24 April 2009

Departemen Kominfo Sosialisasi Program Keluarga Harapan

* PKH Upaya Beri Perlindungan Sosial Bagi Waga Miskin
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Departemen Komunikasi dan Informasi melalui Badan Informasi Publik menggelar sosialisasi program keluarga haraan (PKH). Sosiaisasi dipandang perlu dilakukan guna meningkatkan komitmen dan dukungan seluruh pihak terhadap pelaksanaan PKH sehingga program ini dilihat sebagai program penangguangan kemiskinan yang berbasis bantuan bersyarat sehingga nantinya dapat membangn kepercayaan dan menurunkan resistensi masyarakat terhadap niat baik program.


Bupati Ende, Don Bosco M Wangge dalam sambutannya saat membuka kegiatan sosialisasi PKH yang dibacakan Asisten III Setda Ende, Bernadus Guru mengatakan, rendahnya kemampuan ekonomi sebuah rumah tangga sangat miskin (RTSM) membada dampak pada berkurangnya kualitas nutris dan gizi serta menyebabkan banyaknya anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya di bangku sekolah.


Sebagian di antaranya harus bekerja keras membantu mencari nafkah keluaga bahkan ada yang terpaksa menjadi anak jalanan. Hal ini tidak sesuai dengan arah kebijakan nasional sehingga tidak bisa dibiarkan berlarut. Semakin besar anak usia sekolah yang tidak mampu memperoleh pendidikan yang layak akan semakin memperburuk kondisi social, ekonomi dan kondisi politik pada masa yang akan datang yang mengakibatkan beban social sangat tinggi terhadap Negara maupun daerah.


Prohram keluarga harapan, kata bupati Don Wangge dalam sambutan tertulisnya itu merupakan upaya pemerintah dalamrangka memberikan perlindungan social bagi masyarakat sangat miskin sekaligus meningkatkan akses mereka terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan. Selanjutnya dari situ diharapkan akan menjadi cikap bakal sistim perlindungan social bagi masyarakat sangat miskin. Perlindungan diberkan kepada RTSM untuk dapat memenuhi kebutuhan minimal dan mendesak serta dalam jangka panjang meningkatkan kualitas sumberdaya anak-anak sehingga tercipta generasi masa depan yang lebih baik.


Penanggulangan kemiskinan, katanya perlu diupaakan secara berlanjut tetapi karena kompleksnya kapasitas permasalahan dan terbatasnya sumberdaya yang dihadapi masyarakat miskin, langkah-langkah yang diambil tidak dapat ditangani oleh sector tertentu saja tetapi harus bersifat multi sector dalam lintas stakeholders terkait. Langkah itu terutama untuk mewujudkan capaian salah satu sasaran penanggulangan kemiskinan dalam RPJMN 2004-2009 yakni mengurangi 82 persen jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan pada akhir tahun 2009.


Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Departemen Komunikasi dan Informatika, Freddy H Tulung dalam sambutannya yang dibacakan Agussalim Huesin mengatakan, Badan Pusat Statistic (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin akibat risis ekonomi pada tahun 1998 sebesar 48,50 juta jiwa atau 23 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Melalui berbagai usaha yang dirancang pemerintah dan yang dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat, jumlah ini secara perlahan menurun. Berdasarkan data bulan Maret 2008, jumlah penduduk miskin turun menjadi 34,96 juta jiwa atau 15 persen dari jumlah pendudukIndonesia. Tantangan selanjutnya, kayanya adalah pengangguran meskipun menunjukan penurunan tapi dapat dikataka masih relative besar. Bulan Februari 2007 angka pengangguran tercatat 10,55 juta dan hingga bulan Februari 2008 berkurang 1,12 juta jiwa sehingga angka pengangguran turun menjadi 9,43 juta jiwa.


Dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja pemerintah telah banyak dan akan terus mengalokasikananggaran untuk program-program penanggulangan kemiskinan. Ini merupakan komitmen pemerintah terhadap masyarakat miskin sesuai rencana pembangunan jangka menengah nasional. Namun demikian harus diakui, banyaknya program tersebut belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program-program penanggulangan kemiskinan selama ini belum terkoordinasi secara baik. Bahkan terkesan berjalan sendiri-sendiri sehingga yang terjadi di lapangan ada beberapa daerah yang memperoleh banyak program semenara di daerah lain tidak mendapatkan program sama sekali.


Untuk mengoptimalkan efektifitas berbagai program penanggulangan kemiskinan dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah telah mulau melakukan pendekatan yang lebih terpadu, terencana, berkesinambungan serta melibatkan berbagai pihak dan masyarakat dengan menetapkan tiga jalur strategi pembangunan yakni strategi pembangunan yang pro pertumbuhan, pro lapangan kerja dan pro masyarakat miskin.


Program kelaurga harapan, katanya akan dikembangkan secara bertahap dan berkesinambungan hingga 2015. Jika pada tahun 2007 pemberian bantuan hanya pada daerah-daerah tertentu sebagai ujicoba yang mencakup 500 ribu rumah tangga sangat miskin Ditegaskan, program-program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan berupa PKH ini diharapkan pada tahun 2010 seluruh rumah tangga sangat miskin dan miskin yaitu sekitar 6,5 juta keluarga di Indonesia dapat mengikuti program tersebut. PKH merupakan wujud tanggung jawab bersama untuk membantu masyarakat paling miskin keluar dari perangkap kemiskinan sehingga perlu mendapat dukungan dalam pelaksanaannya. Program ini tidak saja tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab semua komponen bangsa termasuk organisasi kmasyarakatan, tokoh agama, tokoh pendidikan, dan kelompok masyarakat lainnya.
Thomas Neru, Pendamping PKH Kecamatan Ende Selatan mengatakan, program sudah berjalan sejak tahun 2007 dan mereka telah melakukan validasi data ril dari BPS. Kabupaten Ende terdapat 5.977 rumah tangga sangat miskin penerima PKH. Berdasarkan hasil validasi jumlah RTSM menjadi 5.809. saat ini, kata dia, petugas pendamping tengah melakukan pemutahiran data di lapangan.


Terkait penyaluran, kata Thomas, sejak tahun 2007 untuk tahap I, telah disalurkan dengan target penyaluran kepada 5.887 dengan total dana Rp2,668 miliar. Dari total itu, berhasil disalurkan kepada 5.740 RTSM dengan total dana Rp2,618 miliar. 146 RTSM tidak terealisir dengan total dana Rp49 juta dan daya serap 95 persen. Tahap II, ditargetkan tersalur kepada 5.640 RTSM dengan total dana Rp2,649 miliar namun terealisasi kepada 5.616 RTSM dengan dana Rp2,641 miliar. Sebanyak 26 RTSM tersisa dan dana tersisa sebesar Rp77 juta. Daya serap 99 persen. Tahap III dari target 5.633 RTSM dan dana Rp2,649 miliar berhasil disalurkan kepada 5.615 RTSM dengan dana Rp2,640 miliar dan yang tidak menerima 18 RTSM dengan dana tersisa Rp5 juta.


Sedangkan tahap I tahun 2009, kata Thomas saat ini sedang dalam pendistribusian kepada RTSM. Khusus untuk Kecamatan Ende Selatan, katanya telah mencapai 100 persen penyalurannya kepada RTSM yang ada.



Tidak ada komentar: