13 Februari 2016

Rekanan Diingatkan Perhatikan Kualitas Pekerjaan

Hiero Bokilia

PELAKSANAAN pekerjaan jalan dengan konstruksi hotmix Tahun Anggaran 2015 yang hingga Februari ini belum juga dituntaskan mendapatkan perhatian kalangan anggota DPRD Kota Kupang. kalangan Dewan meminta agar rekanan yang melaksanakan proyek hotmix tak hanya mengejar proyek yang banyak untuk mendapatkan keuntungan besar, tetapi harus pula memperhatikan proses dan mutu pekerjaan agar selesai tepat waktu dan mutunya terjamin.

Demikian ditegaskanm anggota DPRD Kota Kupang dari Fraksi Gerindra Paulus Manafe kepada wartawan akhir pekan kemarin.

Ia mengatakan, perpanjangan kontrak kerja (adendum) 50 hari hingga 19 Februari sudah tersisa sepuluh hari. Namun, dari hasil pemantauannya, masih banyak pekerjaan jalan dengan konstruksi hotmix yang belum mampu dituntaskan oleh rekanan.

Dengan sisa waktu pekerjaan yang mepet itu, ia mengingatkan rekanan agar tak asal kebut untuk menyelesaikan pekerjaan. Tetapi, rekanan harus memperhatikan mutu pekerjaan agar tidak gampang rusak.

"Jangan pentingkan uang, tapi yang harus diperhatikan adalah mutu pekerjaan. Percuma saja kalau memburu pekerjaan cepat selesai tapi tidak memperhatikan mutu," tegas Paulus.

Paulus mengatakan, sudah menjadi semacam tradisi di Kota Kupang bahwa pekerjaan jalan mutunya selalu dipertanyakan. Apalagi, pekerjaan dilakukan pada saat musim hujan seperti yang terjadi saat ini. Apalagi, dikejar waktu yang kian mepet dan hanya tinggal dua minggu dengan sisa pekerjaan yang cukub banyak, ia sangat pesimistis rekanan akan memperhatikan kualitas pekerjaan.

"Mudah-mudahan hasil pekerjaan bisa memenuhi mutu dan standar yang berlaku. Saya sangat ragu dengan sisa pekerjaan dan waktu yang mepet, mereka bisa kerja dengan baik, tegasnya lagi.

Ia juga kembali mengkritisi keterlibatan rekanan dari luar NTT dalam melaksanakan pekerjaan di Kota Kupang. Rekanan yang berasal dari Jakarta itu tidak didukung Aspal Maxing Plant sehingga menyulitkannya saat pelaksanaan pekerjaan.

Menurutnya, seharus pemerintah lebih memprioritaskan rekanan lokal dengan peralatan kerja yang lengkap agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu. Namun, katanya, tidak asal rekanan lokal yang ditunjuk, tetapi harus selektif terutama menyangkut jumlah proyek yang dikerjakan, agar pekerjaannya tidak tumpang tindih sebagaimana yang terjadi saat ini.

Ia mengatakan, ada rekanan yang mengerjakan pekerjaan hotmix di Kota Kupang juga mendapatkan proyek yang sama di Kabupaten Kupang. Akibatnya, pekerjaan di Kota Kupang terhambat karena harus menuntaskan proyek di Kabupaten Kupang.

Karena itu, kata paulus, pengalaman-pengalaman seperti itu harus menjadi pembelajaran bagi Dinas PU agar tahun-tahun mendatang tidak lagi terulang.

Andy, warga Kelurahan Oebufu meminta pemerintah mengawasi mutu pekerjaan jalan, khususnya di Jalan Fetnay. Kondisi jalan itu sudah ditimbun agregat dasar untuk persiapan hotmix. Namun, hingga saat ini, agregat sudah terkikis habis oleh hujan yang turun dalam beberapa pekan terakhir.

Ia khawatir jika agregat yang telah terbawa air tidak ditimbun dan diratakan kembali, dan langsung dihotmix, maka dapat dipastikan kondisi Jalan Fetnay yang dihotmix tidak akan bertahan lama.

"Saya minta pemerintah mengawasi lagi pekerjaan jalan, Khususnya di Kelurahan Oebufu. Hotmix di jalan ini merupakan dambaan kami masyarakat, sehingga kami butuh jalan yang baik dan bisa bertahan lama," tandasnya.

Tidak ada komentar: