04 Agustus 2009

Tinggal Selangkah Lagi

Jhoni Patty Diaz

Orang bilang, penampilan sempurna para pemain di lapangan bukan saja karena keteramilan dan kepintaran pemain mengolah bola. Dalam setiap pertandingan, sebenarnya bukan hanya 11 orang yang bermain tetapi ada 12 bahkan 15 orang yang bermain. Dua tiga orang yang tidak kelihatan itu merupakan tangan-tangan tidak kentara (Infisible hand) yang turut membantu sebuah tim meraih kemenangan. Orang bilang walau 11 orang di dalam lapangan itu jago-jago bola tapi kalau tidak diimbangi dengan polesan strategi dan taktik bermain maka sia-sialah jago-jago bola itu. Sehingga terkadang orang mengatakan, dalam pertandingan kita akan menyaksikan adu strategi dua pelatih. Siapa yang menang dalam strategi dialah yang keluar sebagai pemenang.

Hal itulah yang telah ditujukan pemilik nama Jhoni Patty Diaz, pelatih bertangan dingin Perseftim Flotim. Dengan segudang pengalaman baik sebagai pemandu bakat, asisten pelatih maupun pelatih Perseftim dia akhirnya mampu menorehkan sejarah yang tercatat dengan tinta emas di buku harian turnamen El Tari Memorial Cup. Dia telah menunjukan prestasinya dan membuktikan kepada publik sepakbola NTT bahwa Perseftim adalah tim yang patut diperhitungkan.

Penampilannya yang kalem dan tidak banyak omong, namun strategi dan taktiknya begitu jitu di lapangan. Setiap perkembangan terbaru di lapangan selalu diikuti strategi dan taktik baru untuk mengimbangi dan mematahkan strategi dan taktik tim lawan. Jhoni Patty Diaz sang pelatih kepala Perseftim yang bersama Asisten Pelatih Hasan Wahar mampu memainkan strategi dan taktik di lapangan hingga membawa Perseftim meraih kemenangan demi kemenangan dan melaju ke babak final. Beberaa kali dipercaya menjadi pelatih, namun prestasi belum mampu ditorehkan. Paling banter Perseftim hanya mamu melaju sampai ke babak perdelapan final. Dan penantian panjang 31 tahun itu akhirnya terwujud. Lolos ke babak final ini adalah prestasi yang sangat maksimal. Menurut pelatih yang adalah guru olahraga SDI Balela kelahiran Kupang, 9 Mei 1960 ini, dengan lolos ke babak final maka Perseftim harus jadi jawara. Pecapaian prestasi di babak final maka tidak ada kata lain selain berjuang dan terus berjuang untuk menang. Trekadnya, kali ini Perseftim harus membawa pulang trophi ETMC ke Flores Timur.
Beto no, Trophi ETMC harus bale nagi kendati nae bero jo. Ketorang tunggu no pung strategi jitu tundukan Persematim di final. (hieronimus bokilia)

Tidak ada komentar: