03 Juli 2011

Air, Kendala Utama Masyarakat di Wilayah Ndetundora-Nuabosi

· * Minta Perhatian dari Pemerintah

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Sekretaris Desa Ndetundora III, Antonius Riwu mengatakan, kendala utama yang dihadapi masyarakat empat desa di wilayah Dataran Ndetundora Nuabosi yakni Desa Ndetundora 1, Ndetundora 2, Ndetundora 3 dan Desa Randotonda adalah masalah air minum bersih. Sejumlah proyek air minum bersih yang pernah dilaksanakan pemerintah di sana tidak maksimal sehingga hasilnya tidak dapat dinikmati oleh masyarakat.

Kepada Flors Pos di Desa Ndetundora 3, Sabtu (25/6), Antonius Riwu mengatakan, proyek air minum yang pernah dibangun pemerintah pada tahun 2006 dengan nilai proyek lebih kurang Rp1,3 milir, hasilnya hanya dimanfaatkan masyarakat selama tiga bulan. Itu pun tidak dinikmati seluruh warga. Setelah tiga bulan, mesin pompa yang digunakan rusak dan tidak pernah diperbaiki hingga saat ini. “proyek dana begitu besar tapi akhirnya mubasir. Sampai sekarang kita masih tetap susah air,” kata Riwu.

Selain proyek dari pemerintah, UNICEF juga pernah memberikan bantuan berupa pembangunan bak penampung air hujan (PAH). Namun, kata dia, masyarakat lebih menginginkan agar ada pemasangan jaringan air minum bersih dari sumber mata air yang hingga saat ini belum terwujud. Menurutnya, pembangunan bak PAH hanya dapat menampung air hujan. Namun kalau tidak ada hujan maka air tidak ada. Masyarakat akhirnya terpaksa membeli air yang dijual Rp5000 per tiga jeriken ukuran 20 liter. Ada pula yang terpaksa memanfaatkan air hujan yang ditampung di bak PAH untuk kebutuhan masak, minum, cuci dan mandi. “Bahkan kadang-kadang kita jadi jarang mandi karena sulit air,” katanya.

Sebenarnya, kata Riwu di wilayah itu ada sumber mata air Ae Pingga di Desa Ndetundora 3. Namun sumber air ini debitnya menurun bahkan hampir hilang setelah gempa tahun 1992 lalu. Sumber mata air yang ada saat ini, memang masih ada namun karena debitnya menurun sehingga untuk mndapatkannya harus antri dan butuh waktu yang lama. Selain itu, airnya juga kotor dan berlumpur apalagi pada musim kemarau. Walau kualitas airnya kurang terjamin namun tidak ada pilihan lain bagi warga sehingga warga terpaksa memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari. “Daripada tiap hari harus beli. Warga akhirnya manfaatkan air dari Ae Pingga dan air hujan,” kata Riwu.

Kondisi kekurangan air seperti itu, katanya mengakibatkan kesehatan masyarakat menjadi kurang terjamin. Warga sering terserang diare dan penyakit kulit gatal-gatal. “Air tidak ada jadi warga jarang mandi sehingga kena gatal-gatal di seluruh badan” kata Riwu.

Riwu mengatakan, di wilayah Jamokeasa dan Raburia ada sumber mata air yang debitnya cukup besar. Dua sumber mata air itu masing-masing berjarak 10-12 km ke wilayah Ndetundora. Mata air tersebut dapat dimanfaatkan. Pendekatan dengan mosalaki di dua sumber mata air itu sudah dilakukan dan mereka bersedia memberikan sumber mata air itu untuk dimanfaatkan. Bahkan, lanjutnya, masyarakat di wilayah Ndetundora sendiri sudah menyanggupi untuk menyediakan tenaga dan uang untuk membantu pemasagan jaringan air jika itu dilakukan nanti.

Karena itu, kata Riwu sangat diharapkan perhatian dari pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan air minum bersih bagi warga itu. Dia berharap, pemerintah melalui dinas teknis terkait dapat melakukan survey terhadap kedua mata air tersebut. Dia berkeyakinan, sumber mata air di Jamokasa dan Raburia itu sagat baik untuk dimanfaatkan. Bahkan airnya itu tidak saja untuk memenuhi kebutuhan warga di Ndetundora Nuabosi namun bahkan dapat disuplai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Ende yang masih membutuhkan air. “Warga di sini sangat mengharapkanperhatian pemerintah. Air minum itu kebutuhan pokok. Kalau ada air masyarakat bisa terjamin kesehatannya. Masyarakat juga bisa manfaatkan untuk tanam sayur,” kata Riwu.

1 komentar:

eja aris kesu mengatakan...

Semua mesti sepakat mulai dari para pengambil kebijakan dan terutama masyarakat setempat, mata air dari mana yang harus digunakan. masyarakat harus dilibatkan dalam semua proses pengerjaan air minum sedari awal sehingga masyarakat tahu apa yang menjadi hak dan kewajibannya dari. kegagalan 2 kali poyek air terdahulu lebih disebabkan pendekatan proyek. harus bagaimana? coba, ganti mata air...