10 September 2009

Dewan Kembali Diminta Batalkan Rencana Orientasi ke Jakarta

* Dahulukan Pembentukan Alat Kelengkapan DPRD
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
DPRD Ende kembali diminta untuk membatalkan rencana keberangkatan ke Jakarta untuk mengikuti kegiatan orientasi. Dewan diminta untuk lebnih memprioritaskan hal-hal yang diangap lebih mendesak seperti membahas pembentukan alat kelengkapan Dewan juga mengutamakan kepentingan-kepentingan masyarakat yang sangat membutuhkan air minum bersih dan jalan.

Hal itu dikatakan salah seorang pengurus Partai Serikat Indonesia (PSI) Ende, Silvester Siwa saat mendatangi Kantor Redaksi Flores Pos di Jalan El tari, Rabu (2/9). Dia mengatakan, masuknya 25 wajah baru di lembaga Dewan telah memberikan harapan baru bagi masyarakat untuk bisa membuat sesuatu yang lebih berarti bagi masyarakat. Namun harapan itu seolah sirna dengan rencana keberangkatan 17 anggota Dewan dari 30 anggota Dewan pada gelombang pertama ini ke Jakarta hanya untuk mengikuti orientasi. Padahal, kata dia, sebagai seorang anggota DPRD tentu mereka sudah memiliki sejumlah kemampuan yang tidak diragukan lagi oleh masyarakat sehingga mempercayakan mereka duduk di kursi Dewan. “Apalagi mereka jalan di saat mereka belum pernah melakukan aktifitas rutin kedewanan.”

Namun dengan rencana orientasi seperti itu, kata Siwa, anggota Dewan tidak ubahnya seperti calon mahasiswa baru yang perlu mengiktui orientasi pengenalan kampus (ospek) agar lebih mengenal kampus yang akan menajdi tempat kuliahnya. Kegiatan orientasi yang akan diikuti anggota Dewan, kata dia memang bisa mmebantu mereka dalam melaksanakan tugas namun seharusnya dipertimbangkan lebih dahulu memprioritaskan hal-hal yang lebih urgen untuk dilaksanakan saat sekarang ini. Saat ini, kata Siwa, banyak warga masyarakat terutama di wilayah Penggajawa yang minum air yang sebenarnya tidak layak diminum yang butuh perhatina. Selain itu warga di Lio Timur yang butuh jalan yang layak.

Untuk itu, kata Siwa, orientasi yang mau dilaksanakan pada waktu dekat ini agar ditangguhkan terlebih dahulu. Menurut dia, keberangkatan lebih kurang 30 anggota Dewan jelas membutuhkan anggaran yang besar. Padahal, dana itu bisa dimanfaatkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang selama masa kampanye telah dijanjikan untuk dipenuhi apa yang dibutuhkan mereka. “Ini uang rakyat jadi perlu dibicarakan dan dipikirkan matang-matang pemanfaatannya,” kata Siwa mengkritik Wakil Ketua Sementara DPRD Ende, Frans Taso yang mengatakan soal uang tidak perlu dibahas.

Menyinggung keberangkatan anggota Dewan juga untuk kepentingan konsultasi ke Jakarta, Siwa katakan, jika hanya untuk kepentingan konsultasi seharusnya cukup unsur pimpinan bersama staf sekretariat saja yang berangkat. “Knapa mesti banyak-banyak orang ke sana hanya untuk konsultasi?” tanya Siwa. Menurutnya, jika hanya unsur pimpinan dan pihak sekretariat dewan yang konsultasi ke Jakarta tentu sangat menghemat biaya. Selain itu, kata Siwa, dia lebih memilih jika orientasi semacam itu dilaksanakan di Ende atau di Kupang dengan mendatangkan pembicara dari Depdagri. Langkah itu menurut dia akan lebih menghemat biaya yang dikeluarkan.

Anggota DPRD Ende dari Partai Bulan Bintang, Sudrasman Nuh di gedung Dewan mengatakan, secara pribadi dia sepakat jika orientasi cukup dilaksanakan di Ende dengan mendatangkan pembicara dari Departemen Dalam Negeri. Menurutnya, langkah seperti itu justru lebih efektif dan efisien ketimbang harus seluruh anggota Dewan yang berangkat ke Jakarta untuk mengikuti orientasi. Diakuinya, orientasi merupakan amanat aturan yang harus dijalankan. Namun kalau ada alternatif yang lebih efisien dan efektif hendaknya dipertimbangkan karena di dalam aturan toh tidak mengharuskan bahwa orientasi harus dilaksanakan di Depdagri di Jakarta. Namun, kata Nuh, karena hal itu sudah diputuskan oleh pimpinan secara kelembagaan maka sebagai anggota Dewan dia juga harus mengikutinya.

Dikatakan, sejak pelantikan pada 27 Agustus lalu, banyak harapan masyarakat yang ada di pundak anggota DPRD Ende. Harapan-harapan itu harusnya diwujudnyatakan dengan tindakan nyata anggota Dewan. Salah satunya adalah dengan mulai bersidang dan membentuk alat kelengkapan Dewan agar lembaga Dewan sudah bisa menunjukan eksistensinya. Soal aturan lama atau aturan baru yang diberlakukan tidak ajdi soal yang penting dilakukan pembahasan terlebih dahulu. “Kenapa tidak bentuk alat kelengkapan Dewan agar bisa berbuat sesuatu dan agendakan apa yang bisa dibuat? Selama beberapa hari ini kita hanya datang, duduk dan dengar lalu pulang. Tidak ada kegiatan apa-apa.”

Dikatakan, Dewan harus berpikir jauh ke depan mengingat pelantikan dilakukan di masa-masa akhit rahun anggaran. Agenda pembahasan APBD 2010 sudah di depan mata dan jika tidak dipikirkan secara bijak maka akan terjadi keterlmabatan dalam pembahasan ini. Padahal, dengan pembahasan itu, apa yang menjadi harapan masyarakat kepada anggota Dewan setidaknya dapat diwujudnyatakan dalam APBD 2010. “Secara politik di awal ini kita harus bisa buat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.”

Anggota Dewan dari Partai Kebangkitan Bangsa, Anwar Liga mengatakan, orientasi merupakan kegiatan yang sudah diatur di dalam aturan dan bukan asal dilaksanakan. Pelaksanaan orientasi juga memiliki arti penting terutama bagi anggota Dewan agar ke depan dalam melaksanakan tugas dan fungsi berjalan sesuai aturan yang telah digariskan. Menurut dia, kegiatan orientasi seperti ini tidak saja untuk Ende tetapi seluruh Indonesia dilaksanakan kegiata yang sama. Berbicara soal kemampuan, kata Anwar, adalah merupakan hal yang relatif. Setiap orang terutama anggota Dewan memiliki kemampuan namun kemampuan yang ada sesuai bidang tugas masing-masing. Soal keahlian menyangkut keberadaan di lembaga Dewan adalah hal yang baru karena itu butuh orientasi untuk bisa lebih memahami peran dan fungsi dan kerja-kerja di lembaga Dewan.



Tidak ada komentar: