14 November 2010

Balapan Liar di Jalan Kelimutu Meresahkan Warga

• Polisi Diminta Melakukan Penertiban
Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos
Balapan liar yang dilakukan pada malam hri di Jalan Kelimutu Ende akhir-akhir ini telah menimbulkan keresahan di kalangan warga yang berdiam di sepanjang jalur jalan tersebut. Bahkan, ada warga yang tidak puas langsung memberikan reaksi keras atas aksi balapan liar tersebut. Polisi diminta untuk melakukan penertiban terhadap aksi balapan liar terebut agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Hal itu disampaikan warga Kelimutu, Haji Mohamad Taher kepada Flores Pos, Selasa (9/11). Dikatakan, akibat balapan liar yang terjadi di Jalan Kelimutu pada Sabtu (6/11) malam lalu warga sempat marah dan mencoba mengusir. Reaksi warga seperti itu karena balapan liar yang dilakukan pada malam hari itu sngat ribut. Apalagi, kata Haji Taher, knalpot motor yang digunakan menimbulkan bunyi yang sangat bising sehingga mengganggu istirahatmalam warga.

Dia meminta kepada aparat keamanan dari Polres Ende khususnya Satuan Laulintas untuik mengambil langkah penindakan. Para pelaku balapan liar itu harus diamankan dan diberi pembinaan agar tidak lagi melakukan hal-hal seperti itu yang dapat mengganggu ketenangan warga.

Kondisi seperti ini juga harus menjadi perhatian dri pemerintah. Menurutnya, perlu dipikirkan lokasi untuk balapan agar warga yang ingin menyalurkan hobinya di olahraga balapan dapat menggunakan fasilitas seperti itu. Jika tidak, jalan umum akan terus digunakan untuk balapan liar seperti itu. Jika kondisi ini terus dibiarkan, selain dapat menimbulkan kecelakaan bagi para pembalap liar dan dapat mengakibatkan mereka bisa mati sia-sia juga dapat menimbulkan kecelakaan bagi pengguna jalan lainnya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ende, Iptu Sutrisno di ruang kerjanya mengatakan, informasi terkit kejdian pada Sabtu malam itu sudah diterima. Aksi balapan liar seperti itu memang sudah sering terjadi. Biasanya, kata Iptu Sutrisno, para pembalap liar ini selalu mencari waktu pada saat polisi tidak lagi melakukan patroli. Jika polisi masih berpatroli maka mereka menghentikan balapan dan pindah ke lokasi lain.

Diakuinya, selama ini selain melakukan balapan liar di Jalan Kelimutu, mereka juga sering menggunakan jalan di Nangaba untuk balapan liar. Ketika polisi melakukan patroli ke dua lokasi itu balapan tidak lagi dilakukan. “Merek baru mulai balapan kalau patroli sudah pulang istirahat,” kata Iptu Sutrisno.

Namun demikian, lanutnya, polisi akan terus berupaya melakukan patroli ke lokasi yang sering digunakan untuk balapan. Selain itu, dalam setiap kesempatan, polisi selalu mengingatkan agar tida melakukan balapan liar karena selain dapat mencelakakan diri sendiri juga dapat mencelakai orang lain atau pengguna jalan yang lain.

Sejauh ini, kata dia, polisi masih pada upaya persuasif kepada para pembalap liar. Pendekatan demi pendektan juga telah dilakukan. Kepada mereka diarahkan untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Dia juga sependapat dengan usulan Haji Taher agar perlu disiapkan lokasi khusus untuk olahraga balap. Menurutnya, jika sudah ada lokasi atau arena balapan dapat digunakan untuk menyalurkan bakat mereka sehingga tidak lagi menggunakan jalan umum serbgai arena balapan. Kondisi ini, menurutnya juiga timbul akibat kurangnya penyelenggaraan even olahraga balapan. “Tapi pada prinsipnya kita terus lakukan upaya pengamanan tetapi kita juga butuh dukungan dari masyarakat,” kata Iptu Sutrisno.

Tidak ada komentar: