24 April 2009

Penyaluran Raskin Tahap I-II Masih Tersendat

* Aparat Desa Diimbau Proses Pengambilan Raskin
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) pada tahun 2009 sejauh ini belum dapat berjalan maksimal. Hal itu terjadi karena rumah tangga sasaran dan aparat desa masih disibukan dengan pesta demokrasi pemilu legislatif, masa paskah dan kesibukan lainnya sehingga sampai saat ini jatah raskin untuk tahap I dan II belum semuanya diambil. Sejauh ini baru teralisasi sebanyak 300 ton lebih.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional (Divre) Ende, Guswandi Eteks kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Selasa (21/4). Eteks mengatakan, pihak Bulog telah menyalurkan jatah raskin kepada rumah tangga sasaran untuk tahap I dan II Januari-Februari dan Maret-April. Namun, katanya sejauh ini dari jatah raskin untuk dua tahap ini yakni sebanyak 1.396 ton baru berhasil direalisasikan sebanyak 300 ton lebih.

Dikatakan, untuk tahun 2009 ini pagu raskin untuk Kabupaten Ende yang ditetapkan pemerintah pusat mengalami penigkatan. Kendati jumlah pagu raskin meningkat menjadi 4.697 ton dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 4.280.220 kilogram atau 4.280 ton lebih namun jumlah rumah tangga sasaran di Kabupaten Ende mengalami penurunan menjadi 26.097 dari jumlah penerima atau rumah tangga sasaran pada tahun sebelumnya.

Dikatakan, penigkatan jumlah pagu raskin itu terjadi karena adanya penambahan jatah raskin untuk masing-masing rumah tangga sasaran. Jika pada penyaluran tahun-tahun sebelumnya, jatah raskin hanya diberikan sebanyak 10 kg per rumah tangga sasaran untuk masing-masing tahap maka pada penyaluran tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 15 kg per rumah tangga sasaran per tahap. Penyaluran raskin dilakukan dalam enam tahap.

Siap Salurkan Raskin
Secara operasional, kata Eteks, Bulog Ende sudah siap untuk menyalurkan raskin kepada rumah tangga sasaran yang ada. Kesiapan baik menyagkut stok beras maupun mekanisme penyaluran yang sudah diatur seperti biasa. Kendati Bulog sudah siap menyalurkan namun sejauh ini rumah tangga sasaran melalui aparat desa belum datang mengambil jatah raskin.

Raskin yang disalurkan itu diberikan kepada rumah tangga sasaran dengan harga Rp1.600 per kilogram. Menyangkut adanya kenaikan harga di tignkat desa dalam penyaluran kepada masyarakat, kata Eteks bukan menjadi kewenangan pihak Bulog. Mengantisipasi kenaikan harga raskin seperti itu, katanya biasanya diimbangi dengan subsidi oleh pemerintah daerah. “Di kabupaten lain biasanya pemerintah memberikan subsidi untuk antisipasi biaya transportasi dan administrasi.”

Imbau Cepat Ambil Raskin
Dia mengimbau setiap desa untuk dapat memproses penyaluran raskin dan mengambilnya untuk dibagikan kepada rumah tangga sasaran. Himbauan itu, kata Eteks perlu dibuat mengingat kondisi gudang Bulog yang tidak begitu luas sehingga tidak dapat menampung stok beras dalam jumlah yang banyak. Dengan kapasitas gudang yang hanya mampu menampung 2000 ton beras saat ini sudah dipaksakan hingga mampu menampung stok beras untuk Bulog Ende. Menurutnya, para penerima diharapkan segera mengambil jatah raskinnya sehingga gudang yang ada dapat kembali menampung jatah beras untuk Bulog Ende yang akan didatangkan lagi dari NTB.

Ditanya soal stok beras yang dimiliki Bulog Sub Divre Ende, Eteks mengatakan stok yang dimiliki saat ini mencukupi. Di gudang Bulog terdapat 2.119 ton yang dimanfaatkan untuk melayani tiga kabupaten masing-masing Ende, Nagekeo dan Ngada. Stok beras itu selain untuk memenuhi kebutuhan jatah beras bagi PNS, TNI dan Polri juga untuk jatah raskin. Jika jatah raskin secara keseluruhan di Ende sebanyak 400 ton setiap bulan maka stok yang ada bisa mencukupi kebutuhan untuk lima bulan ke depan. Dikatakan, stok yang ada selain memenuhi kebutuhan yang ada juga untuk cadangan beras pemerintah guna mengatasi rawan pangan dan keadan darurat lainnya di kabupaten. Jatah beras pemerintah untuk setiap kabupaten sebanyak 100 ton yang dikelola oleh Dinas Sosial.

Manjakan Masyarakat
Ketua DPC Partai Pemuda Indonesia Kabupaten Ende, Efraim Belarminus Naga mengatakan, penyaluran raskin kendatipun sangat membantu masyarakat miskin namun merupakan bentuk meninabobokan dan memanjakan masyarakat. Pemerintah, katanya seharusnya memikirkan cara-cara pemebrdayaan yang lain guna membantu masyarakat miskin.

Dalam penyalurannya, kata calon yang lolos menjadi anggota DPRD Ende dari daerah Pemilihan Ende IV ini, diharapkan agar pemerintah dan pihak terkait melakukan pengawasan untuk menghindari terjadinya penyimpangan. Kenyataan selama ini masih ada penyelewengan yang dilakukan oleh aparat desa di mana berupaya mengambil keuntungan dengan menaikan harga raskin. Selain itu, ada pula kejadian penjualan raskin padahal raskin itu merupakan hak rumah tangga sasaran.



Tidak ada komentar: