30 Oktober 2010

Peringati Hari Listrik Nasional, PLN Resmikan Kampung Prabayar

• Juga Resmikan Layanan Teknis SMS 345 dan Satu Juta Pelanggan
Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos
PT PLN Cabang Flores Bagian Barat dalam memperingati hari listrik nasional ke-65 meresmikan kampong prabayar di Desa Ngalupolo. Pada hari yang sama, PLN Cabang FBB juga meresmikan layanan teknis SMS 345 dan memasang 2.200 pelanggan baru untuk mensukseskan program satu juta pelangan dalam sehari.

Puncak peringatan harilistrik nasional tingkat NTT yangdipusatkan di Ngalupolo, Kecamatan Ndona, Rabu (27/10) ini juga dihadiri utusan dariPLN pusat. Hadir Kepala Divisi Enginering dan Teknis PLN Pusat, Bowo Setiaji dan Manajer Transmisi dan Distribusi, Ratna, hadir juga dari PLN Wilayah NTT, Manajer Tekni, Sulistyo dan Manajer Perencanaan, Hendrison.

Manager PT PLN Cabang Flores Bagian Barat, Audy R Damal pada kesempatan pengresmian kampung prabayar di Desa Ngalupolo mengatakan, PLN dalam amengembangkan dan melayan ketenagaan listrik di Indonesia tidak mulus. Banyak kendala, rintangan dan tantangan maupun keterbatasan yang dihadapi. Namun, kata Audy, segala kendala tersebut tidak merupakan alasan bagi PLN untuk tidak berubah dan berkembang.

PLN dalam perubahan sebagai tema hari listrik nasional ke-65, PLN Cabang FBB yangmeliputi Ende, Nagekeo, Bajawa, Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur bersatu tekad untuk berubah dengan membuat pengelolaan menjadi lebih baik dan meningkatkan pelayanan kelistrikan didaeah ini. Setelah berhsil mengatasi pemadaman bergilir pada bulan Mei lalu, lanjut Audy, karena ingin senantiasa bergerak membangun kelistrikanmaka dilanjutkan dengan menyiapkan mesin-mesin sehingga mampu membuka layanan sambungan baru yang selama ini sulit dilakukan karena kapasitas mesin pebangkit yang terbatas.

“Tibalah hari ini kami siap melakukan gerakan sehari sejuta sambungan baru di mana kami di Cabang Flores bagian Barat pada hari ini siap menyalakan 2.200 sambungan pelanggan baru,” kata Audy.

Upaya itu, lanjutnya akan terus diupayakan agar pda akhir tahun 2010 mampu menyambung seluruh permohonan calon pelanggan yang secarateknis sudah dekat dengan jaringan listrik. Pada hari yang sama, juga berupaya meningkatkan layanan kepada masyaraat antara lain dengan memberikan alternative model berlangganan listrik yaitu listrik pra bayar. Listrik prabayar yang dilounching, katanya merupakan salah satu pilihan model berlangganan dengan PLN. Model ini, kata dia memberikan keleluasaan kepada pelanggan mengatus pemakaian listriknya da membayar listrik sesuai kemampuan.

“Pelanggan listrik prabayar tidak perlu takut untuk diputus oleh PLN dan tidak perlu khawatir terjadi kesalahan baca meter,” katanya.

Pendeklarasian listrik prabayar di Ngalupolo kali ini, katanya terdapat 70 pelanggan prabayar dari 130 calon pelanggan. Karena baru 70 pelanggan yang sudah memenuhi persyaratan maka pada pengresmian ini dinyalakan 70 pelanggan prabayar.

Kepala Divisi Enginering dan Teknis PL Pusat, Bowo Setiaji pa kesempatan itu mengatakan, pada hari listrik nasional PLN Cabang FBB juga meresmikan layanan teknis 345 yang merupakan momentum peningkatan pelayanan kepada masyarakat pelanggan. PLN sedang berkomitmen untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan listrik dan saat ini sedang melakukan pembangunan sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) masing-masing di Alor, Solor, Waingapu Kupang dan Ropa di Ende. Menurutnya, ke dean, jika semua PLTU di NTT ini sudah selesai dibangun dan mulai beroperasi maka NTT akan menjadi nusa terang terus.

Pelaksanaan program satu juta pelanggan baru yang dilaksanakan di setiap unit natinya akan dilihat hasilnya. Untuk Cabang FBB berdasarkan laporan sudah berjalan 100 persen. Sedangkan di unit lain masih bekerja keras untuk mencapai target. Sedangkan terkait listrik prabayar, Bowo Setiaji mengatakan ke depan pelanggan sendiri yang engontrol pemakaian listriknya. Ke depan, semua akan menggunakan system ini mengingat teknologinyasudah disiapkan tinggal dikembangkan saja. “FBB sudah lebih dahulu terapkan itu,” kata Bowo.

Karena itu, kata Bowo, dalam memperingati hari listrik nasional tahun 2010 ini, PLN tidak sekedar memperingatinya sebagaimana bisa. Namun, pada peringatan kali ini lebih diarahkan untuk meningkatkan pelayanan kepada mayarakat pelanggan.

Bupati Ende, Don Bosco M Wangge mengatakan, sekitar 10 sampai 20 tahun lalu, listrik merupakan barang mewah dan hanya orang tertentu saja yang memasang listrik. Kondisi itu sudah berubah saat ini di mana listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat dan penggunaan selalu meningkat.

Sesuai penyampaian pihak PLN, dalam mengembangkan listrik selalu ada kendala. Persoalan tanah sering terjadi dan dia berharap mengingat pemilik tanah adalah mosalaki maka mosalaki harus membantu PLN dalam melakukan pengembangan. Dalam pelayanan, kata Bupati Don, terkadang juga terjadi pemadaman yang disebabkan karena adanya dahan phon yang menyentuh kabel. Masyarakat pelanggan yang mau menikmati listrik hendaknya tidak mrah jika petugas PLN membersihkan atau memotong dahan pohon yang menyentuh kabel.

Kepada masyaraat juga diimbuh untuk tidak selalu meminta ganti rugi ketika dilakukan pengembangan jaringan. Bahkan, kata Bupati Don, jika ada masyarakat yang menuntut ganti rugi maka penmasananlistrik ke wilayah mereka tidak usah dilayani. Dalam setiap pembangnan, kata dia dituntut harus ada pengorbanan. Pengorbanan yang diberikan dalamporsi masing-masing di mana masyarakat mengobarkan lahannya dilewai jaringan tanpa harus menuntut ganti rugi tanah dan tanaman.

Bupati Don pada kesempaan itu menajak masyarakat yang sudah menikmati listrik agar dapat memanfaatkannya untuk peningkatan ekonomi. Lisrik yang sudah menyala dapat digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan pada malam hari. Masuknya listrik ini, lanjutnya juga harus mampu mendukung peningkatan dari sisi kesehatan.

Masuknya listrik di Desa Ngalupolo disambut gembira warga. Mereka beitu berterima kasih kepada PLN yang telah melayani mereka. Pada saat pengresmian itu, bupati memasukan nomor token untuk menyalakan lampudi rumah adat Keda Kenga disusul sejumlah rumah milik penduduk lainnya. Usai pengresmian, masyarakata yang hadir langsung menggelar gawi bersama dalam suasana kegembiraan.

Tidak ada komentar: