13 Februari 2016

Golkar belum Pasti Usung Jonas

Hiero Bokilia

KETUA DPD Golkar Provinsi NTT Ibrahim Agustinus Medah menegaskan, pada Pilwalkot Kupang 2017 mendatang, pasangan calon yang diusung Golkar adalah calon yang elektabilitasinya paling tinggi sesuai hasil survei. Dan itu belum dilakukan. Karena itu, belum ada kepastian Golkar bakal mengusung nama-nama yang mengemuka selama ini seperti Jonas Salean, Zet Malelak, dan Herman Man.
Medah mengatakan itu menjawab VN di kantor Perwakilan DPD RI di Kupang, Rabu (3/2).
Ditegaskannya bahwa hasil survei yang dilakukan Partai Golkar menjadi indikator utama siapa calon yang bakal diusung Golkar dalam Pilwalkot. Sebab, Golkar menghendaki pasangan calon yang memang diterima oleh masyarakat Kota Kupang.
Sesuai Juklak partai itu, kata Medah yang adalah anggota DPD RI itu, seluruh bakal calon yang siap bertarung melalui pintu Partai Golkar harus diuji elektabilitasnya melalui survei yang kredibel.
"Dari hasil survei itulah partai mengetahu seperti apa dukungan masyarakat terhadap bakal calon yang melamar di Golkar. Dari waktu ke waktu, Golkar selalu menggunakan mekanisme survei untuk memastikan pasangan calon yang diusung Golkar. "Karena itu kalau saya sebutkan orang sekarang, tentu tidak tepat karena masi menunggu hasil survei," ujar Medah.
Dia kembali menegaskan bahwa sejumlah nama yang disebutkan bakal keluar dari pintu Golkar seperti Jonas Salean, Zet Malelak, dan Herman Man, belum bisa dipastikan. Sebab, semua bakal calon yang melamar ke Golkar akan disurvei dulu tingkat elektabilitasnya. Calon yang memiliki tingkat elektabilitas yang paling tinggi dalam survei yang diusung Golkar.
"Survei yang dilakukan harus profesional dan survei akan dilakukan enam bulan sebelum pendaftaran dilakukan," ucapnya.

Inventarisir Kandidat
Terpisah, Ketua DPD PAN Kota Kupang Felix Dando mengatakan, sejauh ini PAN belum melakukan komunikasi politik yang intens dengan parpol lainnya terkait pembentukan koalisi untuk mengusung calon dalam Pilwalkot mendatang.
Dalam waktu dekat akan digelar rapat koodinasi dengan sleuruh pengurus partai untuk mulai menginventarisir kandidat-kandidat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk diusung PAN dalam Pilwalkot mendatang.
Ia mengakui, sudah ada dua tiga tim sukses kandidat calon Wali Kota yang melakukan komunikasi politik dengannya. Namun, komunikasi yang dibangun tersebut masih bersifat pribadi.
"Sejauh ini belum ada pembicaraan serius dengan partai. Kita hanya komunikasi lisan. Ada dua tiga tim sukses yang menyatakan keinginan meminta dukungan. Tapi itu masih komunikasi lisan," kata Felix.
Pihaknya sudah menginstruksikan pengurus di tingkat cabang yang tersebar di enam kecamatan untuk mengikuti perkembangan para kandidat yang ada. Dari hasil pemantauan tersebut, nanti akan disampaikan kepada DPD untuk diberikan penilaian dan dibahas dalam rapat pada Maret mendatang.
Dikatakannya, PAN tidak mau terburu-buru dalam menentukan pasangan calon yang diusung. Sebab, PAN menginginkan agar calon yang diusung nantinya adalah calon yang pasti menang.
Ditanya dukungan terhadap Herman Man, Wakil Wali Kota saat ini, mengingat ia merupakan kader PAN, Felix mengatakan belum dibicarakan di tingkat partai. Apalagi, PAN sebagai partai terbuka yang tidak menutup diri untuk kader dari luar partai.
PAN memiliki kader-kader terbaik yang patut diusung. Tinggal melihat siapa yang paling siap dan layak.
Sedangkan terkait partai yang akan diajak berkoalisi mengingat PAN dengan empat kursi di DPRD tak dapat mengusung pasangan calon sendiri, ia menyebut peluang koalisi dengan PPP. Namun, dengan penambahan tiga kursi dari PPP pun belum memenuhi syarat mengusung calon, sehingga  PAN harus mencari tambahan satu kursi lagi untuk berkoalisi bersama PAN dan PPP.
Ketua KPU NTT Maryanti Luturmas Adoe mengatakan, KPU NTT belum menerima peraturan KPU Pusat tentang tahapan dan jadwal pilkada di tiga daerah di NTT.
"Kami belum bisa pastikan kapan peraturan tentang tahapan dan jadwal sudah kita terima. Idealnya, tahapan dan jadwal biasanya turun pada bulan Juni,” jelasnya.

Tidak ada komentar: