19 Desember 2010

Pelayanan Membaik, Masyarakat Terima Kenaikan Tarif

  • Hasil Penelitian Tim Peneliti

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Tim peneliti yang terdiri atas Marselinus J Nissanson Wangge, Maria Nini Masan dan Kristoforus Je dari Universitas Flores menunjukan bahwa ketidakpuasan pelanggan PDAM Tirta kelimutu baik pelanggan rumah tangga maupun bukan rumah tangga cukup tinggi. Ketidakpuasan pelanggan rumah tangga mencapai 71,82 persen dan pelanggan bukan rumah tangga mencapai 77,38 persen. Dari hasil penelitian ini masyarakat pelanggan baik pelanggan rumah tangga maupun bukan rumah tangga bersedia menerima kenaikan tarif sebesar lima sampai 10 persen jika PDAm bersedia melakukan pelayanan yang lebih baik.

Hal itu dikemukakan tim peneliti dalam pemaparan di lantai dua kantor bupati, Kamis (9/12). Dari hasil penelitian yang dilakukan, juga menunjukan bahwa karakteristik pengguna air rumah tangga sebesar 108,54 liter per jiwa per hari dengan jumlah anggota keluarga rata-rata enam orang. Sedangkan penggunaan air pelanggan bukan rumah tangga yaitu untuk fasilitas perkantoran rata-rata sebesar 21,66 liter per karyawan per hari. Fasilitas pendidikan sebesar 4,28 liter per murid per hari, rumah sakit rata-rata 23,18 liter per bd per hari.

Sedangkan untuk pelanggan bukan rumah tanngga lainnya seperti puskesmas induk penggunaannya rata-rata 0,99 liter per hari, puskesmas pembantu rata-rata sebesar 0,66 liter per hari. Panti asuhan penggunaannya sebesar 8,69 liter orang per hari, tempat ibadah gereja dan masjid ratya-rata 0,96 liter per hari dan 0,75 liter per hari. Fasilitas niaga penggunaan air rata-rata sebesar 14,94 liter sampai dengan 208,33 liter per karuawan per hari. Niaga kecil rata-rata sebesar 60,71 liter per karyawan per hari.

Dari hasil penelian yang dipaparkan oleh Nissason Wangge terungkap bahwa karakteristik pelanggan rumah tangga dan bukan rumah tangga dalam menggunakan air bervariasi dan sangat bergantung pada pelayanan PDAM dan keandalan penyediaan air. Dalam pelayanan kepada masyarakat dengan kapasitas produksi belum dapat diimbangi degan peningkatan volume air bersih yang disalurkan. Kondisi ini karena adanya penyusutan, kebocoran sehingga air yang tersalurkan tidak seluruhnya sampai ke pelanggan. Kondisi ini mengakibatkan penyediaan dan pelayanan air minum belum dapat terdistribusi secara kontinu, adil dan merata ditambah tingginya angka kehilangan air yang mencapai 37 persen dari total produksi.

Kepala Badan Perencanaan Pembanggunan (Bappeda) Ende, Dominikus Minggu Mere mewakil bupati saat membuka kegiatan pemaparan hasil penelitian mengatakan, aair merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi makhluk hidup. Manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena di dalam tubuh manusia terdapat unsur air sebanyak 65-70 persen dari berat tubuh manusia.

Dikatakan, air dimanfaatkan sebagai air minum, cuci, memasak, menyiram tanaman, irigasi dan kebutuhan industri. Di Kabupaten Ende, pembanguna jaringan air bersih sudah dilakukan sejak tahun 1930 dan telah dilakukan perbaikan dan pengembangan jaringanpada tahun 1980. perbaikan dan pengembangan jaringan air bersih hanya mampu melayani sebagian pelanggan di beberapa wilayah. Akibat terus berkembangnya jumlah pelanggan dan perluasan wilayah maka jaringan yang telah direncanakan dan dikembangkan oleh PDAM Tirta Kelimutu belum mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

Upaya yang telah dilakukan pemerintah terhdap peningkatan kinerja pelayanan PDAM melalui revitalisasi dan pengawasan terhadap perusahaan. Hal itu agar perusahaan tetap survibedan sustainable. Revitalisasi yang telah dilakukan terhadap PDAM oleh pemerintah dalam bentuk penyertaan modal sebagai sarana instrumen vital dalam melancarkan aktifitas dan pengembangan usaha perusahaan. Namun, kondisi ini belum mencapai hasil maksimal seperti yang diharapkan.

Karena itu, lanjut Domi Mere, pemerintah melalui Bappeda membangun kemitraan dengan Universitas Flores untuk mengkaji permasalahan pelayanan dan keandalan penyediaan air bersih PDAM agar dapat merumuskan permasalahan dan menemukan solusi yang tepat dan elegan atas permasalahan pelayanan penyediaan air bersih.

Tidak ada komentar: