14 Juli 2010

NTT Terpuruk Karena Perencanaan Kurang Bagus

* Kata Benediktus Bosu

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Terpuruknya daerah-daerah di wilayah NTT dan mengakibatkan NTT terus dijuluki sebagai daerah miskin disebabkan karena kurangnya sebuah perencvanaan pembangunan yang baik oleh pemerintah. Kunci kemajuan suatu daerah terletak pada perencanaan dan itu terletak pada siapa yang menajadi kepala daerah karena dia yang memiliki kewenangan dalam mengatur sebuah daerah.


Hal itu dikatakan Benediktus Bosu kepada wartawan beberapa waktu lalu di Ende. Menurut Beni Bosu, selama ini banyak sekali dana-dana yang ada di pusat pemerintahan di Jakarta. Bagaimana dana-dana itu dapat ditarik dan dimanfaatkan untuk pembangunan dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat di daerah itu yang harus dilakukan oleh kepala daerah. Hanya saja, kata Beni Bosu, selama ini banyak pejabat daerah yang ke Jakarta namun tidak memanfaatkan itu untuk menarik dana-dana pusat ke daerah.


Untuk memajukan daerah, lanjut Beni Bosu, daerah dapat pula memanfaatkan tenaga-tenaga ahli yang ada di departemen. Tenaga-tenaga ahli tersebut, lanjut dia, dapat ditarik dan dijadikan pejabat eselon II yang menempati dinas strategis di daerah. Melalui mereka, pemerintah daerah dapat melobi dana-dana pusat yang ada dengan memanfaatkan kedekatan mereka saat masih berada di departemen.


Langkah menggunakan tenaga dari departemen itu, kata dia memang agak sulit mengingat saat ini semua daerah selalu dilandasi semangat otonomi daerah. Namun, kata dia, semangat otonomi daerah bukan berarti menutup kemungkinan orang dari daerah lain mengabdi di daerah.


“Konsep pakai orang daerah tapi kalau susah terus untuk apa. Lebih baik manfaatkan tenaga-tenaga dari departemen yang bisa bantu kemajuan daerah. Jadi jangan tafsirkan otonomi daerah secara sempit,” kata Beni Bosu.


Menurutnya, jika NTT dan kabupaten/kota di NTT mau maju maka harus bangkit dan mencari jalan untuk menyelesaikannya dan bukannya saling memusuhi karena ada rivalitas selama proses pemilihan kepala daerah. Apa yang terjadi selama proses pemilihan kepala daerah hendaknya ditinggalkan dan semuanya saling membantu untuk memajukan daerah.


Beni Bosu mengatakan, di NTT saat ini, ada ratusan bahkan ribuan pulau yang tidak dimanfaatkan. Jika pulau-pulau itu dimanfaatkan untuk kegiatan investasi, dia yakin bisa memberikan pemasukan bagi daerah. Dia mencontohkan, jika di satu pulau dibudidayakan ternak kambing dan pemerintah telah menjalin kerja sama dengan investor untuk pemasaran tentunya akan mampu mendatangkan pemasukan cukup besar bagi daerah. Beni Bosu bahkan memprediksi jika ada 500 pulau yang dimanfaatkan maksimal untuk itu dalam satu tahun daerah mampu meraup PAD Rp15 triliun.


Namun, lanjutnya, semuanya itu baru mampu dilakukan jika pemerintah memiliki perencanaan matang mulai dari proses awal hingga pada tingkat pemasaran. Bahkan, kata dia, kabupaten/kota di NTT harusd menjalin kerja sama dalam kegiatan seperti ini. hal itu penting agar mendukung investor yang hendak turun ke NTT.


Pemanfaatan potensi pulau-pulau kecil itu sangat menjanjikan jika dikelola secara profersional. “Daripada hanya berharap dari menarik pajak dan retribusi yang akhirnya membebankan masyarakat,” kata Beni Bosu.

Tidak ada komentar: