28 Mei 2009

Keluarga Korban Pengrusakan di Dolog Datangi Polres Ende

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos
Keluarga korban pengrusakan di Kompelks Dolog mendatangi Mapolres Ende Rabu (27/5). Mereka menyampaikan ketidakpuasan atas pernyataan kapolres Ende AKBP Bambang Sugiarto yang menyebutkan tempat usaha mereka yang dirusak oleh sekelompok massa, biasa dijadikan tempat mangkal anak-anak nakal yang sering melakukan pemalakan. Pernyataan itu sebagaimana dilansir Flores Pos.

Thomas AE Senda, korban pengrusakan ketika mendatangi Mapolres Ende berdialog dengan Kapolres Ende AKBP Bambang Sugiarto yang didampingi Kasat Reskrim, Iptu Nugraha Pamungkas.

Dalam dialog, Senda menyampaikan ketidakpuasan karena tempat usaha mereka disebutkan sebagai tempat mangkalanak-anak nakal yang sering melakukan pemalakan. Penilaian ini akan membuat citra tempat usaha mereka menjadi kurang baik di mata masyarakat.

Kapolres Sugiarto mengatakan, dalam pernyataannya yang dilansir Flores Pos yang menyatakan bahwa tempat usaha mereka selama ini biasa digunakan sebagai tempat mangkal anak-anak nakal dan sering melakukan pemalakan sehingga pada kasus penyerbuan, lokasi itu dijadikan sasaran tunggal amukan massa. Pernyataannya itu, kata dia bukan atas penilaiannya pribadi. Namun, lanjutnya, pernyataan itu didasari penyampaian dari pihak korban pengeroyokan . Selain itu, apa yang disampaikan itu merupakan data-data hasil pemeriksaan oleh penyidik.

Kepada pihak keluarga, Kapolres Sugiarto menyampaikan permohonan maaf jika pernyataannya dinilai telah membuat nama baik tempat usaha mereka menjadi kurang baik di mata masyarakat. Dia juga menegaskan agar masyarakat tidak serta-merta melakukan perbuatan main hakim sendiri dalam menyikapi setiap persoalan yang terjadi. Namun dia berharap agar masyarakat mempercayakan setiap penanganan kasus kepada aparat berwenang. “Jangan hakimi orang-orang tertentu atau tempat tertentu hanya atas penilaian sendiri.”


Terkait kasus pengrusakan dan ledakan bom di lokasi kejadian pada Minggu malam itu, polisi mengalami kesulitan karena massa dalam jumlah banyak. Namun, katanya, polisi akan terus melakukan penyelidikan guna mengetahui siapa oknum yang mengumpulkan massa dan melakukan pengerahan massa untuk melakukan penyerbuan. Demikian juga pelaku pengeboman pada malam itu, sejauh ini belum berhasil diidentifikasi. Polisi akan terus berupaya untuk mengindentifikasi. “Kalau ada titik terang akan ditindak.”

Dalam pendekatan dengan keluarga korban pengrusakan, kata Kapolres Sugiarto, pihaknya telah menyampaikan kepada mereka agar selalu memperhatikan tempat usaha mereka. Hal itu karena selama ini, di tempat itu biasa digunakan sebagai tempat mangkal anak-anak nakal. Anak-anak yang mangkal di tempat itu, kata dia, sering melakukan pemalakan sehingga pada kasus penyerbuan itu lokasi itu dijadikan sasaran tnggal amukan massa. Karena itu dia mengimbau kepada pemiliknya untuk selalu memperhatikan setiap anak yang mangkal di tempat itu agar tidak melakukan pemalakan dan tindakan menlanggar hukum lainnya. Selain melakukan pendekatan kepada keluarga korban, pihaknya juga turun ke Paupanda mengimbau warga untuk tidak mudah terpancing dan mempercayakan setiap proses hukum kepada aparat berwenang.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Ende, Iptu Nugraha Pamugkas mengatakan, polisi saat ini telah berhasil menangkap dua tersangka pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan terhadap Farid. Kedua tersangka pelaku itu sudah ditahan untuk diproses. Selain menangkap dan menahan dua pelaku ini, polisi juga masih berupaya melakukan pengejaran terhadap dua tersangka pelaku yang terlibat dalam kasus pengeroyokan di Dolog yang berbuntut terjadinya penyerangan dan pengeboman pada beberapa waktu lalu. Kedua tersangka pelaku yang sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) Polres Ende ini sudah berhasil diidentifikasi dan diketahui tempat persembunyiannya. Polisi tingal menunggu waktu yang tepat untuk melakukan penangkapan atas keduanya. Keduanya diidentifikasi melakukan pengeroyokan terhadap Ali Hasan juga warga Paupanda.

Diakuinya, dalam kasus yang terjadi di Dolog ada dua kejadian pengeroyokan. Untuk pengeroyokan pertama dengan tersangka pelaku Farid, polisi sudah berhasil menangkap dua tersangka pelaku. Sedangkan yang terlibat dalam pengeroyokan atas Ali Hasan polisi sudah berhasil mengidentifikasi pelaku dan tinggal dilakukan penangkapan. Ditanya nama kedua pelaku, Nugraha katakan pihaknya belum bisa menyebut identitas kedua tersangka pelaku karena masih dalam proses identifikasi. “Kalau sduah kita tangkap dan proses baru bisa kita buka identitas mereka.”




Tidak ada komentar: