12 Mei 2009

Penggali Pasir Temukan Orok Bayi Tanpa Kepala

* Polisi Selidiki Pelaku Pembuangan Orok Bayi
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Penggali pasir di kali Wolowona, Kelurahan Rewarangga, Kecamatan Ende Timur, Martinus David menemukan orok bayi tanpa kepala di bantaran kali Wolowona. Semula anjing miliknya membawa tangan sebelah kanan yang telah lepas dan setelahnya bersama anjing David menuju ke lokasi penemuan orok bayi. Di lokasi penemuan, hanya ditemukan badan dan kaki yang masih menyatu sedangkan tangan sebelah kiri juga sudah terlepas. Kepala orok bayi tidak berhasil ditemukan sehingga oleh warga RT 09 Dusun Ngarumeta, Kelurahan Rewarangga, Kecamatan Ende Timur, orok bayi tersebut akhirnya dikuburkan tanpa kepala.

Martinus David di lokasi penemuan orok bayi usai upacara penguburan, Jumad (8/5) mengatakan, penemuan orok bayi berjenis kelamin perempuan tanpa kepala tersebut bermula dari anjingnya yang membawa tangan sebelah kanan kepadanya. Saat itu, kata David, sekitar pukul 12.30 dan dia sedang menggali pasir di jalur kali Wolowona. Saat tengah menggali pasir, tiba-tiba anjingnya membawa tangan sebelah kanan kepadanya. Tangan tersebut lalu ditunjukan kepada kakaknya dan kakaknya katakan bahwa itu tangan manusia.

Ditemukan Anjing
Setelah memastikan bahwa tangan yang dibawa anjing itu tangan manusia, David lalu bersama anjingnya ke lokasi orok bayi berada. Saat ke lokasi, David melihat adanya orok bayi yang tidak memiliki kepala. Darah masih berceceran di lokasi ditemukan orok bayi tersebut. Bahkan, kata David, ari-ari dan tali pusar juga masih melekat di tubuh orok bayi yang ditemukan. “Tangan kiri dan kanan sudah terpisah. Hanya kaki yang masih tersambuhg dengan badan. Kepala sudah tidak ada lagi.” Orok bayi yang ditemukan, kata David diperkirakan sudah dilahirkan lebih kurang dua atau tiga hari. Saat ditemukan, orok bayi perempuan itu sudah agak berbaau.

Saat David kembali bersama anjingnya ke lokasi penemuan bayi, kakaknya langsug memberitahukan penemuan orok bayi tersebut kepada warga sekitar. Sementara Joni Jae langsung ke Polsek Ende di Wolowona untuk melaporkan penemuan orok bayi tersebut. Usai menerima laporan, polisi baik dari Polsek Ende maupun dari Polres Ende langsung turun ke lokasi penemuan orok bayi. Polisi lalu membawa orok bayi tersebut ke RSUD Ende untuk divisum.

Dikuburkan Warga
Usai divisum dokter di RSUD Ende, orok bayi perempuan itu dikembalikan kepada warga yang menemukannya. Warga sempat berupaya mencari kepala orok bayi tak berdosa itu. Namun menjelang malam, warga akhirnya mengambil keputusan untuk menguburkan orok bayi itu walau tanpa kepala. Orok bayi yang diletakan di dalam kardus tersebut, terlebih dahulu didoakan secara Katolik dipimpin Ketua RT 09, Tedeus D. Gaa lalu dikuburkan. Warga sekitar datang menghadiri upacara singkat penguburannya dan memasang lilin di kubur orok bayi perempuan tak berdosa itu.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ende, Iptu Dewa Dominikus di kantor Polsek Ende, Jumad malam mengakui adanya penemuan orok bayi tanpa kepala tersebut. Polisi mengetahuinya dari laporan warga yang menemukan orok bayi tersebut. Setelah mendapat laporan, polisi langsung turun ke lokasi dan membawa orok bayi untuk di visum pihak rumah sakit. Usai dilakukan visum oleh dokter di RSUD Ende, orok bayi tersebut dikembalikan kepada warga yang menemukan untuk dikuburkan.

Sisir Rumah Penduduk
Iptu Dewa mengatakan, sejauh ini polisi belum menemukan ibu dari bayi malang itu yang telah membuang bayinya. Untuk bisa mengetahuinya, kata Dewa, polisi telah diturunkan untuk melakukan penyisiran di lokasi penemuan bayi. Langkah itu, katanya perlu dilakukan secepatnya agar polisi bisa menemukan pelaku pembuangan bayi itu. Pelakunya harus dicari secepatnya agar jangan sampai terlambat. “Paling kurang kalau baru dua atau tiga hari melahirkan kita masih bisa kenali pelakunya.”

Menurut Iptu Dewa, polisi akan menyisir rumah-rumah penduduk untuk mencari tahu kemungkinan adanya perempuan yang ada di sekitar lokasi penemuan bayi yang selama ini tidak pernah keluar rumah. Selain itu, polisi bisa juga mengetahui siapa saja yang baru melahirkan dan dari temuan itu dilakukan pemeriksaan oleh dokter untuk bisa mengidentifikasi ibu bayi tersebut.

Namun, dia juga belum bisa memastikan bahwa pelaku pembuangan bayi adalah warga di lokasi tempat penemuan bayi. “bisa saja orang dari luar yang mencari tempat aman untuk membuang bayinya. Jadi tidak mesti pelakunya orang di sekitar lokasi orok bayi ditemukan.” Polisi akan terus melakukan pengembangan penyelidikan dan berupaya menemukan ibu pelaku pembuangan bayi.

Ditanya hasil visum dokter, Iptu Dewa katakan hasil visum dokter belum diketahui karena visum dokter belum diterima polisi. Namun diperkirakan, orok bayi tersebut baru dilahirkan kurang lebih dua atau tiga hari sebelum ditemukan. Dugaan itu karena ari-arinya masih ada di lokasi penemuan.



Tidak ada komentar: