03 Juli 2011

Kober Air Mata Ibu Lepas 17 Anak Didik

· Minta Anak Tingkatkan Pengetahua yang Sudah Diperoleh

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Lembaga Pendidika Anak Usia Dini (PAUD) Sekolah Alam KelompokBermain Air Mata Ibu (Kober AMI) melepas 17 anak didiknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah dasar dalam acara wisuda. Anak didik yang dilepas ini diharapkan terus meningkatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh selama di Kober AMI.

Kepala Kober AMI, St. Halimah AS pada acara wisuda di Lapangan Pancasila Ende, Rabu (22/6) mengatakan, Kober AMI telah bersama anak-anak yang diwisuda dan ada yang masuk sejak usia dua tahun sehingga sudah empat tahun belajar di Kober AMI. Kepada anak-anak yang dilepas dalam acara wisuda ini, dia meminta untuk melanjutkan dan meningkatkan apa yang sudah diterima selama di Kober AMI saat memasuki sekolah dasar.

Halimah mengatakan, PAUD merupakan pendidikan awal dan peletak dasar pendidikan bagi anak. Pendidikan bagi anak usia dini menurutnya sangat penting. Pendidikan anak usia dini merupakan saat-saat emas dan tidak akan terulang dikemudian hari.

Karena itu, lanjutnya sagat diharapkan perhatian dari pemerintah tidak saja untuk PAUD Sekolah Alam Kober AMI tetapi juga untuk seluruh PAUD yang ada di Kabupaten Ende.

Sabila, siswi Kober AMI mewakili teman-temannya mengatakan, mereka telah dididik dan diletakan dasar untuk melangkah ke tahap pendidikan berikutnya. System pendidikan di Kober AMI, kata Sabila telah mampu membentuk mereka menjadi manusia terdidik yang mmpunyai cirri-ciri yang melekat dalam diri.

Selama di Kober AMI, lanjut Sabila, dia dan teman-temannya telah dibimbing dalam suasana keilmuan dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Mereka telah diberikan ruang untuk berkreasi dalam rasa aman. Karena itu mewakili teman-temannya, dia menyampaikan terima kasih kepada Kober AMI dan para pembimbing yang telah setia mendampingi mereka selama di Kober AMI.

Bupati Ende, Don Bosco M Wangge yang didaulat memindahkan kucir para siswa Kober AMI dalam sambutannya mengatakan, berbicara soal pendidikan gampang-gampang susah. Banyak orang yang bias bicara pendidikan namun tidak semua orang yang mau berkorban untuk kemajuan pendidika.

Dikatakan, dari penyampaian kepala Kober AMI bahwa ada yang sejak usia dua tahun sudah masuk menunjukan betapa beratnya para pembimbing dalam membimbing, mendampingi dan mengawasi anak-anak. Itu merupakan wujud pengorbanan tapa pamrih yang luar biasa.

Sebagai bupati yang mantan kepala dinas Pendidikan, lanjutnya, PAUD yang didalamnya ada Kober, TK masih dilihat dengan sebelah mata. Masih banyak Kober di pelosok-pelosok yang terlupakan dan kurang diperhatikan. Banyak TK yang dibangun secara swadya namun terabaikan. Padahal, merupakan pellet dasar pendidikan anak.

Dia berharap semua pihak dapat memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada Kober, TK dan PAUD mengingat 90 persen pendamping dan tenaga pendidiknya bekerja tanpa pamrih. Mereka tulus mengabdi membentuk manusia yang berakhlak. Kepada orangtua dia berharap agar terus membimbing dan mendampingi anak-anak sehingga mereka dapat melanjutkan sampai ke jenjang yang lebih tinggi.

Dikatakan, dirinya sedih ketika melihat anak-anak putus sekolah. Padahal di SD dan SMP ada dana BOS yang dapat membantu anak-anak kurang mampu. Dia mempertayakan apakah itu karena salah mengurus dana BOS. Komite sekolah, lanjutnya harus berperan dalam mendidik anak-anak dan butuh keterlibatan semua pihak.

Pemerintah, kata Don Wangge menyampaikan terima kasih kepada Kober AMI baik pengelola dan pendidiknya yang telah berkorban mendidik anak-anak dan menyiapkan mereka untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.

Pada kegiatan wisuda Kober AMI ini hadir pula Wakil Bupati Ende, Haji Achmad Mochdar, Camat Ende Selatan Ismail Petorsila dan para lurah, orangtua siswa. Anak-anak Kober AMI menampilkan sejumlah atraksi taria dan nyanyian menghibur undangan yang hadir. Mereka mampu membacakan puisi dan doa.

Tidak ada komentar: