19 Desember 2010

Masyarakat Nanganio Serahkan Tanah Kepada Pemerintah

  • Untuk Pembangunan Dermaga

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Sejumlah mosalaki dari Nanganio Desa Watukamba Kecamatan Maurole menyerahkan tanah untuk pembangunan dermaga di Nanganio. Dalam penyerahan itu, mereka buat dalam bentuk pernyataan sikap dan berita acara penyerahan. Mereka meminta ganti rugi senilai Rp1 miliar mengingat pada penyerahan dulu dijanjikan akan diberikan satu ekor kerbau yang belum diserahkan hingga saat ini.

Para mosalaki yang datang bersama kepala desa dan Camat Maurole diterima Sekretaris Daerah (Sekda) Ende, Yoseph Ansar Rera dan Aissten I Setda Ende, Martinus Ndate. Pada kesempatan itu, juru bicara para mosalaki Romanus Nato terlebih dahulu menyampaikan beberapa hal terkait kehadiran mereka. setelah itu dilanjutkan dengan penyerahan pernyataan sikap dan berita acara penyerahan tanah.

Sekda Ende, Yoseph Ansar Rera pada kesempatan itu mengatakan, rencana pembangunan dermaga di Nanganio merupakan proyek pemerintah provinsi yang merupakan satu ahdiah bagi daerah ini. Pembangunan dermaga itu dilakukan di wilayah utara Ende walau sebenarnya di selatan Ende juga menghendaki.

Saat ini, dalam rangka pembangunan dermaga dimaksud, telah dilakukan survei dan memasuki tahap pembuatan rencana desain secara detail. Semula, diinformasikan bahwa ada beberapa alternatif lokasi diantaranya di Mausambi dan Nanganio. Namun dalam perjalanan, tim survei dalam pengamatannya mencoba mendalami lokasi di Nanganio. Namun ketika mulai dilakukan survei mulai bermunculan persoalan menyangkut status tanah.

Polemik soal status tanah, lanjutnya adalah adanya pihak yang merasa tidak dilibatkan dan menilai telah terjadi penyerahan tanah secara sepihak. Padahal, menurut catatan, tanah itu sudah diserahkan mosalaki kepada pemerintah daerah pada waktu yang lalu. Hanya saja, penyerahan saat itu tanpa ada dokumen dan hanya penyerahan begitu saja. Mengingat ada kelompok yang merasa penyerahan tanah secara sepihak lalu menyikapi dan meminta dibatalkan pembangunan dermaga di Nanganio.

Mereka mendatangi DPRD Ende dan Dewan lalu meminta pemerintah menyelesaikan persoalan ini. Dengan adanya penyerahan secara resmi oleh mosalaki Desa Watukamba ini, lanjut Ansar Rera, hal itu akan disampaikan kepada Dewan. Diharapkan, dengan adanya peneyrahan ini, kegiatan dapat dilanjutkan dan tidak dipindahkan lokasinya.

Setelah mencermati berita acara penyerahan, Ansar Rera katakan, dalam penyerahan itu ada satu pernyataan meminta pemerintah enyerahkan satu ekor kerbau dan uang Rp1 miliar. Terkait permintaan uang satu miliar itu, dia katakan dalam penyerahan 43 tahun lalu, dijanjikan satu ekor kerbau tetapi sampai sekarang belum diserahkan. Dari berita acara diminta untuk diuangkan dengan nilai Rp1 miliar. Terhadap hal itu, lanjutnya menjadi pertimbangan pemerintah karena saat pemerintah tidak memiliki uang sebanyak itu. Permintaan seperti itu, kata dia menjadi persoalan karena pemerintah tidak dapat menyanggupi sebesar itu.

“Kalau tergantung soal ini maka persoalan belum selesai karena pemerintah tidak sanggup dfengan dana sebesar ini. Hal ini perlu dipikirkan bersama,” kata Ansar Rera. Namun untuk permintaan mempekerjaan tenaga kerja lokal dapat dipertimabangkan.

Asisten I Setda Ende, Martinus Ndate mengatakan, pembangunan dermaga di Nanganio itu melalui suatu perjuangan dan sekarang ini baru terjawab. Setelah terjawab dia berharap tidak lagi dihambat dan masyarakat harus mendukung pembangunannya. Pembangunan dermaga ini, lanjutnya merupakan berkat khusus bagi masyarakat. Hal itu karena setelah dermaga dibangun akan ada pembangunan fasilitas pendukung lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.

Romanus Sato mengatakan, mereka mencantumkan angka Rp1 miliar agar dapat diketahui dan tidak saling curiga. Soal dipenuhi berapapun tidak dipersoalkan. Yang terpenting masyarakat tidak menolak dilakukan pembangunan hanya karena tidak diserahkannya uang itu.

Tidak ada komentar: