ton.

Jika pembersihan sudah dilakukan oleh tenaga ahli pembersihan dan pengangkatan maka pihaknya akan mendatangkan tenaga ahli pengapungan. Tenaga ahli pengapungan ini yang akan melakukan pekerjaan pengapungan. Untuk pekerjaan pengapungan ini, jelas tidak mudah. Pengapungan membutuhkan alat bantu berupa drum atau air water (balon udara). Jika membutuhkan drum untuk membantu proses pengapungan maka paling kurang membutuhkan 2.500 ton. Namun untuk mendatangkan drum sebanyak itu tentu membutuhkan biaya yang cukup besar. Maka solusinya adalah dengan mendatangkan air water yang lebih mampu mengangkat bangkai kapal.

Achmad mengatakan, untuk kegiatan pembesihan ini sebenarnya membutuhkan waktu 10 hari. Namun dengan kondisi yang ada maka pembersihan membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. Sedangkan untuk pelaksanaan pengapungan, kata Achmad, dia tidak mau memberikan target waktu mengingat untuk pekerjaan bawa laut kesulitannya tidak sama dengan pekerjaan di darat. Namun, kata dia mereka akan tetap berupaya melakukan pekerjaan sebaik mungkin agar bisa lebih cepat selesai. “Kita memang berharap lebih cepat lebih baik biar lebih menghemat biaya.”

Anggota DPRD Ende dari Partai Bintang Reformasi, Achmad Al Habsy mengatakan, mendukung pekerjaan evakuasi yang tengah dilaksanakan di Pelabuhan Ipi. Dia berharap, pelaksana yang saat ini sudah mulai mengeluarkan lebih kurang 12 truk itu bisa bekerja lebih maksimal. Memang diakui pekerjaan bawah laut membutuhkan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian pekerjaan namun masyarakat tentu berharap agar mereka dapat secepatnya menyelesaikan pekerjaan itu.

Dikatakan, tenggelamnya KM Nusa Damai di Pelabuhan Ipi secara tidak langsung telah memberikan andil menghambat pertumbuhan ekonomi di Ende. Kondisi itu mengakibatkan laju pertumbuhan ekonomi menjadi lamban dan dampaknya dirasakan oleh masyarakat. Harga barang kebutuhan masyarakat yang sebelumnya stabil turut mendapatkan imbasnya setelah tenggelamnya kapal di pelabuhan. Semua barang kebutuhan masyarakat harus dibawa ke Ende melalui pelabuhan Maumere yang jelas membutuhkan biaya tambahan. Adanya biaya tambahan ini tentu saja berpengaruh kepada harga bahan kebutuhan masyarakat.

Dia berharap, pihak PT Franbsburton Internasional benar-benar menunjukan kesungguhan mereka dalam bekerja sehingga kolam labuh secepatnya dapat dibersihkan dari bangkai kapal dan bisa difungsikan seperti dulu. Namun, kata dia, kelancaran pekerjaan di pelabuhan oleh PT Fransburton Internasional juga perlu didukung oleh seluruh lapisan masyarakat dengan tidak melakukan langkah-langkah yang dapat menghambat pekerjaan agar para pekerja bisa lebih leluasa bekerja dan lebih cepat menyingkirkan bangkai kapal dari kolam labuh.



Tidak ada komentar: