14 Juli 2010

Desiminasi KTSP Diharapkan Mampu Meningkatkan Kualitas Guru

* Diselenggarakan SMA Swasta Alsiora Ende

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Pelaksanaan desiminasi KTSP oleh SMA Swasta Alsiora Ende yang melibatkan para guru dan kepala sekolah baik di SMA Alsiora maupun di beberapa sekolah di dalam Kota Ende diharapkan pada akhirnya mampu menaikan mutu dan kualitas guru yang profesional dan layanan pendidikan. Desiminasi KTSP ini juga diharapkan pada gilirannya mampu menaikan mutu dan tingkat kelulusan di Ende yang mengalami penurunan drastis tahun 2010.


Hal itu dikatakan Kepala Bidang SMA/MA, W Wempi dalam sambutannya saat membuka kegiatan Desiminasi KTSP di SMA Alsiora, Rabu (16/6). Menurutnya, Kabupaten Ende sudah menjalankan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan setiap sekolah telah memiliki dokumen 1-3 tetapi dokumen yang dimiliki masih kurang dan perlu penyempurnaan.


Dikatakan, harapan agar para guru yang mengikuti kegiatan ini nantinya dapat mengalami peningkatan mutu dapat terwujud jika guru melakukan persiapan- persiapan, memiliki alat peraga dan pendekatan-pendekatan. Namun, lanjutnya, seluruh persiapan yang baik yang telah dilakukan itu tidak bisa berhasil jika guru tidak hadir di sekolah dan mengajar. Karenanya, dia berharap, apa yang telah didapatkan itu nantinya dapat ditransfer kepada anak didik dalam tahun pendidikan 2010-2011 mendatang.


Aspek yang perlu diperhatikan dalam rangka peningkatan mutu, lanjut Wempi yakni peningkatan kualitas mutu dan untuk itu membutuhkan kolaborasi. Langkah lainnya adalah peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan hal itu sangat terpegantung pada persiapan guru untuk mengajar. Menciptakan kultur sekolah yang harmonis dan untuk menuju ke arah ini, perubahan harus dimulai dari kepala sekolah dan para guru. Kultur disiplin juga harus ditingkatkan di mana para guru harus menjadi suri teladan dalam disiplin. “Prinsipnya kalau saya tidak hadir di kelas sekolah rasanya belum lengkap,” katanya.


Ketua Yayasan Pendidikan Alsiora Ende, Thomas AE Senda mengatakan, Yayasan Pendidikan Alsiora bertekad menghasilkan mutu lulusan yang berkualitas. Harapan yayasan ini baru dapat dicapai jika didukung sarana dan prasarana yang memadai serta guru-guru yang profesional dalam melaksanakan pendidikan.


Yayasan dan komite, kata dia selalu mengevaluasi dan memantau pelaksanaan pendidikan di Alsiora guna meningkatkan mutu pendidikan. Ke depan, akan dilakukan observasi pada saat guru mengajar agar bisa ditingkatkan mutu guru dan tingkat kelulusan.


Terkait pelaksanaan diklat desiminasi KTSP ini, Thomas mengharapkan dapat diikuti dengan baik dan hasilnya nanti dapat dimanfaatkan untuk peningkatan mutu guru dan mutu sekolah Alsiora.


Bambang Rudianto, National Trainer Lesson Study dari Balai Diklat Keagamaan Denpasar mengatakan, prinsip lesson studi adalah pembelajaran saling menguntungkan. Artinya, sekolah tidak bisa kerja sendiri dalam proses ini namun harus kerja sama dengan sekolah-sekolah lain. Prinsip lainnya adalah kolegiositas atau kebersamaan, kooperatif dan kolektif bisa jalkan baik kalau ada komitmen kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan.


Kepala SMA Swasta Alsioara Ende, Rofinus Meja mengatakan, SMA Swasta Alsiora yang didirikan pada tahun 1986 oleh Yayasan Pendidikan Alsioara persentase kelulusan tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Bertolak dari visi lembaga unggul dalam prestasi dan akhlak mulia, dan sadar akan persentase kelulusan yang masih sangat rendah, pihak sekolah terus berjuang dengan berbagai cara. Perjuangan baik melalui pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan serta peningkatan kuantitas dan kualitas guru.


“Salah satu bentuk kegiatan nyata untuk meningkatkan profesionalisme para guru yakni kegiatan desiminasi KTSP yang kita mulai hari ini,” kata Rofinus.


Pelaksanaan kegiatan ini, lanjut dia bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman para guru dalam mengimplementasikan secara baik dan benar kurikulum tingkat asatuan pendidikan dengan berbagai komponen pembelajaran. Melalui kegiatan open class, lanjutnya, para guru diharapkan mampu keluar dari kebiasaan lama yang tertutup, enggan untuk dinilai dan dirubah menjadi seorang guru profesional yang siap dipantau, dinilai dan dikoreksi.


Ketua Komite SMA Alsiora Ernde, Yustinus Sani menegaskan, pelaksanaan kegiatan desiminasi KTSP yang digagas ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilaksanakan untuk wilayah Flores dan kedua untuk wilayah NTT. Gol dari semuanya ini, kata Yustinus adalah para guru bisa lebih profesional dalam pembelajaran. Setelah kegiatan ini, lanjut dia, akan ditindaklanjuti pula dengan menggelar seminar pendidikan. Langkah ini dilakukan guna mendapatkan masukan-masukan dan ide-ide cemerlang dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Kabupaten Ende agar mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Tidak ada komentar: